Oleh :
Tujuan umum pembuatan rancang bangun alat bantu pengupas sabut kelapa ini
adalah:
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi pada Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang
2. Menerapkan ilmu yang telah didapat selama mengikuti pendidikan pada
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
3. Sebagai alat bantu belajar mengajar di bengkel Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang.
Manfaat dari pembuatan rancang bangun alat bantu pengupas sabut kelapa ini
adalah:
1. Dapat meningkatkan hasil produksi pengupasan sabut kelapa di Sumatera
selatan
2. Dapat meningkatkan tingkat keamanan (safety) saat mengupas sabut
kelapa.
Keunggulan Keunggulan
Kekurangan Kekurangan
2. Komponen Pendukung
A. Pully & V-Belt
Pully merupakan bagian terpenting dari mesin-mesin sehingga pembuatan
pully perlu dipertimbangkan baik kekuatan pully, proses pengerjaan hingga nilai
ekonomis bahan pully. Pada dunia teknik khususnya kontruksi permesinan kita
mengetahui ada berbagai macam jenis dan bahan yang bisa digunakan dalam
kontruksi pully disesuaikan dengan penggunaan pully tersebut. Adapun jenis-
jenis pully tersebut adalaah sebagai berikut :
1. Bahan besi cor/besi tuang
2. Bahan pully aluminium
3. Bahan pully plastic
4. Bahan pully mild steel
Dalam penggunaan pully harus mengetahui berapa besar putaran yang
akan digunakan serta dengan menerapkan diameter dari salah satu pully yang kita
gunakan, dalam hal ini dapat digunakan rumus :
𝑛1 𝑑1
=
𝑛2 𝑑1
Keterangan :
n1 = Putaran pully motor (rpm)
n2 = Putaran pully yang digerakkan (rpm)
d1 = Diameter pully pada poros yang penggerak (mm)
d2 = Diameter pully pada poros yang digerakkan (mm)
V-belt terbuat dari karet dengan inti tetoron atau semacamnya dan
mempunyai spenampang travesium, v- belt dibelitkan disekeliling alur pully
yang membentuk V pula. Bagian v-belt yang sedang membelit pada pully ini
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.
Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk. (Sularso, 1997).
B. Poros
Poros adalah komponen alat mekanis yang mentransmisikan gerak berputar
dan daya. Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari mesin. Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan seperti
itu dapat dilakukan oleh poros.
C. Pasak
Pasak merupakan suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-
bagian mesin, seperti roda gigi, spocket, pully, dan kopling pada poros. Momen
diteruskan dari naf ke poros atau poros ke naf.
Gambar. 5 Standar ukuran pasak
D. Bantalan
Bantalan merupakan komponen mesin yang berfungsi untuk menyangga
poros ketika poros meneruskan beban. oleh karena itu untuk menentukan jenis
bantalan yang digunakan, kita harus ketahui dulu berapa besarnya beban yang
bekerja pada bantalan tersebut. Dalam penentuan bantalan yang paling utama kita
perhatikan adalah kemampuannya dalam berputar, sebab bantalan ini harus
mampu menopang poros.
Gambar. 6 Bantalan
Sumber : J.E Sigley & Charles R mischke, 2006
E. Mur dan Baut
Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu rangkaian
mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin, pemilihan mur
dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan
ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya. Pada mesin ini, mur dan baut
digunakan untuk mengikat beberapa komponen, antara lain :
1. Pengikat pada bantalan
2. Pengikat pada dudukan motor listrik
3. Pengikat pada rangka
Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan
berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin,
kekuatan bahan, dan lain sebagainya.
3. Komponen Utama
A. Pisau Pemotong Kulit Kelapa
Pisau merupakan sebuah logam yang didesain berbentuk pipih dan
dibagian salah satu atau kedua sisinya tajam, ketajaman mata pisau itu
berfungsi untuk mengiris, mencincang, atau memotong sayur, buah bahkan
daging.
Pisau yang baik adalah pisau yang terbuat dari baja (stainless steel) yang
mengandung karbon tinggi dikarenakan baja ini lebih keras dibandingkan baja
jenis lain dan ketajamannya pun akan bertahan lebih lama, karena itu para ahli
masak lebih menyukai jenis pisau dari baja (stainless steel) yang mengandung
karbon tinggi ini.
Gambar. 8 Pisau
Pada mesin ini, kami menggunakan dua buah pisau yang gagang pada
pisaunya tidak akan digunakan. Yang akan digunakan hanya mata pisaunya saja,
selanjutnya akan dilubangi pada posisi atas dan bawah sebanyak dua buah.
Baut-baut pada pisau ini saat dioperasikan untuk mengupas kulit kelapa muda
akan mengalami tegangan geser
Dalam poros pemutar buah kelapa muda mengalami torsi dan gaya tekan
dari berat buah kelapa muda yang tertancap pada duri poros tersebut.
Gambar. 10 Gaya yang berkerja pada poros pemutar buah kelapa muda
𝐹
𝑉=𝐴
𝑃
𝑇=𝑛
dimana:
v = Tegangan geser( N/mm2 ) T =
Torsi ( Nmm )
P = Daya ( Watt )
n = Putaran ( rad/s )
F = Gaya yang berkerja ( N )
A = Luas permukaan ( mm2)
16 .𝑀
V= 𝐺 .𝑑3
dimana:
v = Tegangan puntir ( N/mm2 )
a = Tegangan tekan ( N/mm2 )
M = Momen puntir ( Nmm )
d = Diameter poros ( mm )