Anda di halaman 1dari 63

HIDROPONIK

MK PERTANIAN PERKOTAAN URINDO


Hidroponik ?
• Bahasa Yunani  hydro (air) dan ponos
(mengerjakan)

• “cara budidaya tanaman dengan


menggunakan medium air/bukan tanah”
KENAPA HIDROPONIK ?

• Hasil dan kualitas tanaman lebih tinggi


• Lebih terbebas dari hama dan penyakit
• Penggunaan air dan pupuk lebih hemat
• Mengatasi permasalahan tanah (kurang
subur,penyakit, dll)
• Dapat untuk mengatasi masalah
keterbatasan lahan
Prospek Hidroponik :
Lahan pertanian semakin sempit
Kebutuhan hasil pertanian semakin meningkat
Perlunya peningkatan produktivitas tanaman agar hasil meningkat
Model hidroponik
Berdasar Media :
1.Kultur air : flood and drain, NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT), DEEP
FLOW TECHNIQUE (DFT)

2. Kultur agregat : bahan anorganik -> pasir, kerikil, rock wool, bahan
organik (ada yg menolak) -> arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa

3. Aeroponik : medium gas

Berdasarkan tempat dan sumber cahaya :


2.Hidroponik outdoor
3.Hidroponik indoor
Model hidroponik
Berdasar Media :
1. System : NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) DAN
DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT)

NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) adalah Metode


budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada
lapisan nutrisi yang dangkal dan tersikulasi sehingga
tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan
oksigen
Model hidroponik
Berdasar Media :
System :
DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT) adalah
Metode budidaya tanaman dengan akar tanaman
tumbuh pada air nutrisi yang tergenang dalam pipa
sekitar 1/3 atau 1/4 bagian pipa
8 Jenis Sistem Hidroponik

• 1. Sistem Wick
1. Sistem Wick

• Sistem hidroponik wick adalah salah satu metode


hidroponik yang paling mudah dan sederhana. Dalam
sistem wick, tanaman ditempatkan pada wadah yang
diletakkan tepat pada tempat penyimpanan larutan
nutrisi.
Sistem ini bisa dibuat dengan mudah menggunakan tali
atau kain wol dan wadah yang terbuat dari plastik.

• Sistem wick ini menggunakan metode KAPILER di mana


tali atau kain akan menyerap nutrisi secara perlahan
langsung mentransfer nutrisi tersebut pada tanaman .
Sistem Wick sebaiknya ditambah dengan aerasi agar
tanaman bisa mendapatkan oksigen lebih banyak.
2. Sistem Deep Water Culture

• Sistem deep water culture. Metode ini cukup


sederhana karena tanaman yang akan ditanam cukup
dimasukkan ke dalam air aerasi. merupakan salah satu
metode hidroponik yang paling sederhana.
• Akar dari tanaman yang akan ditanam selalu berada di
bawah permukaan air sehingga membutuhkan sistem
aerasi yang benar agar tanaman bisa tumbuh secara
normal dan cepat. Pasanglah sistem aerasi pada dasar
wadah dan mengalirkan udara dari mesin oksigen
dengan menggunakan selang karet yang sudah
dilubangi agar oksigen bisa terbagi secara merata pada
seluruh tanaman.
3. Sistem Aeroponik

• Metode aeroponik menggunakan


air yang sudah dikabutkan dan
dialirkan pada akar-akar dari
tanaman yang sudah disusun
dengan cara.

• Metode penanaman ini termasuk


salah satu cara yang paling sulit
untuk dilakukan dan mahal tetapi
tidak memerlukan tempat yang
luas.
4. Sistem Drip

Metode DRIP menggunakan sistem


aerasi untuk mengalirkan nutrisi
diteteskan pada akar dan batang
tanaman secara berkala.

Metode ini cukup kompleks karena


harus memastikan agar air hasil
aerasi yang berlebihan terbuang dan
tidak membuat tanaman menjadi
busuk karena kelebihan nutrisi.

Metode drip dapat untuk menanam


tanaman yang berukuran besar
karena tidak memerlukan banyak
tempat untuk mengaliri nutrisi
5. Metode Flood and Drain (EBB & Flow)

Hidroponik flood and drain adalah salah satu sistem hidroponik yang memanfaatkan


prinsip pasang surut pada teknik  irigasinya.

Disebut sistem hidroponik pasang surut karena dalam cara kerja sistem ini memiliki 2
fase yaitu
1. fase saat tanaman diberi larutan nutrisi hingga banjir (fase pasang) dan kemudian
2. fase penyurutan larutan nutrisi (fase surut). 

Sistem ini termasuk sistem yang menggunakan sirkulasi. Artinya air dan nutrisi yang
diberikan ke tanaman digunakan secara berulang. Hanya saja sirkulasi tidak
dilakukan terus menerus dan menggunakan mekanisme pasang surut pada
irigasinya.
6. Metode Nutrient Film

Pada metode nurtrient film, tanaman secara


berkala dialirkan nutrisi dengan menggunakan
pipa di bawah tanaman yang tanam.

Metode ini berbeda dengan cara lainnya


karena akar dari tanaman tidak akan
terendam di dalam nutrisi dan hanya akan
dialiri oleh nutrisi saja.
7. Metode Bubbleponic

• Sesuai dengan namanya, metode ini


mengandalkan gelembung udara yang
dihasilkan oleh sistem aerasi agar
tanaman bisa terus tumbuh dan
mendapatkan oksigen dengan cukup.

• Metode ini juga mengharuskan akar


tanaman tetap berada di dalam nutrisi
dan dialiri oleh nutrisi sehingga
tanaman tumbuh dengan subur
8. Sistem Fertigasi

• Metode sistem fertigasi. Teknik ini


mengalirkan nutrisi menggunakan cara
irigasi.

• Dalam sistem ini biaya untuk melakukan


pemupukan akan berkurang karena nutrisi
langsung diberikan secara bersamaan
dengan penyiraman tanaman.

• Metode ini lebih hemat karena pemakaian


nutrisi menjadi berkurang karena
diberikan pada tanaman dalam jumlah
yang sedikit namun secara terus menerus.
Hidroponik Indoor

Hidroponik di dalam ruangan


Sumber pencahayaan menggunakan
lampu
Sistem : hidroponik pasif, hidroponik
sumbu, hidroponik pot, dll
Tahapan Budidaya :
1. Siapkan alat dan bahan hidroponik (unit
hidroponik, pot, media, benih/bibit, nutrisi)
2. Setting penanaman
3. Pemeliharaan tanaman (mengukur EC dan pH
larutan, pengendalian HPT)
4. Panen
HIDROPONIK PASIF

• Bahan : Rockwool, AB mix


atau PPC, benih/bibit
tanaman
• Alat : Baki, Styrofoam,
sumbu
Rak Penanaman :
LAMPU
• Grow light khusus
• LED
Net Pot
Rock
wool
Media Tanam

Perlite

Zeolite
Nutrisi
• Nutrisi esensial : mutlak diperlukan tanaman
• Pembagian berdasarkan kebutuhan :
1. Makro : kandungan besar (%) 
diperlukan banyak (kg/ha) – N, P, K, Ca
Mg, S.
2. Mikro : kandungan kecil (ppm) 
diperlukan sedikit (g/ha) – Fe, Mn, Zn,
Cu, Co, B, Mo, Cl
Sumber Nutrisi :
1. Pupuk hidroponik (AB Mix)
2. Bahan kimia murni (pa), atau teknis
3. Pupuk
4. Pupuk daun
• Larutan nutrisi harus tepat
jumlah, komposisi ion nutrisi
dan suhu (EC meter).
• Semakin tinggi konsentrasi
larutan semakin tinggi arus
listrik yang dihantarkan.
Alat Ukur Nutrisi
(EC dan pH meter)
Benih dan Bibit Tanaman :
Setting Penanaman
Setting Penanaman

Anda mungkin juga menyukai