Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

TUGAS RANCANGAN PRODUK REKAYASA

PERANCANGAN ALAT PEMBELAH BIJI KACANG METE DENGAN


MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK

DISUSUN OLEH :

MIRLANA LESTARI AUSTUTI


1904102010002

ABYAN
1904102010041

MUHAMMAD RISKI.HSB
1904102010056

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TAHUN 2022
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN DAN
INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA

LEMBAR SOAL

TUGAS RANCANG PRODUK


REKAYASA

Tugas Rancang Produk Rekayasa ini diberikan kepada:

Nama Mahasiswa 1) : MIRLANA LESTARI AUSTUTI


NPM : 1904102010002
Nama Mahasiswa 2) : ABYAN
NPM : 1904102010041

Nama Mahasiswa 3) : MUHAMMAD RISKI.HSB


NPM : 1904102010056

JUDUL TUGAS :Perancangan Alat Pembelah Biji Kacang Mete


Menggunakan Motor Listrik

SPESIFIKASI : 1). Daya


2).Putaran
3).Putaran poros
4).
DIBERIKAN TANGGAL: 2022

Darusalam, Banda Aceh

Dosen Pembimbing,

Nama Dosen Pembimbing

NIP.
……………………
HALAMAN
PENGESAHAN

Laporan Tugas Rancang Produk Rekayasa dengan judul: “Perancangan Alat


Pembelah Biji Kacang Mete Menggunakan Motor Listrik ”, disusun oleh:

Nama :MIRLANA LESTARI AUSTUTI

NPM :1904102010002

Nama :ABYAN

NPM :1904102010041
Nama :MUHAMMAD RISKI.HSB

NPM :1904102010056
Tugas Rancang Produk Rekayasa tersebut telah dilaksanakan dari
tanggal 3 F eb ru ar i s/d 2022, sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik
Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh.

Darussalam, Tanggal-Bulan-
Tahun
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Tugas Dosen Pembimbing
Rancangan

Dr.Ing Teuku Edisah Putra S.T,M.Sc,,Ph


Dr.Arhami S.T.M.T D,IPM
NIP. NIP.198005072006041004
1972052719980210001

Mengeta
hui/
Menyetu
jui
Koordinator Program Studi
Teknik Mesin
Dr.Muhammad
Rizal,S.T.,M.Sc
NIP :19791019
2006041003
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr.Wb

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami mendapat kesempatan menyelesaikan laporan rancangan ini. Selain sebagai
kesempatan untuk mengasah kemampuan dalam hal perencanaan komponen mesin, tugas ini juga
ini disusun untuk menyelesaikan mata kuliah rancangan dan untuk dapat memenuhi
tanggungjawab dan kewajiban sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Prodi Teknik Mesin
Universitas Syiah Kuala.

Sebagai bahan penulisan laporan kami memperoleh judul khusus yang berasal dari ide
kami sendiri setelah melihat kebutuhan terkait PERANCANGAN ALAT PEMBELAH BIJI
KACANG METE DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK , dan penulisan laporan ini
dibimbing langsung oleh bapak selaku dosen pembimbing kami dalam hal pengembangan ide dan
penulisan laporan terkait judul khusus tersebut,

Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, masyarakat umum, dan semua
yang membaca laporan ini semoga bisa dipergunakan dan dimanfaatkan dengan semestinya. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan isi
laporan ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dan membantu dalam pembuatan laporan ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Banda Aceh, 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Statistik Aceh Luas Perkebunan Aceh mencapai 1.073.220


hektare (ha).dari data tersebut didapatkan Jenis Tanaman Perkebunan Rakyat
Berupa Jambu Mete.Produksi Perkebunan Rakyat Jenis Tanaman Jambu Mete di
indonesia Pada Tahun 2020 berjumlah 157,40 Ribu Ton.di Provinsi Aceh
didapatkan data Produksi Jambu Mete Berjumlah 0,25 Ton dengan Luas 100
Hektare (ha) (BPS,2018).
Dengan Data tersebut Untuk Meningkatkan Produksi Kacang Mete maka
diCiptakan Alat Produksi Kacang Mete Berupa Alat Pembelah Biji Kacang Mete
yang bertujuan untuk meningkatkan,memudahkan dan menghemat Waktu dalam
Proses Produksi Kacang Mete.
Dalam beberapa kasus sebagian petani telah menggunakan alat bantu
pembelah kacang secara manual.namun dilihat dari dimensi alat tersebut tidak
relatif efisien dalam membelah kacang,membuat penggunaan alat ini masih
kurang efektif bila digunakan untuk skala produksi besar.
Penggunaan teknologi mesin telah merambah diberbagai sektor kehidupan
termasuk dalam sektor produksi perkebunan. Salah satu contoh penggunaan
teknologi dalam sektor tersebut adalah industri kacang mete dengan membuat alat
pembelah kacang mete agar proses produksi lebih efisien
Penggunaan mesin pembelah kacang mete merupakan jawaban dari
permasalahan di atas. Produksi kacang mete dengan mesin pembelah akan lebih
meningkat dibandingkan dengan produksi manual dengan tenaga manusia.
Dengan mesin pembelah kacang mete, hasil produksi kacang mete akan lebih
bagus,mudah dan cepat Hal tersebut sangat berpengaruh dengan hasil kacang mete
yang akan dipasarkan kemudian.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diiatas, maka perumusan masalah pada
tugas rancangan ini adalah bagaimana cara merancang alat pembelah biji
kacanng mete.

