Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN TEPUNG BERAS, SORGUM DAN TERIGU


SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN
EDIBLE CUTLERY (SCOEAT)

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Ivan Alexander W. S. 2001540412 2016
William Suryajaya 2001539240 2016
Marco 2001554550 2016

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2018

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN

1 Judul Kegiatan : Pemanfaatan Tepung Beras,


Sorgum dan Terigu sebagai Bahan
Dasar Pembuatan Edible Cutlery
(SCOEAT)
2 Bidang Kegiatan : PKM-K
3 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
Ivan Alexander Wing Sutjipto
b. NIM :
2001540412
c. Jurusan :
Teknologi Pangan
d. Universitas :
Bina Nusantara
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
Villa Melati Mas Blok SR 22 No.
46 dan 081290999150
f. Email : vanlex14@gmail.com
4 Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5 Dosen Pendamping
Nama Lengkap dan Gelar : Desman Hidayat, S.Kom., M.M.
NIDN : 0322128601
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11530
dan 021-2977 9100
6 Biaya Kegiatan Total:
a. Kemristekdikti : Rp. 8.668.000,-
b. Sumber lain : -
7 Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Tangerang, 5 Oktober 2018


Menyetujui,
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ir. Ingrid Suryanti Surono, M.Sc., Ph.D.) (Ivan Alexander Wing Sutjipto)
 NIP. 195702071990032001 NIM. 2001540412

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Johan, S.Kom., M.M.) (Desman Hidayat, S.Kom., M.M.)


D1582 NIDN. 0322128601

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................
1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3. Luaran yang diharapkan .................................................................... 2
1.4. Manfaat ..............................................................................................
2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...........................................
3
2.1. Profil Organisasi ................................................................................
3
2.2. Deskripsi Ide Bisnis ...........................................................................
3
2.3. Analisa SWOT .................................................................................. 4
A. Strength .........................................................................................
4
B. Weakness .......................................................................................
5
C. Opportunity ...................................................................................
5
D. Treatment ......................................................................................
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ....................................................................
6
3.1. Struktur Organisasi ............................................................................
6
3.2. Tahap Persiapan Produksi ................................................................. 6
3.3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan .............................................................
6
3.4. Evaluasi ............................................................................................. 6
3.5. Analisa BEP ...................................................................................... 7
A. BEP Volume ................................................................................. 7
B. BEP Harga .................................................................................... 7
C. B/C Ratio ...................................................................................... 7
D. Laba Bersih ...................................................................................
8
E. Return of Investment ..................................................................... 8

iii
F. Break Even Point (BEP) ................................................................
8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................................
9
4.1. Anggaran Biaya ................................................................................. 9
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................ 9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pembimbing .....................
11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
Kegiatan ...........................................................15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian
Tugas ....................17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ...................................................
18

