Anda di halaman 1dari 9

IPS

Pengolahan singkong Menjadi


Tepung Tapioka
Kata pengantar
       Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
dengan rahmat dan kaunia-Nya saya dapat membuat makalah ini.
       Ilmu Pengatahuan Sosial/IPS merupakan salahsatu  mata pelajaran yang
diberikan di tingkat SMP/MTs. Pada jenjang SMP/MTs, pelajaran IPS
mencakup matri Geografi,Ekononi,Sejarahmaupun Sosiologi yang dieerikan
secara terpadu. Buku Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari
Bapak Guru mata pelajaran IPS Terpadu. Materi dalam Makalah ini disajikan
adalah materi tentang ....
       Makalah ini ditulis dari berbagai sumber yang ada. Inti pembahasan dari
Makalah ini adalah tentang;...... Bahan dan alat proses pengolahan singkong
menjadi tepung tapioka, proses pengolahan, tenaga kerja yang melakukan
pengolahan tepung tapioka dan strategi dalam pemasaran produk
       Dengan Makalah yang seperti ini, semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Apabila Makalah ini mempunya kekurangan mohon di maafkan karena
kami baru belajar. Saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
semua,Guru-Guru,,kedua orang tua,serta pihak-pihak yang telah membantu
menyempurnakan Makalah ini sehingga layak diserahkan kepada Guru mata
pelajaran IPS Terpadu.                              

Penyusun

i
 DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………...................   i
Daftar Isi………………………………...………………….........   ii
BAB I PENDAHULUAN………………………..…………...   1
a. Latar Belakang..........................................................
b. Rumusan Masalah.....................................................
c. Tujuan Makalah........................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................
a. Bahan dan alat dalam proses pembuatan singkong
menjadi tepung tapioka ......................................
b. Tenaga kerja/ahli dalam bidang membuat tepung
Tapioka...............................................................
c. Proses pembuatan singkong menjadi tepung
Tapioka ..............................................................
d. Teknik Pemasaran tepung tapioka .....................
BAB III PENUTUP...................................................................
            A.Kesimpulan……………………………………….. 34

ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
 Singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu sumber
karbohidrat lokal Indonesia yang menduduki urutan ketiga terbesar
setelah padi dan jagung.
 Tanaman ini merupakan bahan baku yang paling potensial untuk diolah
menjadi tepung, salah satunya Tepung Tapioka
 Tepung tapioka dibuat dari hasil penggilingan singkong yang dibuang
ampasnya.

B. Rumusan Masalah
 Apa alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan singkong
menjadi tepung tapioka?
 Bagaimana Proses pembuatan pengolahan singkong menjadi tepung
tapioka ?

C. Tujuan Makalah
 Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu mengetahui sistem
industri pengolahan singkong  menjadi tepung tapioka.

1.
Bab II
Pembahasan
A. Bahan dan alat dalam proses pembuatan singkong menjadi tepung tapioka
Bahan yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah singkong dan air.,serta
Alat(mesin) yang digunakan untuk mengolah ubi tersebut.

B. Tenaga kerja/ahli yang melakukan pembuatan singkong menjadi tepung


tapioka
Tenaga kerja ini meliputi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Perencanaan tenaga kerja merupakan suatu cara untuk menetapkan keperluan
tenaga kerja pada suatu periode, baik kualitas maupun kuantitas.
Berdasarkan faktor demografi dipilih perusahaan yang sehat, jumlah karyawan
minimal 100 Orang, dan kebutuhan tapioka minimal 5 ton/bulan. Sedangkan
berdasarkan perilaku pembelian. tiap-tiap segmen pasar mempunyai karakteristik
sendiri terutama dalam hal pengambilan keputusan, kebutuhan tepung baik itu
dalam hal kualitas dan kuantitas.
 Manajemen adalah serangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan,
pengambialan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
 Bahan baku merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting.
Kekurangan bahan baku dapat berakibat terhentinya proses produksi karena
habisnya bahan untuk diproses. Akan tetapi terlalu besar persediaan bahan baku
juga dapat berakibat pada tingginya beban biaya untuk menyimpan dan
pemeliharaan bahan
 Dalam penyelenggaraan persediaan bahan baku ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu jumlah unit bahan baku dan waktu perusahaan yang
bersangkutan akan mengadakan pembelian kembali saat persediaan bahan baku
dalam perusahaan tersebut diperkirakan akan habis

C. Proses Pembuatan singkong menjadi tepung tapioka


Proses produksi tepung tapioka merupakan suatu mata rantai yang dimulai dari
proses penerimaan singkong, pengupasan kulit, pencucian, pemotongan,
pemarutan, dan penggudangan.  Singkong diperoleh dari daerah yang mayoritas
penduduk adalah petani singkong.  Penerimaannya dilakukan dengan cara
penimbangan terhadap berat bersih singkong melalui jembatan timbang.
Selanjutnya, singkong dikumpulkan di ruang bahan baku kemudian dilakukan
proses produksi. 

Proses produksi tepung tapioka melalui tahap berikut:

1. Tahap pengupasan dan pencucian

Singkong segar dimasukkan kedalam alat pengupas kulit sekaligus mesin


pembersih yang bertujuan untuk memisahkan singkong dari kotoran-kotoran yang
melekat dikulit singkong.  Biasanya jenis singkong yang akan digunakan salah
satunya singkong jenis kasesat dan tailand karena jenis singkong tersebut
mengandung kadar aci yang tinggi. 

2. Tahap pemotongan dan pemarutan

Setelah singkong bersih kemudian dilakukan tahap pemotongan dan pemarutan


yang bertujuan untuk memperkecil ukuran singkong serta membantu untuk
menghancurkan singkong agar diperoleh hasil yang maksimal. 

2. Tahap pemerasan

Tahap pemerasan bertujuan untuk memisahkan cairan yang mengandung Pati


dengan ampas. Bubur singkong diletakkan diatas saringan yang digerakkan
dengan mesin. Cairan Pati yang dihasilkan ditampung ke dalam pengendapan
yang terbuat dari keramik.  Pada tahap ini didapatkan ampas singkong yang
disebut onggok. 
4. Tahap pengendapan

Pati yang tercampur air diendapkan dalam bak penampung untuk memisahkan
cairan pati yang kental dengan cairan yangbringan atau air limbah.  Proses
pengendapan berlangsung selama kurang lebih 5 jam. 

5. Tahap pengeringan dan pengayakan

Dari bak penampung, pati yang masih basah selanjutnya dikeringkan menjadi
tepung.  Sistem pengeringan bisa menggunakan oven.  Hasil pengeringan ini
berupa gumpalan tepung kasar, yang kemudian digiling dan diayak untuk
mendapatkan tepung tapioka yang halus sebagai produk jadi. 

6. Tahap pengemasan

Produk yang dihasilkan dari proses pengayakan berupa tepung tapioka kemudian
dikemas dengan menggunakan karung yang terbuat dari nilon. Tepung tapioka
yang telah dikemas disimpan dalam gudang, kemudian tepung tapioka dipasarkan
ke berbagai tempat bahkan sampai di ekspor ke luar negeri. 

Dalam proses produksi tepung tapioka srpeti diuraikan di atas terdapat tiga jenis
limbah, yaitu:

1. Kulit singkong, limbah ini dapat dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak dan
kompos oleh penduduk sekitarnya. 

2. Amas singkong (onggok)  merupakan ampas basah hasil pemisahan dengan


pati.  Ampas ini dapat dimanfaatkan untuk pakn ternak. 
3. Limbah cair, yang harus diolah terlebih dahulu agar tidak mengakibatkan
pencemaran lingkungan.  Limbah cair ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bio gas
untuk bahan bakar. 

D. Teknik pemasaran tepung tapioka

pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan


atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Strategi target pasar yang dilakukan pada tiap-tiap
segmen berbeda sesuai dengan kebutuhan dan masing-masing segmen. Dengan
melihat perbedaan konsumsi pada tiap-tiap segmen maka perusahaan telah
melakukan diversifikasi pada beberapa segmen pasar dengan produk yang
berbeda pada tiap segmen. adalah metode analisis kualitatif yang menggambarkan
kegiatan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan
menggunakan metode SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, Threat). Metode
SWOT adalah metode untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan
ancaman dalam seberapa baik daya tersebut dikelola perusahaan. Berdasarkan
hasil TOWS matrix dihasilkan beberapa strategi yang perlu dilakukan Perusahaan
adalah strategi WO dan WT. Strategi WO, yaitu 1). Memperkuat sistim Direct
Marketing dalam hal database pemasaran dan 2). Menyempurnakan sistim
distribusi fisik, terutama dalam hal transportasi. Strategi WT, yaltu 1). Mencari
investor untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tepung tapioka, 2).
Memasarkan tepung melalul perantara atau distributor, dan 3). Memasang
internet untuk kebutuhan informasi dan kelancaran pemasaran tepung.

Sedangkan strategi yang tetap dipertahankan adakah strategi SO, yaltu 1).
Melakukan penjualan tepung path segmen pasar domestik yang memenuhi
kapasitas dan kualitas tepung SR, dan 2). Meningkatkan barga tepung SR
mengikuti tren pasar tepung saat ini. Kern udian strategi ST, yaltu: 1). Melakukan
penyesuaìan kebijakan pembayaran kredit, dan 2). Meningkatkan pelayanan
pelanggan sehingga mereka tetap setia menggunakan tepung SR

Tata letak yang baik akan membuat alur produksi menjadi lancar dan terarah,
sehingga kemungkinan produk mengalami back tracking atau bottle neck sangat
kecil. Selain itu dengan tata letak yang baik, transportasi dari proses satu ke
proses lainnya akan membuat biaya produksi lebih rendah

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan

Sistem industry pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka,dapat di lakukan


melalui beberapa tahap yaitu mulai dari pengupasa  hingga pengeringan. Ubi
kayu (Manihot esculenta Crantz.) termasuk dalam famili Euphorbiaceae
merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu,dimana ubi tersebut
merupakan bahan dasar dalam pembuatan tepung tapioca. Tapioka merupakan
salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung tapioka mempunyai
banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai
industry.

Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama sehingga mudah rusak. Untuk
pemasaran yang memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu menjadi
bentuk lain yang lebih awet, seperti gaplek, tapioka (tepung singkong), tapai,
peuyeum, keripik singkong dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai