3.

2 CHEMICAL IDEAS
Thareqa Abdusattar
3335160047
Kelompok 2
Chemical ideas
Dalam beberapa kasus, ide-ide
dihasilkan dari beberapa strategi yang
telah dikelompokkan berdasarkan
beberapa ide produk yang
menjanjikan pada saat rapat yang
kebutuhan konsumen. Ide-ide tersebut
mungin berupa perubahan alat-alat
kimia seperti perubahan converter
katalitic atau alat analisis yang lebih
murah. Bisa pula berupa komposisi
kimia.
Nyatanya untuk beberapa kasus,
strategi umum tidak membantu
banyak karena kita tidak tahu
pemilihan komposisi kimia yang kita
ingin buat karena hal tersebut
merupakan bidang orang farmasi.
Ketika kita tidak tahu komposisi yang diinginkan,
kita bisa menggunakan metode kimia umum untuk
menstimulasi terhadap beberapa ide umum.
Diantaranya :
natural-product screening, dan combinatorial
chemistry.
Natural product screening mengambil beberapa
variasi dari kimia aktif dari beberapa sumber alam
seperti tumbuhan hewan, jamur, organisme laut,
ltchens dan mikroba yang digunakan untuk
keperluan kita.
Combinatorial chemistry menggunakan sejenis
robotic untuk pemisahan ratusan bahkan jutaan
komposisi kimia untuk menghasilkan beberapa
properties kimia yang diinginkan.
 3.2.1 Natural-Product Screening.
Langkah pertama untuk menentukan
ide bahan kimia adalah melihat
kemungkinan sumber-sumber di alam.
Selama beberapa abad, kegiatan ini
menjadi sumber spesies kimia komplek
dengan berat molekul yang tinggi.
Industri farmasi memiliki keuntungan
khususnya yang mengambil sumber
yang berasal dari bahan alam seperti
membuat aspirin dan opium, quinine
dan colchinine, cafeine, semuanya
berasal dari sumber alam.
Industri lain yang juga membutuhkan
spesifik kimiawi contohnya seperti
industry pemanis rendah kalori yang
diambil dari rebandiana yang biasa
disebut cua-he-he (sweet herb) dan
Sunilin adalah tanaman yang digunakan
sebagai pestisida anti jamur.
Ada empat langkah untuk menggunakan produk natural
yang dapat digunakan sebagai bahan kimia aktif
1. Jika bahan sangat mahal dan tidak mungkin di
sintesis, dapat diisolasi secara langsung dari sebuah
organisme untuk di kulturkan.
2. Precursor dapat diisolasi dari produk alam, dan
diganakan sebagai building block untuk molekul yang
lebih kompleks
3. Produk natural dapat dimodifikasi melalui proses
prosedur dengan bahan material lain
4. Bahan aktif yang bisa diidentifikasi sebagai bahan
natural.
3.2.2. Combinatorial product
■ Ide dibalik combinatorial
product adalah untuk Namun, untuk menganalisis molekul dengan bw rendah
mengidentifikasi kemungkinan memiliki tingkat keberhasilan dibawah 0,001% sehingga
bahan aktif atau molekul dan diharapkan dimasa depan memiliki teknologi yang lebih
ditest secara alat robotic terpercaya untuk menganalisis molekul dengn bw
otomatis dalam segala rendah.
kemungkinan kombinasi
produk. Secara combinational
produk dan kegiatan mengecek
sangat digunakan untuk
kegiatan praktikal dan
menguntungkan untuk
menyelesaikan masalah
biochemical. Sebagian molekul
yang memiliki turunan alami
memiliki alternative yang sangat
terbatas.
Contoh 3.2.1 FUEL-CELL CATALYSIS
Contoh umum pada metode combinatorial adalah pada industri kimia katalis yang
dipelopori oleh Reddington et al (1998). Permasalahannya adalah untuk mengoptimasi
komposisi katalis untuk methanol fuel-cell. High-surface-area katalis Pt-Rh merupakan
teknologi yang dipakai. Namun memiliki kerugian fuel-energy sebesar 25%. Untuk
analogi kimia, kita dapat mencari alternative dari kelompok platinum ataupun logam
sebagai pengganti. Permasalahannya adalah menguji efisiensi dari dari berbagai
katalis dengan komposisi berbeda dengan berbagai elemen kombinasi.

Bagaimana caranya?
Answer
Untuk menguji coba, Reddington et al (1998) membangun sebuah 645-member
electrode array, termasuk 5 elemen murni, 80 kombinasi dari dua elemen, 280 teralis,
dan 280 quaternaries dengan menggunakan sebuah ink jek printer modifikasi untuk
menyemprotkan titik-titik yang merupakan campuran garam metal. Titik-titik tersebut
akan mengering dan berkurang pada metal. Untuk mengetes setiap kombinasi, penulis
menggunakan sebuah fluorescent molekul yang bersifat asam dan bukan basa.
Hasil yang didapatkan, logam quaternary (Pt(44)/Rh(41)/Os(10)/Ir(5)) menjadi katalis
yang lebih efisien walau surface area yang didapatkan hanya setengah.