PENDAHULUAN
Singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh.
Beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa singkong jauh lebih banyak
kandungan karbohidratnya dibandingkan dengan nasi sebagai menu utama
makanan orang Indonesia. Selain itu singkong juga mengandung protein, lemak,
mineral vitamin B, vitamin K, serat dan merupakan bahan makanan dengan
kandungan kalori yang sangat tinggi. Kandungan kalori yang tinggi di dalam
singkong membuat singkong lebih lama saat dicerna oleh tubuh.
1
penggerak dan mata pisau lingkaran yang dirancang untuk memotong singkong
dalam sekali proses. Perancangan ini diharapkan mampu meningkatkan nilai
tambah dan efisiensi dari sebuah proses pembuatan kripik singkong.
Tujuan Umum:
2
(capstone design) , Praktikum/tugas Menggambar CAD ,Praktikum/ Tugas
Menggambar Teknik, dan mata kuliah Menggambar Teknik I
Tujuan Khusus:
1. Mesin ini digunakan dalam industri rumah tangga yang sudah terpasang
instalasi listrik
2. Pembuatan rangka
3. Penggerak dari mesin perajang ini adalah electromotor ½ HP
4. Pembatasan kontruksi terbatas pada rangka, poros, bantalan, pully, belt, piring
tempat pisau
1.4. Manfaat
Bagi mahasiswa:
3
2. Penulis berharap bahasan pada laporan tugas rancang ini dapat memberikan
informasi tentang apa itu mesin pengiris singkong, bagaimana prinsip
kerjanya dan apa saja kelebihan dan kekurangannya.
3. Serta dengan adanya cara untuk membuat mesin pengiris singkong, dapat
mempermudah bagi siapa saja yang tertarik dan ingin mencoba membuat
mesin pengiris singkong sendiri.
4. Menigkatkan daya kreatifitas, inovasi, dan keahlian mahasiswa.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Adapun perangkat keras yang ada di dalam mesin pengiris singkong
adalah sebagai berikut:
1. Motor AC
6
Sumber : teknomesin.com
Sumber : teknomesin.com
3. Mata Pisau
Mata pisau yang terbuat dari bahan stainless stell yang tentunya dipilih
agar mata pisau tidak mudah berkarat. Mata pisau ini dibuat sedemikian rupa
7
agar nantiya proses perajangan dapat dilakukan dengan mudah dan hasil
perajangan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Sumber : teknomesin.com
4. Bearing
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang
peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu
sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang
berlebih. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen
mesin lainnya dapat bekerja dengan baik.
8
Gambar 2.4. Bearing
Sumber : teknomesin.com
5. Pasak
Pada pasak yang rata, sisi sampingnya harus pas dengan alur pasak agar
pasak tidak menjadi goyah dan rusak.ukuran dan standard yang digunakan
terdapat dalam lapisan. Untuk pasak, umumnya dipilih bahan yang mempunyai
kekuatan tarik lebih dari 60 kg/ mm2, lebih kuat daripada porosnya. Kadang
sengaja dipilih bahan yang sengaja lemah untuk pasak, sehingga pasak terlebih
dahulu rusak daripada porosnya. Ini disebabkan harga pasak yang murah serta
mudah menggantinya.
6. Poros
Poros adalah penopang bagian mesin yang diam, berayun atau berputar,
tetapi tidak menderita momen putar dan dengan demikian tegangan utamanya
adalah tekukan (bending). Poros dalam mesin ini berfungsi untuk meneruskan
tenaga bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar,
9
seperti cakara tali, pulley, sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda gigi,
dipasang berputar terhadap poros pendukung yang tetap atau dipasang tetap
pada poros pendukung yang berputar.
Sumber : maksindo.com
10
Gambar 2.6. Rancangan Mesin Pengiris
Sumber : Solidwork
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
MULAI
PERENCANAAN DESAIN
PERENCANAAN DIMENSI
PEMILIHAN BAHAN
PERANCANGAN MESIN
PERHITUNGAN
PEMBUATAN MESIN
TIDAK
UJI COBA
PEMBUATAN LAPORAN
11
SELESAI
3.2. Metode Pengerjaan
Dalam kegiatan ini dirancang mesin perajang dan penggoreng singkong semi
otomatis. Untuk dapat mencapai hasil tersebut maka langkah-langkah kegiatan
yang akan dilakukan ada beberapa tahap meliputi observasi, studi literatur, dan
lain lain.
3.3. Observasi
Disamping itu dilakukan pencarian data dan literatur dari internet, buku / text
book, diktat yang mengacu pada referensi, dan tugas akhir yang berkaitan dan
berhubungan dengan singkong, mata potong, dan pemotongan singkong.
Perencanaan awal ini didasari pada hasil kaji literatur, kaji karakteristik,
desain, dan dimensi dari mesin yang sudah ada. Dari rancangan awal ini diperoleh
konsep mesin perajang dan penggoreng singkong semi otomatis Perancangan
awal ini dimaksudkan untuk mendapatkan desain yang selanjutnya akan
diterapkan pada alat tersebut dengan memperhatikan data-data yang diperoleh dari
studi literatur maupun observasi.
Perancangan dimulai dari bentuk penyusunan dan ukuran alat yang dibuat
menggunakan software solidworks. Kemudian dilakukan pemilihan bahan yang
12
dibutuhkan untuk perangkaian alat, dimana komponen-komponen tersebut
memiliki kualitas yang baik dan harga yang sesuai.
Tahap pembuatan mesin ini didasarkan pada desain, dimensi dan kebutuhan
alat yang diperlukan. Setelah semua dipersiapkan maka selanjutnya dibuat mesin
atau produk yang siap untuk diuji dengan memasukkan bahan atau singkong yang
akan dipotong dan di goring .
Tahap ini adalah tahap terakhir dari pembuatan mesin perajang dan
penggoreng singkong, dengan membuat laporan dari tahap observasi hingga
pengujian alat.
Pada waktu menguji alat ini kami meletakkan singkong dengan diameter 70
mm dan singkong yang berbeda diameter ukurannya yaitu singkong dengan
diameter 80 mm dan dengan panjang 300 mm, yang bertujuan untuk
menghasilkan produk yang lebih baik serta dapat menganalisa kinerja mesin,
apabila ada salah satu komponen yang mengalami kerusakan maka dilakukan
perbaikan.
13
BAB IV
PERHITUNGAN RANCANGAN
A. Motor
P = 1/2 Hp.
N = 1400 rpm.
14
B. Poros
n = 180 Rpm,
fc = 1.2
P = 0.5 Hp = 0.372849 kW
Putaran poros.
n = 180 rpm
Torsi yang dihasilkan.
T = 𝑃 .72658,1
𝑛 = 150 Kg/cm ~ 1500 Kg/mm
Tegangan geser yang timbul.
𝜏 = 5,1 𝑇/𝑑𝑠³ = 5,1 . 1500/21³ = 0,826 kg/mm2
Sebagai keamanan awal maka faktor koreksi diambil lebih kecil.
fc = 1.2
Adapun dalam perhitungan poros didapat nilai.
Pd= fc x p = 0.447418
Momen puntir rencana
Pd = 0.447418
n = 180
T = 9.74 x 105 pd
n = 9.74 x 248.5 = 2420,39 kg/mm
15
Material poros yang dipergunakan untuk memotong singkong ST37,
kekuatan tarik 𝜎B = 37
kg/mm2. Dalam perhitungan sf1 dan sf2 dengan batas kelelahan puntir sf1
=6 dan sf2 = 2, karena
dipertimbangkan pengaruh kekasaran permukaan material.
Tegangan geser
𝜏g = 𝜎B /𝑠𝑓1 . 𝑠𝑓2 = 3 kg/mm2
Faktor Koreksi Puntiran dan Lenturan. Momen puntir jika beban
dikenakan dengan kejutan besar kt = 1.5 – 3.0 maka diambil kt = 1,5
Momen lentur dinyatakan km dengan harga 1.5–3.0. Faktor tersebut
ditinjau apakah poros berputar dengan pembebanan momen lentur yang
tetap, mengalami tumbukan ringan atau mengalami tumbukan berat.
Berdasarkan pertimbangan yang diperhitungkan alat pemotong singkong
menggunakan km = 3,0 karena mengalami tumbukan berat.
Diameter Poros
ds= [5.1/𝜏𝑔 kt . km . Tg]1/3
ds = 21.267 cm ~ 21 cm
Mesin pemotong singkong ini terdiri dari beberapa transmisi yaitu puli,
sabuk vee belt, poros, serta motor listrik. Cara penggerak sistem transmisi,
dimulai dari puli 1, menggerakan ke puli 2.3, dan 4 dengan menggunakan
v belt, dan selanjutnya ditransmisikan ke poros, poros disini akan
memutarkan dudukan pisau, untuk mengiris singkong. Rangkaian sistem
transmisi sabuk V (V-belt)
Untuk mereduksi putaran dari n1=1400 rpm menjadi n3 = 462 rpm. Alat
pemotong singkong ini mempunyai variasi beban yang diperkirakan
selama bekerja 4-5 setiap hari dan dengan waktu koreksi 1,5.
16
Perhitungan perancangan poros
p = ½ HP
Pd = fc x P = 0.55927
T = 9,74x1C5 pd/n = 3019,4 kg/mm
Penampang V-belt yang digunakan : Tipe A
Diameter pulley
dp1 = 75 mm
dp2 = 100 mm
dp3 = 75 mm
dp4 = 226 mm
d. Kecepatan V-Belt
V1 = 𝜋 . 𝑑𝑝2 . 𝑛1/60 𝑥 1000 = 7,326 m/s
V2 = 𝜋 . 𝑑𝑝4 . 𝑛2/60 𝑥 1000 = 12,418 m/s
E. Baut
17
z = 𝑤/𝜋𝑑₂ℎ𝑞 = 3.1
maka di dapat.
𝜏b = 𝑤/𝜋𝑑1 𝑘𝑝𝑧 = 2.07 (kg/mm2)
Tebal ulir pada mur
𝜏n = 𝑤/𝜋𝐷𝑗𝑝𝑧 = 2,066 (kg/mm2)
F. Pegas
Pegas ulir dapat menerima beban maksimum W 100 kg. Dengan defleksi
antara 18-20 mm, Panjang pegas 350 mm,diameter lilitan adalah 35 mm
dan diameter kawat 4mm, dalam perhitungan modulus geser 8000 kg/cm,
D = 32 mm. Adapun W = Beban maksimum (kg), d = Diameter kawat
(mm), 𝛿 = Lendutan ( mm), G = Modulus geser, D = Diameter lilitan rata
rata (mm), didalam perhitungan pegas ulir.
Pertimbangan atau persyaratan kerja
Indek Pegas (C) = 𝐷/𝑑 = 8 mm
Momen puntir
T = (D/2).W = 1600 (kg.mm)
Faktor tegangan Walk ( K)
Tegangan geser
18
𝜏 = K 8 𝐷 𝑊₁/𝜋𝑑₃ = 76.9 kg/mm²
Jumlah lilitan yang bekerja
𝛿 = 8𝑛𝐷³𝑊₁/𝑑4𝐺 = 100,000000/26214400 = 3,8
Lendutan total
𝛿t = 𝛿 3,5/𝑛 = 18.4 mm → (18-20 mm) baik
Konstanta pegas
W₁ = k 𝛿t
𝑘 = 𝑊1/ 𝛿t = 5.43 kg/mm
A. Kekuatan poros
19
tegangang yang diijinkan lebih besar dari beban tarik aksial.
E. Rangka
F. Pegas
G. Penguji Alat
Uji kinerja mesin perlu dilakukan untuk mengetahui hasil kinerja mesin
yang telah dibuat. Selain dapat mengetahui kualitas hasil kinerja mesin, uji
kinerja diharapkan dapat mengetahui kekurangan– kekurangan pada mesin yang
telah dibuat.
20
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Dengan alat yang kami rancang ini yaitu mesin pengiris singkong ini kami
dapat membantu para produsen khususnya produsen keripik singkong karena
dapat mempermudah dalam proses pengirisan singkong menjadi keripik. Alat
ini juga dapat membantu produsen dengan menghemat biaya dalam proses
pengirisan singkong dengan menghemat kariawan.
2. Alat ini juga membantu para produsen singkong dalam menghemat waktu
pengirisan singkong, karena mesin ini memiliki tingkat efisiensi waktu yang
tinggi, dan para produsen juga tidak memerlukan banyak kariawan dalam
proses pengirisan singkong dan dengan begitu akan membuat penghematan
yang cukup besar.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23