Anda di halaman 1dari 7

Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol.

1 Nomor 3 Juni Tahun 2016

ANALISIS KERUSAKAN YANG TERJADI PADA KOMPONEN CHASIS DAN PEMINDAH


DAYA MOBIL DI GENERAL REPAIR
PT. TOYOTA NASMOCO MAGELANG

Wachid Yahya, S.Pd, M.Pd


Sfaf Pengajar, Program Studi D3 Mesin Otomotif
Politeknik Indonusa Surakarta
Jl. KH. Samanhudi No. 31 Mangkuyudan Surakarta
E-mail: polinus@poltekindonusa.ac.id

Mobil adalah kesatuan terdiri dari berbagai komponen yang tampak dan menyatu.
Masing-masing adalah mesin,chasis dan pemindah daya, listrik dan asesoris. Chasis sebagai
bagian dari komponen mobil terdiri dari rangka, sistem kemudi, sistem rem, sistem
suspensi,kopling, transmisi, poros propeller, differensial, roda yang terdiri dari ban dan pelek
serta Front Wheel Alignment. Karena banyaknya komponen chasis ini, maka diperlukan
keahlian yang khusus dalam merawat setiap komponen ini. Tingginya frekuensi pemakaian
mobil oleh konsumen mengakibatkan menurunnya unjuk kerja mesin secara keseluruhan. Hal
ini diakibatkan oleh gesekan dan panas yang terjadi antar komponen-komponen mobil yang
saling berhubungan . Akibat pemakaian yang lama akan terjadi keausan dan kerusakan.
Dari berbagai dunia usaha/dunia industri otomotip yang ada, ternyata banyak sekali
permasalahan yang dialami pada komponen-komponen chasis dan pemindah daya. Tentunya
dengan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul pada komponen-komponen
ini akan memudahkan dalam memperbaiki sekaligus mempercepat penanganan kasus bila
terjadi permasalahan. Kecepatan dan ketepatan dalam memperbaiki suatu komponen
merupakan salah satu daya tarik dunia usaha/dunia industri ( DU/DI ) otomotip dalam menarik
minat konsumen untuk mendatangi DU/DI tersebut. Semakin banyak konsumen yang datang,
tentunya akan menambah keuntungan, yang pada akhirnya kesejahteraan hidup dapat dicapai,
terutama bagi yang bergerak di bidang usaha otomotif.

Kata kunci : Kerusakan chasis. Pemindah daya

I. PENDAHULUAN Mobil adalah kesatuan terdiri dari berbagai


Kemajuan di bidang teknologi yang pesat komponen yang tampak dan menyatu. Masing-
pada saat ini, ternyata membawa banyak masing adalah mesin,chasis dan pemindah
perubahan. Perubahan itu bukan saja terjadi daya, listrik dan asesoris. Chasis sebagai bagian
pada pola hidup manusia tetapi juga cara dari komponen mobil terdiri dari rangka, sistem
berpikirnya. Pola hidup manusia jaman kemudi, sistem rem, sistem suspensi,kopling,
sekarang tentu berbeda dengan jaman dahulu. transmisi, poros propeller, differensial, roda
Kemajuan teknologi membuat manusia yang terdiri dari ban dan pelek serta Front
berlomba untuk dapat memanfaatkan dan Wheel Alignment. Karena banyaknya
menikmatinya. Salah satu kemajuan teknologi komponen chasis ini, maka diperlukan keahlian
tersebut adalah teknologi otomotip, di mana yang khusus dalam merawat setiap komponen
sekarang ini banyak masyarakat yang ini. Tingginya frekuensi pemakaian mobil oleh
memanfaatkan alat transportasi darat untuk konsumen mengakibatkan menurunnya unjuk
kemudahan dan efisiensi waktu ketika kerja mesin secara keseluruhan. Hal ini
melakukan sebuah perjalanan. Dengan diakibatkan oleh gesekan dan panas yang terjadi
banyaknya alat transportasi darat terutama jenis antar komponen-komponen mobil yang saling
mobil, maka diperlukan sebuah jalan keluar berhubungan . Akibat pemakaian yang lama
ketika melaksanakan perawatan mobil ini, agar akan terjadi keausan dan kerusakan.
senantiasa dapat beroperasi dengan baik. Dari berbagai dunia usaha/dunia industri
Dengan berbekal pengetahuan dan teknologi di otomotip yang ada, ternyata banyak sekali
bidang otomotif, seseorang dapat menjawab permasalahan yang dialami pada komponen-
kendala-kendala dalam mengoperasikan dan komponen chasis dan pemindah daya. Tentunya
servise mesin-mesin otomotif. dengan mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang timbul pada komponen-

56
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 3 Juni Tahun 2016

komponen ini akan memudahkan dalam kendaraan atau menghentikan kendaraan


memperbaiki sekaligus mempercepat melalui suatu mekanisme gesekan antara
penanganan kasus bila terjadi permasalahan. komponen rem dengan roda yang berputar.
Kecepatan dan ketepatan dalam memperbaiki Dewasa ini menurut ahli permobilan, rem
suatu komponen merupakan salah satu daya merupakan kebutuhan yang sangat penting
tarik dunia usaha/dunia industri ( DU/DI ) untuk keamanan berkendaraan dan juga
otomotip dalam menarik minat konsumen untuk dapat berhenti di tempat manapun,dan
mendatangi DU/DI tersebut. Semakin banyak dalam berbagai kondisi dapat berfungsi
konsumen yang datang, tentunya akan dengan baik dan aman.
menambah keuntungan, yang pada akhirnya
kesejahteraan hidup dapat dicapai, terutama 4. Roda dan Geometri Roda ( Front Wheel
bagi yang bergerak di bidang usaha otomotif. Alignment )
Mekanisme yang menjamin kendaraan
II. TINJAUAN PUSTAKA berjalan dengan adanya keseimbangan
Astra Motor (1995) mendefinisikan sistem diperlukan sekali dalam kendaraan. Jika
chasis meliputi suspensi yang menopang poros, sistem keseimbangan dalam kendaraan
kemudi untuk mengatur arah kendaraan, roda, khususnya roda-roda tidak seimbang, maka
ban dan rem untuk menghentikan jalannya laju kendaraan tidak akan stabil dan
kendaraan. Sistem–sistem ini berpengaruh keausan yang terjadi pada ban akan cepat
langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, sekali. Untuk itu diperlukan suatu sistem
stabilitas dan kenyamanan. yang menjamin roda bisa seimbang, untuk
1. Sistem Suspensi itu diperlukan FWA ini.
Jika kendaraan melaju dengan kecepatan a. Roda
tertentu , maka pada saat melaju kendaraan Roda terdiri atas ban dan pelek. Mobil
akan menerima gaya dari pertemuan roda berjalan di atas ban yang terisi udara
dengan jalan yang akibatnya akan timbul yang bertekanan. Ban adalah bagian
getaran atau goncangan. Akibat getaran ini mobil yang bersentuhan langsung
maka secara langsung akan diterima bodi dengan permukaan jalan . Ban-ban ini
yang membuat kendaraan tidak aman dan berputar di atas permukaan jalan dan
nyaman. Solihin dan Mulyadi (2000), tenaga mesin dipindahkan melalui ban.
untuk mencegah agar getaran tidak secara Ban juga berfungsi sebagai peredam
langsung diterima bodi maka perlu adanya untuk memperlembut kejutan dari
suatu mekanisme yang mampu meredam permukaan jalan dan menambah
getaran yang terjadi, yaitu dengan adanya kenyamanan berkendara. Ban tidak
sistem suspensi. dapat dipasang langsung pada mobil,
2. Sistem Kemudi tetapi dipasang pada pelek. Karena
Fungsi sistem kemudi adalah untuk pelek merupakan bagian penting yang
mengendalikan arah gerak kendaraan, menyangkut keselamatan mengemudi,
sesuai dengan keinginan pengemudi. maka harus cukup kuat untuk menahan
Pengendalian arah gerak ini dilakukan oleh beban pengendaraan dari berbagai
pengemudi , dengan jalan memutarkan macam tenaga yang tertumpu pada ban.
atau mengubah roda kemudi sesuai dengan b. Geometri roda (FWA)
arah yang dikehendaki. Pada dasarnya Kombinasi sistem kemudi dan sistem
perancangan sistem kemudi dilakukan suspensi harus menghasilkan stabilitas
untuk memungkinkan pengemudi dapat kendaraan, stabil dalam pengemudian
mengendalikan arah kendaraan dengan dan daya balik kemudi yang baik. Agar
tepat dan tenaga seminimal mungkin. sistem kemudi dan sistem suspensi
3. Sistem Rem dapat berfungsi dengan baik, maka
Setiap kendaraaan memerlukan suatu roda-roda depan harus diatur dengan
mekanisme yang dapat mengatur benar. Untuk menjamin penanganan
kecepatan atau menghentikan kendaraan. kendaraan dengan benar, dengan cara
Mekanisme ini sangat penting, sehingga mengurangi atau memperkecil stres dan
pengemudi dapat mengontrol laju keausan dari tiap komponen , yaitu
kendaraan sesuai dengan yang diinginkan. dengan mengatur letak geometris
Rem berfungsi mengurangi kecepatan mekanisme suspensi dan kemudi. Front

