Anda di halaman 1dari 10

TUGAS DESAIN KEMASAN PRODUK

MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGEMASAN DISTRIBUSI DAN


TRANSPORTASI (TIN 240)

PENGGUNAAN PLASTIK MIKA SEBAGAI

KEMASAN KERUPUK IKAN LELE

Disusun oleh :

Desita Dwi Kurniasari F34120080

Bagaskoro Tri Pamungkas F34120085

Fiona Arintika R. F34120090

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemasan sangat penting dalam dunia bisnis dan perdagangan karena kemasan
berfungsi sebagai produsen menyalurkan produknya sampai di tangan konsumen dengan
kata lain untuk promosi. Kemasan ini memiliki beberapa macam jenis antara lain, bahan
kemasan kertas, plastik, logam, dan gelas. Produk yang dihasilkan harus disesuaikan
dengan jenis kemasannya. Kesesuaian ini dapat ditentukan dari jenis produk, misalnya
untuk produk makanan kering dapat dikemas dengan plastik. Hal tersebut dikarenakan
makanan kering tidak mengandung air atau kuah sehingga tidak memerlukan jenis
kemasan yang rumit seperti kaleng.

Plastik adalah jenis kemasan yang telah umum bagi semua orang. Banyak produk
yang dikemas dengan plastik dari model sederhana hingga model yang kompleks. Jenis
jenis plastik yang biasa digunakan antara lain High Density Polyethylen (HDPE), Low
Density Polyethylen (LDPE), polyethylene, polypropilena, dan plastik mika.

Penulis membuat makalah yang berjudul Plastik Mika sebagai kemasan Kerupuk
Ikan Lele akan membahas tentang plastik mika. Plastik mika adalah jenis plastik yang
berbahan dasar campuran antara bahan PP/PE/PVC biasanya digunakan untuk taplak
meja, sampul, bungkus kemasan dll

1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui cara pembuatan krupuk ikan lele
1.2.2 Menentukan jenis kemasan yang sesuai dengan krupuk ikan lele
1.2.3 Mengetahui keadaan kemasan baik atau buruknya yang digunakan
dalam pengemasan krupuk ikan lele
1.2.4 Mengetahui syarat kemasan yang baik dan sesuai dengan standar mutu
perdagangan
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Termasuk jenis produk apa pada krupuk ikan lele yang dibuat?
1.3.2 Bagaimana cara memproduksinya?
1.3.3 Apa jenis kemasan yang digunakan untuk krupuk ikan lele tersebut?
1.3.4 Bagaimana kesesuaian antara kemasan dengan krupuk ikan lele?
1.3.5 Bagaimana syarat kemasan yang baik dan sesuai dengan standar mutu
perdagangan?
BAB II

METODELOGI

2.1 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk ikan lele ini antara lain
baskom, alat penggorengan, papan bambu yang telah didesain jaring-jaring, dan pisau.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu daging ikan lele, tepung tapioka, garam, bawang
putih, bawang merah, merica, dan air.

2.2 Metode

START

Lele yang udah mati dibersihkan


Lele yang sudah bersih lalu dikerok dagingnya.

Daging lele diberi bumbu

Tambahkan tepung yang ke dalam adonan yang telah ada

Setelah itu ditambah air secukupnya

Aduk hingga adonan kalis


Jemur di bawah sinar matahari hingga cetakan kering

Cetak sesuai dengan selera

Goreng di dalam minyak panas

Produk yang diperoleh disebut kerupuk lele

Masukkan kerupuk lele dalam kemasan plastik yang telah di


desain

Kerupuk ikan lele Bebeb siap di distribusikan

END

BAB III
PEMBAHASAN

Ikan lele (Clarias Sp.) merupakan ikan dari genus Clarias yang banyak
tersebar di perairan Asia dan Afrika. Di Asia Tenggara Sendiri terdapat 20 jenis
ikan dari genus Clarias. Beberapa diantaranya dikonsumsi luas masyarakat karena
ketersediaannya melimpah, rasanya gurih dan memiliki kandungan protein tinggi.
Namun tidak semua jenis ikan lele cocok untuk dikonsumsi dan dibudidayakan.
Hanya ikan lele dari jenis-jenis tertentu saja yang bisa dibudidayakan untuk tujuan
konsumsi. Jenis-jenis ikan lele tersebut biasanya memiliki sifat unggul seperti
pertumbuhan cepat dan tahan terhadap penyakit. Selain itu, ia harus bisa tumbuh
dan berkembang dalam lingkungan yang mempunyai kepadatan tinggi dan kondisi
air minim.

Pengolahan ikan lele salah satunya bisa dijadikan krupuk. Dalam


pembuatan krupuk, langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan bahan-
bahan seperti ikan lele, bawang putih, bawang merah, merica, dan garam. Ikan
lele dibersihkan hingga bersih, kemudian daging lele dikerok hingga menjadi
cincangan. Semua bumbu dihaluskan lalu dicampurkan ke dalam cincangan
daging ikan lele. Tepung tapioka ditambahkan secara perlahan-lahan dan tidak
lupa dengan air secukupnya (tidak terlalu cair dan tidak terlalu keras). Adonan
diaduk hingga merata dan kalis. Adonan yang telah siap untuk dicetak sebelumnya
dibentuk silinder panjang kemudian dipotong setipis mungkin. Cetakan diletakkan
di jaring-jaring bambu satu persatu lalu dipanaskan di bawah terik sinar matahari.
Setelah adonan kerupuk kering, maka kerupuk digoreng dalam api yang sedang.
Kerupuk ditiriskan hingga kering dari minyak lalu dikemas dalam kemasan plastik
yang telah didesain dan disiapkan. Terakhir kerupuk ikan lele siap dijual dan
didistribusikan.

Sebelum didistribusikan, kerupuk ikan lele harus diberi kemasan yang


bertujuan untuk sebagai tempat wadah, sebagai pemberi informasi dan media
promosi. Kemasaan ini menggunakan plastik mika. Mika atau plastik PVC
memiliki 2 jenis yaitu yang terstruktur kaku atau keras,yang lain berstektru lunak.
Kemasan mika bersifat kaku atau keras memiliki fungsi yang sama dengan
kemasan kardus kertas karton, bedanya terletak pada sifat kemasan mika adalah
transparan atau tembus pandang (Sinha 2012).

Berikut pohon industri ikan lele.

Ikan Lele

Kulit Daging Kepala


Kerupuk Kerupuk Pakan ternak
Abon
Sarden

Kemasan plastik mika ini memiliki sifat-sifat yang mendukung untuk


dijadikan kemasan baik pangan maupun non pangan karena memiliki sifat
pembatas (barier) yang baik terutama untuk kelembaban dan uap air. Kemasan ini
menjamin aman dari migrasi bahan-bahan berbahaya dari kemasan (Yuyun 2011).
Kemasan mika sangat cocok untuk kemasan pengolahan bahan-bahan kering yang
rusak terhadap air.

Desain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan


menciptakan sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan
estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain adalah konsep pemecahan
masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang
diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Penampilan yang baik dari kemasan
dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas. Promosi dari produk
sangat erat kaitannya dengan perilaku saingan dan perilaku konsumen. Banyak
metode promosi yang dapat dilakukan seperti promosi melalui media massa,
papan di jalanan, dan ini terutama dilakukan apabila produsen ingin
memperkenalkan produk barunya. Untuk promosi setelah produk tersebut dikenal
oleh konsumen, maka pengemasan produk memegang peranan yang penting
(Subarnas 2006).

Kemasan produk pangan selain berfungsi untuk melindungi


produk, juga berfungsi sebagai penyimpanan, informasi dan promosi produk serta
pelayanan kepada konsumen. Mutu dan keamanan pangan dalam kemasan sangat
tergantung dari mutu kemasan yang digunakan, baik kemasan primer, sekunder,
maupun tersier. Oleh karena itu, diperlukan adanya peraturan peraturan mengenai
kemasan pangan yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada
konsumen. Pada dasarnya terdapat persyaratan persyaratan yang dapat ditetapkan
berkaitan dengan mutu kemasan sehubungan dengan keamanan pangan,
diantaranya adalah jenis bahan yang digunakan dan yang dilarang untuk kemasan
pangan, bahan tambahan yang diizinkan dan yang dilarang untuk kemasan
pangan, cemaran, residu, dan migrasi

BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan

Kemasan mika bersifat kaku atau keras memiliki fungsi yang sama dengan
kemasan kardus kertas karton, bedanya terletak pada sifat kemasan mika adalah
transparan atau tembus pandang. Kemasan plastik mika ini memiliki sifat-sifat
yang mendukung untuk dijadikan kemasan baik pangan maupun non pangan
karena memiliki sifat pembatas (barier) yang baik terutama untuk kelembaban dan
uap air, oleh karena itu plastik mika sesuai dengan produk olahan yang berasal
dari ikan lele.
LAMPIRAN

Kemasan produk ikan lele tampak depan


Kemasan produk ikan lele tampak belakang

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim].2013. Peraturan Peraturan dalam Kemasan Pangan.[terhubung


berkala].http://ocw.usu.ac.id/thp_407handout_peraturan-peraturan
_dalam_kemasan_pangan.pdf (15 Oktober 2013)

Sinha S. 2012. Kemasan Mika.[terhubung berkala].http://fivsouvenir.com/


tag/bungkus-plastik-mika/ (15 Oktober 2013)

Subarnas, N .2006. Tampil Berkreasi. Bandung : Grafindo Media Pratama.


Yuyun. 2011.Cerdas Mengemas Produk Makanan dan Minuman. Jakrata :
Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai