Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengertian Aquaponik dan Manfaatnya

a. Pengertian aquaponik

Penelitian aquaponik telah dimulai sejak tahun 1971, namun mulai berkembang pada tahun
1980-an. Dilansir dari Suaramerdeka, Aquaponik berasal dari suku kata aquakultur dan
hidroponik. Aquakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya
tanaman tanpa tanah, jadi aquaponik adalah sistem pertanian yang memanfaatkan kotoran
ikan sebagai sebagai nutrisi bagi tanaman dan memanfaatkan tanaman sebagai pengendali
kualitas air bagi ikan.

Uniknya, sistem ini memungkinkan untuk dilakukannya budidaya tanaman serta ikan
secara bersamaan, dalam satu tempat dan satu waktu. Mengapa ikan diperbolehkan
digabung bersama tanaman dalam satu media? Karena nantinya ikan akan mengeluarkan
kotoran berupa nutrisi yang akan diserap oleh tanaman secara langsung. Sementara itu, ikan
mendapatkan air yang telah dimurnikan oleh tanaman.

b. Manfaat aquaponik

Sistem perkebunan aquaponik memiliki banyak manfaat bila dibandingkan dengan sistem
pertanian tradisional. Dilansir dari Smartgardenguide, aquaponik memiliki beberapa
manfaat berikut ini.

 Hemat air karena menggunakan 90% lebih sedikit air daripada budidaya tanaman
berbasis tanah.
 Mampu menghasilkan sayuran, buah, atau ikan sekaligus untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan komersial yang menghasilkan
keuntungan.
 Sayuran dan ikan yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan bebas dari
bahan kimia atau residu pupuk anorganik, maupun pestisida kimia. Jadi, media
tanam ataupun budidaya aquaponik dapat disebut sebagai media tanam organik.
Ikan pun tidak memerlukan antibiotik.
 Aquaponik menghemat lahan secara efisien dan tidak memerlukan banyak tempat
karena sayuran dan ikan yang dibudidayakan dapat disatukan pada satu tempat atau
lokasi.
 Aquaponik juga dapat ditempatkan dalam ruangan. Dengan penggunaan
pencahayaan dalam ruangan, tanaman Anda dapat tumbuh sepanjang tahun.
 Meminimalkan limbah air.

Itulah manfaat aquaponik yang mendorong produk pertanian organik, menjadi jauh lebih
sehat, dan ramah lingkungan. Mau punya rumah sehat dan ramah lingkungan seperti
keunggulan budidaya dengan aquaponik?

2. Mekanisme dan Sistem Aquaponik

Bagaimana cara aquaponik bekerja? Untuk lebih jelasnya, kenali lebih lengkap komponen
dan sistem aquaponik berikut ini.

a. Komponen aquaponik
Setiap sistem aquaponik mencakup komponen dasar agar  bekerja secara optimal. Simak 7
komponen dasar aquaponik yang dilansir dari Urbangreenfarms ini.

1. Ikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan hanya mengambil 40% – 50% gizi dari makanan
yang dimakan. Kotoran ikan mengandung sisa-sisa makanan yang masih mengandung
nutrisi dan dipercaya mampu menjadi pupuk alami yang dapat menyuburkan tanaman.

Dalam aquaponik, sirkulasi dilakukan pada air kolam ikan untuk mengalirkan air yang
mengandung kotoran ikan ke arah filter. Kemudian filter menyaring dan mengubah kotoran
ikan dan aliran air akan menuju tanaman.

2. Tanaman

Aquaponik tidak memanfaatkan air tanah untuk mendapatkan nutrisi. Zat gizi yang
diperlukan oleh tanaman didapatkan di air, yang dialirkan dari kolam menuju akar tanaman.

3. Bakteri atau siklus nitrogen

Siklus nitrogen pada sistem aquaponik adalah perubahan zat amonia dari kotoran ikan,
menjadi zat nitrit yang kemudian dimanfaatkan tanaman sebagai nutrisi tumbuh. Perubahan
ini dibantu oleh adanya filter pada instalasi aquaponik.

Terdapat dua jenis filter yang paling umum digunakan, yaitu biofilter dan filter mekanis.
Teknik biofilter dilakukan dengan menggunakan bakteri. Agar bakteri dapat berkembang
biak dengan baik, dibutuhkan media tumbuh kembang bakteri dan perkembangan bakteri
membutuhkan waktu sekitar 1 – 3 minggu. Lalu contoh biofilter adalah bioball.

Sementara itu, filter mekanis dilakukan untuk menyaring kotoran ikan yang bersifat padat
agar air menjadi bersih. Salah satu filter mekanis adalah japanese mat.

4. Tangki

Sebagian orang menggunakan tangki aquaponik secara vertikal, namun ada juga yang
mengaturnya secara horizontal. Hal ini tergantung pada ruang atau lahan yang tersedia.
Salah satu hal yang juga penting dipertimbangkan adalah tersedia cukup air untuk ikan,
karena semakin banyak air akan semakin baik, sehingga ikan memiliki ruang untuk
berenang dengan nyaman.

5. Pompa
Sistem aquaponik membutuhkan aerator untuk menyediakan oksigen bagi ikan dan pompa
untuk mengirimkan air dari tangki ikan ke sistem filtrasi. Pilih pompa yang tahan lama,
karena biasanya pompa aquaponik menyala dalam 24 jam. 

6. Media tanam

Media tanam yang digunakan untuk aquaponik adalah batu kerikil atau batu
sungai, rockwool, sekam, dan hidrogel. Di antara beberapa media tanam ini, hidrogel
termasuk media tanam yang ramah lingkungan karena dapat terurai dan membusuk serta
memiliki Ph betral yang baik untuk perkembangan tanaman.

7. Cahaya

Faktor pencahayaan juga penting. Posisikan aquaponik Anda di area yang sering
mendapatkan sinar matahari alami.

b. Sistem aquaponik

Sistem yang sering digunakan oleh para penggemar dan petani sayuran aquaponik dibagi ke
dalam beberapa sistem berikut ini.

 Deep water culture

Sistem ini digunakan untuk aquaponik yang bertaraf komersial. Langkah kerja sistem ini
adalah memompa air dari tangki lewat sistem filtrasi, kemudian air dipompa ke saluran
panjang dengan rakit terapung yang berisi tanaman.

 Nutrient Film Technique

Sistem ini lebih pas untuk tipe tanaman yang spesifik, misalnya sayuran daun.
Dalamasistem NFT, air yang kaya nutrisi dipompa ke selokan kecil yang tertutup. Air
mengalir ke dalam selokan berbentuk aliran yang dibuat mengalir kecil. Tanaman
kemudian ditempatkan ke dalam wadah plastik kecil yang akarnya menyentuh air.

3. Cara Membuat Aquaponik di Halaman Rumah dan Contohnya


Model aquaponik DFT yang menggunakan aquarium. (Foto: greenandgrowing.org)

Sistem aquaponik umumnya tergolong menjadi 4 model, yaitu model aliran atas, model
pasang surut, model Deep Flow Technique (DFT), dan model bertingkat. Salah satu model
aquaponik yang dapat kita buat di rumah adalah model Deep Flow Technique (DFT)atau
dikenal dengan sistem aquaponik model tunggal.

a. Model DFT (Deep Flow Technique)


Berikut ini cara kerja model Deep Flow Technique (DFT).
1. Sistem perikanan

     Kotoran yang dihasilkan ikan adalah unsur organik, namun jika jumlah kotoran terlalu
banyak akan membahayakan kelangsungan ikan. Jadi kolam perlu dibersihkan dengan
mengalirkan air dari kolam ke budidaya tanaman dengan menggunakan pompa air. Dengan
cara tersebut, air kolam menjadi bersih kembali karena air yang mengandung nutrisi telah
diserap oleh tanaman.

2. Sistem tanaman

     Tanaman pada teknik ini ditempatkan pada net pot dan lubang-lubang tanam pada
penampung air di kolam. Air dengan sengaja dialirkan dengan ketinggian 4 cm sampai 6
cm. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah nutrisi dalam air diserap tanaman dan unsur
organik dari dasar kolam bisa disalurkan ke tanaman dengan baik. Pada sistem aquaponik
ini, akar tanaman akan terapung atau terendam pada kolam.

b. Cara membuat aquaponik sistem DFT (Deep Flow Technique)


Membuat aquaponik dengan sistem DFT cukup mudah. Untuk mewujudkan aquaponik di
rumah Anda, siapkan komponen berikut ini.
 Bibit ikan.
 Untuk kolam untuk memelihara ikan, Anda dapat membuatnya dengan ukuran 1
meter x 2 meter.
 Instalasi air yang mengalirkan air dari dasar kolam ke media tanam.
 Mesin pompa air yang dapat mendorong air supaya dapat mengalir.
 Bibit tanaman berkualitas terbaik.
 Net pot.
 Air secukupnya.
1. Cara membuat kolam aquaponik.

Untuk budidayaa ikan, dibutuhkan kolam. Sebaiknya luas kolam disesuaikan dengan
kebutuhan budidaya, dan untuk mempermudah perawatan serta penempatan, sebaiknya
kolam tidak terlalu luas. Contohnya, kolam sebaiknya berukuran 3m x 4m atau 2m x 4 m,
dengan tinggi kolam minimal 60 cm sampai 110 cm.

Usahakan kolam tidak terlalu dangkal agar ikan lebih leluasa untuk bergerak dan
perkembangannya akan lebih optimal. Khusus untuk kolam yang terbuat dari semen,
diperlukan persiapan lebih lama sebelum digunakan agar racun yang menempel di
permukaan kolam dapat hilang.

2. Cara membuat budidaya tanaman.

 Untuk membuat sistem penanaman, mulailah dengan memotong pipa atau talang air
dengan panjang yang disesuaikan dengan kolam Anda. Setelah terpotong, dengan
menggunakan bor buatlah lubang pada pipa dengan diameter 5 cm dan disesuaikan
dengan net pot dengan jarak lubang 15 cm.
 Salah satu ujung pipa bagian bawah diberikan lubang dengan ukuran ½ inchi dan ½
inchi.
 Penempatan pipa 5 cm berada dalam pipa besar dengan posisi di bawah, kemudian
dilem dengan kuat supaya tidak ada yang bocor.
 Kemudian, pada salah satu ujung pipa, berikan lubang pada bagian atas dengan
besar ½ inchi sampai 1 inchi sebagai saluran air dari kolam menuju paralon.
 Tutup kedua lubang di ujung paralon dengan rapat. Paralon tanaman ini dapat
ditempatkan di atas kolam, setelah itu pasang pipa dari penghubung pada pompa
menuju pipa melalui lubang yang telah dibuat.
 Siapkan bibit tanaman dan masukkan ke dalam tengah net pot, dan masukkan media
tanam sehingga tanaman berdiri tegak. Setelah siap, tempatkan net pot pada lubang
pipa yang telah dibuat dan setelah siap, nyalakan pompa.
 Anda akan melihat air dari kolam ikan akan mengalir melalui pipa ½ inchi dan
memenuhi pipa 5 inchi dengan kedalaman kurang dari 5 cm. Jika telah penuh, air
akan terbuang melalui pipa pembuangan dan dialirkan menuju kolam ikan.
 Air yang mengalir ke kolam ikan akan lebih bersih, karena kotoran tersaring dan
diserap oleh tanaman.

4. Jenis Tanaman dan Ikan yang Cocok Dibudidayakan dengan Aquaponik

Selada hasil teknologi aquaponik. (Foto: Pixabay)

Sebelum Anda menggunakan aquaponik di rumah, sebaiknya pilih dahulu jenis ikan dan
tanaman yang akan dipelihara dan ditanam di media aquaponik. Jenis tanaman dan jenis
ikan yang dipilih akan berpengaruh pada jumlah tanaman dan jumlah ikan yang
dibudidayakan. Lalu, apa saja jenis tanaman dan jenis ikan yang cocok untuk budidaya
aquaponik?

1. Jenis tanaman

Berikut ini jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan aquaponik.

 Bayam digemari karena masa tumbuhnya relatif singkat dan dapat dipanen setelah 2
bulan.
 Kacang panjang merupakan salah satu tanaman jenis kacang-kacangan yang dapat
ditanam dengan aquaponik dan dapat dipanen dalam jangka waktu 2,5 bulan – 3
bulan.
 Labu siam dapat dibudidayakan dengan sistem aquaponik dan hasilnya memuaskan.
 Kemangi atau basil akan siap panen pada usia 50 hari setelah masa tanam.
 Kangkung adalah tanaman yang mudah tumbuh secara alami. Dalam
pemeliharaannya, kangkung membutuhkan suplai air secara berkelanjutan. Usia
panen kangkung relatif cepat, yaitu sekitar 30 – 40 hari.
 Tomat dalam sistem aquaponik akan siap panen pada umur 65 – 70 hari sejak
persemaian.
 Cabai, sebagai salah satu bumbu dapur cabai ditanam oleh masyarakat di
pekarangan rumah. Dengan teknik aquaponik, cabai dapat dipanen pada umur 65 –
90 hari.

2. Jenis ikan

Kebutuhan ikan untuk aquaponik sebaiknya memiliki sejumlah kriteria, di antaranya


memproduksi amonia dalam jumlah banyak dan daya tahan hidupnya cukup tinggi.
Biasanya jenis ikan yang dibudidayakan aquaponik adalah ikan konsumsi, yaitu:

 Patin, waktu panen 4 – 5 bulan.


 Lele, waktu panen 2 – 3 bulan.
 Nila, waktu panen 4 – 6 bulan.
 Ikan mas, waktu panen 3 – 4 bulan.
 Bawal, waktu panen 4 – 6 bulan.
 Gurami, waktu panen 3 – 4 bulan.

Tip Rumah
Metode aquaponik cocok digunakan masyarakat perkotaan untuk mendapatkan berbagai
jenis sayur, buah, dan ikan dari rumah.
5. Tips Lengkap Budidaya Ikan dan Tanaman dengan Aquaponik

Perhatikan perawatan budidaya ikan dan tanaman aquaponik dengan baik. (Foto:
agriabout.com)

Perawatan budidaya ikan dan tanaman aquaponik memerlukan kejelian. Berikut ini
sejumlah tips budidaya ikan dan tanaman dengan aquaponik.

a. Tips budidaya tanaman aquaponik

Dalam sistem aquaponik, pemupukan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman secara terus
menerus melalui air yang dialirkan dari kolam yang mengandung bahan-bahan organik dari
sisa-sisa pakan ataupun metabolisme ikan. Hal ini perlu dikontrol setiap hari agar pasokan
lancar dan pengeluaran air di bak pemeliharaan tanaman tidak kurang. Selain itu, Anda juga
perlu menjaga tanaman agar tetap tegak.
Panduan dan Referensi
Cara Mudah Menanam dengan Sistem Hidroponik

b. Tips budidaya ikan aquaponik

 Pertimbangkan kerapatan ikan. Terlalu sedikit ikan berarti sedikit makanan untuk
tanaman, sedangkan terlalu banyak ikan akan membuat ikan saling berebutan
oksigen, menjadi kelaparan, dan tingkat stres ikan menjadi tinggi.
 Saat memberi makan ikan, ikan harus bisa makan semua makanannya dalam waktu
sekitar 5 menit.
 Beri pakan ikan dengan makanan yang berkualitas untuk mendapatkan hasil
maksimal.
 Periksa kualitas air. Jika tingkat amonia atau nitrit menjadi terlalu tinggi untuk
periode tertentu, maka dapat membuat ikan sakit bahkan mati.

Anda mungkin juga menyukai