Anda di halaman 1dari 31

SISTEM ORGAN PENCERNAAN,

ENZIM PENCERNAAN, DAN


PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN
DENGAN SISTEM PENCERNAAN

Oleh: Dwi Ayu Retnosari

(Magang IAIN TA 2020)


SISTEM ORGAN PENCERNAAN

Gambar 1. Organ-organ
Pencernaan pada Manusia
A. MULUT

Proses pencernaan makanan dimulai sejak


makanan masuk ke dalam mulut, rongga
mulut merupakan awal saluran pencernaan.
Pada mulut terjadi pencernaan secara
mekanik dan kimiawi. Di dalam mulut
terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Lidah
dan gigi berperan dalam pencernaan makanan
secara mekanik melalui kunyahan.

Gambar 2. Anatomi Mulut


1. LIDAH
Lidah (lingua) berperan dalam pencernaan
makanan secara mekanik. Lidah membantu
dalam proses mengunyah, menelan,
mengenali rasa, dan mengenali tekstur
makanan. Selain itu, lidah juga berfungsi
sebagai alat pengecap yang dapat merasakan
manis, asin, pahit, dan asam. Saraf pada lidah
juga sensitif terhadap panas, dingin, dan
tekanan.Bagian-bagian utama lidah adalah Gambar 3. Lidah
radiks, dorsum, dan apeks.
2. GIGI
Gigi merupakan organ utama pada mulut
yang berperan dalam pencernaan mekanik.
Makanan yang masuk ke dalam mulut akan
dipotong-potong oleh gigi sehingga ukuranya
lebih kecil. Makanan yang berukuran kecil
akan mudah dicerna lebih lanjut oleh
lambung. Pada manusia, gigi tumbuh pertama
kali pada usia sekitar enam bulan. Gigi yang
pertama kali tumbuh disebut gigi susu. Lama
kelamaan gigi susu tersebut akan digantikan
oleh gigi tetap. Untuk mengetahui rumus gigi
susu dan gigi tetap lebih jelas, perhatikan
tabel di samping ini.
Gambar 4.
Keterangan
pada gigi susu
dan gigi tetap

Gambar 4. Susunan Gigi


Gambar 5. Susunan Gigi

Gigi tersusun atas beberapa bagian, yaitu mahkota, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat dari
luar. Adapun bagian leher dan akar gigi, tertutup oleh suatu lapisan yang disebut lapisan gusi. Gigi tersusun atas empat macam
jaringan, yaitu jaringan email, dentin, pulpa, dan sementum. Jaringan email merupakan jaringan gigi yang paling keras. Email ini
melindungi mahkota gigi. Dentin merupakan komponen utama pembentuk gigi. Pada bagian dalam gigi terdapat pulpa (rongga
gigi). Pulpa berisi pembuluh darah dan serabut saraf. Sedangkan sementum merupakan bagian dentin yang masuk ke rahang.
Sementum menutupi akar gigi.
3. KELENJAR
LUDAH
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Ludah berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan

penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin

(amilase) yang berfungsi mengubah makanan dalammulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula

sederhana jenis maltosa. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada ph antara 6.8 –7 dan suhu 37 °C. Terdapat tiga macam

kelenjar ludah, yaitu:kelenjar parotis, kelenjar sublingualis, kelenjar submandibularis.


B.
KERONGKONGAN
(ESOFAGUS)

Makanan setelah dicerna di dalam mulut akan bergerak masuk ke


dalam kerongkongan (esofagus). Kerongkongan memiliki bentuk
menyerupai selang air atau tabung dengan panjang sekitar +25-
30cm. Pangkalnya adalah di leher, di belakang tenggorok, kemudian
di daerah dada di belakang jantung, menembus sekat rongga badan
di depan tulang belakang dan bermuara dalam lambung.
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju ke lambung.
Gambar 6. Krongkongan
C. LAMBUNG Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar
seperti kantung, terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan
sebagian tertutup oleh hati dan limpa. Lambung berbentuk
menyerupai huruf J. Lambung dapat mencerna makanan secara
mekanik karena memiliki lapisan-lapisan otot. Lambung tersusun atas
tiga lapisan otot, yaitu bagian dalam berserabut miring, bagian tengah
berserabut melingkar, dan bagian luar berserabut memanjang.
Dengan adanya ketiga lapisan otot ini, lambung dapat melakukan
berbagai gerakan kontraksi. Gerakan kontraksi tersebut berguna
untuk mencerna makanan dan mencampurkannya dengan enzim
sehingga terbentuk bubur atau kim (chyme).

Gambar 7. Lambung
D. HATI
Gambar 8. Hati

Hati terletak di bawah sekat rongga badan dan mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati
membuat empedu yang terkumpul dalam kantung empedu. Empedu tersebut menjadi kental karena airnya diserap
kembali oleh dinding kantung empedu.
E. KELENJAR
PANKREAS
Kelenjar pancreas melintang pada dinding belakang perut danke kiri sampai pada limpa. Ujungnya terletak dalam
lengkung usus dua belas jari. Saluran pankreas bermuara di dalam usus dua belas jari (duodenum) bersama dengan
saluran empedu.

Gambar 9. Kelenjar Pankreas


F. USUS HALUS (Intestinum)
Makanan setelah dicerna di dalam lambung
akan masuk ke dalam usus halus (intestinum).
Usus halus merupakan suatu saluran
menyerupai selang dengan diameter sekitar
2,5cm. Jika dibentangkan, usus halus dapat
mencapai panjang sekitar 6 meter. Di dalam
usus halus terdapat struktur yang disebut
dengan vili. Vili merupakan tonjolan-tonjolan
yang memperluas permukaan usus sehingga
meningkatkan penyerapan. Pada permukaan
vili terdapat mikrovili. Gambar 10. Usus Halus
G. USUS
BESAR Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar
naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat
lanjutannya sebagai usus besar melintang, dan dalam
rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar turun yang
berlanjut sebagai usus besar bentuk “S”. Diameter usus
besar dapat mencapai sekitar 6,5 cm, sedangkan
panjangnya sekitar 1,5 m. Pada usus halus terjadi proses
penyerapan zat-zat makanan. Adapun zat yang tidak
dapat diserap akan terdorong menuju usus besar. Di
dalam usus besar, sisa makanan akan diuraikan dengan
bantuan bakteri Escherichia coli.

Gambar 11. Usus Besar


H. ANUS

Gambar 12. Anus


Anus merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan pada manusia dan hewan. Anus yang juga sering disebut dengan
dubur adalah perpanjangan dari rectum yang terletak di luar tubuh. Terbuka atau tertutupnya anus diatur oleh otot sfinger.
Bagian bagian anus terdapat kanal anus, sfinger anal internal, sfinger anal eksternal, pectinate line, dan kolom anal.
ENZIM PENCERNAAN

Apa Itu Enzim


Pencernaan?
Enzim pencernaan adalah zat alami yang diproduksi oleh tubuh untuk
membantu proses pemecahan protein, karbohidrat, lemak, dan komponen
makanan lainnya menjadi substansi yang lebih kecil agar mudah diserap oleh
darah sehingga mendukung sel-sel tubuh agar tetap bekerja dengan baik.
SIFAT-SIFAT ENZIM
• Biokatalisator: bersifat katalisator yaitu enzim adalah senyawa katalis yang mempercepat sebuah
reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Sedangkan enzim berasal dari organisme, maka disebut juga
sebagai biokatalisator.
• Termolabil: enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. Enzim memiliki suhu optimum untuk dapat
menjalankan fungsinya. Umumnya pada suhu 37ºc. Jika pada suhu ekstrim bisa merusak kerja
enzim. Enzim inaktif disuhu dibawah 10 ºc, sementara akan denaturasi pada suhu lebih 60 ºc.
Terdapat beberapa pengecualian, seperti pada kelompok bakteri purba di daerah – daerah yang
sangat ekstrim, seperti kelompok methanogen, mereka memiliki enzim yang bekerja pada suhu di
80 ºc.
• Spesifik: enzim akan mengikat substrat yang mampu untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Sifat
spesifik enzim tersebut dijadikan sebagai dasar penamaan. Nama enzim ini juga biasanya diambil
dari jenis substrat yang diikat atau jenis reaksi yang berlangsung. Contohnya amylase yakni enzim
yang berperan dalam memecah amilum yang merupakan polisakarida (gula kompleks) menjadi gula
yang lebih sederhana.
• Dipengaruhi ph: enzim tersebut bekerja pada suasana netral (6,5 – 7). Tetapi beberapa enzim
optimum pada ph asam seperti pepsinogen, ataupun pada ph yang basa seperti tripsin.
• Bekerja bolak balik: Enzim yang memecah senyawa A menjadi B, juga enzim membantu reaksi , membentuk
senyawa B dari senyawa A.
• Tidak menentukan arah reaksi: Enzimbukanlah yang menentukan kemana arah reaksi tersebut akan berjalan.
Senyawa yang lebih dibutuhkan ialah poin dari arah sebuah  reaksi kimia. Misalnya, tubuh kekurangan
glukosa maka akan dapat memecah gula cadangan (glikogen) serta juga sebaliknya.
• Hanya diperlukan dalam jumlah sedikit: Jumlah yang dipakai sebagai katalis tidak perlu banyak. Satu
molekul enzim dapat bekerja berkali-kali, selama molekul tersebut tidak rusak.
• Merupakan koloid: Karena enzim tersusun atas komponen protein, maka sifat-sifat enzim tergolong koloid.
Enzim memiliki permukaan antar partikel yang sangat besar sehingga bidang aktivitasnya juga besar.
• Mampu menurunkan energy ativasi: Energi aktivasi suatu reaksi adalah jumlah energi dalam kalori yang
diperlukan untuk membawa semua molekul pada 1 mol senyawa pada suhu tertentu menuju tingkat transisi
pada puncak batas energi.
STRUKTUR ENZIM
Enzim berbentuk 3 Dimensi yang kompleks. Enzim memiliki bentuk khusus dalam untuk mengikat
substrat. Bentuk enzim lengkap disebut dengan haloenzim. Enzim tersusun oleh 3 komponen utama

1. Komponen utama protein: Bagian enzim yang berupa protein disebut apoenzim. Apoenzim atau
istilah lain apoprotein.
2. Gugus protestik: Komponen enzim ini bukan protein yang terdiri dari 2 macam yaitu Koenzim
dan kofaktor. Koenzim atau kofaktor yang terikat sangat kuat bahkan terikat dengan ikatan
kovalen dengan enzim. 
• Koenzim: Koenzim sering juga disebut Kosubstrat atau substrat kedua. Koenzim memiliki berat molekul rendah.
Koenzim stabil terhadap pemanasan. Koenzim terikat enzim secara non kovalen. Koenzim berfungsi untuk
mengangkut molekul-molekul kecil atau ion-ion (terutama H+) dari satu enzim ke enzim yang lain, misalnya :
NAD. Enzim-enzim tertentu aktivitasnya perlu koenzim bahkan harus ada
• Kofaktor: Kofaktor berfungsi merubah struktur daerah aktif dan/atau dibutuhkan oleh substrat untuk berikatan
dengan daerah aktif Contoh ko-faktor: yang dapat berupa molekul-molekul kecil atau ion-ion: Fe++, Cu++, Zn++,
Mg++, Mn, K, Ni, Mo, dan Se. 
3. Sisi aktif enzim: Sisi ini merupakan bagian enzim yang berikatan dengan substrat, daerah ini
sangat spesifik karena hanya substrak yang cocok saja yang bisa melekat atau berikatan pada
sisi ini. Enzim merupakan protein yang memiliki struktur globular. Struktur enzim yang berlekuk-
lekuk menyebabkan terdapatnya area yang dikenal sebagai daerah aktif.
Cara Kerja
Cara KerjaEnzim
Enzim
1. TEORI GEMBOK KUNCI
Enzim diilustrasikan sebagai kunci dan substrat sebagai gembok. karena Gembok dan kunci
akan mempunyai kecocokan sisi yang sama untuk bisa membuka ataupun sebaliknya.
Kekurangan teori ini tidak mampu menjelaskan mengenai kestabilan enzim pada saat
peralihan titik reaksi enzim.
2. TEORI INDUKSI
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggunakan teori ini, enzim memiliki sisi aktif yang
fleksibel. Hanya substrat yang mempunyai titik – titik pengikatan yang spesifik sama yang akan
menginduksi sisi aktif dari enzim sehingga cocok (membentuk seperti substrat). Teori induksi Induksi
inilah yang dapat menjawab kekurangan dari teori Gembok dan Kunci. Oleh karena itu, teori ini
paling banyak diakui oleh para peneliti untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.
MACAM-MACAM ENZIM DAN FUNGSINYA
• Enzim ptialin, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
• Enzim pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
• Enzim renin, berfungsi mengendapkan kasein susu.
• Enzim amilase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
• Enzim tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
• Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
• Enzim erepsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
• Enzim maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
• Enzim sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
• Enzim laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
ENYAKIT
PENYAKIT
PADA SISTEM
PADA SISTEM
PENCERNAA
PENCERNAAN
Sariawan
(stomatitis)

Gingivitis MULU Karies Gigi

Abses Gigi
KERONGKONGAN
Kondisi tersebut mengakibatkan
kesulitan dalam menelan dan
biasanya akan timbul rasa perih
di dada. Esofagitis bisa dipicu
oleh beberapa sebab seperti
naiknya asam lambung ke
kerongkongan akibat terjadinya
GERD (Gastroesophageal
Reflux Disease). Selain itu,
esofagitis juga bisa dipicu oleh
alergi dan infeksi. Jika tidak
ditangani, esofagitis bisa
memicu timbulnya penyakit
Esofagus Barrett yaitu kondisi
ketika sel yang melapisi
kerongkongan rusak karena
asam perut.
1. Tukak
Lambung

2. GERD
5. Gastroparesis (Gastreosophagea
l Reflux Disease)

LAMBU
NG

4. Dispepsia 3. Gastritis
1. Ulkus
Duodenu
m

USUS
HALUS
3. 2.
Kanker
Usus Croh
Halus n
USUS BESAR

1. Usus Buntu
(Apendisitis)

2. Irritable
Bowel
Sysntrome
(IBS)

3. Sembelit
(Konstipasi)

4. Wasir
(Hemoroid)
ANUS
Abses Fisura
Anus Ani
SELESAI…TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai