JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-T
Diusulkan oleh:
1. Judul Program : Rancang Bangun Kombinasi Mesin Pemarut dan Perajang Ubi
Sebagai Peningkat Produktivitas Industri Rumah Tangga dalam Bentuk
Olahan Parutan dan Keripik Ubi
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Arwizet K, ST. MT
b. NIDN : 0020096907
c. Alamat Rumah dan No./HP : Komplek Perum Salingka Bungo Permai II F/ 17 Padang
ii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Jenis ubi kayu yang sering dimanfaatkan masyarakat ........................................... 4
iii
1
A. Judul
Rancang Bangun Mesin Kombinasi Pemarut dan Perajang Ubi Untuk
Meningkatkan Produktivitas Industri Rumah Tangga Dalam Bentuk Olahan
Parutan dan Keripik Ubi
C. Perumusan Masalah
Dilatari oleh kondisi di atas dan potensi yang dimiliki oleh para anggota
pelaksana maka pada kegiatan PKM-T ini dirumuskan masalah “Bagaimana
merancang bangun sebuah mesin kombinasi pemarut dan perajang ubi untuk
meningkatkan produktivitas industri rumah tangga dalam bentuk olahan
parutan dan keripik ubi”. Diharapkan dengan adanya mesin ini akan lebih
meningkatkan produktivitas pemanfaatan umbian menjadi makanan olahan
seperti kerupuk ubi, keripik ubi, kue ubi dan sebagainya
3
D. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
a) Merancang bangun sebuah mesin teknologi tepat kombinasi mesin
kombinasi pemarut dan perajang ubi untuk meningkatkan produktivitas
industri rumah tangga dalam bentuk olahan parutan dan keripik ubi guna
pengolahan makanan berbahan ubi
b) Memotivasi produsen-produsen pengolah makanan berbahan ubi untuk terus
meningkatkan hasil produksinya
c) Memotivasi para petani untuk bisa meningkatkan hasil pertanian ubi
d) Berpartisipasi dalam rangka mengembangkan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.
F. Kegunaan
Mesin perajang dan pemarut ubi ini dapat digunakan untuk:
1. Kegunaan alat ini adalah untuk mengolah makanan yang berbahan dasar ubi
menjadi parutan dan keripik.
2. Membantu para petani pengolah makanan/ industri rumah tangga dan
meningkatkan produktifitasnya.
G. Tinjauan Pustaka
1. Ketela Pohon (ubi kayu)
Menurut para ahli, sebelum benua Amerika diketemukan tanaman ketela
pohon telah dikenal oleh penduduk Brasilia, Guyana dan Mexico selatan. Hanya
didaerah-daerah itulah didapatkan tanaman sekeluarga dengan ketela pohon.
Menurut DEGANDOLLE berbagai jenis ketela pohon yang kita kenal sekarang
mungkin adalah keturunan dari tanaman-tanaman itu yang sudah tidak ada lagi
dan oleh usaha-usaha manusia terbentuk dan berkembang menjadi bentukbentuk
yang sekarang. Jadi menurut para ahli ketela pohon itu berasal dari
Amerika Selatan (Brasilia). Oleh orang-orang spayol dan portugis tanaman itu
disiarkan kelain-lain negeri.
Hampir disemua daerah tropika dan subtropika tanaman ketela pohon
merupakan tanaman pertanian yang penting diantara tanaman-tanaman pertanian
lainnya. Disemua daerah-daerah antara 30° lintang utara dan 30° lintang selatan
umbi dari ketela pohon merupakan bahan makanan (tambahan) bagi penduduk,
atau dari padanya dijadikan bahan untuk eksport (tepung, gablek,dan lain
sebagainya). Negeri-negeri yang penting dalam perdagangan hasil ketela pohon
adalah brasilia, Guyana, Peru, Jamaica, Mozambique, Madagascar, Malaka,
Jawa (Indonesia).
Bilamana ketela pohon datang ke Indonesia tidak diketahui dengan pasti.
Dalam tahun 1851 tanaman ketela pohon masih menjadi tanaman pagar saja dan
belum banyak mendapat perhatian. Dalam tahun 1852 Kebun Raya Bogor
menerima bibit ketela pohon dari Suriname. Dalam tahun 1854 setelah
4
diperbanyak, bibit ketela pohon tersebut dikirim keseluruh daerah di pulau Jawa.
Tanaman ketela pohon baru menjadi tanaman palawija setelah menunggu lama
mendapat perhatian.
2. Jenis-Jenis Ketela Pohon (ubi kayu)
Ada beberapa jenis ketela pohon yang banyak dimanfaatkan oleh
manusia untuk kebutuhan bahan pangannya. Menurut Balai Penelitian Teknik
Pertanian di Bogor, beberapa jenis ketela pohon adalah sebagai berikut:
(a) Valenca, yang berasal dari Brasilia
(b) Mangi, yang berasal dari Brasilia
(c) Betawi, yang berasal dari Bogor, perkawinan Maleka X Basiorao
(d) Basiorao, yang berasal dari Brasilia
(e) Bogor, berasal dari bogor, perkawinan Maleka X Basiorao
(f) Sao Pedro Preto (s.p.p.), berasal dari Brasilia
(g) Muara, berasal dari Bogor, Perkawinan Bogor X Basiorao
(h) Manteiga
(i) Tapicuru
(j) Manis
(k) Begog
(l) Singkong
Dari sekian banyak jenis ketela pohon tersebut yang banyak dijumpai di
daerah Sumatera Barat adalah jenis singkong. Singkong dapat digunakan untuk
berbagai keperluan bahan dasar pangan. Gambar 1, memperlihatkan bentuk
singkong banyak digunkan oleh masyarakat di Sumatera Barat.
a. Motor Listrik
Motor listrik adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai tenaga
penggerak yang disesuaikan dengan kebutuhan daya mesin dengan
menggunakan energi listrik.
Tabel 1. Beberapa sifat rata-rata bahan stuktur dengan beban tetap,ksi (MPa)
Bahan Tegangan izin Modulus Modulus
Tarik Tekan Geser elastisitas elastisitas
geser
Baja, karbon* 22 (152) 22 (152) 14,5 (100) 29.000(200.00) 12.000(83.000)
paduan rendah 25- 30 25-30 17-20 29.000(200.00) 12.000(83.000)
(172-207) (172-207) (117-138)
Besi cor, abu-abu 5-8 20-30 7,5-12,5 14.000-18,300 5.600-7,400
(35-55) (117-207) (52-86) (96500- (39.000-
126.000) 51.000)
Paduan 15-22 15-22 10-14 10.000(69.000) 3.800(26.200)
aluminium (103-152) (103-152) (69-97)
Kuningan batang 8(55) 15(103) 13.500(93.000) 5.100(35.200)
tembaga, baut 8(55) 8(55) 16.000(110.000) 6.000(41.400)
d. Sifat-Sifat Bahan
Sifat-sifat bahan yang harus diperhatikan dalam perencanaan sebuah
mesin adalah sebagai berikut:
- Kekuatan - Keuletan - Kekerasan
- Elastisitas - Kemamputempaan - Daya lenting
- Kekakuan - Kekerasan - Kemularan
.
e. Proses Penyambungan dengan Las
Las adalah suatu proses penyambungan dua potong logam dengan
pelumeran. Yaitu, kedua bagian yang las ditempatkan dengan baik dan
dipanasi dengan busur listrik atau busur oksiasetilin. Lelehan logan dari
batang las diendapkan diantara lempengan logam dan dibiarkan dingin.
Sementara kekuatan logam batang las biasanya lebih tinggi dari pada
yang dilas, maka kekuatan sambungan yang telah dilas sangat
tergantungkepada keterampilan tukang las. Las yang dikerjakan secara tak
sempurna berbahaya. Meskipun las yang dilakukan dibengkel dengan benarbenar
diawasi sangat terandal.
H. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan program pada PKM-T ini adalah sebagai berikut:
Pemantapan disain atau rancangan mesin kombinasi perajang dan pemarut
ubi berdasarkan hasil survey yang sudah dilakukan di industri kecil.
7
Pembuatan mesin kombinasi perajang dan pemarut ubi. Pembuatan ini
dilaksanakan di Workshop Jurusan Teknik Mesin, FT UNP Pdang.
Setelah mesin selesai dibuat, dilanjutkan kepada pengujian di Industri kecil
untuk perajangan dan pemarutan ubi.
I. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan PKM-T dilakukan dalam waktu 4 bulan dengan
rincian kerja sebagai berikut:
WAKTU
NO KEGIATAN BULAN BULAN BULAN BULAN
I 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Belajar teratur * *
1
Survey * *
2
Perancangan desain atau gambar * *
3
Pembuatan mesin * * * * * * *
4
Pengujian lapangan dan analisa * *
5
Penyusunan laporan * *
6
A. RANCANGAN BIAYA
1. Anggaran Bahan
No Nama Bahan Jumlah Harga satuan Harga (Rp)
(Rp)
Besi siku 3 batang 150.000 450.000
1
40mm x 40mm x 2mm
Plat stainless 1 lembar 650.000 650.000
2
1,2mm
Pipa 6 inchi 1 batang 2.300.000 2.300.000
3
Pipa 3 inchi 1 batang 1.200.000 1.200.000
Baut dan mur 4 macam 60 - 150.000
4
Cat dasar 3 kaleng 20.000 60.000
5
Mata gergaji 27 buah 20.000 540.000
6
Mata pisau baja 2 buah 80.000 160.000
7
Papan 1 lembar 35.000 35.000
8
8
9 Poros 1 batang 1.200.000 1.200.000
Thiner 3 kaleng 30.000 90.000
10
Plat besi tebal 5 mm 1 helai 1.250.000 1.250.000
11
Kayu selinder 6 inchi x 30 1 buah 150.000 150.000
12
cm
Kabel SPA 0,5mm 30 meter 6000 180.000
13
Besi strip 1 batang 60.000 60.000
13
Cat pilot 3 kaleng 20.000 60.000
14
8.535.000
Jumlah
2. Alat Penunjang
No Nama Alat Jumlah Harga satuan Harga (Rp)
(Rp)
Motor 1 hp 1 buah 1.200.000 1.200.000
1
Pully 4 jenis 4 buah - 420.000
2
Belt 2 buah 45.000 90.000
3
Bearing 1 inchi 2 unit 65.000 130.000
4
Bearing biasa (6205) 2 unit 40.000 80.000
5
Swict on/off 1 buah 20.000 20.000
6
Ketela pohon 20 kg 3000 60.000
7
kelapa 20 kg 6000 120.000
8
2.120.000
Jumlah
3. Transportasi
NO Nama Kegiatan Jumlah Harga Satuan Harga (Rp)
(Rp)
1 Tranportasi - - 450.000
2 Pembuatan draf laporan 5 15.000 75.000
3 Pembuatan laporan akhir - - 500.000
Jumlah 1.025.000
9
4. Rekapitulasi Dana
No Anggaran Jumlah (Rp)
1 Bahan 8.535.000
2 Alat penunjang 2.120.000
3 Transportasi 1.025.000
Jumlah Biaya Total 11.680.000
Terbilang : Sebelas juta enam ratus delapan puluh Ribu Rupiah
K. DAFTAR PUSTAKA
- Ari Muhammad, 2011. Potensi Ubi Kayu di Indonesia. www. Agribisnis
Peternakan.com, diakses 22 Spetember 2012.
- Cassava". Journal of Venomous Animals and Toxins 6-12; ISSN 0104-
7930
-Cereda, M.P. and Mattos, M.C.Y. 199). "Linamarin - The Toxic Compound of
-Jensen, dkk. 1991. Kekuatan Bahan Terapan. Jakarta: Erlangga
-Sosrosoedirdjo. 1970. Ketela Pohon. Jakarta: Yasaguna
10
L. Lampiran
1. Biodata ketua dan Anggota Kegiatan PKM-T
I. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap : Herwin Riady
b) NIM/BP : 1203165/2012
c) Tempat/ Tanggal Lahir : Naras, 11 Mei 1993
d) Alamat : Jl. Siti Manggopoh, Manggung, Kecamatan
Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumbar
e) Agama : Islam
f) Jenis Kelamin : Laki-Laki
g) Fakultas/ Program Studi : Fakultas Teknik, D3 Teknik Mesin
Padang, 29 Oktober 2012
(Herwin Riady)
(Silfia Roza)
(Irvan Evendi)
11
IV. Anggota Pelaksana 3
a) Nama Lengkap : Ahmad Nurhuda
b) NIM/BP : 1203083/ 2012
c) Tempat/ Tanggal Lahir : Paguh, 17 Mei 1994
d) Alamat : Dusun Sampan, Desa Punggung Lading,
Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman,
Sumbar
e) Agama : Islam
f) Jenis Kelamin : Laki-Laki
g) Fakultas/ Program Studi : Fakultas Teknik, S1 Teknik Mesin
Padang, 29 Oktober 2012
(Ahmad Nurhuda)
Nama : Syahmiarti
Alamat : Simpang Lahat, Batang Kambung, Pariaman Timur
Dengan ini menyatakan kesediaan untuk bekerjasama dan melakukan mitra dengan
mahasiswa/i Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Padang dalam menerapkan hasil
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berupa "Mesin Kombinasi Pemarut dan
Perajang Ubi untuk Meningkatkan produktivitas Industri Rumah Tangga dalam
Bentuk Olahan Parutan dan Keripik Ubi", Sebagai peningkat produktifitas industri
rumah tangga dalam bentuk olahan parutan dan keripik ubi.
Demikianlah hal ini saya perbuat untuk dapat dipergunakan seperlunya dan dalam
rangka mendukung kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa di bidang Teknologi.
(Syamiarti )
13
PETA LOKASI KEGIATAN
Tempat Lokasi
14