Anda di halaman 1dari 25

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Didik Djoko Susilo, 2012, dengan judul Mekanisasi Proses Pencacahan


Bahan Pakan Ternak Dalam Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi. Perancangan
menggunakan bantuan software Autocad, sedangkan pembuatan menggunakan
proses produksi konvensional. Hasil Rancangan berupa mesin pencacah bahan
pakan ternak dengan spesifikasi sebagai berikut: Dimensi 110 x 100 x 90 cm,
kapasitas 400-500 kg/jam, ukuran hasil cacahan jerami berukuran 1-6 cm, dan
penggerak mesin diesel 8 pk, putaran 2600 rpm. Konstruksi utama mesin terdiri
dari rangka baja profil U, satu set roll pisau pencacah, blower, sistem transmisi
sabuk puli, dan hoper serta penampung hasil cacahan.. Bahan cacahan berupa
jerami dan rumput dalam kondisi basah dan kering.
Azwar Fathoni dan Budihardjo, 2013, dengan judul Perancangan Mesin
Penggiling Daging. Tujuan dari mesin penggiling daging ini adalah menghitung
komponen mesin dan menentukan motor yang digunakan sehingga bisa
menggiling daging dengan sempurna. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat
mempermudah pekerjaan pembuatan pentol bakso dalam hal penggilingan daging.
Mesin penggiling daging ini terdiri dari beberapa komponen yaitu rangka, motor
listrik, tabung penggiling, tabung luar es batu, kran pembuangan air, dan pisau.
Spesifikasi alat yaitu tabung besar D = 32 cm, tabung kecil D = 21 cm, tinggi
tabung 55 cm, kapasitas maximal tabung 3 kg, sumber penggerak mesin
penggiling daging adalah motor listrik 0,5 Hp dengan putaran motor 3000 rpm
dengan daya 375 Watt.
Dimas Ishak, 2016, dengan judul Perancangan Mesin Parut Dan Peras
Kelapa. kelebihan dari alat ini selain dapat memarut juga dapat memeras kelapa
hanya dalam satu atau dua kali siklus saja, yang berarti lebih efisien sekitar 4
sampai 6 kali dibandingkan dengan alat yang sudah ada tanpa mengurangi kualitas
produksi. Sedangkan untuk biaya pembuatan mesin ini tidaklah harus mahal.

5
6

Mesin ini dapat menghasilkan kapasitas hasil produksi sebanyak 144 liter/hari
dengan pemakaian perharinya 5 jam secara terus menerus.

2.2 KACANG KEDELAI


Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu
tanaman palawija yang digolongkan ke dalam famili Leguminoceae, sub family
Papilionoideae (Suprapto, 1997). Tanaman kedelai berbentuk semak pendek
setinggi 30-100 cm, kedelai yang telah dibudidayakan tersebut merupakan
tanaman liar yang tumbuh merambat yang buahnya berbentuk polong dan bijinya
bulat lonjong. Tanaman kedelai ini dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan
kering (ladang) (Suprapti, 2003).
Kedelai merupakan salah-satu jenis kacang-kacangan yang dapat
digunakan sebagai sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat. Kacang
kedelai mengandung sumber protein nabati yang kadar proteinnya tinggi yaitu
sebesar 35% bahkan pada varietas unggul dapat mencapai 40-44%. Selain itu juga
mengandung asam lemak essensial, vitamin dan mineral yang cukup. Di samping
protein, kacang kedelai mempunyai nilai hayati yang tinggi setelah diolah, karena
kandungan susunan asam aminonya mendekati susunan asam amino pada protein
hewani (Koswara, 1992).
Kedelai dapat diandalkan untuk mengatasi kekurangan protein dalam
menu makanan rakyat Indonesia. Kedelai diproses menjadi bahan makanan yang
dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan penghancuran,
perebusan, peragian, fermentasi dan pengasaman, sehingga menghasilkan produk
tahu, kembang tahu, susu, kecap dan produk lainnya (Nugroho, 2007).
Kedelai mendapat perhatian besar di seluruh dunia karena berbagai
keunggulan lain yang dimilikinya diantaranya memilki adaptibilitas agronomis
yang tinggi, dapat hidup di daerah tropis dan subtropis, juga di daerah dengan
tanah dan iklim yang memungkinkan tanaman pangan lainnya untuk tumbuhnya,
serta memiliki kandungan gizi yang relatif tinggi dan lengkap sebagaimana
terangkum dalam Tabel 1 (Suprapti, 2003).
7

Tabel 1. Kandungan gizi kacang kedelai


No Unsur Gizi Kadar/100 g bahan
1 Energi 442 kal
2 Air 7,5 g
3 Protein 34,9 g
4 Lemak 38,1 g
5 Karbohidrat 34,8 g
6 Mineral 4,7 g
7 Kalsium 227 mg
8 Fosfor 585 mg
9 Zat besi 8 mg
10 Vitamin A 33 mcg
11 Vitamin B 1,07 mg
Sumber: Suprapti (2003)

Kedelai merupakan sumber gizi yang sangat penting. Komposisi gizi


kedelai bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna kulit
maupun kotiledonnya. Kandungan protein dalam kedelai kuning bervariasi antara
31-48% sedangkan kandungan lemaknya bervariasi antara 11-21%. Antosianin
kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol yang merupakan awal
terbentuknya plak dalam pembuluh darah yang akan memicu berkembangnya
penyakit tekanan darah tinggi dan berkembangnya penyakit jantung coroner
(Astuti, 2000).

2.3 MESIN PENGUPAS KULIT ARI KEDELAI


Mesin pengupas kulit ari kedelai merupakan suatu mesin yang digunakan
untuk memudahkan pengupasan kulit ari kedelai. Mesin tersebut memiliki cara
kerja yang baik dalam mengupas kulit ari kedelai yang keras dalam langkah kerja
yang lebih mudah. Hasil pengupasan kedelai yang baik perlu menggunakan cara
perebusan kedelai dengan waktu yang dibutuhkan sekitar 30 sampai dengan 60
menit saja. Hal ini bertujuan agar kulit ari kedelai semakin mudah untuk
mengelupas serta tidak mudah terbelah dan hancur.
8

Mekanisme kerja utama mesin pengupas kulit ari kedelai dalah dengan
system gesek putar meliputi pemutar silinder bersudu (rotor) yang berputar dalam
tabung bersudu diam (stator), sehingga biji kedelai dengan bervariasi ukuran akan
diputar oleh gaya tangensial rotor yang menyebabkan terjadinya gesekan dan
pembelahan.

Gambar 2.3 Mesin Pengupas Kulit Ari Kedelai

Tabel 2.1 Spesifikasi Teknis Mesin Pengupas Kulit Ari Kedelai

No Keterangan Penjelasan
9

1 Kemampuan 1. Mampu mengupas dengan baik


2. Sulit dipindahkan
3. Mudah dioprasikan
1. Panjang 150 cm
2 Dimensi 2. Lebar 80 cm
3. Tinggi 150 cm
3 Rangka Besi siku (L) dan Besi U
4 Sumber tenaga Motor Bensin 5 HP, 2200 Rpm
5 Transmisi Puli belt
1. las
6 Sambungan 2. Mur dan Baut
3. Paku keling

Dari gambar, spesifikasi teknis, dan masukan-masukan dari mesin tersebut,


maka diketahui kelemahan yang dimiliki mesin yang sudah ada dan beberapa
gagasan-gagasan yang diinginkan oleh pengusaha tersebut sebagai masukan untuk
si perancang. Seperti pada Tabel 2.2 dibawah ini.

Tabel 2.2 Kelemahan Dan Keinginan Konsumen

No Kelemahan Keinginan Konsumen

1 Proses pengupasan Dalam pengoperasiannya proses pengupasan


belum sempurna sempurna

2.4
2 Kapasitas terlalu Kapasitas kecil sampai dengan sedang
besar
PERANCANGAN
2.4.1. Teori Dasar Perancangan
Kontribusi para ahli teknik dalam meningkatkan kesejahteraan umat
manusia adalah dalam kegiatan merancang, membuat, dan memodifikasi produk
dan jasa. Produk dan jasa juga harus memenuhi beberapa kriteria persyaratan
modern seperti tidak merusak lingkungan dan hemat energi. Perancangan itu
sendiri dapat diartikan sebagai serangkaian proses yang dilakukan untuk
10

memecahkan masalah yang dihadapi dengan mengubah suatu yang lama menjadi
lebih baik atau membuat sesuatu yang baru. Dalam proses merancang ini tidak ada
sesuatu ketentuan yang baku yang harus diikuti oleh setiap perancang. Setiap
perancang akan memiliki prosesnya sendiri untuk mencapai tujuan. Perancangan
dimulai dengan didapatkannya persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian
disusul oleh perancangan produk dan diakhiri dengan pembuatan dan
pendistribusian produk.
Dalam perancangan ada beberapa fase-fase yang harus dilalui oleh seorang
perancang, yaitu :
a. Fase Definisi Proyek, Perancanaan Proyek dan Penyusunan Spesifikasi Teknis
Proyek.
Ide produk yang akan dirancang dan dibuat, dipilih dari daftar ide-ide
produk yang akan diusulkan baik oleh bagian pemasaran maupun dari bagian-
bagian lain dalam perusahaan. Definisi proyek dan kegiatan-kegiatan lain
dalam fase ini menghasilkan antara lain:
1) Pernyataan tentang masalah atau produk yang akan dirancang.
2) Beberapa kendala atau constraints yang membatasi solusi masalah tersebut.
3) Spesifikasi teknis produk.
a) Kinerja atau performance yang harus dicapai produk.
b) Kondisi lingkungan.
c) Kondisi operasi lain.
d) Jumlah produk yang akan dibuat.
e) Dimensi produk.
f) Berat produk.
g) Ergonomik.
h) Keamanan dan safety.
i) Harga produk.
4) Kriteria yang harus dipenuhi oleh produk.
5) Rencana proyek.
Untuk ide produk maka akan dilakukan survey diantara pengguna dan
pelanggan untuk mengetahui keinginan pengguna tentang produk tersebut, dari
11

keinginan tersebut kemudian disusun spesifikasi produk yang selanjutnya akan


dijadikan sebagai dasar dari fase-fase perancangan berikutnya. Spesifikasi teknis
produk bersifat dinamis, yaitu dapat mengalami perubahan selama proses
perancangan dan pembuatan produk berlangsung.
b. Fase Perancangan Konsep Produk.
Tujuan dari fase perancangan konsep produk adalah menghasilkan alternatif
konsep produk sebanyak mungkin. Konsep produk yang dihasilkan pada fase ini
masih berupa skema atau dalam bentuk skeet (sekeleton).
Pada prinsipnya semua alternatif konsep produk tersebut memenuhi
spesifikasi teknis produk. Pada akhir perancangan konsep produk, dilakukan
evaluasi pada hasil rancangan konsep produk untuk memilih satu atau beberapa
konsep produk terbaik untuk dikembangkan pada fase ketiga, yaitu fase
perancangan produk atau fase pemberian bentuk (embodiment design) pada
konsep produk.
c. Fase Perancangan Produk.
Fase perancangan produk terdiri dari beberapa langkah, tetapi pada intinya
pada fase ini solusi-soluisi alternatif dalam bentuk sekema atau skets
dikembangkan lebih lanjut menjadi produk atau benda teknik yang bentuk,
material dan dimensi elemen-elemennya ditentukan. Jika terdapat lebih dari satu
solusi alternatif, maka harus ditentukan satu solusi akhir yang terbaik melalui
suatu proses evaluasi solusi terbaik. Solusi terbaik tersebut dituangkan dalam
bentuk general arrangement drawing atau gambar susunan umum.
d. Fase Gambar dan Spesifikasi Pembuatan Produk.
Gambar hasil rancangan produk terdiri dari :
1) Gambar semua elemen produk lengkap dengan bentuk geometri dimensi,
kekasaran atau kehalusan permukaan dan material.
2) Gambar susunan komponen.
3) Gambar susunan produk.
4) Spesifikasi yang memuat keterangan-keterangan yang tidak dapat dimuat
dalam gambar.
2.4.2. Perancangan Produk
12

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan


menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan kepasar. Selain itu, perusahaan
harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan
harga, dan promosi.
Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat
menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang
rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian
manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang
melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan.
Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau
persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup
baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk
tersebut ditolak oleh customer menjadi lebih kecil.
Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha
pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual
dengan menghasilkan laba. Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat
dan langsung. Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan
biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
a. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan, sehingga
dapat memuaskan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada
akhirnya akan mempengaruhi pasar dan menentukan harga yang akan dibayar
oleh pelanggan.
b. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit
disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar
laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga
penjualan tertentu.
c. Waktu Pengembangan Produk
13

Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam


berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan
teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk
menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim
pengembangan.
d. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang
penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

2.5 LANGKAH – LANGKAH PERANCANGAN

Seorang perancang yang hendak merancang suatu mesin atau alat


memerlukan beberapa tahapan-tahapan yang harus dilaluinya agar mendapatkan
hasil yang maksimal dan mampu menciptakan suatu mesin atau alat yang sesuai
dengan apa yang diinginkan dan tepat waktu.
Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam proses perancangan.

2.5.1 Menyusun Spesifikasi Teknis


Berikut adalah spesifikasi teknis mesin pengupas kulit ari kedelai yang akan
dibuat :
a. Mesin pengupas kulit ari kedelai ini memiliki kontruksi yang kuat dan
sederhana, sehingga memudahkan dalam hal perawatannya.
b. Pengoprasiannya mudah, sehingga dapat dioprasikan semua orang.
c. Material atau bahan mudah didapat serta tahan korosi sehingga lebih awet dan
tahan lama.
d. Dapat mengupas dengan cepat dan sempurna
e. Dimensi proporsional, sehingga mudah untuk dipindahkan.
2.5.2 Membuat Diagram Block Fungsi
Pada mesin pengupas kulit ari kedelai yang akan dirancang ini, masukannya
ada dua jenis, yaitu energi / gaya dan biji kedelai, yang kemudian di dalam mesin
pengupas kulit ari kedelai tersebut energi / gaya ditransformasikan poros dengan
transmisi pemindah daya sehingga mampu menggerakan poros pengupas sehingga
14

mampu menghasilkan hasil kupasan yang di harapkan. Diagram blok fungsi mesin
pengupas kulit ari kedelai ditunjukan pada Gambar 2.5 dibawah ini.

MESIN PENGUPAS
BIJI KEDELAI KULIT ARI KEDELAI KEDELAI DAN KULIT KEDELAI

Gambar 2.5 Diagram Blok Fungsi Mesin Pengupas Kulit Ari Kedelai

2.5.3 Diagram Block Perancangan Alat


Pada mesin pengupas kulit ari kedelai ini terdapat dua masukan yaitu
energi/gaya dan biji kedelai, yang kemudian pada mesin pengupas kulit ari kedelai
tersebut energi/gaya ditransformasikan ke poros dengan transmisi pemindah daya
sehingga mampu menggerakan poros pengupas supaya mampu menghasilkan
hasil kupasan yang maksimal. Diagram blok perancangan mesin pengupas kulit
ari kedelai ditunjukan pada Gambar 2.6 dibawah ini.

Tempatkan biji kedelai

Gambar 2.6 Diagram Block Perancangan Pengupas Kulit Ari Kedelai

2.5.4 Menyusun Kriteria Penilaian Konsep Produk


Kriteria penilaian ini sangat diperlukan dalam rangka untuk menentukan
mana desain yang terbaik. Berikut adalah beberapa kriteria yang dipilih yang akan
digunakan sebagai bahan pertimbangan pemilihan konsep yang terbaik.
a. Kuat dan tahan lama : Diharapkan produk dapat tahan dalam jangka panjang
sehingga akan mengurangi biaya perbaikan.
15

b. Kemampuan mengupas : Diharapkan mesin ini memiliki kemampuan


mengupas yang baik sehingga hasilnya sesuai dengan keinginan penggunanya.
c. Konsumsi energi : Diharapkan mesin hemat dalam penggunaan energi
sehingga dapat sedikit mengurangi biaya produksi.
d. Biaya pembuatan : Diharapkan biaya yang dikeluarkan dalam perancangan
mesin harus seminimal mungkin.
e. Konstruksi sederhana : Mesin ini memiliki komponen yang mudah dibuat serta
banyak dijual dipasaran, sehingga dapat mengurangi biaya pembuatan.
f. Pengoperasian mudah : Dapat dioprasikan oleh siapa pun. Kecuali anak - anak
g. Pemeliharaan mudah : Diharapkan dalam perawatannya tidak begitu sulit agar
mesin tetap bekerja dengan baik.
h. Transfer energi : Energi penggerak mesin harus dapat di transmisikan dengan
baik agar menghasilkan hasil kerja yang maksimum.
i. Kemungkinan di massalkan : Mesin yang di rancang, diharapkan mampu di
produksi secara massal untuk dipasarkan.
j. Getaran yang dihasilkan : Diharapkan getaran yang dihasilkan tidak terlalu
besar sehingga tidak menggangu selama proses produksi.
k. Komponen tidak banyak : Mesin ini memiliki komponen yang tidak begitu
banyak sehingga memudahkan proses perakitannya.
l. Mudah dipindahkan : Diharapkan mesin ini memiliki bobot yang tidak terlalu
berat sehingga mudah untuk dipindahkan.

2.6
2.7 TUNTUTAN ALAT DARI SISI CALON PENGGUNA

Perancangan mesin pengupas kulit ari kedelai ini disesuaikan dengan


kebutuhan pengrajin, sehingga memberikan hasil sesuai yang diharapan.
Mesin pengupas kulit ari kedelai ini dirancang agar mudah proses
pengoprasiannya, dengan waktu yang singkat dan hasil yang sesuai dengan
16

kebutuhan tanpa perlu menggunakan banyak tenaga kerja. Adapun tuntutan dari
mesin tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Kontruksi yang kuat dan kokoh.
2. Waktu produksi singkat dengan hasil yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Mudah dalam pengoprasiannya.
4. Mudah perawatannya, dan.
5. Harganya masih terjangkau di kalangan pengrajin.

2.8 DASAR DASAR PEMILIHAN BAHAN


Bahan merupakan syarat utama sebelum melakukan perhitungan komponen
pada setiap perencanaan suatu mesin atau peralatan. Harus dipertimbangkan
terlebih dahulu pemilihan mesin atau peralatan lainya. Selain itu pemilihan bahan
juga harus selalu sesuai dengan kemampuannya. Jenis-jenis bahan dan sifat-sifat
bahan yang akan digunakan, misalnya tahan terhadap keausan, korosi, dan
sebagainya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk
komponen-komponen mesin ini adalah :
1. Bahan yang digunakan sesuai dengan fungsinya
Dalam pemilihan bahan, bentuk, fungsi, dan syarat dari bagian alat
bantu sangat perlu diperhatikan. Untuk perancangan harus mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang sifat mekanik, kimia, thermal untuk mesin
seperti baja, besi cor, logam bukan besi (non ferro), dan sebagainya. Hal – hal
tersebut berhubungan erat dengan sifat material yang mempengaruhi keamanan
dan ketahanan alat yang direncanakan.

2. Bahan mudah ditemukan


Yang dimaksud bahan mudah didapat adalah bagaimana usaha agar
bahan yang dipilih untuk membuat komponen yang direncanakan itu selain
memenuhi syarat juga harus mudah didapat dipasaran. Pada saat proses
pembuatan alat terkadang mempunyai kendala pada saat menemukan bahan
17

yang akan digunakan. Maka dari itu, bahan yang akan digunakan harus mudah
ditemukan di pasaran agar tidak menghambat pada saat proses pembuatan.
3. Efisien dalam perencanaan dan pemakaian
Dalam rancang bangun ini harus diperhatikan bahan yang seefisien
mungkin. Dimana hal ini tidak mengurangi fungsi dari komponen-komponen
tersebut sehingga material yang digunakan tidak terbuang dengan percuma.
4. Sifat teknik bahan
Untuk mengetahui bahan yang akan digunakan dapat dikerjakan
menggunakan proses permesinan atau tidak. Kita perlu mengetahui sifat teknis
bahan tersebut.
Macam-macam bahan atau material teknik yang umum digunakan dalam
perancangan antara lain sebagai berikut :
a. Besi
Besi (iron) merupakan salah satu unsur pembentuk bermacam –
macam logam dan baja paduan. Dalam ilmu bahan teknik, besi memiliki
peranan penting dalam sejarah teknologi. Kandungan biji besi berdasarkan
prosentasenya, terbagi menjadi empat macam dengan ciri yang berbeda pula.
Seperti pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 2.3. Senyawa Besi Berupa Kandungan Besi


Iron Core Colour Iron Conten %
Magnetite (Fe2 O3) Black 72

Heamatite (Fe2 O4) Red 70

Limonite (Fe2 CO3) Brown 60 – 65

Siderite [(Fe2 CO3 (HO3)] Brown 48

Sumber : R.S Khurmi, J.K Gupta, 1982

Besi untuk perkakas merupakan hasil dari beberapa paduan unsur


seperti karbon, silikon, mangan, kromium, dan lain-lain. Beberapa unsur
paduan itulah yang mampu membentuk sifat – sifat tertentu pada besi untuk
18

dapat digunakan sebagai perkakas. Berdasarkan unsur paduannya, besi terbagi


menjadi dua jenis yang akan dijelaskan sebagai berikut :
1) Wrought Iron
Wrought iron adalah besi yang mempunyai kemurnian besi
mendekati 100%. Komposisi kimia bahan tersebut yaitu 99,5% - 99,9%
besi, 0,02% karbon, 0,l20% silicon, 0,018 % sulfur, 0,02 % fosfor dan
0,07% kerak besi. Bahan tersebut bersifat lunak, liat dan tidak mampu
menahan beban kejut secara tiba-tiba serta berlebihan. Kekuatan tarik
wrought iron berkisar 2500 – 5000 Kg/cm² dan kekuatan tekannya 3000
Kg/cm². Bahan tersebut biasa digunakan pada pembuatan rantai (chains),
crane hooks, railway coupling, pipa uap dan pipa air.
2) Cast Iron
Cast iron merupakan paduan besi dan karbon. Kandungan karbon
pada material ini bervariasi dari l,7% sampai 4,5%. Cast iron juga
mengandung sejumlah unsur lain, seperti silikon, mangan, fosfor dan sulfur.
Bentuk karbon yang terdapat dalam cast iron terdapat dua macam, yaitu
karbon bebas yang dinamakan graphite dan gabungan karbon yang
dinamakan cementite. Cast iron adalah material yang rapuh, tidak dapat
digunakan untuk elemen mesin yang mengalami pembebanan kejut (shock
loaded). Sifat – sifat yang membuatnya berharga adalah karena harganya
murah, karakteristik coran yang baik, kekuatan kompresinya lebih tinggi
daripada tegangan tariknya. Variasi cast iron meliputi: grey cast iron,
mottledcast iron, White cast iron, malleable cast iron dan alloy cast.
b. Baja
Baja (steel) didefinisikan sebagai logam ferro berkristal halus yang
dihasilkan dari proses pembuangan unsur pengotor, yakni sulfur dan fosfor dari
pig iron dan proses penambahan sejumlah unsur meliputi mangan, silikon, dan
lain-lain. Secara garis besar baja dibagi menjadi dua macam yaitu :
1) Baja Karbon
Baja karbon merupakan paduan besi dan karbon serta mengandung
mangan, silikon, fosfor dan sulfur dalam jumlah tertentu yang dapat
19

diketahui. Apabila keempat unsur tersebut terdapat dalam jumlah normal,


maka hasilnya adalah plain carbon steel atau baja karbon biasa. Kekuatan
dari sifat baja karbon dipengaruhi oleh kandungan karbon. Semakin
meningkat kandungan karbon akan meningkatkan kekuatan dan kekerasan
bahan tersebut, namun keuletan dan kemampuannya dalam menahan beban
kejut berkurang. Unsur lain dalam baja karbon tidak begitu berpengaruh
dalam menentukan sifat seperti halnya unsur karbon. Berdasarkan unsur
karbon yang terkandung didalamnya, baja karbon terdiri atas bermacam –
macam jenis. Seperti pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2.4 Jenis-jenis Baja Karbon

