Anda di halaman 1dari 23

Rancob dengan SPSS

Sekilas SPSS

• SPSS sebagai perangkat lunak, pertama kali


dibuat tahun 1968 oleh tiga mahasiswa
Stanford University
• dioperasikan pada komputer mainframe SPSS
menjalankan berbagai kebijakan strategis
antara tahun 1984 – 1998, untuk
mengembangkan software statistik
• SPSS yang tadinya ditujukan bagi pengelola
data statistik untuk ilmu sosial (SPSS adalah
singkatan dari Statistical Package for the
Social Sciences)
• diperluas untuk melayani berbagai bidang
ilmu sehingga SPSS berubah menjadi
Statistical Product and Service Solutions
RAL
Peneliti bidang kehutanan ingin mengetahui pengaruh
penggunaan hormon X pemacu pertumbuhan pohon
mahoni. Larutan hormon X disuntikkan ke batang
mahoni setiap 3 hari sekali, dosis yang digunakan
adalah 10 gr/L, 20 gr/L 30 gr/L dan 40 gr/L. Setelah 2
tahun, diameter mahoni tsb diamati. Dosis manakah yg
paling baik? Data-data penelitian adalah sbb:
Dosis Penyuntikan
10 gr/L 20 gr/L 30 gr/L 40 gr/L
43 61 100 70
28 66 109 72
26 44 98 73
39 57 102 68
39 61 98 89
46 72 88 75
38 68 89 62
20 64 106 63
57 67 102 66
23 74 105 69
Langkah komputasinya adalah sbb:

• Entrilah data ke SPSS data viewer, namun


terlebih dahulu ubah formatnya menjadi
seperti di bawah ini:
• Dosis 10 gr/L diberi kode 1
• Dosis 20 gr/L diberi kode 2
• Dosis 30 gr/L diberi kode 3
• Dosis 40 gr/L diberi kode 4
Dosis Diameter (cm) Dosis Diameter (cm)
1 43 2 61
1 28 2 66
1 26 . .
1 39 . .
1 39 . .
1 46 3 100
1 38 . .
1 20 . .
1 57 . .
1 23 4 69
2. Klik variable view pada pojok kiri bawah layar
Lalu pada kolom Value, definisikanlah masing-
masing kode.
3. Klik Analyze|Compare Mean|One-Way ANOVA..., lalu
pindahkan variabel diameter ke kolom Dependent List dan Dosis
penyuntikan ke kolom Factor
4. Klik Post Hoc untuk uji Lanjut. Pilih metode Benferoni dan
Tukey, gunakan taraf kepercayaan 95% (alpha 5%) lalu klik
continue.
5. Klik Options..., lalu aktifkan Descriptive dan Homogeneity of
variance tes. Lalu Continue, OK.
OUTPUT

INTERPRESTASI
Tabel Discriptives
• Pada kolom ini terlihat ringkasan statistik
deskripsi, rata-rata, standar deviasi, standar
error dll
Tabel test of homogeneity of variance
Tabel ANOVA
• Dasar pengambilan keputusan:
-Jika F hit> Ftabel maka Ho ditolak
-Jika F hit< Ftabel maka Ho diterima
F hit = 88,154
F tabel = 5%; 3; 36 = 2,87
Keputusan: Ho ditolak
Artinya dosis penyuntikan memberikan
pengaruh pertumbuhan diameter yg berbeda,
atau lihat prob yg sebesar 0,000 (<0,05)
sehingga Ho ditolak
Tabel Post Hoc Test, Multiple Comparisons

• Pertanyaan selajutnya muncul: dosis saja yg


berbeda dan dosis-dosis mana yg tidak
berbeda? Uji lanjut atau post hoc berguna utk
mengetahui hal ini. Dalam uji lanjut kali ini
digunakan Bonferroni test dan Tukey test
• Pada Tukey HSD kolom Mean Difference, rata-
rata perbedaan diameter:
• Dosis 10 gr/L dikurangi dosis 20gr/L = -27,50*
• Dosis 10 gr/L dikurangi dosis 30 gr/L = -63,80*
• Dosis 10 gr/L dikurangi dosis 40 gr/L = -34,80*
• Dosis 20 gr/L 10 gr/L = 27,50*
• Dosis 20 30 = -36,30*
• 20 40 = -7,30
• 30 10 = 63,80*
• 30 20 = 36,30*
• 30 40 = 29,00*
• 40 10 = 34,80*
• 40 20 = 7,30
• 40 30 = -29,00*
Arti tanda * adalah
Bahwa perbedaan tsb signifikan
Misal: perbedaan rata-rata diameter pohon
mahoni umur 2 th yg disuntik dg hormon X 10
gr/L sebesar 27,5 cm lebih kecil drpd yg disuntik
dengan dosis 20 gr/L .
Perbedaan sebesar 27,5 secara statistik
dianggap berbeda nyata (signifikan)
Pada percobaan, ternyata tanda *
Hanya tidak terdapat antara dosis 20 dan 40 gr
Dgn selisih perbedaa diameter hanya 7,3 cm yg
secara statistik dianggap tdk berbeda nyata (non
signifikan)
Tabel Homogeneous Subsets
Pada tabel ini, populasi2 yg mempunyai rata-
rata sama dikelompok2an menjadi satu.
Dpt dilihat bhw 4 pop dosis pemupukan
dikelompokkan menjadi 3 subset, yaitu:
• Subset 1, dosis 10 gr/L dg rata2 diameter 35,9
• Subset 2, dosis 20 dan 40 gr/L dg rata2
diamter 63,4 dan 70,7
• Subset 3, dosis 30 gr/L dg rata2 diameter 99,7
• Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa
dosis 10 grL memberika pengaruh yg paling
rendah
• Dosis 20 dan 40 gr/L memberikan pengaruh yg
sama
• Dosis terbaik dlm memacu pertumbuhan
diameter adalah dosis 30 gr/L
RAK
• Klik analyze | GLM | Univariate...
• Pindahkan variabel diameter ke kolom dependen variabel, lalu
pindahkan variabel Dosis dan Blok ke kolom fixed factor (s)
• Klik model. Pd kol specify model, pilih Custom, kemudian
sorot variabel Dosis dan Blok, lalu pindahkan ke kolom Model.
Pada Build Term (s), pilih menu Main effects.
• Klik Continue
• Klik menu Post Hoc
• Sorot variabel dosis, kemudian pindahkan ke kolom Post Hoc
Test for. Pada kolom Equal Variances Assumed, pilih Ducan
• Klik Continu, lalu OK

Anda mungkin juga menyukai