Anda di halaman 1dari 15

PERANCANGAN MESIN

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS SABUT KELAPA MUDA

Diajukan guna memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin pada


Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Oleh :

RIZAL BASHURI NIM. 1701011038

KRISTIANTO NIM. 1701011039

MAULYA RIZAL SAKINAH NIM. 1701011070

AULIA M. AL-IKRAM NIM. 1701011071

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI PADANG
2020
LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR
POLITEKNIK NEGERI PADANG
Nama : Rizal Bashuri
Kristianto
Maulya Rizal Sakinah
Aulia M. Al-Ikram
Konsentrasi :
Jurusan : Teknik Mesin
Pembimbing I :
Pembimbing II :
Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pengupas
Sabut Kelapa Muda

No Hari/Tanggal Uraian Tugas Paraf


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pohon kelapa merupakan salah satu pohon yang dapat tumbuh dengan baik
hampir di semua tempat terutama yang memiliki iklim tropis khususnya di
Indonesia. Hampir di semua daerah di Indonesia memiliki pohon kelapa, terutama
yang yang terdapat di Sumatera selatan.
Masyarakat daerah Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang
berhasil mengembangkan potensi daerahnya dengan sangat baik, buah kelapa
yang begitu melimpah dapat dimanfaatkan dengan sangat baik oleh masyarakat
Sumatera Barat, mulai dari air kelapa, daging (endosprema), hingga sabut kelapa
yang dibuat menjadi karya seni bernilai ekonomis. Meski pemanfaatannya sudah
dilakukan dengan sangat baik, namun hingga saat ini masyarakat di daerah
Sumatera Barat masih memiliki kendala dalam hal pengupasan sabut kelapa.
Seorang pengupas yang berpengalaman dapat mengupas sebanyak 300-
500 buah kelapa perhari, dengan menggunakan alat yang berbentuk baji atau
linggis yang terbuat dari besi yang dipasang vertikal dengan mata yang lancip
mengarah ke atas, setinggi 80 cm di atas tanah. (A. Rasyid Asba : 2007)
Jika produksi kelapa didaerah sumatera Barat adalah 42.752 buah perhari,
maka kemampuan pengupasan diatas tidak sebanding dengan produksi kelapa
yang dihasilkan.
Untuk itu dibutuhkan sebuah mesin yang dapat membantu mengupas sabut
kelapa sebagai pengganti tenaga manusia, yang nantinya dapat meningkatkan
efisiensi pengupasan sabut kelapa, baik dari segi kecepatan, tenaga, jumlah
produksi, hingga faktor keamanan pengupas kelapa tersebut. Agar nantinya dapat
membantu masyarakat daerah Sumatera Barat dalam hal pengupasan sabut kelapa,
agar kendala yang terdapat di daerah Sumatera Barat dapat di atasi.
Dari masalah – masalah yang terdapat diatas itu lah yang mendasari pembuatan
“Rancang Bangun Mesin Pengupas Kelapa Muda” sebagai judul Laporan Akhir.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa masalah :


1. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil produksi pengupasan sabut kelapa,
khususnya di Sumatera Barat?
2. Bagaimana cara membuat alat bantu pengupas sabut kelapa?
3. Berapakah daya yang dibutuhkan untuk mengupas sabut kelapa?
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengupas sabut kelapa dengan
menggunakan mesin pengupas sabut kelapa?
1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan umum pembuatan rancang bangun alat bantu pengupas sabut kelapa ini
adalah:
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi pada Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang
2. Menerapkan ilmu yang telah didapat selama mengikuti pendidikan pada
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
3. Sebagai alat bantu belajar mengajar di bengkel Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang.

Sedangkan tujuan khusus adalah :


1. Membantu masyarakat daerah Sumatera Barat dalam hal meningkatkan
hasil produksi pengupasan sabut kelapa.
2. Mengetahui proses pembuatan alat bantu pengupas sabut kelapa.

Manfaat dari pembuatan rancang bangun alat bantu pengupas sabut kelapa ini
adalah:
1. Dapat meningkatkan hasil produksi pengupasan sabut kelapa di Sumatera
selatan
2. Dapat meningkatkan tingkat keamanan (safety) saat mengupas sabut
kelapa.

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


Untuk ruang lingkup pada penelitian ini adalah :
Ruang lingkup rancang bangun mesin pengupas sabut kelapa muda otomatis ini
merujuk pada bagaimana penjual kelapa muda dapat mengupas sabut kelapa yang
baik dalam jumlah yang banyak, serta dapat menghemat waktu dalam pengupasan
sabut kelapa muda.
Batasan masalah pada rancang bangun mesin pengupas sabut kelapa muda
otomatis adalah:
1. Bagaimana agar mesin dapat mengupas sabut kelapa dengan baik.
2. Berapa kecepatan putar mesin agar dapat mengupas sabut kelapa dan
memotong kelapa dengan baik.
3. Bagaimana konstruksi rangka dari mesin pengupas sabut kelapa muda.
4. Bagaimana agar konstruksi pisau dapat memotong sabut kelapa muda
I.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Hipotesis, Tujuan,Manfaat,
Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan.
BAB II TEORI DASAR
Bab ini berisi teori yang mendukung penelitian. Isi tinjauan pustaka dan landasan
teori hampir samadengan yang disajikan pada proposal skripsi, namun sudah
diperluas.
BAB III METODOLOGI PEMBUATAN TUGAS AKHIR
Dalam bab ini diuraikan tentang langkah-langkah dan metodologi penyelesaian
masalah dalam pembuatan produk.
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA
Bab ini berisi penjelasan mengenai pembahasan part dari produk yang akan
dirancang, desain part produk,tahapandan proses rancangan part produk berupa
proses pengecoran dan proses pemesinan serta analisa terhadap hasil pengerjaan
yang telah dilakukan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang disampaikan berdasarkan hasil
analisa dan pembahasan yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perancangan


Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi sebagai perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan
alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat
digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem. Dengan kata lain
Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada
menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses yaitu, mengidentifikasi
masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan
pelaksanaan pemecahan masalah.
Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian dalam proses pembuatan
produk. Tahap perancangan tersebut dibuat keputusan-keputusan penting yang
mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain yang menyusulnya.

2.2 Defenisi Pengupas Sabut Kelapa

Sejak dahulu, masyarakat telah memanfaatkan buah kelapa untuk berbagai


keperluan, terutama untuk kebutuhan konsumsi. Tahapan pengupasan kelapa
merupakan tahapan yang sulit dalam proses pengolahan buah kelapa. Pada
masyarakat tradisional, proses pengupasan dilakukan secara manual dengan
menggunakan berbagai alat, seperti pisau, golok, atau linggis tancap, sehingga
dibutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, dan alat yang tajam untuk
mengupas kelapa muda. Proses ini tentunya akan membuat target omzet tidak
terpenuhi, selain itu penggunaan alat yang tajam memungkinkan melukai tangan.
Selain menggunakan pisau dalam proses pengupasan kelapa muda ada juga
yang menggunakan alat yang khusus untuk mengupas kelapa muda. Alat
pengupas kelapa muda berfungsi untuk mengupas bagian mesokarp dari kelapa.
Alat ini bertujuan untuk mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses
pengupasan serta mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. Prinsip kerja alat
ini adalah menggunakan pisau pengupas yang bergerak dari atas kebawah,
sehingga pada saat pisau diturunkan akan memotong bagian mesokarp kelapa
muda yang dilewatinya. Bila dibandingkan dengan pisau, parang dan sejenisnya
alat ini lebih aman karena pisau pemotongnya hanya bergerak dari atas kebawah.
Hal ini disebabkan oleh adanya bagian pelindung pisau yang berfungsi menjaga
pisau pemotong bergerak kesisi kiri atau kanan.
Gambar Mesin 1 Gambar Mesin 2

Keunggulan Keunggulan

Kekurangan Kekurangan

2.3 Perencanaan komponen-komponen mesin


Dalam sistem kontruksi mesin,ada beberapa hal yang dibutuhkan dari keseluruhan
yang lebih besar, yaitu elemen. Elemen mesin merupakan bagian dari suatu alat
untuk memindahkan energi atau benda yang memiliki efisiensi mekanis, termis,
hidrolis, meupun elektris. Bagian-bagian elemen mesin tersebut terdiri atas baut,
pegas, poros, bantalan, kopling, pasak, roda gigi, pulli dan sebagainya.
Berikut bagian-bagian dari komponen-komponen mesin, yaitu:

1. Transmisi Yang Digunakan


A. Motor Listrik
Motor listrik adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis.Motor listrik berfungsi sebagai tenaga utama penggerak pada mesin ini,
yang digunakan untuk menggerakkan putaran poros. Penggunaan dari daya motor
listrik disesuaikan dengan kebutuhan mesin, yaitu daya yang diperlukan dalam
proses pemutaran buah kelapa untuk mengupas dengan pisau samping dan pisau
atas.

Gambar.1 Motor Listrik


B. Kopling Kaku
Kopling kaku merupakan transmisi yang dirancang untuk menyambung dua
poros secara kencang sehingga tidak terjadi gerakan pada poros-poros yang
disambungkan. Pada mesin ini terdapat pada poros yang memutar (poros motor)
dan dihubungkan ke poros yang diputar (poros pada speed reducer) serta
dilanjutkan pada poros untuk memutar buah kelapa muda, ini harus satu sumbu
antara poros memutar dan poros yang diputar kemudian dilekatkan dengan baut
dan mur.

Gambar.2 Kopling kaku

Kopling mempunyai berbagai macam keunggulan yaitu, pemasangannya


yang mudah dan cepat, ringan dan ringkas serta aman pada putaran tinggi,
getaran dan tumbukan kecil.
Dalam kopling kaku terjadi tegangan geser baut-baut yang ada pada kopling
kaku, jika N adalah jumlah baut maka:
𝐹
𝑉=
𝑁 . ( 𝐺 . 𝑑2 /4
dimana:
v = Tegangan geser baut ( N/mm2 )
F = Gaya yang berkerja ( N )
d = Diameter baut ( mm )
N = Jumlah Baut

C. Speed Reducer (gearbox)


Merupakan sebuah transmisi yang berfungsi sebagai alat penurun kecepatan
putaran dari suatu motor penggerak dengan perbandingan rasio tertentu yang
terdapat pada spesifikasi speed reducer. Dari poros output,speed reducer terbagi
atas tiga jenis, yaitu: WPA, WPS (samping), WPO (atas) dan WPX (bawah).
Gambar.3 Jenis-jenis speed reducer( gearbox)

Didalam speed reducer terdapat perbandingan rasio yang dapat dihitung


dengan cara:
𝑁1
𝑖=
𝑁2
dimana:
I = Perbandingan reduksi
N1 = Input putaran motor penggerak (Rpm)
N2 = Output putaran (Rpm)

2. Komponen Pendukung
A. Pully & V-Belt
Pully merupakan bagian terpenting dari mesin-mesin sehingga pembuatan
pully perlu dipertimbangkan baik kekuatan pully, proses pengerjaan hingga nilai
ekonomis bahan pully. Pada dunia teknik khususnya kontruksi permesinan kita
mengetahui ada berbagai macam jenis dan bahan yang bisa digunakan dalam
kontruksi pully disesuaikan dengan penggunaan pully tersebut. Adapun jenis-
jenis pully tersebut adalaah sebagai berikut :
1. Bahan besi cor/besi tuang
2. Bahan pully aluminium
3. Bahan pully plastic
4. Bahan pully mild steel
Dalam penggunaan pully harus mengetahui berapa besar putaran yang
akan digunakan serta dengan menerapkan diameter dari salah satu pully yang kita
gunakan, dalam hal ini dapat digunakan rumus :
𝑛1 𝑑1
=
𝑛2 𝑑1
Keterangan :
n1 = Putaran pully motor (rpm)
n2 = Putaran pully yang digerakkan (rpm)
d1 = Diameter pully pada poros yang penggerak (mm)
d2 = Diameter pully pada poros yang digerakkan (mm)

Gambar.4 Pully dan V-belt


Sumber : J.E Sigley & Charles R mischke, 2006.

V-belt terbuat dari karet dengan inti tetoron atau semacamnya dan
mempunyai spenampang travesium, v- belt dibelitkan disekeliling alur pully
yang membentuk V pula. Bagian v-belt yang sedang membelit pada pully ini
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.
Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk. (Sularso, 1997).

Untuk mengetahui panjang sabuk belt menggunakan rumus sebagai berikut :


𝜋 1
𝐿 = 2𝐶 + (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝) + (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝)2
2 4 .𝐶
Keterangan :
L = panjang sabuk (mm)
C = jarak sumbu poros (mm)
dp = diameter pully penggerak (mm)
Dp = diameter pully poros (mm)

B. Poros
Poros adalah komponen alat mekanis yang mentransmisikan gerak berputar
dan daya. Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari mesin. Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan seperti
itu dapat dilakukan oleh poros.
C. Pasak
Pasak merupakan suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-
bagian mesin, seperti roda gigi, spocket, pully, dan kopling pada poros. Momen
diteruskan dari naf ke poros atau poros ke naf.
Gambar. 5 Standar ukuran pasak

Sumber : Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin ( Sularso dan


Kiyokatsu Suga )

D. Bantalan
Bantalan merupakan komponen mesin yang berfungsi untuk menyangga
poros ketika poros meneruskan beban. oleh karena itu untuk menentukan jenis
bantalan yang digunakan, kita harus ketahui dulu berapa besarnya beban yang
bekerja pada bantalan tersebut. Dalam penentuan bantalan yang paling utama kita
perhatikan adalah kemampuannya dalam berputar, sebab bantalan ini harus
mampu menopang poros.

Gambar. 6 Bantalan
Sumber : J.E Sigley & Charles R mischke, 2006
E. Mur dan Baut
Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu rangkaian
mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin, pemilihan mur
dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan
ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya. Pada mesin ini, mur dan baut
digunakan untuk mengikat beberapa komponen, antara lain :
1. Pengikat pada bantalan
2. Pengikat pada dudukan motor listrik
3. Pengikat pada rangka

Gambar. 7 Macam-macam mur dan baut

Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan
berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin,
kekuatan bahan, dan lain sebagainya.

3. Komponen Utama
A. Pisau Pemotong Kulit Kelapa
Pisau merupakan sebuah logam yang didesain berbentuk pipih dan
dibagian salah satu atau kedua sisinya tajam, ketajaman mata pisau itu
berfungsi untuk mengiris, mencincang, atau memotong sayur, buah bahkan
daging.
Pisau yang baik adalah pisau yang terbuat dari baja (stainless steel) yang
mengandung karbon tinggi dikarenakan baja ini lebih keras dibandingkan baja
jenis lain dan ketajamannya pun akan bertahan lebih lama, karena itu para ahli
masak lebih menyukai jenis pisau dari baja (stainless steel) yang mengandung
karbon tinggi ini.
Gambar. 8 Pisau
Pada mesin ini, kami menggunakan dua buah pisau yang gagang pada
pisaunya tidak akan digunakan. Yang akan digunakan hanya mata pisaunya saja,
selanjutnya akan dilubangi pada posisi atas dan bawah sebanyak dua buah.
Baut-baut pada pisau ini saat dioperasikan untuk mengupas kulit kelapa muda
akan mengalami tegangan geser

B. Poros Pemutar Buah Kelapa Muda


Poros pemutar kelapa merupakan salah satu komponen yang sangat
penting, karena berfungsi untuk memutar buah kelapa saat mata pisau
mengupas kulit kelapa. Poros kami desain dengan menempatkan empat
poros kecil yang runcing untuk mencekam pada salah satu sisi poros,
keempat poros itu diletakkan diatas besi yang berdiameter lebih besar dari
diameter poros pemutar. Pada sisi satunya disambung pada poros atas
gearbox.

Gambar. 9 Poros pemutar buah kelapa muda

Dalam poros pemutar buah kelapa muda mengalami torsi dan gaya tekan
dari berat buah kelapa muda yang tertancap pada duri poros tersebut.

Gambar. 10 Gaya yang berkerja pada poros pemutar buah kelapa muda
𝐹
𝑉=𝐴
𝑃
𝑇=𝑛
dimana:
v = Tegangan geser( N/mm2 ) T =
Torsi ( Nmm )
P = Daya ( Watt )
n = Putaran ( rad/s )
F = Gaya yang berkerja ( N )
A = Luas permukaan ( mm2)

C. Poros Atas Penahan Buah Kelapa Muda


Poros atas ini mempunyai kontruksi hampir sama dengan poros
pemutar buah kelapa muda, yang membedakannya adalah pada bagian besi tempat
sebuah poros kecil yang diruncingkan. Karena pada bagian belakangnya dibuat
tempat untuk dua buahbearing dan dihubungkan pada poros, dan pada bagian
poros itu ada celah yang dimilling. Celah itu berfungsi untuk mengunci poros saat
mesin beeroprasi( dengan menggunakan baut / besi berulir ), maka yang akan
berkerja adalah bearing yang terdapat pada bagian belakang tempat sebuah poros
yang diruncingkan itu diletakkan (sebagai penahan buah kelapa).

Gambar. 11 Poros penahan buah kelapa muda

16 .𝑀
V= 𝐺 .𝑑3
dimana:
v = Tegangan puntir ( N/mm2 )
a = Tegangan tekan ( N/mm2 )
M = Momen puntir ( Nmm )
d = Diameter poros ( mm )

Anda mungkin juga menyukai