57
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 3 Juni Tahun 2016

wheel alignment terdiri dari penyetelan King pin inclination yang biasa disebut
sudut geometris dan ukuran roda-roda kemiringan sumbu kemudi adalah sudut
depan komponen suspensi dan yang dibentuk oleh garis imajinasi
komponen kemudi setelah terpasang antara bagian atas shock absorber dan
pada bodi. Pada umumnya dapat lower suspension arm ball joint dengan
dikategorikan sebagai berikut: garis vertikal dilihat dari depan
1) Camber kendaraan. Off set adalah jarak dari titik
Camber adalah besarnya sudut yang potong garis tengah ban dengan jalan ke
dibentuk oleh garis vertikal terhadap titik potong steering axis dengan jalan.
kemiringan garis pada pertengahan roda Off set yang lebih kecil akan membuat
dilihat dari bagian depan kendaraan. kemudi menjadi lebih ringan dan
Bila miringnya roda bagian atas kejutan akibat pengereman berkurang.
mengarah keluar maka disebut camber 4) Toe Angle
positif dan apabila miringnya ke arah Toe angle terdiri dari dua yaitu toe in
dalam maka disebut camber negatif. dan toe out. Bila roda dipandang dari
Tujuan camber negatif adalah untuk atas, bagian depan roda lebih kecil
mengutamakan agar kendaraan dapat kearah dalam dari pada bagian belakang
ringan pada saat berjalan lurus. Camber roda, maka ini disebut sebagai toe in.
negatif juga mengurangi ground Sebaliknya susunan berlawanan disebut
camber kendaraan selama toe out. Bila roda-roda depan memiliki
menggelinding (kemiringan kendaraan camber positif, maka bagian atas roda
selama membelok) untuk miring ke arah keluar, hal ini akan
menyempurnakan kemampuan belok menyebabkan roda-roda akan
kendaraan. Camber negatif didapat menggelinding ke arah luar pada saat
pada kendaraan dengan mesin depan mobil berjalan lurus, dan akan terjadi
dan penggerak roda depan. Sedang side slip. Dan ini akan mengakibatkan
kendaraan yang memiliki camber ban menjadi aus . Untuk itu toe in
positif , mengurangi beban bekerja pada digunakan pada roda-roda bagian depan
steering knuckle yang berposisi dekat untuk mencegah roda menggelinding
spindle dasar. keluar yang disebabkan oleh camber.
2) Caster 5) Turning Radius
Caster adalah sudut yang dibentuk oleh Turning radius adalah besarnya sudut
garis tengah steering axis dengan garis putar roda depan kendaraan berbelok ke
vertikal bila dilihat dari samping.Bila kanan atau ke kiri. Tujuan pemasangan
miringnya stering axis ke arah belakang turning radius adalah untuk
disebut caster positif, sebaliknya mendapatkan radius putar yang searah
kemiringan ke arah depan disebut dan sejajar, pada masing-masing roda
caster negatif. Pada umumnya caster ketika kendaraan berbelok. Apabila
positif yang dipakai, karena arah roda searah maka akan dapat
menghasilkan kestabilan kendaraan saat menghindarkan penyeretan terhadap
berjalan lurus dan daya balik kemudi roda. Dengan demikian pada sistem
setelah membelok. Jarak dari titik kemudi tidak terjadi getaran dan mobil
potong garis tengah steering axis dapat berbelok lembut. Turning radius
dengan jalan, ke titik pusat singgung merupakan salah satu dari unsur FWA
ban dengan jalan disebut trail. Caster yang digunakan bila ukuran bannya
positif yang terlalu besar menyebabkan besar dan kecepatan bertambah.
trail makin panjang dan daya balik Sedangkan pemindah daya adalah
kemudi makin besar. Akan tetapi sejumlah mekanisme yang memindahkan
kemudi cenderung menjadi lebih berat. tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk
Caster negatif membuat kemudi ringan, menggerakkan roda-roda kendaraan. Pemindah
tetapi kestabilan kendaraan saat daya umumnya yang digunakan ada dua jenis,
berjalan lurus menjadi berkurang dan mesin depan penggerak belakang ( front engine
kemudi kurang dapat dikontrol. rear drive ) dan jenis mesin depan penggerak
3) King pin Inclination depan ( front engine front drive ). Adapun

58
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 3 Juni Tahun 2016

komponen-komponen pemindah daya ini adalah roda kiri dan kanan. Jika putaran sama
: tentunya akan terjadi poros roda belakang
1. Kopling akan patah dan jalan kendaraan tidak baik,
Salah satu mekanisme dalam sistem disebabkan salah satu ban akan terseret
pemindah daya yang memungkinkan daya karena mempunyai sudut putar yang
yang dihasilkan oleh engine diteruskan dan berbeda. Dengan adanya differensial maka
dapat menghasilkan suatu usaha dengan kendaraan akan tetap stabil pada saat
adanya putaran roda adalah kopling. membelok. Fungsi differensial secara khusus
Kopling ditempatkan antara engine dan adalah :
transmisi yang berfungsi : a. Membedakan putaran antara roda kiri
a. Menghubungkan dan memutuskan dengan roda kanan terutama pada saat
putaran engine ke transmisi. membelok.
b. Membuat bekerjanya perpindahan gear b. Mengurangi putaran poros propeler
pada transmisi. sebanyak yang diperlukan oleh poros
c. Memungkinkan kendaraan dapat roda.
bergerak lembut atau lambat pada saat c. Dengan perkaitan gigi pemutar dan gigi
kendaraan mulai bergerak. ring akan mengubah arah tenaga putar
2. Transmisi poros propeler ke poros roda menjadi
Pada saat kendaraan mulai berjalan 900. Kerusakan yang terjadi pada chasis
diperlukan tenaga yang besar, tetapi ketika dan pemindah daya mobil seringkali
sudah berjalan, maka bukan tenaga lagi yang diakibatkan oleh tingginya frekuensi
diperlukan melainkan kecepatan. Untuk pemakaian mobil oleh konsumen.
memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan Dengan frekuensi pemakaian mobil yang
transmisi yang terdiri atas berbagai tingkat tinggi, maka pada setiap komponen yang
perbandingan gigi ( gear ratio ) Transmisi bekerja akan mengalami
umumnya ditempatkan di antara kopling dan keausan/kerusakan. Hal ini diakibatkan
poros propeler. Transmisi memungkinkan oleh gesekan dan panas yang terjadi antar
kendaraan menghasilkan momen yang besar komponenkomponen mobil yang saling
( daya putar tinggi ) untuk gerakan pertama, berhubungan .
mempercepat gerakan dan meluncur pada Menurut Harold T. Glenn (81) kerusakan
tanjakan. Adapun secara ringkas fungsi dari pada sistem FWA disebutkan, front end trouble
transmisi adalah : shooting chart :1. Exessive looseness, 2. Hard
a. Mengatur kecepatan sesuai dengan beban steering, 3. Wanders, 4. Pulls to one side, 5.
dan kondisi jalan. Shimmy, low speed, 6. Shimmy, high speed,
b. Mengubah arah putaran roda , sehingga 7.Squels on turns, 8. Exessive tire wear.
kendaraan dapat bergerak mundur Harold T Glenn (85), Kerusakan pada
c. Memutus dan menghubungkan putaran, sistem rem hidrolis: conventional hydraulic
sehingga kendaraan dapat berhenti brake sistem trouble shooting chart : 1. Pedal
sementara mesin hidup. goes to floorboard, 2. One brake drags, 3. All
3. Poros Propeler brake drag, 4. Car pulls to one side, 5. Soft
Salah satu mekanisme sistem pemindah pedal, 6. Hard pedal, 7. One or more wheels
daya, yang memungkinkan besarnya putaran grab, 8. Erratic braking action, 9. Noisy
dari engine ke sistem penggerak roda bisa brakes.
disalurkan adalah dengan menggunakan Harold T Glenn (48), kerusakan pada
poros propeler. Pemindahan tenaga putaran kopling disebutkan, clutch trouble shooting
ini disalurkan dari transmisi ke differensial. chart : 1. Slipping, 2. Dragging, 3. Noise, 4.
Ujung depan poros propeler berhubungan Chattering Harold T. Glenn (50), menyebutkan
dengan transmisi yang terpasang dengan kerusakan pada transmisi :Transmission
kuat pada bodi kendaraan. Ujung lain troubleshooting chart :1. Noisy with car in
dihubungkan dengan rumah differensial motion, any gear, 2. Noisy in neutral, 3. Slips
pada rakitan as belakang. out of high gear, 4. Slips out of every gear, 5.
4. Differensial Slips out of first/reverse gear, 6. Difficult to
Pada saat kendaraan sedang membelok, shift, 7. Clashing when shifting, 8. Backlash.
maka roda belakang sebagai penggerak Harold T. Glenn (80), menyebutkan
mempunyai putaran yang berbeda antara kerusakan pada poros propeler, propeller shaft

59
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 3 Juni Tahun 2016

troubleshooting chart : 1. Noise on


acceleration, 2. Noise on coast, 3. Noise on
both coast and acceleration, 4. Noise only when
rounding a curve, 5. Backlash, 6. Vibration.

III. METODE PENELITIAN


Bentuk penelitian ini adalah kualitatif,
yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data atau informasi mengenai
sesuatu gejala dan untuk memperoleh
kesimpulan, data yang telah terkumpul, dipisah-
pisahkan menurut masing-masing kategori dan
diwujudkan dengan kata-kata atau kalimat (
Suharsimi Arikunto,1996:195).
Metode ini akan mengungkapkan
pemecahan masalah dengan cara
menggambarkan proses pemeriksaan kerusakan
pada komponen-komponen chasis dan
pemindah daya di General Repair PT TOYOTA
Gambar 1. Histogram Frekuensi
NASMOCO Magelang yang dilakukan dalam
kerusakan chasis dan
satu bulan penuh. Penggambaran proses
pemindah daya di
tersebut sesuai dengan fakta-fakta yang tampak
General Repair PT.
atau sebagai mana mestinya. Deskriptif
TOYOTA NASMOCO
kualitatif merupakan prosedur pemecahan
Magelang.
masalah dengan menggambarkan atau
melukiskan fakta yang tampak atau
Dari data di atas diketahui ternyata
sebagaimana adanya.
kerusakan chasis dan pemindah daya terbesar
yang terjadi pada bagian roda dan FWA dengan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
persentase 27.27 %, Sedangkan kerusakan
Berat Arang yang Dihasilkan dari Proses
terkecil yang terjadi pada differensial dengan
Pirolisis
persentase 0 %.
Berdasarkan kajian teori, maka komponen
Berikut ini deskripsi data kerusakan roda dan
yang terdapat pada chasis dan pemindah daya
FWA disertai dengan cara perbaikan PT.
dapat dibedakan sebagai berikut :
TOYOTA NASMOCO Magelang.
1. Sistem suspensi
2. Kopling
Tabel 2. Deskripsi data kerusakan roda dan
3. Sistem kemudi
FWA di di General Repair PT. TOYOTA
4. Transmisi
NASMOCO Magelang.
5. Sistem rem
6. poros propeller
7. Roda dan FWA
8. Differensial
Berikut deskripsi data kerusakan
komponen chasis dan pemindah daya di
General Repair PT. TOYOTA NASMOCO
Magelang yang beralamat Jl. Raya Magelang-
Yogyakarta Km.5 Mertoyudan.

Tabel 1. Frekuensi dan persentase kerusakan


chasis dan pemindah daya di
General Repair PT. TOYOTA
NASMOCO Magelang.

60
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 3 Juni Tahun 2016

e. Roda kemudi seakan-akan membanting


ke kiri atau ke kanan
Di antara sekian banyak jenis
kerusakan pada roda dan FWA, jenis
kerusakan a sering ditemui di PT
TOYOTA NASMOCO Magelang.
Adapun penyebab kerusakan tersebut
adalah :
a. Kesalahan dalam penyetelan unsur-
unsur FWA seperti camber, caster,
kingpin inclination, toe in dan turning
Berdasarkan analisis data, maka dapat dibahas radius yang tidak sesuai dengan
berbagai temuan antara lain: spesifikasi pabrik pembuatnya.
1. Komponen chasis dan pemindah daya mobil b. Roda sudah tidak balance atau
yang sering mengalami kerusakan adalah seimbang.
roda dan FWA. Hal ini dibuktikan dengan c. Kebiasaan pengemudi dalam
adanya persentase kerusakan yang paling mengendalikan kendaraan.
banyak muncul di General Repair PT.
TOYOTA NASMOCO Magelang. Pada 3. Kerusakan yang paling banyak muncul
roda dan FWA persentase kerusakan pada roda dan FWA adalah keausan pada
terbesar adalah 27.27 %. Jadi dari delapan bagian permukaan ban (tread), terutama
jenis komponen chasis dan pemindah daya, pada bagian permukaan ban yang aus tidak
yang paling banyak muncul jenis-jenis rata dengan persentase frekuensi kasus
kerusakannya adalah roda dan FWA. yang muncul 40.00 %. Jika dibahas lebih
Sedangkan yang jarang terjadi kerusakan jauh, Kesalahan dalam penyetelan FWA
adalah pada differensial dengan persentase 0 sebagai penyebab utama terjadinya
%. Roda merupakan bagian yang keausan pada ban. Kerusakan pada ban ini
bersentuhan langsung dengan permukaan dinyatakan oleh Tamzir Rizal(1998),
jalan Kenyamanan dalam berkendaraan Solihin dan Mulyadi (2000) yang
sangat dipengaruhi oleh keadaan roda. menerangkan bahwa penyebab dari
Sedangkan FWA bertujuan untuk : keausan ban adalah :
a. Memperingan gaya untuk a. Penyetelan toe in yang tidak benar dan
menggerakkan roda kemudi sudut-sudut camber tidak sama,
b. Menstabilkan sistem kemudi menyebabkan ban melengkung
c. Mendapatkan gaya balik kemudi (cupping).
d. Memperpanjang umur ban b. Aus di sisi/bagian dalam tread,
Dari tujuan adanya roda dan FWA di penyebabnya karena toe in dan camber
atas, maka dapat dilihat bahwa komponen terlalu kecil.
tersebut digunakan untuk kenyamanan c. Aus di sisi/bagian luar tread,
dalam sistem pengemudian. Roda dan FWA penyebabnya toe in dan camber yang
merupakan sistem yang sangat penting terlalu besar.
dalam kendaraan/mobil, sehingga ketekunan d. Feathering (bagian ujung tread
dan ketelitian dalam merawat komponen ini berbulu), penyebabnya adalah toe in
sangat dibutuhkan. dan sudut-sudut camber tidak sama.
e. Ban yang aus pada treadnya tidak
2. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, merata , penyebabnya adalah
kerusakan yang terjadi pada roda dan FWA, penyetelan kingpin inclination dan
dapat disebutkan sebagai berikut : sudut casternya kurang tepat.
a. Ban aus tidak rata
b. Bantalan (bearing ) roda depan aus 4. Cara untuk mengatasi kerusakan pada ban
c. Bantalan roda belakang aus yang aus tidak rata, dilaksanakan dengan
d. Roda kemudi tidak stabil (getar) saat proses spooring. Sekarang ini telah banyak
berjalan dengan kecepatan tinggi bengkel otomotip yang telah mempunyai
alat modern untuk memeriksa dan
menyetel unsur goemetri roda atau FWA.

61
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 3 Juni Tahun 2016

Namun demikian masih ada alat yang DAFTAR PUSTAKA


sederhana masih digunakan untuk Arifin Sidabutar dan Agus S. Patasik (1995).
melakukan tugas tersebut. Alat ini mulai Trouble Shooting Mobil. Bandung :
dari CCKG (Camber Caster Kingpin Media Cetak PPPG Teknologi Bandung.
Inclination Gauge ), alat optik atau Exact Harold T. Glenn. (1963).Auto Repair
Tracker Wheel Aligner sampai yang Manual.United States of America :
menggunakan sistem komputerisasi. Quinn and Boden Company Inc.
Solihin dan Mulyadi.2000.Perbaikan Chasis
dan Pemindah Tenaga.Bandung: Armico
V. PENUTUP Stockel, Martin W.1978. Auto Servise
Kesimpulan and Repair. USA
Chasis dan pemindah daya mobil yang Suharsimi Arikunto.(1996). Prosedur
terdiri dari berbagai komponen tersebut ternyata Penelitian Suatu Pendekatan
memiliki tingkat kerusakan yang berbeda. Praktek.Jakarta : Rineka Cipta
Tingkat kerusakan yang tertinggi terdapat di Tamzir Rizal.1998. Casis dan Pemindahan
sistem roda dan FWA. Hal ini dibuktikan Tenaga. Bandung : Angkasa Toyota
dengan persentase yang tinggi dibandingkan Astra Motor.1995. New Step I Training
dengan komponen yang lain yaitu 27.27 %. Dan Manual. Toyota Training Servise
lebih spesifik kerusakannya pada permukaan
ban aus tidak rata dengan persentase 40.00 %.

Saran
Dari jenis kerusakan ini, dapat diberikan
saran bagi yang mempunyai kendaraan/ mobil,
agar lebih memperhatikan dan merawat sistem
roda dan FWA pada mobilnya dengan
senantiasa mengecek dan memeriksakan
mobilnya ke bengkel spooring dan balancing.

62

Anda mungkin juga menyukai