No Nama C (%) Sifat


1. Dead Mild 0,15 Liat dan tidak mampu dikeraskan
Steel dengan perlakuan panas. Penggunaan :
bodi mobil.
2. Low Carbon 0,15 - Liat, kuat dan cocok untuk pengolahan.
Steel atau 0,45 Penggunaan: Bahan – bahan
mild steel permesinan dan pengelasan.
3. Medium 0,45 – Keras dan cocok untuk pekerjaan
Carbon 0,8 panas. Penggunaan: Rel kereta api,
Steel crankshaft, wheels.
4. High 0,8 –
Sangat keras, kuat, sedikit liat dan
Carbon 1,5
memiliki responsitas yang baik
Steel terhadap perlakuan panas. Penggunaan:
Alat – alat potong pertanian, high
tensile strength wire, pahat potong dan
pegas.
Sumber : R.S Khurmi, J.K Gupta, 1982

2) Baja Paduan (Alloy Steel)


Baja paduan memiliki perbedaan dengan baja karbon, perbedaannya
terdapat pada unsur-unsur pembentuk baja yang berpengaruh pada sifat
ketangguhan baja.. Sebagai unsur paduan untuk baja paduan bagi konstruksi
mekanik adalah Ni-Cr, Ni-Cr-Mo, Cr, Cr-Mo, Mn dan Mn-Cr. Baja paduan
memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah :
20

a) Mempunyai sifat mampu keras yang baik meskipun berukuran besar


dapat dikeraskan sampai ke dalam, jadi dengan penemperan dapat
diperoleh struktur yang lebih seragam. Disamping itu kekuatan yang
lebih tinggi dan keuletan yang lebih baik dapat diperoleh.
b) Karena memiliki sifat mampu keras yang lebih baik, tidak diperlukan
pendinginan yang cepat pada pengerasannya, hal ini menyebabkan
rendahnya tegangan sisa. Komponen mekanis yang umumnya dibuat
adalah: poros, roda gigi, baut, mur, batang torak, dan seterusnya. Baja
Ni-Cr-Mo sangat baik kekuatan dan keuletannya, tetapi harganya mahal.
Usaha yang dilakukan untuk menggantikannya adalah baja Cr-Mo atau
baja Cr.
c. Stainless Steel
Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless steel adalah
senyawa besi yang mengandung setidaknya 10.5% kronium untuk mencegah
korosi (pengkaratan logam). Komposisi ini membentuk protective layer
(lapisan pelindung anti korosi) yang merupakan hasil oksidasi oksigen terhadap
krom yang terjadi secara spontan. Kemampuan tahan karat diperoleh dari
terbentuknya lapisan film oksida kronium, dimana lapisan oksida ini
menghalangi proses oksidasi besi (ferum). Tentunya harus dibedakan
mekanisme protective layer ini dibandingkan baja yang dilindungi dengan
coating (misal seng dan cadmium) ataupun cat.

2.9 KRITERIA PEMILIHAN KOMPONEN


Sebelum memulai perhitungan, seorang perencana haruslah terlebih dahulu
memilih dan menentukan jenis material yang akan digunakan dengan tidak
terlepas dari faktor-faktor yang mendukungnya. Selanjutnya untuk memilih bahan
nantinya akan dihadapkan pada perhitungan, yaitu apakah komponen tersebut
dapat menahan gaya yang besar, gaya terhadap beban puntir, beban bengkok atau
terhadap faktor tahanan tekanan. Juga terhadap faktor korosi yang cepat atau
lambat akan sesuai dengan kondisi dan situasi tempat, komponen tersebut
digunakan.
21

Adapun kriteria - kriteria pemilihan bahan atau material didalam rancang


bangun mesin pengupas kulit ari kedelai ini adalah :
1. Rangka
Perancangan rangka dan struktur mesin sebagian besar adalah seni
dalam hal mengakomodasi komponen-komponen mesin. Perancangan sering
mengalami hambatan berkaitan dengan peletakan berbagai tumpuan agar tidak
mengganggu operasi mesin atau agar memberikan akses untuk perakitan atau
servis. (Robert L. Mott, 2004).
Rangka berfungsi untuk menahan berat keseluruhan dari komponen-
komponen yang terdapat pada alat, untuk itu agar mampu menahan beban yang
ditumpukan banyak profil rangka yang sering digunakan seperti persegi
panjang, bulat, berbentuk U, berbentuk L dan lain lain. Dimana pada profil siku
atau profil L adalah profil yang sangat cocok untuk digunakan sebagai bracing
dan batang tarik. Profil ini biasa digunakan secara gabungan, yang lebih
dikenal sebagai profil siku ganda. Profil L ini terbuat dari bahan baja yang
merupakan bahan campuran besi (fe), 1.7% zat arang atau karbon (C), 1.65%
mangan (Mn), 0.6% silicon (Si), dan 0.6% tembaga (Cu).
Suatu struktur menerima beban dinamis, struktur ini dapat
berkedudukan mendatar, miring maupun tegak. Unsur struktur yang tegak
(vertikal) dinamakan kolom. Jika sebuah kolom menerima beban tekan maka
pada batang akan terjadi tegangan tekan yang besarnya.
F
σ= ...............................................................................................pers. 1
A

Dimana :
σ = Tegangan tekan (N/mm²)
F = Gaya tekan (N)
A = Luas penampang (mm²)

2. Tenaga Penggerak
a. Motor Bensin 4 tak
22

Motor bensin 4 tak adalah mesin atau motor yang memerlukan 4 kali
langkah torak atau 2 kali langkah ke atas dan 2 kali langkah ke bawah untuk
memperoleh 1 kali usaha di ruang pembakaran. Setiap 2 kali putaran poros
engkol atau 4 kali gerakan piston menghasilkan 1 kali usaha. Seperti pada
Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Tak

1) Proses kerja motor kerja Motor


a) Langkah Hisap
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Saat piston bergerak turun,
katup masuk dalam keadaan terbuka, sehingga campuran bahan bakar
dan udara terisap masuk kedalam silinder. Ketika piston mencapai
TMB, katup masuk dalam keadaan tertutup. Dapat dikatakan bahwa
langkah kompresi I selesai.
b) Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup
buang) dalam keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB
menuju TMA mendorong campuran bahan baker dan udara dalam
silinder, sehingga menyebabkan tekanan udara dalam silinder
meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan baker
dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi.

c) Langkah Usaha
23

Pada langkah isap, percikan api busi yang bereaksi dengan


campuran bahan bakar dan uadara bertekanan tinggi akan
menimbulkan letusan. Letusan ini akan menghasilkan tenaga yang
mendorong piston bergerak turun menuju TMB.
Tenaga yang dihasilkan oleh langkah kerja di teruskan poros
engkol untuk menggerakkan gigi transmisi yang menggerakkan gear
depan.
d) Langkah Buang
Pada langkah buang, piston bergerak naik dari TMB menuju
TMA. Katup masuk dalam keadaan tertutup dan katup buang dalam
keadaan terbuka. Gas sisa hasil pembakaran terdorong keluar menuju
saluran pembuangan. Dengan terbuangnya gas sisa pembakaran,
berarti kerja keempat langkah mesin untuk satu kali proses kerja
(siklus) telah selesai.
b. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Tipe atau jenis motor
listrik sekarang sangat beragam, namun dari sekian banyak tipe yang ada di
pasaran, sejatinya motor listrik hanya memiliki 2 komponen utama, yaitu
stator dan rotor. Motor listrik di bagi menjadi 2 lagi, yaitu motor listrik AC
(Alternating Current) dan motor listrik DC (Direct Current), Motor AC
dapat di lihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Motor Listrik AC


24

1) Motor Listrik AC (Alternating Current)


Motor listrik AC adalah sebuah motor yang mengubah arus listrik
menjadi energi gerak maupun mekanik daripada rotor yang ada di
dalamnya. Motor listrik AC tidak terpengaruh kutub positif maupun
negatif dan bersumber tenaga listrik. Sedangkan berdasarkan sumber
dayanya, motor listrik AC dibedakan menjadi dua, yaitu sumber daya
sinkron dan sumber daya induksi.
a) Sumber Daya Sinkron
Motor yang menggunakan sumber daya sinkron, juga bisa
disebut sebagai motor serempak. Disebut motor sinkron karena,
putaran motor sama dengan putaran fluk magnet.
b) Sumber Daya Induksi
Motor listrik yang menggunakan sumber daya induksi ini
paling banyak di gunakan dan di kembangkan. Penamaanya berasal
dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus motor ini bukan berasal dari
sumber tegangan tertentu, tapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
2) Motor Listrik DC (Direct Current)
Motor listrik DC adalah motor yang penggeraknya berdasarkan
sumber tegangan DC (Direct Current), seperti battery dan accu.
Namun secara prinsip masih sama dengan motor DC. Motor DC dapat
di lihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Motor Listrik DC


25

Motor listrik DC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya


terpisah (Separately Excited) dan sumber daya sendiri (Self Excited).
a) Sumber daya terpisah (Separately Excited)
Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply
dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut motor
DC sumber daya terpisah (separately excited).
b) Sumber daya sendiri (Self Excited)
Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply
dari sumber yang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga
motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya sendiri (self
excited).
3. Sistem transmisi
Sebuah mesin biasanya terdiri dari tiga bagian utama yang saling bekerja
bersama. Ketiga bagian itu adalah penggerak, sistem penerus daya (transmisi
daya) dan bagian yang digerakan. Bagian penggerak yang sudah dijelaskan diatas
memiliki modus gerak berupa putaran. Elemen yang berputar dalam hal ini adalah
poros. Pada bagian yang digerakan, disinilah fungsi mesin itu terlihat. Modus
gerak bisa berupa putaran atau gerak linier bolak-balik tergantung pada fungsi
dari mesin itu. Untuk menghubungkan antara bagian penggerak dan bagian yang
digerakkan terdapat sistem penerus daya (transmisi daya). Ada beberapa jenis
sistem penerus daya yang umum digunakan yaitu :
a. Sabuk – Puli
Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan
transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi
putaran atau daya yang lain dapat diterapkan, dimana sebuah sabuk dibelitkan
sekeliling puli.
Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan V-belt karena mudah
penanganannya dan harganya pun murah. Kemudian dalam penentuan jenis V-
belt yang sesuai digunakan gambar di bawah ini dimana sumbu dari diagram
menyatakan harga putaran dari poros penggerak dan sumbu horizontal
menyatakan harga daya rencana. Seperti pada Gambar 2.10 dan Gambar 2.11.
26

Gambar 2.10 Diagram Pemilihan V-Belt


(Sumber : Kiyokatsu Sugo dan Sularso, 1997)

Gambar 2.11 Sudut Kontak Dan Gaya Pada Puli


(Sumber : Robert L. Mott, 2004)

b. Rantai – Sproket
Rantai merupakan suatu elemen transmisi daya yang dibuat dari
rangkaian mata rantai (link) dan pin. Ketika meneruskan daya diantara poros –
poros berputar, rantai “menarik” suatu roda bergigi yang disebut sproket. (Hery
Sonawan, 2010). Transmisi rantai biasanya dipergunakan dimana jarak poros
lebih besar dari pada transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada transmisi
sabuk. Kecepatan rantai atau gerak sebuah rantai berputar pada jentera
(sprocket) dianggap sebagai sabuk tanpa slip, jadi menjamin perbandingan
putaran yang tetap.
Sproket adalah roda bergerigi yang berpasangan dengan  rantai, Sproket
berbeda dengan roda gigi, sproket tidak pernah bersinggungan dengan sproket
lainnya dan tidak pernah cocok. Sproket juga berbeda dengan puli di mana
sproket memiliki gigi sedangkan puli pada umumnya tidak memiliki gigi.
27

Rantai – sproket sebagai transmisi mempunyai keuntungan dan


kekurangan seperti :
1) Mampu meneruskan daya besar karena kekuatannya yang besar.
2) Mudah dalam pemasangannya tetapi harga relatif mahal.
3) Keausan kecil pada bantalan sehingga kemungkinan slip lebih kecil.
4) Suara dan getaran cenderung kasar karena tumbukan antara rantai dan dasar
kaki gigi sproket.
5) Perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh
gesekan dengan sproket.
b) Rantai
Rantai merupakan perangkat yang sangat penting dalam bidang
permesinan. Daya yang dihasilkan oleh motor biasanya menggunakan rantai
Sebagai alat untuk transfer daya, meskipun dewasa ini telah banyak
yang telah menggunakan belt tapi posisi rantai masih sangat dibutukan.
Dengan perencanaan dan pemilihan rantai dan sproket yang tepat maka akan
didapatkan daya transfer yang maksimal. Yang mana ditunjukan seperti
pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Rantai


(Sumber : www.motorku.info)

c. Transmisi Roda Gigi


Roda gigi adalah merupakan salah satu bagian dari mesin yang berputar
yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda gigi ini memiliki gigi – gigi
yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lainnya yang saling
bersinggungan dan akan bekerja bersama – sama dalam mentransmisikan daya.
28

4. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama – sama dengan putaran.
Peranan utama dalam sistem transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Seperti
pada Gambar 2.13 di bawah ini.

Gambar 2.13 Poros

Pada umumnya poros meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi dan
rantai, dengan demikian poros akan menerima beban lenturan, beban tarikan,
beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau gabungan
satu dengan lainnya. (Kiyokatsu Suga dan Sularso, 1997). Poros untuk
meneruskan daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut :
a. Poros Transmisi
Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau beban puntir dan
lentur. Daya yang ditransmisikan kepada poros melalui kopling, roda gigi,
puli sabuk, atau sproket rantai dan lain-lain.
b. Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus
kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
c. Gandar
Poros seperti yang dipasang di antara roda-roda kereta barang,
dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh
berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali
jika digerakan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir
juga.
29

Menurut bentuknya, poros juga dapat digolongkan atas poros lurus


umum, poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, poros luwes
untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah, dan
lain – lain.
5. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus,
aman dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan
poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak
berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tak
dapat bekerja secara semestinya. Jadi, bantalan dalam permesinan dapat
disamakan peranannya dengan pondasi pada gedung. (Kiyokatsu Suga dan
Sularso, 1997).

Anda mungkin juga menyukai