Anda di halaman 1dari 16

UJI LANJUT

PADA RANCANGAN
PERCOBAAN
Dr. Waryat, MP

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


JAKARTA
2022
UJI LANJUTAN
1.Mampu mengetahui pengolahan data
rancangan percobaan pada Uji Lanjutan
dan Uji Asumsi
2.Mampu menginterpretasikan hasil
pengolahan data rancangan percobaan
pada Uji Lanjutan dan Uji Asumsi
Kapan memakai uji lanjutan?
Ketika uji rancangan percobaan tolak H0

Mengapa memakai uji lanjutan?


Untuk mengetahui dimana letak pengaruh
perbedaanya
Analysis of Variance
Source DF SS MS Fhitung F Tabel
Kelompok 4 0.92300 0.23075 31.11 3,26
Metode 3 0.51600 0.17200 23.19 3,49
Error 12 0.08900 0.00742
Total 19 1.52800
UJI POST HOC TEST :
- BNT (beda nyata terkecil), disebut juga dengan uji fisher.
Digunakan apabila perlakuan kurang dari 5 atau sama dengan 5.
Biasanya untuk perbandingan terencana.
- BNJ (beda nyata jujur), disebut juga dengan uji tukey.
Digunakan apabila perlakuan banyak atau lebih dari 5.
Biasanya untuk perbandingan tidak terencana.
- Duncan/Dunnet (perlakuan banyak atau lebih dari 5)
Menggunakan t hit yang membutuhkan standart eror.
• Uji BNT merupakan prosedur pengujian
perbedaan diantara rata-rata perlakuan yang
paling sederhana dan paling umum digunakan.
• Uji BNT menguji perlakuan secara berpasang –
pasangan, misalkan jika terdapat 6 perlakuan
yang akan dibangdingkan berarti terdapat 12
pasang.
Langkah – langkah melakukan uji BNT:
1. Cari nilai BNT.
2. Urutkan Rataan data dari yang terbesar ke yang
terkecil.
3. Cari nilai selisih 2 rataan.
4. Tarik Kesimpulan.
o jika beda dari dua perlakuan lebih besar dari
BNT maka kedua perlakuan tersebut berbeda
nyata pada taraf a.
o jika beda dari dua perlakuan lebih kecil atau
sama dengan BNT maka kedua perlakuan
tersebut tidak berbeda nyata pada taraf a.
CONTOH
Berikut data mengenai produksi padi yang dihasilkan oleh
3 varietas padi yaitu IR 32, IR 36 dan VUTW untuk tiap
2000 m2 sawah. Hasil produksi satu musi tanam
diperoleh data sebagai berikut
 Ulangan IR 32 IR 36 VUTW  
I 8 8 15
II 9 7 12
III 12 6 20
 
IV 11 8 17

V 10 9 19

Total 50 38 82 170
Rata-rata 10 7.6 16.4  
Langkah 1:
Hipotesis:
H0 : ; tidak ada perbedaan antara produksi ketiga
varietas padi
H1 : ; ada perbedaan antara produksi ketiga
varietas padi
Langkah 2:
Jika selisih antara 2 rataan > BNT maka tolah H0.

BNT = 0.05/2 ; db G X

BNT =
= 2.179 x

BNT= 2.87
Langkah 3:
Urutkan rataan dari terbesar ke terkecil:

VUTW IR32 IR36


16,4 10 7.6
1. Selisih antara VUTW dan IR32 = 16.4–10 = 6.4. 6.4 > BNT (2.87) sehingga
tolak H0 yang berarti ada perbedaan yang cukup berarti terhadap hasil
produksi padi VUTW dan IR32.
2. Selisih antara VUTW dan IR36 = 16.4–7.6 = 8.8. 8.8 > BNT (2.87)
sehingga tolak H0 yang berarti ada perbedaan yang cukup berarti terhadap
hasil produksi padi VUTW dan IR36.
3. Selisih antara IR32 dan IR36 = 10–7.6=2.4. 2.4 < BNT (2.87) sehingga terima
H0 yang berarti tidak ada perbedaan yang cukup berarti terhadap hasil
produksi padi IR32 dan IR36.
Langkah 4: Kesimpulan

1. Antara VUTW dan IR32 memiliki perbedaan yang cukup berarti terhadap
hasil produksi padinya.
2. Antara VUTW dan IR36 memiliki perbedaan yang cukup berarti terhadap
hasil produksi padinya.
3. Antara IR32 dan IR36 tidak memiliki perbedaan yang cukup berarti
terhadap hasil produksi padinya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai