Anda di halaman 1dari 4

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia banyak sekali aneka ragam tanaman atau tumbuhan yang dapat di
manfaatkan sebagai bahan pangan yang kemudian dapat dikonsumsi setelah
diolah menjadi olahan pangan pada industry pangan. Contohnya umbi-umbian
yang dapat di manfaatkan dari buah yang terdapat di akar, batang hingga
daunnya. Seperti Singkong yang termasuk kedalam jenis tumbuhan umbi-
umbian yang dapat dimanfaatkan dari buahnya hingga daunnya
Dari daun Singkong inilah ibu Siti Nurhasanah membuat Home industry pangan
“Keripik Daun Singkong” di Cilegon yang merupakan media berenovasi dan
bertahan hidup dari keadaan ekonomi yang kurang baik yang dialami oleh Ibu
Siti. Selain itu ibu Siti Nurhasanah sangat suka memasak dan melihat peluang
bahwa di Cilegon sangat jarang ditemui olahan daun singkong yang mudah
dibawa dan digemari banyak orang. Ibu Siti Nurhasanah mengolah dengan baik
daun singkong (daun muda ataupun tua) dari proses persiapan bahan hingga
pengemasan.
Karena olahan daun singkong ini sangat unik dan jarang sekali di temui maka
kami ingin mempromosikan agar olahan daun singkong dari Ibu Siti
Nurhasanah dapat dikenal oleh konsumen banyak.

1.2. Tujuan
Untuk mengetahui proses produksi dari kripik daun singkong dan
pemasarannya secara langsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Singkong
Singkong atau ubi kayu, tergolong dalam famili Euphorbiaceae, genus
Manihot dengan spesies esculenta Crantz dengan berbagai varietas (Henry, 2007).
Bagian tanaman yang biasanya dimanfaatkan adalah umbi (akar), batang, dan
daunnya. Menurut Devendra (1977), produk utama tanaman ini dibagi menjadi tiga
bagian yaitu daun 6%, batang 44%, dan umbi 50%. Singkong kaya akan karbohidrat
yaitu sekitar 80%-90% dengan pati sebagai komponen utamanya. Tanaman ini tidak
dapat langsung dikonsumi ternak dalam bentuk segar tapi selalu dilakukan
pengolahan seperti pemanasan, perendaman dalam air, dan penghancuran atau
beberapa proses lainnya untuk mengurangi asam sianida yang bersifat racun yang
terkandung dalam semua varietas singkong.
Tanaman singkong mulai menghasilkan umbi pada umur 6 bulan (Prihatman,
2000). Umbi yang dihasilkan banyak digunakan untuk bahan baku produk olahan
seperti tapioka dan produk tanaman lainnya. Tanaman singkong (Manihot esculenta)
merupakan salah satu tanaman yang memiliki nilai strategis, selain sebagai bahan
pangan dan pakan juga sebagai bahan baku industri dan termasuk sebagai bahan
bakar nabati, seperti etanol. Daun muda tanaman singkong sering digunakan sebagai
sayur, batang tanaman singkong dapat digunakan untuk kayu bakar bahkan sebagai
pagar hidup (Prihatman, 2000). Tanaman singkong juga potensial sebagai pakan
ternak, dapat menghasilkan biomassa sumber energi pada bagian umbi dan protein
pada daun (Kustantinah et al., 2005). Kandungan nutrien dalam singkong disajikan
pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Unsur-unsur Nutrien dalam Singkong (dalam As Fed)


BK PK LK SK BETN Ca P
Bahan
%
Daun b 25,3 25,10 12,70 11,40 46,10 1,1-1,4 0,25-0,30
a
Batang 10,90 22,60 47,90 0,31 0,34
Umbi b 30,8 2,30 1,40 3,40 88,90 0,31 0,07-0.46
Kulit b 29,6 4,90 1,30 16,60 68,50 0,02-0,3 0,13

Sumber : a. Devendra (1977), b. Ramli dan Rismawati (2007)


Menurut Hasanah (2008), pada daun singkong (per 100 g) terkandung
vitamin A sebesar 11.000 SI, vitamin C 275 mg, vitamin B1 0,12 mg, kalsium sekitar
165 mg, kalori 73 kal, fosfor 54 mg, protein 6,8 g, lemak 1,2 g, hidrat arang sebesar
13 g, zat besi 2 mg, dan asam amino metionin. Pada bagian buah atau umbi singkong
memiliki kandungan vitamin B1 sebesar 0,06 mg dan vitamin C sebesar 30 mg, yang
lebih rendah dibandingkan yang terdapat pada daun. Sedangkan pada kulit batang
mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat yang
membatasi konsumsinya pada ternak-ternak tertentu
Berdasarkan data statistik Indonesia (Deptan, 2011), luas areal tanaman
singkong sekitar 1,3 juta ha. Selain umbi, produksi daun singkong juga cukup besar
yaitu 0,92 ton/ ha/ tahun bahan kering. Setiap tahun terdapat lebih dari 1,2 juta ton
limbah dari tanaman singkong yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Adapun manfaat dari daun singkong yang baik untuk di konsumsi, berikut ini
manfaat dari daun singkong:
1. Membantu Proses Regenerasi Sel
Di dalam daun singkong terdapat kandungan asam amino esensial yang
berguna untuk mergenerasi sel-sel di dalam tubuh manusia. Kandungan
asam amino tersebut merupakan salah satu protein yang dapat membantu
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak sehingga dapat berfungsi kembali.
2. Meningkatkan Sistem Metabolisme
Kandungan vitamin B yang terdapat di dalam daun singkong dibutuhkan
untuk membantu meningkatkan system metabolisme di dalam tubuh agar
tetap optimal.
3. Sumber Energi
Kandungan asam amino esensial dan serat yang ada di dalam daun
singkong dapat membantu memberikan sumber energi yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk beraktivitas.
4. Melancarkan Sirkulasi Darah
Kandungan antioksidan dan asam amino yang terdapat di dalam daun
singkong berperan untuk melancarkan sirkulasi darah yang membawa
oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Dengan demikian, semua
organ-organ tubuh dapat bekerja secara optimal.
5. Melancarkan Sistem Pencernaan.
Tak hanya mempunyai kemampuan untuk memberikan energi, kandungan
serat yang dimiliki oleh daun singkong juga berguna untuk melancarkan
sistem pencernaan sehingga organ-organ pencernaan menjadi sehat dan
terbebas dari gangguan penyakit.
6. Mencegah Penyakit Anemia.
Sejumlah nutrisi yang terdapat di dalam daun singkong mempunyai
kemampuan untuk memproduksi sel-sel darah merah dan berperan untuk
melancarkan sirkulasi darah, sehingga tubuh terbebas dari penyakit anemia
atau kurang darah.
7. Menangkal Radikal Bebas
Sama seperti sayuran lainnya, daun singkong juga memiliki kandungan
antioksidan yang berperan untuk menangkal radikal bebas akibat paparan
sinar matahari. Dengan demikian, kulit akan terlindungi dan terbebas dari
resiko terkena penyakit kanker kulit.

Anda mungkin juga menyukai