Anda di halaman 1dari 12

PERTANIAN ORGANIK

PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR)


MENGGUNAKAN BUAH NANAS

Dosen Pengampu :
Ir. Herlinawati, MP
Ir.Muqwin Asyim R.a, MP

Teknisi :
Ridwan SP
Lita Cipta Dewi S.ST

Disusun Oleh :
Anastashia Elsa Murtiyanti A42150578
Intan Fahdillah Iswantari A42150607
Achmad Van Verosy A42150611
Abdul Waris A42150629

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
BAB 1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pupuk merupakan nutrisi atau unsur hara yang ditambahkan kepada tanaman,
dimana tanaman kekurangan akan unsur hara. Nutrisi pupuk dapat berupa bahan
organik atau non organik ( mineral ). Pupuk berbeda dengan suplemen. Pupuk
mengandung bahan bakar yang diperlukan pertumbuhan tanaman, sementara
suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme.
Pupuk dapat berupa pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk kimia merupakan
pupuk berasal dari bahan-bahan kimia sehingga sangat berefek negatif pada
lingkungan dan menurunkan kuantitas dari tanaman, sedangkan pupuk organik
adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa pembusukan atau pengomposan.Pupuk
organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, ataupun kotoran ayam.Pupuk organik
biasanya berupa zat padat.Akan tetapi, pupuk organik juga dapat berupa pupuk
cair.
Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik
yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan
unsur haranya lebih dari satu unsur.Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat
secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak masalah dalam pencucian hara, dan
mampu menyediakan hara secara cepat.Salah satu pupuk organik cair adalah
MOL (Mikro Organisme Lokal).
Berdasarkan uraian diatas, pembuatan POC (Pupuk Oganik Cair) ini sengatlah
penting untuk dikembangkan bagi petani lebih lanjut, petani akan mampu
membuatnya sendiri karena mudah dalam pembuatannya serta bahan yang
digunakan sangat tidak sulit disediakan, bersumber dari bahan yang hendak
dibuang/limbah/tidak bisa dikonsumsi lagi. Disisi yag sama petani juga nantinya
akanmembutuhkan pupuk cair yang bersifat organik dan murah sehingga
penggunaan pupuk kimia akan berkurang.
1.2 Tujuan
1. Melakukan persiapan alat dan bahan untuk pembuatan POC (Pupuk
Organik Cair).
2. Melakukan pembuatan POC (Pupuk Organik Cair).

1.3 Manfaat
1. Mahasiwa mengetahui alat dan bahan untuk pembuatan POC (Pupuk
Organik Cair)
2. Mahasiswa mengetahui cara pembuatan POC (Pupuk Organik Cair).
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah nanas


Buah nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan salah satu jenis buah
yang terdapat di Indonesia, mempunyai penyebaran yang merata. Selain
dikonsumsi sebagai buah segar, nanas juga banyak digunakan sebagai bahan baku
industri pertanian. Dalam klasifikasi atau sistematika tumbuhan (taksonomi),
nanas termasuk dalam famili bromiliaceae. Kerabat dekat spesies nanas cukup
banyak, terutama nanas liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A.
braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. Adapun secara lengkap,
klasifikasi tanaman Nanas adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr.
Bagian utama yang bernilai ekonomi penting dari tanaman nanas adalah
buahnya meskipun akhir-akhir ini serat daun nanas juga digunakan sebagai bahan
baku tekstil. Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai
macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan
lain-lain. Rasa buah nanas manis sampai agak masam segar, sehingga disukai
masyarakat luas. Disamping itu, buah nanas mengandung gizi cukup tinggi dan
lengkap. Buah nanas mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang dapat
menghidrolisa protein, protease atau peptide), sehingga dapat digunakan untuk
melunakkan daging. Enzim ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat
kontrasepsi Keluarga Berencana. Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh,
sebagai obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-
mual, flu, wasir dan kurang darah. Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis)
dapat diobati dengan diolesi sari buah nanas. Kulit buah nanas dapat diolah
menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk pakan ternak (Soedarya, 2009).
Menurut Bappenas (2000) bahwa tanaman nanas dipanen setelah berumur
12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen
pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman
yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karenapertumbuhannya lambat
dan buahnya kecil namun lain dengan nanas di desa Pandribuan yang mulai
berproduksi optimum pada umur 3-5 tahun dan dapat dipanen dua kali dalam
sebulan, serta masih tetap berproduksi hingga berumur 15 tahun jika dilakukan
perawatan seperti pembersihaan gulma dan pemupukan

2.2 Kandungan Buah Nanas


Berdasarkan kandungan nutriennya, ternyata kulit buah nanas
mengandung karbohidrat dan gula yang cukup tinggi. Menurut Wijana, dkk
(1991) kulit nanas mengandung 81,72 % air, 20,87 % serat kasar, 17,53 %
karbohidrat, 4,41 % protein, 0,02 % lemak, 0,48 % abu, 1,66 % serat basah, dan
13,65 % gula reduksi.
Pada limbah kulit nanas diduga terdapat senyawa alkaloid, yaitu sebuah
golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di
tetumbuhan. Fungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan sejauh ini belum diketahui
secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid diperkirakan
sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh,
atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion
(Mustikawati, 2006).
Mengingat kandungan karbohidrat dan gula yang cukup tinggi tersebut
maka kulit nanas memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan pupuk 11 organik cair melalui proses pengomposan dan ekstraksi
untuk mengambil senyawa-senyawa yang terdapat dalam kulit nenas tersebut.
Senyawa-senyawa tersebut diduga merupakan kelompok senyawa humat dan
senyawa lainnya, yang diduga dapat berperan sebagai zat perangsang tumbuh
(ZPT) tanaman, seperti kelompok giberelin, sitokinin, dan auksin.
BAB 3. METODELOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Pertanian Organik dalam acara Pembuatan POC nanas ini
dilakukan Pada hari Senin 05 Maret 2018 pukul 07.00 – 09.00, di Lab. Lapang
TPH 1 Politeknik Negeri Jember.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat
 Pisau
 Talenan
 Karung/sak
 Gelas Ukur
 Ember Besar
 Ember kecil
 Pengaduk
 Panci
 Kompor
 Label

3.2.2. Bahan
 10 Buah nanas
 500 gr gula + 500 ml air
 1 liter Air kelapa
 20cc EM4
 1 liter air cucian Beras (Air leri)
 7 Liter air Bersih
3.3. Cara Kerja
Langkah Pembuatan POC nanas sebagai berikut :
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Membuat molase dengan mencampurkan gula kedalam panci yang berisi
air, lalu diaduk diatas kompor sampai homogen.
3. Memotong/mencacah buah nanas hingga keluar cairan tanpa mengupaas
terlebih dahulu.
4. Memasukkan potongan buah ke dalam karung lalu ikat rapat.
5. Mencampurkan air gula, air cucian beras, air kelapa dan EM4 ke dalam
ember besar dengan perbandingan yang ditentukan, diaduk sampai merata.
6. Memasukkan karung yang berisi potongan buah nanas kedalam ember.
7. Menambahkan 7 liter air kedalam ember.
8. Menutup rapat ember, menaruh ember di tempat teduh.
9. Menunggu sampai waktu panen.
10. Mengemas Pupuk organik cair buah nanas.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar Kegiatan

