Gambar 1. Organ-organ
Pencernaan pada Manusia
A. MULUT
Gigi tersusun atas beberapa bagian, yaitu mahkota, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat dari
luar. Adapun bagian leher dan akar gigi, tertutup oleh suatu lapisan yang disebut lapisan gusi. Gigi tersusun atas empat macam
jaringan, yaitu jaringan email, dentin, pulpa, dan sementum. Jaringan email merupakan jaringan gigi yang paling keras. Email ini
melindungi mahkota gigi. Dentin merupakan komponen utama pembentuk gigi. Pada bagian dalam gigi terdapat pulpa (rongga
gigi). Pulpa berisi pembuluh darah dan serabut saraf. Sedangkan sementum merupakan bagian dentin yang masuk ke rahang.
Sementum menutupi akar gigi.
3. KELENJAR
LUDAH
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Ludah berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan
penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin
(amilase) yang berfungsi mengubah makanan dalammulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana jenis maltosa. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada ph antara 6.8 –7 dan suhu 37 °C. Terdapat tiga macam
Gambar 7. Lambung
D. HATI
Gambar 8. Hati
Hati terletak di bawah sekat rongga badan dan mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati
membuat empedu yang terkumpul dalam kantung empedu. Empedu tersebut menjadi kental karena airnya diserap
kembali oleh dinding kantung empedu.
E. KELENJAR
PANKREAS
Kelenjar pancreas melintang pada dinding belakang perut danke kiri sampai pada limpa. Ujungnya terletak dalam
lengkung usus dua belas jari. Saluran pankreas bermuara di dalam usus dua belas jari (duodenum) bersama dengan
saluran empedu.
1. Komponen utama protein: Bagian enzim yang berupa protein disebut apoenzim. Apoenzim atau
istilah lain apoprotein.
2. Gugus protestik: Komponen enzim ini bukan protein yang terdiri dari 2 macam yaitu Koenzim
dan kofaktor. Koenzim atau kofaktor yang terikat sangat kuat bahkan terikat dengan ikatan
kovalen dengan enzim.
• Koenzim: Koenzim sering juga disebut Kosubstrat atau substrat kedua. Koenzim memiliki berat molekul rendah.
Koenzim stabil terhadap pemanasan. Koenzim terikat enzim secara non kovalen. Koenzim berfungsi untuk
mengangkut molekul-molekul kecil atau ion-ion (terutama H+) dari satu enzim ke enzim yang lain, misalnya :
NAD. Enzim-enzim tertentu aktivitasnya perlu koenzim bahkan harus ada
• Kofaktor: Kofaktor berfungsi merubah struktur daerah aktif dan/atau dibutuhkan oleh substrat untuk berikatan
dengan daerah aktif Contoh ko-faktor: yang dapat berupa molekul-molekul kecil atau ion-ion: Fe++, Cu++, Zn++,
Mg++, Mn, K, Ni, Mo, dan Se.
3. Sisi aktif enzim: Sisi ini merupakan bagian enzim yang berikatan dengan substrat, daerah ini
sangat spesifik karena hanya substrak yang cocok saja yang bisa melekat atau berikatan pada
sisi ini. Enzim merupakan protein yang memiliki struktur globular. Struktur enzim yang berlekuk-
lekuk menyebabkan terdapatnya area yang dikenal sebagai daerah aktif.
Cara Kerja
Cara KerjaEnzim
Enzim
1. TEORI GEMBOK KUNCI
Enzim diilustrasikan sebagai kunci dan substrat sebagai gembok. karena Gembok dan kunci
akan mempunyai kecocokan sisi yang sama untuk bisa membuka ataupun sebaliknya.
Kekurangan teori ini tidak mampu menjelaskan mengenai kestabilan enzim pada saat
peralihan titik reaksi enzim.
2. TEORI INDUKSI
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggunakan teori ini, enzim memiliki sisi aktif yang
fleksibel. Hanya substrat yang mempunyai titik – titik pengikatan yang spesifik sama yang akan
menginduksi sisi aktif dari enzim sehingga cocok (membentuk seperti substrat). Teori induksi Induksi
inilah yang dapat menjawab kekurangan dari teori Gembok dan Kunci. Oleh karena itu, teori ini
paling banyak diakui oleh para peneliti untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.
MACAM-MACAM ENZIM DAN FUNGSINYA
• Enzim ptialin, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
• Enzim pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
• Enzim renin, berfungsi mengendapkan kasein susu.
• Enzim amilase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
• Enzim tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
• Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
• Enzim erepsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
• Enzim maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
• Enzim sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
• Enzim laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
ENYAKIT
PENYAKIT
PADA SISTEM
PADA SISTEM
PENCERNAA
PENCERNAAN
Sariawan
(stomatitis)
Abses Gigi
KERONGKONGAN
Kondisi tersebut mengakibatkan
kesulitan dalam menelan dan
biasanya akan timbul rasa perih
di dada. Esofagitis bisa dipicu
oleh beberapa sebab seperti
naiknya asam lambung ke
kerongkongan akibat terjadinya
GERD (Gastroesophageal
Reflux Disease). Selain itu,
esofagitis juga bisa dipicu oleh
alergi dan infeksi. Jika tidak
ditangani, esofagitis bisa
memicu timbulnya penyakit
Esofagus Barrett yaitu kondisi
ketika sel yang melapisi
kerongkongan rusak karena
asam perut.
1. Tukak
Lambung
2. GERD
5. Gastroparesis (Gastreosophagea
l Reflux Disease)
LAMBU
NG
4. Dispepsia 3. Gastritis
1. Ulkus
Duodenu
m
USUS
HALUS
3. 2.
Kanker
Usus Croh
Halus n
USUS BESAR
1. Usus Buntu
(Apendisitis)
2. Irritable
Bowel
Sysntrome
(IBS)
3. Sembelit
(Konstipasi)
4. Wasir
(Hemoroid)
ANUS
Abses Fisura
Anus Ani
SELESAI…TERIMA KASIH