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang pesat yang juga diiringi
oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih, kini pengaplikasian
penggunaan plastik semakin luas dalam segala bidang. Salah satu contohnya
adalah, penggunaan plastik sebagai alat makan. Selain memiliki harga yang
murah, alat makan plastik juga praktis, tahan korosi, mudah dibentuk, dan
mudah penanganan atau pemrosesannya sehingga tidak heran
penggunaannya sangat populer di kalangan pelaku industri makanan.
Namun dibalik dari kelebihan plastik itu, penggunaannya yang sangat
banyak saat ini mulai membawa dampak negatif untuk lingkungan dan
penggunanya. Limbah plastik membutuhkan waktu 80-100 tahun agar dapat
terurai, ini akan merusak komposisi tanah. Selain itu, penggunaan alat
makan plastik secara berulang tidak baik untuk tubuh, karena plastik mampu
mengeluarkan zat-zat berbahaya seperti timbal, atau melamin, yang dapat
memicu penyakit kronis.
Limbah plastik yang dapat menjadi ancaman untuk kehidupan
manusia, khususnya di daerah Jakarta perlu mendapat penanganan.
SCOEAT menawarkan terobosan baru untuk mengurangi limbah plastik
yang ada di Jakarta. SCOEAT merupakan organisasi yang memproduksi
alat makan yang dapat dimakan dan sangat mudah terurai. Dengan produk
ini, paling tidak penggunaan plastik berupa sendok makan, dan garpu makan
dapat berkurang.
SCOEAT merupakan alat makan yang terbuat dari bahan-bahan
organik, seperti tepung sorgum, tepung terigu, dan tepung beras. Komposisi
tersebut mampu membentuk alat makan yang memiliki ketahanan terhadap
panas, tidak bocor, aman untuk dikonsumsi, dan dapat menjadi sumber serat
bagi tubuh. Bila produk ini tidak dimakan atau dibuang, maka produk ini
akan terurai dalam waktu 10 hari, atau dimakan oleh binatang.
Selain, menjadi terobosan untuk penanganan limbah plastik, produk
ini juga dapat meningkatkan produksi tepung beras, tepung terigu, dan
sorgum di Indonesia, bila produk ini diterima oleh banyak orang. Produk ini
mampu mendongkrak sedikit pergerakan perekonomian para petani, dan
mampu mengubah standar kualitas gaya makan orang-orang.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari proposal kegiatan PKM-K (SCOEAT) ini
adalah sebagai berikut:
 Bagaimana gambaran umum dari bisnis produk SCOEAT?
2

 Berapa biaya/anggaran yang diperlukan untuk bisnis produk


SCOEAT?
 Bagaimana metode pelaksanaan/kegiatan dari bisnis produk
SCOEAT?
 Bagaimana strategi dan prospek usaha dari bisnis produk SCOEAT?
1.3. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari produk SCOEAT ini adalah dapat
meminimalisir produksi limbah plastik dari bidang peralatan makan seperti
sendok, garpu dan sumpit yang dapat menjadi masalah dari timbulnya
masalah lingkungan di kota-kota besar di Indonesia. Selain itu, diharapkan
pula agar dengan hadirnya produk ini, pergerakan perekonomian di bidang
pertanian beras dapat semakin maju dan menambah lapangan kerja bagi
masyarakat Indonesia.

1.4. Manfaat
Manfaat dari adanya produk SCOEAT adalah dapat mengurangi
limbah plastik dibidang peralatan makan sekali pakai seperti sendok, garpu
dan sumpit yang umumnya terbuat dari plastik. Produk SCOEAT dirancang
sedemikian rupa secara higienis, sehat dan tetap aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, produk ini mampu memberikan kontribusi yang baik dan besar
terhadap lingkungan dan produk ini mampu menjadi sumbu api untuk
mewujudkan kualitas gaya makan yang lebih sehat. Dengan adanya produk
SCOEAT, produk ini dapat menjadi solusi untuk meminimalisir limbah
plastik kota-kota besar di Indonesia yang berujung menyebabkan berbagai
permasalahan lingkungan dan kesehatan.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Profil Organisasi


Gudetama merupakan suatu organisasi startup yang dibangun oleh
mahasiswa Food Technology di Universitas Bina Nusantara, Alam Sutera
yang memproduksi suatu produk inovatif yaitu alat makan sekali pakai yang
dapat dimakan bernama SCOEAT. Gudetama dibentuk oleh 3 mahasiswa
yaitu Ivan Alexander, Marco dan William Suryajaya. Kelompok ini
memiliki tujuan penting yaitu membuat produk yang bisa mengurangi
penggunaan plastic dan memanfaatkan limbah beras di Indonesia serta
menambah lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Visi dari bisnis produk SCOEAT adalah untuk menciptakan peralatan
makan yang sekali pakai seperti sendok, garpu dan sumpit yang ramah
lingkungan (biodegradable) dan dapat dikonsumsi (edible). Misi dari bisnis
produk SCOEAT adalah menciptakan peralatan makan yang kuat, elegan,
mudah digunakan dan mudah dibawa bepergian dengan harga yang relatif
terjangkau oleh masyarakat. Produk SCOEAT juga akan diproduksi secara
higienis, sehat dan tetap aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Produk
SCOEAT berpotensi sekaligus dapat mendukung program pengurangan
limbah plastik yang sering menjadi penyebab masalah lingkungan dan
kesehatan di kota-kota besar Indonesia. Selain itu, masyarakat yang
membeli produk SCOEAT dapat berkontribusi secara langsung untuk
mengurangi limbah peralatan makan plastik sekali pakai yang sering
menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan di Indonesia.

2.2. Deskripsi Ide Bisnis


SCOEAT adalah produk alat makan sekali pakai yang dapat dimakan
yang merupakan singkatan dari “Scoop it and Eat it” yang artinya setelah
selesai menggunakan alat makan, alat makan tersebut bisa juga dimakan.
Produk SCOEAT merupakan produk pengembangan dari biodegradable
cutlery yang tidak dapat dikonsumsi menjadi peralatan makan yang dapat
dimakan (edible cutlery) yang berbahan dasar tepung beras, sorgum dan
terigu. Bisnis produk SCOEAT ini dijalankan oleh organisasi Gudetama.
Pembuatan produk SCOEAT didasarkan pada kepedulian atas
meningkatnya limbah plastik kota-kota besar di Indonesia yang berujung
4

menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan dan kesehatan. Oleh


karena meningkatnya limbah plastik tersebut, produk SCOEAT diciptakan
untuk meminimalisir produksi limbah plastik dari bidang peralatan makan
seperti sendok, garpu dan sumpit yang berbahan dasar tepung beras, sorgum
dan terigu yang dikeringkan sehingga menghasilkan produk edible cutlery.
Bisnis produk SCOEAT akan dijalankan dengan 2 macam sistem,
yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Costumer (B2C). Target
utama dari bisnis B2B produk SCOEAT adalah bisnis yang berjalan
dibidang kafe, katering, restoran, perhotelan dan stand/kantin di sekolah
ataupun kampus. Target utama dari bisnis B2C produk SCOEAT adalah
kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia. Produk yang
dipasarkan akan dijual dalam kemasan yang unik dan menarik layaknya
sebuah suvenir sehingga akan meningkatkan daya jual dari produk
SCOEAT. Dari segi produksi, SCOEAT dapat menerima pesanan dalam
jumlah yang besar ataupun hadir dalam kemasan edisi khusus dengan harga
yang terjangkau untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli produk
SCOEAT. Selain itu, Gudetama akan menawarkan produk SCOEAT
melalui media sosial dan melakukan promosi atau penyuluhan tentang
edible cutlery sebagai suatu langkah mengurangi limbah peralatan makan
sekali pakai dari plastik di daerah kota-kota besar terutama di Jabodetabek
sebagai wilayah permulaan bisnis dari Gudetama.
Ilustrasi dari Produk SCOEAT:

Gambar 1. Produk SCOEAT (Sendok, Garpu, Pisau dan Sumpit).


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

2.3. Analisa SWOT


A. Strength
Kelebihan dari bisnis produk SCOEAT adalah ramah
lingkungan untuk peralatan makan yang sekali pakai seperti sendok,
garpu dan sumpit yang umumnya terbuat dari plastik dan kayu.
Produk SCOEAT merupakan peralatan makan yang kuat, elegan,
mudah digunakan dan mudah dibawa bepergian. Produk SCOEAT
akan diproduksi secara higienis, sehat dan tetap aman untuk
dikonsumsi serta dipasarkan dengan kemasan yang unik dan menarik
untuk meningkatkan nilai jual. Lalu produk SCOEAT berpotensi
5

sekaligus dapat mendukung program pengurangan tingkat produksi


limbah plastik yang sering menjadi penyebab masalah lingkungan dan
kesehatan di kota-kota besar Indonesia. Selain itu, masyarakat yang
membeli produk SCOEAT ini dapat berkontribusi untuk mengurangi
limbah plastik terutama limbah peralatan makan yang terbuat dari
plastik di Indonesia.

B. Weakness
Adapun kelemahan dari bisnis ini adalah harga produk
SCOEAT sementara ini lebih tinggi daripada harga peralatan makan
plastik sekali pakai yang dijual bebas di pasaran. Produksi SCOEAT
masih terbatas dan memerlukan waktu produksi yang relatif lama
untuk menghasilkan 25 box per harinya. Produk SCOEAT tidak dapat
disimpan dalam ruang terbuka karena akan mempengaruhi kekuatan
dan kualitas organoleptik produk. Selain itu, produk SCOEAT masih
memerlukan penelitian/uji coba lebih lanjut, kritik dan saran dari
masyarakat supaya dapat menjadi produk yang lebih baik dan lebih
dikenal oleh masyarakat luas.

C. Opportunity
SCOEAT memiliki peluang untuk mengembangkan usahanya
karena produksi edible cutlery di Indonesia sendiri terutama di kota-
kota besar masih sangat sedikit. Peluang untuk berjalannya bisnis ini
cukup tinggi terutama karena menggunakan 2 sistem B2B dan B2C.
Produk SCOEAT yang mengangkat tema ramah lingkungan, tampilan
yang elegan dan kemasan yang menarik juga dapat menambah
peluang kelancaran pemasaran produk SCOEAT. Selain itu, produk
ini dapat digunakan dari kalangan anak-anak hingga lansia sebagai
peralatan makan sekali pakai pengganti plastik.

D. Treatment
Tantangan yang akan dihadapi oleh SCOEAT adalah produk
edible cutlery masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas di
Indonesia sehingga memerlukan promosi dan penyuluhan untuk
menyebarluaskan informasi tentang edible cutlery. Harga produk saat
ini masih lebih tinggi daripada harga peralatan makan plastik sekali
pakai yang dijual bebas di pasaran. Produksi SCOEAT masih terbatas
dan memerlukan waktu produksi yang relatif lama untuk
menghasilkan 25 box per harinya. Selain itu, produk SCOEAT masih
memerlukan penelitian/uji coba lebih lanjut, kritik dan saran dari
masyarakat supaya dapat menjadi produk yang lebih baik,
berkembang dan lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tantangan
6

lainnya adalah adanya kemungkinan pesaing yang menawarkan


produk edible cutlery serupa baik yang berasal dari dalam negeri
ataupun luar negeri sehingga diperlukan inovasi produk untuk menarik
perhatian konsumen.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1. Struktur Organisasi


Struktur organisasi Gudetama yang disusun untuk kelancaran produksi
SCOEAT adalah sebagai berikut:
Ketua : Ivan Alexander W. S.
Wakil Ketua : William Suryajaya
Tim Produksi : Seluruh anggota terlibat dalam produksi SCOEAT
Marketing : Ivan Alexander W. S.

3.2. Tahap Persiapan Produksi


Tahap persiapan dimulai dengan melakukan survei pasar, yaitu
membuat kuesioner online untuk 100 responden mengenai daya beli dan
ketertarikan dengan produksi SCOEAT. Kemudian, dilakukan survei tempat
perbelanjaan yang menjual alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan
produk dengan harga dan kualitas yang terbaik. Setelah itu, dilakukan
analisis tema kemasan yang tepat untuk menjual produk SCOEAT agar
dapat menarik perhatian konsumen.

3.3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan


Tahap pelaksanaan kegiatan dimulai dari pembelian alat-alat yang
diperlukan untuk produksi SCOEAT seperti mesin cetak, oven, mesin
pembuat adonan, loyang, baskom dan mesin packing. Setelah alat-alat
tersebut dibeli, tahap produksi dimulai dengan pembelian bahan yang
diperlukan, lalu dilakukan formulasi pembuatan produk dan uji coba
produk. Uji coba diperlukan untuk membuat produk SCOEAT yang kuat,
elegan, menarik serta berkualitas yang memenuhi selera masyarakat. Setelah
itu, akan dilakukan pemasaran secara online melalui media sosial, dan
prototyping tentang produk SCOEAT. Selama masa prototyping, kami akan
meminta pendapat dari setiap konsumen untuk pengembangan produk
SCOEAT.
Pembuatan SCOEAT dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan
seperti tepung beras, tepung sorgum, tepung terigu, gula pasir, garam dapur,
kemudian vanili untuk memberikan rasa. Bahan-bahan tersebut kemudian
7

diolah menjadi adonan dan di cetakan hingga berbentuk peralatan makan


seperti sendok, garpu atau sumpit dan kemudian dipanggang menggunakan
oven 180°C selama 30 menit. Setelah itu, produk SCOEAT dikemas dan
dipasarkan ke partner bisnis (B2B) dan masyarakat luas (B2C).

3.4. Evaluasi
Tahap evaluasi bertujuan untuk memperbaiki sistem produksi,
promosi, ketahanan serta penjualan produk agar lebih efektif dan efisien.
Pada tahap evaluasi ini tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan
formulasi produk SCOEAT agar lebih memenuhi selera pasar, standar
kesehatan dan analisis sustainability usaha dari hasil penjualan yang
dilakukan.
3.5. Analisa BEP (Break Even Point)
1 box SCOEAT = 6 pcs
Produksi per hari = 55 box
Produksi per bulan = 55 box x 30 hari = 1.650 box
Harga SCOEAT = Rp 5.000,- / box

Hasil penjualan per bulan = 1650 box x Rp. 5.000,-


= Rp 8.250.000,-

Total biaya operasional = Biaya tetap + biaya variabel


(per bulan) = Rp 230.000 + 5.115.000
= Rp. 5.345.000,-

Total biaya produksi = Biaya tetap + biaya variabel + modal awal


= Rp. 230.000 + 5.115.000 + 3.048.000
= Rp. 8.393.000,-

Total biaya operasional


Keuntungan( per box)=Harga produk−
Unit terjual( per bulan)
Rp 5.345 .000
¿ Rp5.000−
1650
¿ Rp5.000−Rp 3.240
Keuntungan ( per box )=Rp 1.760

A. BEP Volume
BEP Volume = Total biaya operasional / Harga jual
= Rp 5.345.000 / Rp. 5.000,-
= 1069 box
Pada volume produksi 1069 box, usaha ini telah mencapai titik impas.

B. BEP Harga
8

BEP Harga = Total biaya operasional / Produksi per bulan


= Rp 5.345.000 / 1650
= Rp 3.240
Pada harga Rp 3.240 usaha ini mencapai titik impas (tanpa laba).

C. B/C Ratio
B/C Ratio = Hasil penjualan / Total biaya operasional
= Rp 8.250.000 / Rp 5.345.000
= 1,5435
Pada B/C Ratio > 1, maka usaha SCOEAT dapat dijalankan dan dapat
diperoleh keuntungan (laba) dari hasil penjualan tersebut.

D. Laba Bersih
Laba bersih (per bulan) = Laba bersih x Produksi (per bulan)
= Rp 1.760 x 1650
= Rp 2.904.000
= Rp 2.904.000 (per bulan)
Laba yang diperoleh dari penjualan SCOEAT (per bulan) mencapai Rp
2.904.000 apabila 1650 box terjual dalam waktu 1 bulan.

E. Return of Investment (%)


Lababersih ( per bulan)
Return of investment ( % )= x 100 %
Total Biaya Produksi
Rp2.904 .000
¿
Rp . 8.393 .000−¿ x 100 % ¿
¿ 34.6 %
Usaha dari penjualan SCOEAT (per bulan) layak untuk dikembangkan
karena didapatkan keuntungan sebanyak 34.6% dari total biaya
produksi dalam waktu 1 bulan.

F. Break Even Point (BEP)


Break Even Point = Total biaya operasional / laba bersih
= Rp. 8.393.000 / Rp. 2.904.000
= 2.89 bulan ≈ 87 hari
Usaha SCOEAT akan mencapai titik impas setelah menjual produknya
selama 87 hari dengan perkiraan 55 box yang terjual per hari.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Anggaran biaya yang diperlukan dalam membuat SCOEAT secara
ringkas dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya Membuat SCOEAT.
No
Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
.
1 Peralatan penunjang. 3.048.000
2 Bahan habis pakai (per bulan). 5.115.000
Perjalanan ke toko cetak, toko bahan, pembuat
3 packaging, biaya parkir, biaya pengiriman 230.000
paket bahan
Lain-lain: cetak laporan, cetak brosur, cetak
4 275.000
pamflet, cetak booklet, iklan Instagram
Jumlah 8.668.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan yang diperlukan dalam membuat SCOEAT secara
ringkas dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Membuat SCOEAT.
Bulan
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Diskusi ide dan penetapan topik
2 Konsultasi dengan pembimbing
3 Mencari partnership dan tempat
usaha untuk lokasi berjualan
4 Survei pasar
5 Mencari alat-alat produksi
6 Mencari bahan-bahan produksi
10

7 Pembuatan pamflet, brosur dan


media sosial untuk promosi
8 Produksi dan pemasaran
9 Uji kekuatan, keamanan pangan,
kualitas dan organoleptik
10 Meminta tanggapan, baik itu saran
maupun kritik dari konsumen
11 Membuat proposal PKM-K dan
pengajuan pendanaan/modal
12 Menyerahkan proposal PKM-K
dan pengajuan pendanaan/modal

LAMPIRAN-LAMPIRAN
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ivan Alexander Wing Sutjipto
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknologi Pangan
4 NIM/NIDN 2001540412
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 25 November 1997
6 E-mail Vanlex14@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0891290999150

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Strada Bhakti Strada Bhakti
Candle Tree
Nusa Nusa
Jurusan – – IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
- - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
.
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
12

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan.

Tangerang, 5 Oktober 2018


Pengusul,

Ivan Alexander W. S.

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) William Suryajaya
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Food Technology
4 NIM/NIDN 2001539240
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 5 Februari 1998
6 E-mail suryaajaya_w@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 087780382925

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Stella Maris Stella Maris Stella Maris
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
- - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
.
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
13

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan.

Tangerang, 5 Oktober 2018


Pengusul,

William Suryajaya

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Marco
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Food Technology
4 NIM/NIDN 2001554550
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 23 Maret 1998
6 E-mail achuangm@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 2001554550

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Santa Maria
Santo Lukas Budi Mulia
Della Strada
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
- - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
.
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
14

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan.

Tangerang, 5 Oktober 2018


Pengusul,

Marco

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Desman Hidayat, S. Kom., M. M.
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Informatika & Manajemen
4 NIM/NIDN 0322128601
5 Tempat dan Tanggal Lahir -
6 E-mail desman_hidayat@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP -

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas Universitas
Bina Bina -
Nusantara Nusantara
Jurusan Teknik
Manajemen -
Informatika
Tahun Masuk-Lulus 2005-2009 2010-2012 -

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
- - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
.
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
15

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup


menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Kewirausahaan.

Tangerang, 5 Oktober 2018


Pembimbing,

Desman Hidayat, S.Kom.,


M.M.

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Berikut lampiran justifikasi pemakaian alat, bahan, dan keperluan tambahan lain
selama proses pembuatan SCOEAT per bulan.
1. Peralatan Penunjang
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Wadah untuk
membuat dan
Baskom 2 unit 50.000 100.000
mencampurkan
adonan
Menimbang
Timbangan 20 kg adonan yang 1 unit 300.000 300.000
dipakai
Mengeringkan
Oven 1 unit 1.200.000 1.200.000
adonan
Wadah untuk
Loyang mengeringkan 6 unit 18.000 108.000
adonan
Mengaduk
Mixer 2 unit 165.000 330.000
adonan
Memasak
Panci 1 unit 130.000 130.000
adonan
Memasak
Kompor gas 1 unit 200.000 200.000
adonan
Membentuk
Dough roller 2 unit 20.000 40.000
adonan
Mencetak
Cetakkan sendok adonan supaya 6 unit 50.000 300.000
lebih konsisten
16

Sebagai tempat
untuk bekerja
Mesin Press
dan alas untuk 1 unit 340.000 340.000
Plastik
membuat
adonan
SUBTOTAL (Rp) 3.048.000

2. Bahan Habis Pakai (dalam satu bulan)


Harga
Justifikasi Kuantita Jumlah
Material Satuan
Pemakaian s (Rp)
(Rp)
Tepung terigu Bahan dasar 100 kg 11.000 1.100.000
Tepung sorgum Bahan dasar 100 kg 26.000 2.600.000
Tepung beras Bahan dasar 100 kg 8.000 800.000
Air galon Bahan dasar 5 galon 20.000 100.000
Minyak goreng Bahan dasar 1L 20.000 20.000
Plastik Kemasan 12 gross 25.000 300.000
Menyalakan
Gas LPG 15 kg 1 tabung 195.000 195.000
kompor
SUBTOTAL (Rp) 5.115.000

3. Perjalanan
Harga
Justifikasi Kuantita Jumlah
Material Satuan
Pemakaian s (Rp)
(Rp)
Perjalanan ke Mencetak
1 trip 20.000 20.000
toko cetak kemasan
Perjalanan ke Membeli bahan-
1 trip 20.000 20.000
toko bahan bahan produksi
Biaya
Pengiriman
pengiriman
paket bahan- 1 trip 150.000 150.000
bahan-bahan
bahan produksi
produksi
Perjalanan ke
Mengemas
tempat pembuat 1 trip 15.000 15.000
produk
packaging
17

Biaya parkir Biaya parkir 5 trip 5.000 25.000


SUBTOTAL (Rp) 230.000

4. Lain-lain
Harga
Justifikasi Kuantita Jumlah
Material Satuan
Pemakaian s (Rp)
(Rp)
Laporan Cetak laporan 1 jilid 15.000 15.000
Brosur Cetak brosur 50 pcs 3.000 150.000
Pamflet Cetak pamflet 1 ea 30.000 30.000
Booklet Cetak booklet 3 jilid 10.000 30.000
Iklan Instagram
Iklan Instagram 1 periode 50.000 50.000
(Insta ads)
SUBTOTAL (Rp) 275.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu
)
Ketua kelompok:
Mencari alat dan
Ivan
bahan, membuat
Alexander
Food produk, product
1 Wing - 48
Technology and packaging
Sutjipto /
design, marketing
2001540412
dan membuat
proposal
Wakil Ketua:
Mencari alat dan
William
Food bahan, membuat
2 Suryajaya / - 48
Technology produk, keuangan
2001539240
dan membuat
proposal
Ketua produksi:
Mencari alat dan
Marco / Food
3 - 48 bahan, membuat
2001554550 Technology
produk, dan
membuat proposal
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ivan Alexander Wing Sutjipto
NIM : 2001540412
Program Studi : Food Technology
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-K saya dengan judul:

PEMANFAATAN TEPUNG BERAS, SORGUM DAN TERIGU


SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN
EDIBLE CUTLERY (SCOEAT)

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.

Mengetahui, Tangerang, 5 Oktober 2018

Wakil Rektor III Yang menyatakan,


Bidang Kemahasiswaan

Materai Rp6.000

(Johan, S.Kom., M.M.) Ivan Alexander Wing Sutjipto


D1582 2001540412

Anda mungkin juga menyukai