Mencacah buah nanas Menyiapkan air media

Menyiapkan Molase Mencampurkan Molase


dengan EM4

Pembuatan media Pemasukan bahan utama ke


media

Menutup bak dan disimpan


Pengukuran PH ditempat yang tidak tersinari oleh
matahari
4.2 Pembahasan
Praktikum pembuatan Pupuk organik cair bisa dilakukan dengan
memanfaatkan limbah sayuran maupun buah buahan sebagai bahan baku. Limbah
yangdimaksud adalah bagian sayur atau buah yang tidak dimanfaatkan dan
dibuang seperti kult buah, daun daun sayuran yang berwarna kuning. Limbah
sayuran yang dipakai dalam pembuatan POC bukan bagian yang membusuk.
Praktium yang sudah dilakukan adalah membuat Pupu orgaanik cair
menggunakan bahan baku buah nanas. Pada umumnya penggunaan pupuk buah
nanas hanya menggunakan kulitnya saja, akaan tetapi kali ini praktikan
menggunkan seluruh bagian buah nanas kecuali mahkota buah.
Pembuatan poc nanas perlu menggunakan bahan lain seperti molase, air
cucian beras, air kelapa, dan EM 4. Hal yang pertama kali dilaukan adalah dengan
mencincang bahan hingga mengeluarka air. Dalam mencincang bahan semakin
halus cincangan maka perombakan bahan dalam fermentasi semakin cepat.
Setelah bahan dicincang bahan dimasukkan kedalam karung. Setelah dimasukkan
ke karung bahan cacahan dimasukkan kedalam ember plastik yang sudah terdapat
media cair yang berupa campuran molase,air kelapa, air leri, Em4, dan air bersih.
Setelah direndam kedalam media, ember ditutup rapat dan siap dipanen seminggu
setelah pembuatan. Dilakukan penutupan ember dikarenakan mikrorganisme yang
bekerja untuk merombak bahan bersifat anaerob,selain itu penutupan bertujuan
untuk melindungi pupuk organik cair dari debu atau kotoran yang beterbangan di
udara, hal tersebut bisa menyebabkan kontaminasi pada pupuk cair.pada saat
proses fermentasi, tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung dikarenakan
akan ada zat yang rusak apabila terpapar sinar matahari.
Pembuatan poc nanas yang dibuat menggunakan 10 buah nanas matang,
500gr gula yang dilarutkan dalam 500ml air, 1 liter air kelapa dan 7 liter air
bersih. Kriteria poc siap dipanen adalah memiliki bau khas bahan yang digunakan,
memiliki ph yang rendah dikarenakan atifitas mikroorganisme yang sudah
menurun, dan terdapat spot (titik) putih di permukaan cairan. Spot putih tersebut
adalah khamir, khamir merupakan jamur uniseluler yang padaumunya membentuk
miselia semu, Jamur ini banyak digunakan untuk proses fermentasi. Sebaliknya,
ciri ciri poc yang tidak berhasil atau bisa dikatakan terkontaminasi adalah berbau
tidak sedap, kontaminasi disebabka oleh berbagai hal salah satunya adalah
kurangnya higienitas pada saat pembuatan poc. Pada saat pembuatan poc bagian
sayuran atau buah yang busuk juga ikut diolah, sehingga bakteri pembusuk ikut
bersama cairan media sehingga bakteri yang terdapat dalam Poc merupakan
bakteri pembusuk yang keberadaanya tidak dikehendaki.
Penambahan buah nanas berfungsi sebagai sumber unsur hara yang baik
bagi pertumbuhan tanaman seperti unsur N,P, K dan unsur hara mikro yang
lainya.oleh karena itu pemanfaatan nanas sebagai pupuk organik cair sangat cocok
tanaman. Menurut hasil penelitian Salim (2008), pupuk organik dari kulit nanas
mengandung unsur hara 0,70% N, 19,98% C, 0,08% S, 0,03% Na, dengan pH 7,9
Berdasarkan hasil penelitian Ibrahim (2016), Kulit nanas mengandung 12,27 %
serat kasar, 2,41 % lemak kasar, dan 14,71% protein kasar. Protein tersebut akan
dirombak menjadi asam amino, lalu terjadi proses nitrifikasi dan menghasilkan
nitrogen.
Media yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair terdiri dari
air leri,air kelapa dan molase dimana bahan bahan tersebut merupakan sumber
tenaga untuk mikroorganisme dalam pupuk cair berkembang. Pembuatan pupuk
organik ini mudah dan bisa dilakukan oleh seluruh kalangan petani di
indonesia.Setelah 1 minggu fermentasi setelah pembuatan, pupuk organik cair
siap diaplikasikan dengan cara semprot maupun disiramkan ke tanaman.
BAB 5.KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil prktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembuatan poc nanas memerlukan berbagai bahan seperti molase,air
cucian beras, air kelapa, dan EM 4 serta buah nanas. Alat yang
dibutuhkan adalah alat untuk mencacah bahan, ember sebagai wadah
media, Serta Pengaduk.
2. Proses pembuatan poc yaitu dengan mencinncang bahan hingga
mengeluarkan air dan memasukkan kedalam karung, lalu memasukkan
bahan kedalam media yang terbuat dari molase, air kelapa, air cucian
beras, serta EM4 dan menutup rapat wadah hingga poc siap dipanen.

5.2 Saran
Selain belajar membuat Pupuk organnik cair mahasiswa juga harus
mempelajari kandungan yang terdapat pada POC yang sudah dibuat. Agar
pengetahuan mahasiswa terhadap pupuk organik cair semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Wasir. 2016. Penggunaan Kulit Nanas Fermentasi dalam Ransum yang
Mengandung Gulma Berkhasiat Obat Terhadap Konsumsi Nutrient
Ayam Broiler. Jurnal Agripet. Volume 16, No. 2.

Ita Mustikawati. 2006. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Golongan Alkaloid dari
Daun Gendarussa vulgaris Nees. Thesis. Digital Library Universitas
Airlangga

Sada, Nurjayanti Abdulah. 2014. Analisis Kadar Mineral Natrium dan Kalium
pada Daging Buah Nanas (Ananas comosus(L) Merr) di Kota Palu.
Jurnal Akad. Volume 3, No.2, Hal. 93-97.

Salim, Takiyah. 2008. Pemanfaatan Limbah Industri pengolahan dodol Nanas


Sebagai Kompos Dan Aplikasi Pada Tanaman Tomat. Jurnal
Purifikasi. Vol. 7. No. 2

Sutanto, Agus. 2011. Degradasi Bahan Organik Limbah Cair Nanas oleh Bakteri
Indigen. El-hayah vol. 1, no. 4 maret 2011 page 151 of 156.

Soedarya. P., 2009. Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Nanas. Pustaka


Grafika. Bandung.

Wijana, S., Kumalaningsih, A. Setyowati, U. Efendi dan N. Hidayat, 1991,


Optimalisasi Penambahan Tepung Kulit Nanas dan Proses Fermentasi
pada Pakan Ternak terhadap Peningkatan Kualitas Nutrisi, ARMP
(Deptan), Universitas Brawijaya, Malang.

Anda mungkin juga menyukai