Disusun Oleh :
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa I Mahasiswa II
Mengetahui Menyetujui
JUDUL
A. LATAR BELAKANG
Dalam berbagai industri kecil atau skala rumah tangga di Indonesia terdapat
berbagai macam jenis mulai dari pangan hingga non pangan. Keduanya cenderung
memanfaatkan potensi lokal untuk memperoleh suatu produk misalnya singkong.
Dari latar belakang tersebut muncul kebutuhan terhadap mesin tepat guna
yang bisa meningkatkan jumlah produksi dan efisiensi waktu produksi dengan
menggunakan “Mesin Pembuat Kletuk Khas Wonosobo Dengan Penggerak Motor
Bakar Bensin 5,5 HP ” agar proses produksi kletuk dapat dilakukan lebih efektif.
B. PERUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini dapat dibagi menjadi dua yaitu
tujuan akademis dan tujuan teknis.
A. Tujuan Akademis
Tujuan akademis dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Melengkapi syarat membuat Tugas Akhir pada Program Studi Teknik
Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.
2. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh
selama studi pada Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang.
B. Tujuan Teknis
Tujuan teknis dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
D. TINJAUAN PUSTAKA
a. Singkong
Kletuk yang renyah dan gurih sangat nikmat disajikan sebagai teman makan
bakso dan mie. Kletuk ini berbentuk silinder kecil dan ketika dimakan akan
terdengar bunyi kletuk-kletuk, inilah alasan mengapa camilan khas Wonosobo ini
disebut sebagai kletuk. Kletuk banyak dijumpai di pasar tradisional Wonosobo dan
toko oleh – oleh khas Wonosobo dengan harga yang bervariasi. Harganya mulai
dari Rp 500,00 (jajan anak SD) , Rp 7.500,00 dengan berat 250 gram dan berlaku
kelipatannya.
Gambar 1 Kletuk
c. Pulley
Pulley merupakan komponen mesin yang banyak dipakai untuk mesin industri,
mesin perkakas maupun dalam bidang otomotif. Katrol digunakan untuk mengubah
arah gerakan, atau untuk menghubungkan bagian dari mekanisme bersama.
Pulley biasa diartikan sebagai berikut suatu alat mekanis yang digunakan
sebagai sabuk untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi
menghantarkan suatu daya. Cara kerja Pulley sering digunakan untuk mengubah
arah dari gaya yang diberikan. Mengirimkan gerak rotasi, Memberikan keuntungan
mekanis apabila digunakan pada kendaraan. Ada beberapa tipe pulley yaitu:
• Pulley tipe V
• Pulley Timming
➢ Dibandingkan roda gigi atau rantai, penggunaan sabuk lebih halus, tidak
bersuara, sehingga akan mengurangi kebisingan.
➢ Kecepatan putar pada transmisi roda gigi lebih tinggi jika dibandingkan dengan
belt.
➢ Karena sifat penggunaan belt yang dapat selip, maka jika terjadi kemacetan
atau gangguan pada salah satu elemen tidak akan menyebabkan kerusakan pada
elemen lain.
Perbandingan putaran antara puli kecil dan puli besar sama dengan
perbandingan puli besar dan puli besar. Dapat dirumuskan dengan :
𝑛1 𝐷𝑝
=I= ( Sularso dan Suga, 1985)
𝑛2 𝑑𝑝
Keterangan :
𝑛1 = putaran puli penggerak [ rpm ]
𝑛2 = putaran puli yang digerakkan [ rpm ]
𝐷p = diameter puli penggerak [ mm ]
𝑑p = diameter puli yang digerakkan [ mm ]
𝐼 = perbandingan reduksi
d. Sabuk (V-Belt)
Belt yang berpenampang trapesium, terbuat dari tenunan dan serat-serat yang
dibenamkan pada karet kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet; digunakan
untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya melalui
pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
Kelebihan V-Belt
• V-belt lebih kompak
• Slip kecil dibanding flat belt
• Operasi lebih saat start
• Putaran poros dapat dalam 2 arah & posisi kedua poros dapat tenang
• Mampu meredam kejutan
Kelemahan V-Belt
• Tidak dapat digunakan untuk jarak poros yang panjang
• Umur lebih pendek
• Konstruksi pulley lebih kompleks dibanding pulley untuk flat
Belt
➢ Kecepatan sabuk
.d .n
v= (m/s)
60.1000
Dimana :
➢ Panjang sabuk
➢
1
L = 2C + (dp + Dp) + (Dp - dp) 2
2 4.C
Dimana :
Hal - hal yang perlu diperhatikan didalam melakukan perencanaan suatu poros
antara Iain :
1. Kekuatan poros, suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau
bending ataupun kombinasi antara keduanya, kelelahan tumbukan atau pengaruh
konsenterasi tegangan bila diameter poros diperkecil atau bila poros memiliki
alur pasak. Sebuah poros yang direncakan harus cukup kuat menahan beban
beban diatas.
2. Kekakuan poros, meskipun poros memiliki kekuatan yang cukup tetapi jika
lenturan atau defleksi puntirannya terlalu besar akan mengakibatkan
ketidaktelitian atau getaran dan suara. Oleh karena itu selain kekuatan, kekakuan
poros harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan
dilayani poros tersebut.
3. Putaran kritis, adalah bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada putaran
tertentu akan terjadi getaran yang besar, sebaiknya poros direncanakan putaran
kerjanya lebih rendah dari putaran kritis.
4. Bahan poros, poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja yang ditarik
dingin untuk putaran tinggi.
7. Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada poros, baik radial ataupun aksial.
10. Membuat diagram-diagram gaya geser dan momen lengkung yang lengkap
untuk menentukan distribusi momen lengkung pada poros.
13. Menganalisis setiap titik kritis pada poros untuk menentukan diameter
minimum poros, tujuannya untuk memastikan keamanan akibat pembebanan
pada titik-titik tersebut.
60.𝑃
T=
2.𝜋.𝑛1
( Khurmi, 2005:513 )
Keterangan :
σ𝑡
σizin =
𝑠𝑓 1 𝑥 𝑠𝑓2
Keterangan:
τ𝑢
τ=
𝐹𝑠
( Khurmi, 2005:513 )
Keterangan :
Fs : Faktor keamanan
Keterangan :
T = Torsi [ Nmm ]
16T𝑒
d3 =
𝜋. 𝜏
Keterangan :
d = diameter poros [ mm ]
Tujuan suatu bantalan adalah untuk menumpu suatu beban, tetapi tetap
memberikan keleluasaan gerak relatif antara dua elemen dalam sebuah mesin.
Jenis bantalan yang paling umum digunakan untuk menumpu sebuah poros yang
berputar, menahan beban radial murni atau gabungan beban radial dan aksial.
Kebanyakan bantalan digunakan dalam banyak aplikasi yang berkaitan dengan
gerakan berputar, tetapi beberapa lainnya digunakan dalam aplikasi gerakan
lurus ( L. Mott, 2009).
1
Pitch =
jumlah ulir perpanjang baut
e. Lead adalah jarak antara dua titik pada kemiringan yang sama atau
jarak lilitan.
a. Diameter Baut
b. Panjang baut
c. Daerah dekat efektif
d. Lebar kunci
e. Diameter baut
f. F jarak ulir
Motor bakar adalah suatu mesin yang mengkonversi energi dari energi
kimia yang terkandung pada bahan bakar menjadi energi mekanik pada poros
motor bakar. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang
banyak dipakai, dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran
menjadi energi mekanik. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor
yang proses pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas
pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Mesin yang bekerja
dengan cara seperti tersebut disebut mesin pembakaran dalam. Adapun mesin
kalor yang cara memperoleh energi dengan proses pembakaran di luar disebut
mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana energi kalor
diperoleh dari pembakaran luar, kemudian dipindahkan ke campuran udara-
bahan bakar kerja melalui dinding pemisah (Basyirun, Winarno dan Karnowo,
2008)
• Daya
Daya adalah besarnya kerja motor persatuan waktu.
(Arends dan Berenschot, 1980:18).
Rumus perhitungan daya adalah sebagai berikut :
T = torsi (N.m)
F = gaya (N)
r = jarak benda ke pusat rotasi (m)
h. Reducer
Gambar 10 Reducer
(gearboxreducer.blogspot.com)
i. Extruder
Ekstruder adalah alat yang memiliki prinsip utama memberikan
gaya dorong yang tinggi pada bahan sehingga bahan mampu keluar melalui
lubang (die) baik dengan atau tanpa pemanasan. Secara umum ekstruder
disusun atas ulir (screw), barrel, tempat memasukkan bahan (screw) dan
lubang keluaran (die). Ekstruder dapat dimofikasi lebih lanjut dengan
penambahan pemanas, tempat pre-conditioner, dan tempat memasukkan
cairan (liquid feeder)
(Weller 1997).
Gambar 11 Extruder
https://www.indiamart.com
GAMBARAN TEKNOLOGI
Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir adalah sebagai berikut:
Mulai A
Menentukan tema
Pengambilan data
Identifikasi dan
analisa kebutuhan
Analisa data
Observasi dan
Studi Literatur
Kesimpulan
Membuat
alternative design
Selesai
Pemilihan
alternatife design
Perhitungan dan
Gambar
Pembuatan
komponen
Pembuatan alat
Tidak
Analisa kegagalan
Uji coba alat
dan Modifikasi
Ya
1. Menentukan tema
Hal yang paling awal adalah menentukan tema dari rancangan yang akan
dibuat.
2. Identifikasi dan analisa kebutuhan
Alat yang digunakan sebaiknya memenuhi kriteria mudah digunakan,
higienis terhadap bahan makanan, dan tidak ada kebocoran yang dapat
mengganggu sistem.
3. Observasi dan Study Literatur
Observasi atau keamanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap
suatu objek atau proses agar bisa merasakan dan memahami pengetahuan
dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Didalam penelitian,
observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, pengamatan langsung,
rekaman gambar maupun rekaman suara.
Studi Literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan
menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya.
4. Membuat Alternatif Desain
Menentukan alternatife design adalah menentukan alternatif desain
umumnya selalu mempertimbangkan faktor kebutuhan fungsional, faktor
estetis, faktor lingkungan, serta faktor kenyamanan dan keamanan
pengguna yang didapatkan dari riset, pemikiran maupun desain
sebelumnya.
5. Pemilihan Alternatif Desain
Pemilihan alternatif desain adalah melakukan pemilihan terhadap desain
yang dipertimbangkan terhadap faktor kebutuhan fungsional, faktor estetis,
faktor lingkungan, serta faktor kenyaman dan keamanan yang didapatkan
dari riset, pemikiran maupun desain sebelumnya.
6. Perhitungan dan Gambar
Penghitungan adalah proses untuk mengubah satu masukan atau lebih
kedalam hasil tertentu, dengan sejumlah pengubah. Gambar adalah
kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk menciptakan suatu
imitasi dari suatu objek.
7. Pembuatan Komponen
Pembuatan komponen adalah suatu proses untuk menghasilkan komponen
atau part dari sebuah produk .
8. Pembuatan alat
Pembuatan alat adalah proses penggabungan komponen-komponen yang
sudah dibuat agar menjadi suatu produk utuh yang dapat dimanfaatkan.
9. Uji Coba Alat
Uji coba dalah proses suatu produk sebelum dipasarkan atau sebelum
dipakai oleh konsumen.
10. Analisa Kegagalan dan Modifikasi
Modifikasi adalah proses melakukan penambahan atau merubah desain atau
komponen yang berfungsi agar menambah nilai dari suatu produk yang akan
dipasarkan.
11. Pengambilan Data
Pengambilan data adalah suatu teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk
mendaptakan informasi atau data yang akan digunakan untuk mendapatkan
hasil dan tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan data
merupakan alat yang digunakan untuk mengunpulkan data. Karena berupa
alat, maka instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuosioner,
hasil wawancara, maupun rekaman gambar ataupun rekaman suara.
12. Analisa Data
Analisa data adalah aktifitas mengubah data hasil penelitian menjadi
informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dalam suatu
penelitian. Adapun pengambilan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara
hipotesis dan estimasi hasil.
13. Kesimpulan
Setelah data diambil kemudian dilakukan analisa terhadap hasil pengujian,
maka akan didapat suatu kesimpulan yang bisa diambil dengan berdasarkan
data – data yang telah ada.
F. PERHITUNGAN DASAR
Untuk mengetahui gaya yang bekerja pada mesin pembuat kletuk, maka
perlu dilakukan perhitungan – perhitungan daya yang dibutuhkan dengan rumus
antara lain:
𝑛 = 𝑟𝑝𝑚
1
= × 𝜋 × 𝑑2 × 𝑙 × 𝜌
4
b. Gaya (F) =
𝜋×𝑑×𝑛
v= (m/s)
60 ×1000
d. Daya poros
𝑃1 = F . v (Khurmi, 1979)
𝜋 ×𝑑 ×𝑛
𝑣 =
60 × 1000
d. Daya
𝑃2 = F . v (Khurmi, 1979)
Keterangan: l = panjang poros [mm]
𝜋 = 3,14
d = diameter poros [mm]
n = kecepatan putar [rpm]
𝜌 = massa jenis poros [kg/𝑚3 ]
F = Gaya [N]
W = usaha [N]
m = massa [kg]
g = gaya gravitasi [m/s2]
P = daya [Watt]
v = kecepatan putar [m/s]
Keterangan :
𝑛1 = putaran puli penggerak [ rpm ]
𝑛2 = putaran puli yang digerakkan [ rpm ]
𝐷p = diameter puli penggerak [ mm ]
𝑑p = diameter puli yang digerakkan [ mm ]
I = perbandngan reduksi
𝜋 ×𝑑 ×𝑛
𝑣= ( Sularso dan Suga, 1985)
60 ×1000
b. Volume puli
d. Daya
b. Kecepatan puli
𝜋 ×𝑑 ×𝑛
𝑣= ( Khurmi, 2005)
60 ×1000
c. Volume puli
e. Daya
𝜇𝑘 𝟏 + 𝜇𝑘 𝟐 + 𝜇𝑘 𝟑 + 𝜇𝑘 𝟒 + 𝜇𝑘 𝟓 + 𝜇𝑘 𝟔 + 𝜇𝑘 𝟕
𝝁𝒌 =
̅̅̅̅
𝟕
𝑭𝒌 = 𝑭. 𝝁𝒌 (Khurmi, 2005)
d. Torsi extruder
f. Daya extruder
𝑃5 = 𝑇 × 𝜔 (Khurmi, 2005)
Keterangan: 𝜋 = 3,14
d = diameter poros [mm]
𝜌 = massa jenis poros [kg/𝑚3 ]
F = Gaya [N]
m = massa [kg]
g = gaya gravitasi [m/s2]
P = daya [Watt]
v = kecepatan putar [m/s]
𝐹𝑘 = gaya gesek [N]
𝜇𝑘 = koefisien gesek
T = torsi [N.mm]
R = jari – jari [mm]
𝜋 ×𝑑 ×𝑛
𝑣= (Khurmi, 2005)
60 ×1000
b. Volume puli
d. Daya
𝑃6 = 𝑊𝑝3 × 𝑣 (Khurmi, 2005)
G. DESKRIPSI KERJA
“Rancang Bangun Mesin Pembuat Kletuk.” dirancang dengan sederhana
dalam pengoperasian dikarenakan penggunaannya tidak memerlukan tenaga
manusia, namun dengan menggunakan tenaga dari motor penggerak yang
dihubungkan dengan sabuk penghubung daya (belt).
H. ANGGARAN BIAYA
Belt Rp 100.000
Reducer Rp 700.000
Total Rp 6.100.000
DAFTAR PUSTAKA
Khurmi, R.S. & Gupta, J.K. 2005. A Text Book of Machine Design. Eurasia
Publishing House (Pvt) Ltd.
Sularso, dan K. Suga. 1979. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin.
Jakarta : PT. Pradnya Paramita.