Anda di halaman 1dari 22

RANCANG BANGUN PISAU PEMECAH DAN PENGUPAS

KULIT ARI KACANG KEDELAI TEMPE

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik (S.T)
Pada Program Studi Teknik Mesin UNP KEDIRI

Oleh :
ZIDAN MAULANA SAPUTRA
NPM : 2013010213

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2023

PAGE 8
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANG BANGUN PISAU PEMECAH DAN PENGUPAS


KULIT ARI KACANG KEDELAI TEMPE
Oleh :

ZIDAN MAULANA SAPUTRA

NPM : 2013010213

Disetujui Untuk Diajukan Pada Sidang Seminar Proposal


Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UN PGRI Kediri.

Tanggal :

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Kuni Nadliroh, M.Si.


NIDN.0711058801

Ketua Program Studi

Hesti Istiqlaliyah, S.T., M.Eng.


NIDN.0709088301

PAGE 8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq,
serta hidayah-Nya, sehinggapenulis dapat menyelesaikan proposal skripsi
dengan judul “Rancang Bangun Pisau Pemecah Dan Pengupas Kulit Ari Kacang
Kedelai Tempe” ini dapat dikerjakan dengan baik.

Penulisan proposal skripsi yang sederhana ini tak lepas dari dukungan
bimbingan maupun dukungan dari semuapihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya, terutama
Kepada :
1. Ibu Hesti Iatiqlaliyah, S.T., M.Eng. selaku kaprodi Teknik Mesin Universitas
Nusantara PGRI Kediri.
2. Ibu Kuni Nadliroh, M.Si. selaku pembimbing pertama dan penulisan proposal
skripsi.
3. Seluruh Dosen, Karayawan, dan Staf atas segala bantuan moril kepada
penulis selama belajar di Teknik Mesin Universitas Nusantara PGRI Kediri.
4. Teman-teman kelas di Teknik Mesin Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang sudah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

5. Teman-teman satu angkatan Teknik Mesin Universitas Nusantara PGRI


Kediri yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan dan


pembuatan laporan.

Harapan kami dalam penulisan proposal skripsi ini dapat berguna


bagi penulis dan pembaca. Penulis menyadari proposal skripsi ini masih
banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Untuk itu kritik dan saran senantiasa
diharapkan demi kesempurnaan proposal skripsi ini.

Kediri, 12 Desember 2023

Penulis

PAGE 8
DAFTAR ISI

PAGE 8
DAFTAR GAMBAR

PAGE 8
DAFTAR TABEL

PAGE 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang sudah menjadi fakta Geografis, Negara Indonesia
adalah Negara Agraris yang mana memiliki tanah yang sangat subur,
sehingga masyarakat Indonesia dapat menanam berbagai macam tanaman.
Salah satunya adalah kacang kedelai. Kedelai merupakan sumber utama
protein nabati dan minyak nabati. Kacang kedelai termasuk jenis tanaman
yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim
tertentu. Pemanfaatan kacang kedelai pun cukup beragam. Mulai dari
olahan susu, kecap, tahu, dan tempe.
Salah satu olahan kacang kedelai yang cukup digemari oleh
masyarakat Indonesia adalah tempe. Tempe adalah olahan kacang kedelai
yang berasal dari Indonesia. Tidak pasti kapan tempe dibuat pertama kali,
namun olahan ini sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada
pandangan masyarakat masa lalu, tempe menunjukkan atau dikenal
sebagai makanan masyarakat kelas bawah atau kelas rendah. Dengan
adanya sebutan ‘mental tempe’ yang memiliki makna strata bawah atau
rendah.
Namun pada saat ini, tempe tidak hanya dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia, tetapi sudah tersebar di beberapa Negara di Asia,
bahkan sampai Negara Eropa. Penyebaran tempe hingga ke berbagai
mancanegara dilakukan oleh para imigran.
Fermentasi kedelai pada pembuatan tempe membutuhkan peran
kapang khususnya Rhizopus spp. Contoh kapang yang banyak digunakan
dalam pembuatan tempe adalah rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus
(Ellent et al., 2022).. Selain itu, tempe mengandung gizi esensial dan
senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh baik bagi
pencernaan, peredaran darah, dan pernapasan.

PAGE 8
Pada survei produksi UMKM pengolahan tempe Bu Ninik yang
berada di Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang,
yang menjadi kendala adalah alat produksi yang ada belum mampu
mempercepat pengolahan. Agar mendapatkan hasil yang efektif dan efisien
maka diperlukan mesin yang mampu mempercepat dalam pengolahan
bahan dasar tempe, yakni kacang kedelai.
Mesin pemecah dan pengupas kulit ari biji kacang kedelai adalah
solusi untuk mengatasi kendala terkait dengan waktu dan efisiensi
produksi tempe. Mesin ini memiliki kemampuan untuk memecah kacang
dan mengupas kulit ari kacang kedelai, yang mana dalam pembuatan
tempe, kacang kedelai haruslah dalam kondisi bersih. Komponen utama
penggerak mesin ini adalah motor listrik, pisau pemecah, pulley serta
bearing.

B. Batasan Masalah
Agar tujuan penulisan sesuai yang diharapkan serta terarah pada ju
dul, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas hanya meli
ngkupi bagian pisau pemecah.

C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan
suatu permasalahan dalam pembahasan ini, yaitu bagaimana merancang
pisau pemecah dan pemisah kulit ari kacang kedelai?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan per
encanaan yang didapat yaitu merancang dan menentukan volume pisau
pemecah dan pengupas kulit ari kacang kedelai tempe.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengal
aman tentang merancang alat teknologi tepat guna
2. Bagi akademik, perancangan ini dapat digunakan sebagai referensi
tambahan untuk penelitian tentang perancangan pembuatan teknologi tepat
guna

PAGE 8
3. Bagi masyarakat dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dal
am pembuatan alat-alat yang dapat membantu di masyarakat

PAGE 8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Penelitian Terdahulu
Perancangan pisau mesin pemecah dan pengupas kulit ari ini merupak
an pengembangan dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberap
a peneliti dibawah ini, antara lain:

Pada penelitian yang dilakukan oleh Maruf Muhubesy, dkk, dengan


judul “Rancang Bangun Mesin Pemecah Cangkang Pala” penulis
memberikan pemaparan bahwa dimensi mesin pemecah cangkang pala yang
dirancang memiliki dimensi Panjang x lebar x tinggi (600 mm x 300 mm x
700 mm). Menggunakan penggerak dari motor listrik ac dengan kapasitas 220
volt / 0,5 hp / 1430 rpm, memiliki dua buah rol pemecah. Adapun jenis
material yang digunakan dalam merancang mesin pemecah cangkang pala
adalah menggunakan kerangka utama besi siku (50 mm x 50 mm), motor
penggerak menggunakan motor 220 V AC / 0,5 hp / 1430 rpm, rol pemecah
menggunakan karet berdiameter 202 mm, tebal 10,9 mm, system transmisi
menggunakan sabuk-V tipe no.25 inchi dan pulley. diameter pulley penggerak
berukuran 75 mm. diameter pulley yang digerakkan 300 mm.

Gambar 2.1 Desain Mesin Pemecah Cangkang Pala

Sumber : (Maruf Mahubesy, Said Hi. Abbas, Ivan Junaidy A. Karim, 2022)

PAGE 8
Pada penelitian yang dilakukan oleh Hammada Abbas, dkk, dengan
judul “Rancang Bangun Mesin Pemecah Cangkang Kemiri” dalam
pembahasan pisau, yang disebut sebagai pelontar, penulis menggunakan gigi
pelontar dengan jumlah 5 buah. Adapun dimensi yang digunakan pada
penelitian ini ialah lebar rangka 15 cm dan di bawah corong terdapat gigi
pelontar dengan jumlah pelontar 5 buah masing-masing dengan jarak 3cm
yang diputar oleh 2 pulley dengan diameter 20 cm dan 7 cm dengan tipe
sabuk A52 (Hammada Abbas, Fadhli Rahman, Ferdi Agus, Paisal, 2023).

Gambar 2.2 Mesin Pemecah Cangkang Kemiri


Sumber : (Hammada Abbas, Fadhli Rahman, Ferdi Agus, Paisal, 2023).
Keterangan :

(1) saluran pemasukan bahan, (2) rangka, (3) pelontar, (4) pulley, (5) poros,
(6) v-belt, (7) motor listrik, (8) saluran keluaran bahan, (9) penutup depan,
(10) saringan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Arif Baidilah, dkk, dengan judul
“Rancang Bangun Mesin Penggiling Sekam Padi Menjadi Bahan Pakan
Ternak (Dedak)” dalam pembahasan penulis menyebutkan spesifikasi dari
mesin penggiling sekam padi diantaranya material poros utama menggunakan
baja AISI S45C dengan diameter 18,2 mm, pisau penggiling menggunakan
jenis Pisau hammer mills, pillow block bearing dengan Diameter dalam 25
mm. Mesin penggiling sekam padi digerakan dengan motor bensin dengan

PAGE 8
transmisi sabuk puli yang menggerakan pisau penggiling, motor bensin yang
digunakan memiliki daya sebesar 7 HP dengan kecepatan maksimum 2500
rpm. Pada sistem transmisi sabuk pulley menggunakan sabuk tipe A serta
ukuran pulley sebesar 75 mm dan 120 mm. Dimensi pada rangka yang
digunakan ialah panjang (Arif Baidilah, Kardiman, Farradina Choiria Suci,
2021).

Gambar 2.3 Desain Mesin Penggiling Sekam Padi


Sumber : (Arif Baidilah, Kardiman, Farradina Choiria Suci, 2021)
B. Kajian Teori

1. Kacang Kedelai

Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang penting bagi


penduduk Indonesia sebagai sumber protein nabati, bahan baku industri,
pakan ternak dan Bahan baku industri pangan. Protein yang tinggi pada
kedelai berperan penting dalam kebutuhan gizi masyarakat Indonesia
(Budiarti dan Hadi, 2006). Kedelai merupakan tanaman sumber protein
yang murah, sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat. Kebutuhan terhadap kedelai semakin meningkat dari tahun
ketahun sejalan dengan bertambahnya penduduk dan meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap makanan berprotein nabati. Kedelai
merupakan tanaman legum yang kaya protein nabati, karbohidrat dan
lemak. Biji kedelai juga mengandung fosfor, besi, kalsium,vitamin B

PAGE 8
dengan komposisi asam amino lengkap, sehingga potensial untuk
pertumbuhan tubuh manusia (Pringgohandoko dan Padmini, 1999)

Gambar 2.4 Kacang Kedelai


Sumber : (https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-kacang-
kedelai/)
2. Tempe

Tempe merupakan makanan olahan yang dibuat dari kacang


kedelai hasil fermentasi menggunakan kapang Rhizopus oryzae atau
Rhizopus oligosporus. Kapang ini nantinya akan membentuk benang-
benang halus berwarna putih (hifa) yang akan tumbuh di permukaan biji
kedelai yang nantinya akan menyatu membentuk miselium berwarna
putih. Biji kacang kedelai dicampur dengan bahan tambahan yaitu ragi
tempe dan mengalami proses fermentasi. Adanya jamur pada tempe dapat
memproduksi beberapa enzim, misalnya enzim protease yang berfungsi
untuk menguraikan protein menjadi peptida yang lebih pendek serta asam
amino bebas, selain itu juga memproduksi enzim lipase yang berfungsi
menguraikan lemak menjadi asam lemak, serta enzim amylase yang
berfungsi menguraikan karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat yang
sederhana. Oleh sebab itu, tempe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
manusia (Radiati, 2018).

Tempe yang berkualitas memiliki karakteristik yaitu berbentuk


padatan kompak, berwarna putih serta memiliki aroma khas tempe. Agar

PAGE 8
menghasilkan tempe dengan karakteristik tersebut, proses pembuatannya
dapat dilakukan secara benar serta memenuhi kebutuhan kapang untuk
dapat tumbuh dan berkembang biak yaitu dengan cara menurunkan Ph
pada kedelai. Proses pembuatan tempe diawali dengan perendaman kedelai
di dalam air yang merupakan proses fermentasi pertama dan terjadi

pembentukan asam-asam organik seperti asam laktat dan asam asetat yang
disebabkan oleh pertumbuhan bakteri. Proses fermentasi kedua terjadi
pada saat setelah kedelai diberi ragi dan dikemas yang nantinya akan
terbentuk hifa yang mengikat satu sama lain sehingga tempe berwarna
putih (Nurrahman et al., 2019).
Gambar 2.5 Tempe
Sumber : (https://www.alodokter.com/6-manfaat-tempe-untuk-kesehatan-
yang-jarang-diketahui)

3. Penggiling Biji Kacang Kedelai

Penggilingan adalah sebuah metode yang dilakukan dengan tujuan


agar sebuah benda menjadi tidak utuh dan berbentuk menjadi lebih kecil.
Sedangkan alat giling adalah sebuah alat yang memecahkan bahan pa
dat menjadi potongan kecil dengan cara digiling, diremuk atau dipot
ong. Alat semacam itu adalah sebuah alat operasi unit penting dalam
banyak pengolahan.

4. Baja Poros ST 60
Baja merupakan salah satu jenis logam yang banyak digunaka
n dengan unsur karbon sebagai salah satu dasar campurannya. Di sa

PAGE 8
mping itu baja juga mengandung unsur unsur lain seperti sulfur (S), f
osfor (P), silikon (Si), mangan (Mn), dan sebagainya yang jumlahny
a dibatasi. Sifat baja pada umumnya sangat dipengaruhi oleh prosent
ase karbon dan struktur mikro. Struktur mikro pada baja karbon dipe
ngaruhi oleh perlakuan panas dan komposisi baja mengalami perlaku
an panas, sedangkan untuk material dengan mengalami perlakuan pa
nas quenching memiliki kekuatan tarik sebesar 695,95 N/mm2 (Sarji
to, 2019).

Gambar 2.6 Baja ST. 60


Sumber : (https://timurjayaindosteel.co.id/as-round-bar-st60/)
5. Pulley
Pulley adalah komponen mesin yang berperan sebagai perang
kat untuk menggerakkan sabuk, yang berfungsi untuk mentransmisik
an putaran atau daya. Penentuan pemilihan pulley harus dilakukan se
cara cermat untuk memastikan bahwa perbandingan kecepatan yang
diinginkan dapat dicapai.
Material yang biasanya digunakan untuk membuat pulley adalah besi
tuang, dan permukaan luar pulley dirancang halus agar sabuk dapat b
erjalan dengan lancar dan tidak mudah aus (Qurohman, Romadhon,
& Usman, 2020).

PAGE 8
Gambar 2.7 Pulley
Sumber
(https://id.chinacastingforgingpart.com/power-transmission/pulley/v-belt-
pulley-wheel.html)
C. Kerangka Berfikir
Mesin pemecah dan pemisah kulit ari biji kacang kedelai ini di
rancang untuk mempermudah pelaku usaha UMKM dalam produksi, oleh
karena itu, juga dibutuhkan rangka untuk menyangga mesin pengering.
Banyak pelaku usaha yang masih menerapkan proses manual dalam tahap
penggilingan. Hal tersebut menjadi salah satu kendala bagi pelaku usaha.
Berikut kerangka berfikir untuk mengetahui tahapan dalam proses
pembuatan mesin pemecah dan pemisah kulit ari.

Proses penggilingan Perancangan pisau


kacang kedelai dengan alat pemecah dan pengupas
manual kulit ari kacang kedelai

Volume dan kecepatan Mempersiapkan desain


putaran pisau pemecah pisau yang akan diinginkan

Gambar 2.8 Kerangka Berfikir

PAGE 8
BAB III

METODELOGI PERANCANGAN

A. Pendekatan Perancangan
Rancang bangun desain pisau pemecah dan pemmisah kulit ari
ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan perancangan dengan
mendesain alat yang lebih efektif dan lebih efisien agar mempermudah
dalam proses produksi tempe skala UMKM. Pisau pemecah ini
menggunakan baja st. 60 sebagai poros.
B. Prosedur Perancangan
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
melaksanakan perancangan sebuah alat.

Ya

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Perancangan

PAGE 8
Keterangan :

1. Studi Literatur
Pada tahap studi literatur, penulis menggunakan jurnal ilmiah, artikel
serta buku sebagai penunjang dan penguat sumber dari data yang dimuat.
2. Desain Alat dan Perhitungan Alat
Setelah proses pengumpulan data diambil telah selesai tahap
selanjutnya adalah, penulis mengidentifikasi perencanaan desain alat,
desain gambar yang akan dibuat penulis yaitu 3 dimensi dengan
menggunakan Autodesk Inventor Software. Apabila desain sudah sesuai
dengan yang disepakati maka lanjut ke proses merancang elemen mesin,
jika desain belum sesuai maka kembali lagi ke perencanaan desain.
3. Pembuatan Alat
Tahap pembuatan alat merupakan tahap akhir dalam proses
perancangan pisau pemecah tempe yang telah melalui perhitungan desain
alat.
4. Pengujian Kinerja
Setelah melewati tahap pembuatan alata tau perancangan, dan perakitan,
selanjutnya pengujian mesin dilakukan guna mengetahui apakah mesin
sesuai dengan perencanaan awal atau belum. Jika pada hasil ujicoba mesin
belum sesuai dengan perencanaan awal maka kembali pada tahap desain
dan perhitungan alat. Namun jika hasil uji coba mesin sesuai dengan
perencanaan awal maka langkang berikutnya adalah pembuatan laporan.
5. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan bertujuan agar penulis dapat mengambil data
analisa perhitungan, faktor penting dan hal yang perlu diperhatikan lebih
lanjut.
C. Perancangan Desain Produk
Berikut desain pisau pemecah dan pengupas kulit ari kacacng
kedelai tempe.

PAGE 8
Gambar 3.2 Desain Mesin Pemecah dan Pengupas Kulit Ari Biji Kacang
Kedelai Tempe
Sumber : (dokumen pribadi)

Gambar 3.3 Dimensi Mesin


Sumber : (dokumen pribadi)

PAGE 8
Gambar 3.4 Desain Pisau
Sumber (dokumen pribadi)

D. Tempat dan Waktu Perancangan


1. Lokasi Perancangan
Pada proses dilakukannya pengumpulan data dengan studi
literatur maupun observasi dan analisa data, observasi ini dilakukan di
sentra UMKM tempe Bu Ninik yang berada di desa Pandanwangi,
Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
2. Waktu Perancangan
Jadwal Kerja Selama 5 Bulan Dalam 1 Minggu
Tahap
I II III IV V
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan

Awal
Perumusan

Masalah
Desain

Perakitan
Perakitan

Mesin
Uji
Kelayakan

PAGE 8
Mesin
Pembuatan

Laporan

TABEL 3.1 Waktu Perancangan Alat

E. Metode Uji Coba Produk


Ada dua tahapan pengujian dalam metode uji coba perancangan, yang
pertama pembuat atau perancang mesin dapat menguji coba perancangannya
secara langsung. Pengujian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi kinerja
dan fungsi perancangan ketahap selanjutnya. Kemudian dosen pembimbing
terakhir juga dapat menguji coba. Setelah itu, penilaian dan saran akan
diberikan oleh dosen pembimbing untuk perbaikan berdasarkan data yang
sudah didapat. Setelah hasil perancangan yang melalui dua tahap pengujian
tersebut akan diujikan kepada pelaku usaha UMKM atau pihak industri yang
telah disepakati. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perancangan
memenuhi kebutuhan standar yang dinginkan oleh pengguna akhir, dan juga
mengidentifikasi potensi perbaikan yang diperlukan sebelum produk akhir
diproduksi secara massal.
F. Metode Validasi Produk
Pada tahap ini proses validasi alat atau produk yang dibuat pihak yang
terlibat secara langsung dalam pembuatan yaitu pembuat dan perancang ahli,
dengan melakukan validasi secara langsung. Hal ini dikarenakan memiliki
pemahaman dan pengalaman tentang spesifikasi teknis alat yang dibuat serta
proses uji kelayakan yang benar dan valid. Dalam proses in imahasiswa yakni
sebagai kontributor, yang di mana mereka berperan memberikan masukan dan
pendapat terkait dalam kesesuaian alat atau produk dengan kebutuhan yang
diinginkan. Akan tetapi, keputusan akhir tetap berada di tangan pembuat dan
perancang ahli, dengan demikian validasi yang melibatkan pihak – pihak yang
memahami aspek teknis dan fungsionalitas alat atau produk tersebut.

PAGE 8
DAFTAR PUSTAKA

Ellent, S. S. C., L. Dewi, dan M. C. Tapilouw. (2022). Karakteristik Mutu Tempe Kedelai (Gly
cine max L.) yang Dikemas dengan Klobot. AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian.
1(11), 32-40. Doi: 10.30598/jagritekno.2022.11.1.32.

Salim, R., E. T. Zebua, dan T. Taslim. (2018), Analisis Jenis Kemasan terhadap
Kadar Protein dan Kadar Air pada Tempe. Jurnal Katalisator. 2(2), 106-111.
Doi : http://doi.org/10.22216/jk.v2i2.2531
Radiati, Ani Radiati. “Analisis Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, Dan Kandungan
Gizi Pada Produk Tempe Dari Kacang Non-Kedelai.” Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan 5, no. 1 (2018):
16–22.https://doi.org/10.17728/jatp.v5i1.32.
Pringgohandoko, B. Dan O.S. Padmini. 1999. Pengaruh Rhizo-plus dan
Pemberian Cekaman Air Selama Stadia Reproduksi terhadap Hasil dan
Kualitas Biji Kedelai. Agrivet. Vol 1
Nurrahman, Astuti, M., Suparmo, & Soesatyo, M.H. (2019). Pertumbuhan Jamur,
Sifat Organoleptik dan Aktivitas Antioksidan Tempe Kedelai Hitam yang
Diproduksi dengan Berbagai Jenis Inokulum. The Agritech, 32(1), 60–65.
Jokosisworo, Sarjito. 2019. Analisa Kekuatan Puntir, Lentur Putar dan Kekerasan
Baja ST 60 untuk Poros Propeller setelah diquenching. Jurnal Teknik
Perkapalan Undip Volume 11 Nomor 2 Fakultas Teknik – Universitas
Diponegoro
Qurohman, M. T., Romadhon, S. A., & Usman, M. M. J. (2020). Analisis putaran
pulley pada mesin penggiling jagung. Nozzle : Journal Mechanical
Engineering, 9(2), 41–44

PAGE 8

Anda mungkin juga menyukai