2021
PENDAHULUAN
Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan utama sebuah negara. Untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat, diperlukan sebuah pembangunan ekonomi. Dalam proses
pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator yang digunakan oleh
suatu negara untuk menilai dan mengevaluasi kondisi pembangunan ekonomi dalam negara.
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan
meningkatnya kemakmuran masyarakat. Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai
proses peningkatan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional (Rinaldi, Seftarita, and Jamal 2017). Ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
suatu negara, yaitu kegiatan perdagangan internasional yang meliputi ekspor dan impor.
Perdagangan internasional adalah perdagangan barang dan jasa yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain (Utami 2017). Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi faktor utama untuk meningkatkan PDB (Produk Domestik
Bruto). Perdagangan internasional juga turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi, dan kehadiran kehadiran perusahaan multinasional.
Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah Produk Dosmestik Bruto (PDB). PDB
adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara pada periode
tertentu (Mankiw, Quah, and Wilson 2014). PDB merupakan indikator kesejahteraan
perekonomian negara dan dapat menjadi bahan rujukan untuk mengukur kesejahteraan
masyarakat yang diukur dengan tingkat pendapatan. Semakin meningkat ekspor suatu negara,
maka pendapatan masyarakat akan meningkat.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pranoto (Pranoto 2016) menunjukkan
bahwa ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian
selanjutnya yang dilakukan oleh hasil penelitian Purwaning Astuti dan Juniwati Ayuningtyas
(Purwaning Astuti and Juniwati Ayuningtyas 2018) dalam jangka panjang ekspor berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemudian penelitian Efi Fitriani (Fitriani 2019) juga
menunjukkan bahwa ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian Asbiantari dkk (Asbiantari, Hutagaol, and Asmara 2016) menunjukkan bahwa
ekspor di sektor pertanian dan pertambangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Wulandari dan Zuhri (Wulandari and Zuhri 2019) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa perdagangan internasional yang diproksikan dengan ekspor netto tidak
berpengaruh signifikan
Hasil penelitian Fatmawati (Fatmawati 2015) menunjukkan bahwa dalam jangka pendek
dan jangka Panjang impor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Penelitian Efi Fitriani (Fitriani 2019) impor memiliki pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Purwaning Astuti dan Juniwati Ayuningtyas (Purwaning Astuti and Juniwati Ayuningtyas
2018) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa dalam jangka pendek impor berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi, namun dalam jangka panjang impor tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Kemudian hasil penelitian Asbiantari dkk (Asbiantari et al. 2016)
menunjukkan dalam jangka Panjang impor barang modal berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
jenis penelitian yang menghasilkan temuan-temuan baru yang dapat dicapai dengan
mengggunakan prosedur-prosedur secara statistik atau cara lain dari suatu kuantifikasi atau
pengukuran (Jaya 2020).
Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder bentuk
time series tahunan dari 2012 sampai dengan 2021 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik,
jurnal-jurnal ekonomi dan sumber lain yang dibutuhkan.
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Untuk menguji
secara statistik dari data yang sudah ada melalui alat analisis data Eviews 12. Data yang
digunakan dalam analisis ini merupakan data time series. Adapun model persamaan yang
digunakan sebagai berikut:
Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2+ e
Dimana:
Y = Pertumbuhan Ekonomi
X 1 = Ekspor
X 2 = Impor
β 0 = Konstanta
e = Error term
Variabel yang digunakan pada penelitian ini akan dirangkum dalam tabel berikut:
Hasil
Sebelum menggunakan model regresi linier berganda, perlu dilakukan pengujian asumsi
klasik terhahap model yang akan digunakan agar hasil yang didapat tidak bias dan sesuai dengan
ketentuan, sehingga hasil yang diperoleh dari model regresi linier berganda tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun hasil uji asumsi klasik adalah sebagai berikut:
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika nilai J-Bhitung >
0,05 maka distribusi normal, dan sebaliknya jika nilai J-Bhitung < 0,05 maka distribusi tidak
normal
2
Mean 2.21e-18
Median 0.000947
Maximum 0.005980
Minimum -0.007028
1 Std. Dev. 0.004677
Skewness -0.258452
Kurtosis 1.682739
0 Jarque-Bera 0.834319
-0.005 0.000 0.005 Probability 0.658916
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas terlihat nilai Jarque-Bera sebesar 0,834319
dengan p-value 0,658916 dimana > 0,05 yang berarti residual berdistribusi normal dan analisis
regresi layak digunakan.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ada atau tidaknya
hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel-variabel bebas dalam
model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas digunakan Variance
Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF dibawah 10 maka tidak ada gejala multikolinearitas dan
sebaliknya jika nilai Variance
VIF diatas 10 maka
Inflation Factorsterdapat gejala multikolinearitas.
Date: 04/11/22 Time: 15:40
Sample: 2012 2021
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas
Included observations: 10
C 2.84E-06 1.008526 NA
EKSPOR 0.000399 3.535314 3.534176
IMPOR 0.000642 3.538022 3.534176
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF masing-masing varibel bebas
lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian tidak ada gejala
multikolinieritas.
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat korelasi antara sesama variabel bebas yang
diurutkan menurut waktu dan ruang. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
penganggu pada periode sebelumnya (t-1).
Berdasarkan hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan bahwa nilai Chi-Square sebesar
0,7007 dimana nilai tersebut > 0,05, maka dapat diartikan bahwa data penelitian tidak ada
masalah autokorelasi.
Uji Heteroskedastisita
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi.
Tabel
Heteroskedasticity Test:4. Hasil Uji
White Heteroskedastisitas
Null hypothesis: Homoskedasticity
Berdasarkan tabel hasil uji heteroskedastisitas di atas dapat dilihat bahwa nilai p value
yang ditunjukkan dengan nilai Prob. Chi-Square pada Obs*R-Squared yaitu sebesar 0,1446
dimana nilai p value 0,2251 > 0,05, ini membuktikan bahwa tidak adanya masalah
heteroskedastisitas.
Karena semua kriteria uji asumsi klasik telah dipenuhi oleh penelitian ini, maka model
liniear berganda dapat diterapkan pada penelitian ini.
Dalam menganalisis pengaruh perdagangan internasional yang terdiri dari variabel ekspor
dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diestimasi dengan metode regresi
Dependent Variable: PE
linier berganda dengan menggunakan
Method: Least Squares Eviws 12. Hasil output dapat dilihat sebagai berikut:
Date: 04/11/22 Time: 15:36
Sample: 2012 2021
Tabel 5.
Included observations: 10
Hasil Output Eviews 12
1. Nilai konstanta 0,046175 menyatakan bahwa jika variabel ekspor dan impor memiilki
nilai tetap atau sama dengan nol, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebesar
4,6%.
2. Nilai koefisien ekspor 0,102912 menyatakan bahwa jika setiap kenaikan 1% ekspor,
maka akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat sebesar
10,3%.
3. Nilai koefisien impor -0,127781 menyatakan bahwa jika setiap kenaikan 1% impor,
makan akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menurun sebesar
12,8%.
Uji statistik F digunakan untuk menguji signifikansi seluruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil output Eviews 12 diperoleh nilai Fhitung sebesar
14,08410 dan p-value 0,003518. Berdasarkan tabel F, diperoleh Ftabel sebesar 4,74, sehingga
14,08410 > 4,74 dan dapat juga dilihat dari nilai p-value 0,003518 dimana 0,003518 < 0,05 yang
berarti menolak H0. Maka hipotesis menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara ekspor
dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Uji t bertujuan untuk menguji signifikansi setiap variabel bebas terhadap variabel terikat,
Berdasarkan uji t pada tabel hasil ouput Eviews 12 dapat diketahui bahwa:
a. Ekspor
Hasil output Eviws 12 diperoleh nilai Thitung 5,150529 dan p-value 0,0013. Berdasarkan
tabel T, diperoleh Ttabel sebesar 2,365, sehingga 5,150529 > 2,365 dan dapat juga dilihat
dari nilai p-value 0,0013 dimana 0,0013 < 0,05, berarti ekspor mempunyai pengaruh
positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
b. Impor
Hasil output Eviws 12 diperoleh nilai Thitung -5,042660 dan p-value 0,0015. Berdasarkan
tabel T, diperoleh Ttabel sebesar 2,365, sehingga -5,042660 < 2,365 dan dapat juga dilihat
dari nilai p-value 0,0015 dimana 0,0015 < 0,05, berarti impor mempunyai pengaruh
negatif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pembahasan
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Asbiantari, Dara Resmi, Manuntun Parulian Hutagaol, and Alla Asmara. 2016. “Pengaruh
Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.” JURNAL EKONOMI DAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 5(2):10–31. doi: 10.29244/jekp.5.2.2016.10-31.
Fatmawati, Ria Yani. 2015. “Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Utang Luar
Negeri Terhadap Gross Domestic Product Indonesia (Periode 1990 – 2010).” 7(1):55–62.
Jaya, I. Made Laut Mertha. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.
Mankiw, N. Gregory, Euston Quah, and Peter Wilson. 2014. Pengantar Ekonomi Mikro :
Principles of Economics. Vol. 1. Jakarta: Salemba Empat.
Pranoto, O. Surya. 2016. “Pengaruh Ekspor Dan Foreign Direct Investment Terhadap
Pertumbuhan Domestik Bruto Indonesia.” Jurnal Jibeka 10:49–53.
Purwaning Astuti, Ismadiyanti, and Fitri Juniwati Ayuningtyas. 2018. “Pengaruh Ekspor Dan
Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia.” Jurnal Ekonomi & Studi
Pembangunan 19(1). doi: 10.18196/jesp.19.1.3836.
Rinaldi, Mikhral, Chenny Seftarita, and Abd Jamal. 2017. “Analisis Pengaruh Perdagangan
Internasional Dan Variabel Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.”
Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik Indonesia 4(1):49–62.
Utami, Wahyu Septi. 2017. “Percepatan Dwelling Time : Strategi Peningkatan Kinerja
Perdagangan Internasional Pelabuhan Tanjung Priok.” Economics Development Analysis
Journal 4(1):82–90.
Wulandari, Laili, and Saifudin Zuhri. 2019. “Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2007-2017.” Jurnal REP (Riset Ekonomi
Pembangunan) 4(2):1–189. doi: 10.31002/rep.v4i2.781.