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk merancang alat pembelah biji
kacang mete dengan menggunakan motor listrik.

1.4 Batasan Masalah


1.perangcangan hanya berfungsi untuk membelah kacang mete.
2. perangcangan ini juga untuk membersihkan kulit luar kacang mete.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mesin Pembelah Kacang Mete
Mesin Pembelah Kacang Mete merupakan alat yang berfungsi membelah
Kacang Mete.Mesin tersebut merupakan alat Pembelah Kacang Mete yang
digerakkan dengan tenaga motor dan telah dirancang dalam satu konstruksi mesin
dengan dimensi yang telah disesuaikan sehingga dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan alat-alat sebelumnya. Prinsip kerja Mesin Pembelah Kacang Mete ini
adalah motor listrik yang terhubung dengan poros penghubung memindahkan
putaran sehingga memutar poros yang mengerakkan conveyor sehingga biji
bergerak menuju ketempat pembelah.diconveyor biji disusun sesuai sekat yang
dibuat.selanjutnya kacang bergerak hingga kealat pembelah . Mesin Pembelah
Kacang Mete ini merupakan salah satu jenis alat tepat guna. Mesin tersebut
berfungsi sebagai alat Pembelah Kacang Mete mentah yang siap diolah dengan
dimensi telah ditentukan.
Cara kerja mesin tersebut adalah dengan menggunakan motor sebagai
penggerak conveyor yang menjadi aolat gerak kacang mete menuju tempat
pembelah, karena mesin tersebut juga memakai pulley yang menjadi alat
penggerak dari motor ke conveyor. Namun untuk membuat Mesin Pembelah
Kacang Mete ini yang layak dikalangan produsen dibutuhkan beberapa modifikasi
alat konstruksi.Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktifitas Mesin
Pembelah Kacang Mete ini. Mesin Pembelah Kacang Mete tersebut dapat
mempermudah dan meningkatkan proses produksi Kacang Mete. Besarnya
tekanan pada alat tekan yangb di gunakan untuk membelah kacang mete diatur
sehingga dapat membelah beberapa kacang sekaligus.
Adapun tuntutan-tuntutan dari mesin tersebut adalah:
a. Tidak lagi menggunakan tenaga manual sebagai penggerak utamanya.
b. Dimensi mesin yang sesuai sehingga tidak menghabiskan banyak tampat.
c. Kapasitas produksi mesin yang lebih banyak.
d. Daya mesin yang besar sehingga dapat meningkatkan produksi.
e. Memiliki fungsi yang lebih dari mesin yang telah ada sebelumnya.
f. Tingkat ergonomis yang lebih pada saat proses produksi.
g. Mudah dalam pengguanaan dan perawatannya.

2.2 Poros

Menurut Sularso and Suga (2013) poros adalah bagian yang terpenting
dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga ersama dengan
putaran, peranan utama dalam transmisi seperti poros. Poros yang berfungsi dalam
sistem transmisi ini dapat di klarifikasikan menurut jenis pembebanannya, yakni
sebagai berikut :
1. Poros transmisi, poros yang mengalami beban murni atau puntir dan
lentur.
2. Spindle, poros transmisi yang relatif pendek dan beban utamanya
berupa puntiran.
3. Gandar, poros yang hanya menerima beban lentur saja,dipakai antara
roda-roda kereta barang, dimana tidak mendapat beban puntir.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam merencanakan sebuah poros antara
lain :

1. Kekuatan poros
Kekuatan poros sangat penting dalam menentukan dan merancang
poros yang baik serta aman digunakan. Dengan melihat pembebanan yang
terjadi pada poros seperti beban puntir, beban lentur,beban tarik kita dapat
menentkan kekuatan poros yang sesuai. Selain itu harus memperhatikan
faktor lainnya seperti kelelahan (fatigue, tumbukan dan konsentrasi
tegangan.
2. Kekakuan poros
Kekakuan poros erat kaitannya dengan defleksi yang akann terjadi
pada poros. Defleksi yang besar akan mengakibatkan getaran serta suara
bising yang berakibat kegagalan poros dengan spesifikasi kerja yang kita
inginkan.
3. Putaran kritis poros
Poros harus dirancang sedemikian rupa sehingga putaran kerja
yang dibuutuhkan harus menjauhi putaran kritis dari poros itu sendiri.
Poros dapat diuata bekerja di bawah putarahn kritisnya ataupun diatas
putaran kritisnya untuk menghindari kegagalan.
4. Bahan Poros
Dari sisi teknis pemilihan bahan pembuatan poros harus
memperhatikan ketersediaan bahan, biaya produksinya, serta
manufactureabilitty atau kempuan proses manufakturnya. Poros yang
berasal dari bahan yang langka di daerah kita serta membutuhkan
pekerjaan yang khusus akan menaikkan harga produksi oleh karena itu
perhatikan ketersediaan bahan poros di daerah kalian serta perhatkan
kempuan dalam pembuatannya baik dari mesin-mesinnya maupun tenaga
ahli.
5. Faktor korosi
Penggunaan dan penempatan poros akan menentukan nilai korosi
[ada poros. Oleh karenanitu perhatikn penempatan poros agar faktor korosi
dapat di kurangi. Misal poros diguanakan pada mesin pompa air laut maka
poros tersebut hatus lebih tahan korosi jika di banddingkan dengan poros
pada pompa air tawar.
2.3 Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu beban poros berbeban, sehingga
putaran dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang umur. Bantalan harus cukup
kokoh untuk memungkinka n poros serta elemen mesin lainnya untuk bekerja dengan
baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem akan
menurut atau tak dapat bekerja semestinya. Bantalan dapat di kelompokkan dalam dua
jenis yaitu:
a. Bantalan luncur, dimana pada bantalan ini terjaid gesekan luncur antara poros
dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
perantaraan lapisan pelumas.
b. Bantalan gelinding, pada bantalan ini terjadi gesekan antara bagiam yang
berputar dengan elemen gelinding.

Kedua jenis bantalan juga dapat dibagi berdasarkan arah beban yang diterimanya,
yaitu:
a. Bantalan radial, arah beban yang di tumpubantalan ini adalah tegak lurus
sumbu poros
b. Bantalan aksial, arah beban yang ditumpu bantalan ini sejajar poros

Poros daalam adalah poros utama yang artinya poros ini juga ikut berputar, oleh
karena itu gaya ataupun beban yang ditumpu oleh bantalan pada poros ini dan elemen lain
yang melekat padanya seperti roda gigi adalah beban radial yang artinya arah gaya tegak
lurus sumbu poros.

https://otomania.gridoto.com/read/242284505/ada-dua-jenis-bearing-roda-
motormu-pakai-yang-mana

2.4 Puli dan Sabuk –V

2.4.1. Puli (Pulley)


Puli adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai pendukung penggerskksn
belt atau sabuk lingkar untuk menjalankan sesutau kekuatan yang berfungsi
menghantarkan suatu daya. Cara kerja puli sering digunakan untuk mengubah arah dari
gaya yang diberikan dan mengirimkan gerak rotasi.
2.4.2. Sabuk V (V-Belt)
Sabauka dalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan
untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan
sebagai sumber penggerak,penyalur daya yang efisien atau untuk memantau pengerskksn
relative. Sabuk dilingkarkan pada katrol. Dalam system dua katrol, sabuk dapat di
mengendalikan katrol secara normal pada satu arah atau menyilang.sabuk digunakan
sebagi penggerak contohnya adalah pada conveyor dimana sabuk secara kontinu
membawa beban dari satu titik ke titik yang lainnya.

2.5 Motor Penggerak

Tenaga penggerak biasanya menggunakan motor listrik ataupun motor bakar.


Dimana kedua motor tersebut mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-masing.
Dimana keuntungan dan kerugiannya:
a. Motor listrik
Keuntungan
 Getaran yang ditimbulkan halus
 Tidak menimbulkan suara kebisingan
Kerugian
 Tidak dapat dibawa kemana-mana
 Tergantung keadaan listrik

Motor listrik ini berfungsi sebagai sumber energi (daya) mesin yang
ditransmisikan melalui pulley dan sabuk. Dimana untuk menggerakkan motor penggerak
tersebut di perlukan sumber arus listrik.
Jika P adalah daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan poros, maka berbagai
besar faktor kemanan biasanya dapat diambil dalam suatu perencanaan.

2.6 Pegas
Pegas merupakan suatu benda yang dapat berubah dimensi panjangnya
jika diberikan gaya. Pegas juga dapat dirangkai dengan sesama pegas lain dan
membentuk sebuah rangkaian pegas seri, paralel maupun campuran.Pegas
merupakan elemen mesin yang fleksibel, yang di gunakan untuk menyimpan dan
melepas energi, pegas haruslah mempunyai kemampuandefleksi elastisitas yang
besar, beban yang bekerja pada pegas dapat ,berupa gaya tekan, gaya tarik atau
torsi (twist force), pegas pada umumnya beroperasi dengan beban kerja yang
tinggi dan beban yang bervariasi secara terus menerus.

2.7 Conveyor
Conveyor atau mesin kompayer merupakan peralatan sederhana yang
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sebagai alat angkut suatu barang
tertentu untuk kapasitas kecil sampai besar. Conveyor dijadikan sebagai alat
transportasi yang cepat dan efisien. Conveyor terdapat beberapa macam, seperti
roller conveyor, belt conveyor, dan lain sebagainya.

2.7.1. Belt conveyor


Pada dasarnya belt conveyor memiliki bentuk yang sederhana. Seperti
namanya conveyor belt dilengkapi dengan adanya sabuk yang dapat menahan
benda-benda padat saat diangkut. Belt atau sabuk terbuat dari dari berbagai
macam jenis tergantung dari sifat benda yang akan diangkut. Misalnya untuk
mengangkut bahan-bahan yang panas, maka diperlukan belt yang terbuat dari
logam sehingga dapat tahan terhadap panas.

BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1 Metode Identifikasi Masalah


Metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan Mesin Pembelah Kacang Mete ini adalah dengan cara melihat langsung
kondisi petani.Dengan memperhatikan permasalahan tersebut ditemukan adanya
tidak efesien dan efektif dalam proses pembelahan
3.2 Metode Pemecahan Masalah
Metode yang dilakukan untuk memecahkan masalah adalah mengubah
sistem Pembelah Kacang Mete secara manual menjadi Mesin Pembelah Kacang
Mete secara otomatis yang dijalankan menggunakan motor listrik. Sehingga dapat
diketahui efesiensi dan efektifnya suatu alat secara manual maupun otomatis.
3.3 Langkah-Langkah Perancangan
Langkah-langkah perancangan adalah:
1. Memilih motor listrik yang akan digunakan.
2. Merancang frame sebagai dudukan motor, puli, V-belt, dan poros
3. Merancang puli 1 dan 2.
4. Merancang V-belt sebagai alat transmisi dan pemutar poros
5.Merancang conveyor yang akan digunakan
6.Merancang mata potong
7.Merancang pegas dan tuas potong
8.Merancang bantalan
9.Merancang Happer Input dan Output

Fungsi dari setiap alat, adalah:


1. Motor, berfungsi untuk memberikan daya putaran pada alat.
2. Pulley sebagai dudukan V-belt, berfungsi mentransmisikan daya dan
putaran ke poros yang digerakkan.
3. V-Belt, berfungsi untuk penghubung putaran dari puli 1 ke puli 2.
4. Poros yang digerakkan, berfungsi sebagai tempat pemasangan sikat
pembersih.
5. Bearing, berfungsi sebagai tempat peletakan poros pada frame.

3.4 Desain Sederhana Perancangan Alat Pembelah Biji Kacang Mete

3.5 Flowchart Pulley dan V-Belt


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan dan Pembahasan

4.1.1 Motor Penggerak

4.1.2 Perbandingan Putaran

4.1.3 Faktor Koreksi

4.1.4 Daya Rencana

4.1.5 Momen Rencana

4.1.6 Pemilihan Penampang Sabuk

4.1.7 Diamater Minimum Pulley

4.1.8 Diamater Lingkaran Jarak Bagi

4.1.9 Diamater Luar Pulley

4.1.10 Kecepatan Linear Sabuk

4.1.11 Kapasitas Daya Transmisi

4.1.12 Panjang Keliling Sabuk

4.1.13 Nomor Nominal dan Panjang Sabuk dalam Perdagangan

4.1.14 Jarak Sumbu Poros

4.1.15 Sudut Kontak dan Faktor Koreksi

4.1.16 Jumlah Sabuk

4.1.17 Daerah Penyetelan Jarak Poros

4.2 Detail Desain Produk dan Pembahasan

4.2.1 Perencanaan Pulley dan V-Belt

4.2.2 Pemasangan Motor Pada Rangka

4.2.3 Pemasangan Pulley pada Poros Motor

4.2.4 Pemasangan Pulley Kedua pada Poros Sikat


4.2.5 Pemasangan Sabuk
BAB V

KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai