Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian mengenai Virtual Edukasi Terhadap Perilaku Menjaga Kesehatan Gigi Dan

Mulut Selama Masa Pandemi Covid-19 dengan subyek penelitian awal sebanyak 68 orang.

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Pengaruh Virtual Edukasi Terhadap Perilaku Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama

Masa Pandemi Covid-19 siswa SMA Negeri 9 Gowa dengan Penelitian dilaksanakan

melalui aplikasi Zoom meetings dan pengumpulan data dengan membagikan kuesioner serta

pre test dan post test. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka

didapatkan hasil-hasil sebagai berikut :

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin responden.

Adapun distribusi frekuensi karakteristik responden dapat dijelaskan sebagai berikut:

Table 1. Karakteristik siswa Di SMA Negeri 9 Gowa Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

Laki-laki 28 41.2

Perempuan 40 58.8

Total 68 100.0

Berdasarkan table 1 dapat diketahui bahwa responden (siswa/siswi) dengan jenis

kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu berjumlah 40 orang (58,8%).
b. Hasil pre test dan post test

Berikut hasil perolehan nilai test sebelum dilakukan kegiatan virtual edukasi (pre

test) dan setelah dilakukan kegiatan virtual edukasi (post test). Adapun hasil

perolehannya dapat dilihat sebagai berikut :

Table 2. Perolehan nilai siswa Di SMA Negeri 9 Gowa Berdasarkan Pre test
Nilai Frekuensi Persentase (%)

4 1 1.5

5 1 1.5

6 5 7.4

7 8 11.8

8 12 17.6

9 31 45.6

10 10 14.7

Total 68 100.0

Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat diektahui bahwa nilai terendah yang diperoleh

siswa pada sesi pre test (sebelum dilaksanakan virtual edukasi) adalah 4 sebanyak 1

responden (1.5%), sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 10 yakni sebanyak 10

responden (14.7%)
Table 3. Perolehan nilai siswa Di SMA Negeri 9 Gowa Berdasarkan Post test
Nilai Frekuensi Persentase (%)

7 4 5.9

8 4 5.9

9 19 27.9

10 41 60.3

Total 68 100.0

Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat diektahui bahwa nilai terendah yang diperoleh

siswa pada sesi post test (sesudah dilaksanakan virtual edukasi) adalah 7 sebanyak 4

responden (5.9%), sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 10 yakni sebanyak 41

responden (60.3%).

Berdasarkan hasil pre test dan post test dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan nilai yang diperoleh siswa setelah dilaksanakan virtual edukasi, hal tersebut

menandakan bahwa adanya peningkatan pemahaman siswa mengenai edukasi Kesehatan

gigi dan mulut di masa pandemic covid-19.

c. Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat hasil dari data penelitian apakah
normal/mendekati normal, karena data yang baik adalah data yang hampir mirip
dengan distribusi normal.Uji distribusi normal adalah syarat bagi semua uji statistik.
Uji normalitas bisadikerjakanmenggunakan beberapa cara, misalnya yaitu uji
Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai probabilitas ≥ 0,05 maka data dinyatakan
berdistribusi normal.
Tabel 4. Uji Normalitas

Unstandardized
Residual
N 68
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .97077608
Absolute .171
Most Extreme
Positive .133
Differences
Negative -.171
Kolmogorov-Smirnov Z 1.414
Asymp. Sig. (2-tailed) .037

Berdasarkan hasil uji normalitas pada 4. nilai siginifikansi 0,037 > 0,05. Grafik uji
normalitas dilihat melalui Normal P-P Plot pada gambar berikut.

Grafik 1. Grafik Uji Normalitas P-Plot

Berdasarkan hasil uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik gambar 4. Dimana

titik yang menyebar disekitar garis mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat
disimpulkan bahwa keseluruhan data penelitian yang digunakan terdistribusi dengan

normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya korelasi

antar variabel independen atau variabel bebas”. Model regresi dikatakan baik jika

tidak ada korelasi antar variabel independen, dengan melihat nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi

gejala multikolinieritas begitupun sebaliknya atau apabila nilai VIF < 10 maka tidak

terjadi gejala multikolinieritas begitupun sebaliknya.

Tabel 5. Uji Multikolinearitas

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 22.927 1.327 17.271 .000
1 Virtual
-.245 .140 -.210 -1.746 .085 1.000 5.78
edukasi

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 5. nilai tolerance variabel virtual

edukasi (1.000 > 0,10) dan nilai VIF (5,78 < 10) sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel peneltian bebas dari gejala multikolinieritas.

3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas

maka dilihat dari nilai koefisien korelasi rank spearman antara masing-masing

variabel bebas dengan variabel pengganggu, apabila nilai probabilitas (sig) > 0,05
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 6. Uji Heterokedastisitas

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -.262 .784 -.334 .739
1
Virtual edukasi .110 .083 .161 1.324 .190

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas statistik uji glejser pada tabel 6. nilai

signifikansi variabel virtual edukasi (0,190 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel penelitian bebas dari gejala heteroskedastisitas.

d. Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam menguji hipotesis penelitian ini adalah uji

T yang dilakukan dengan bantuan program pengolahan data statistik. Uji T digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen. Jika nilai

signifikan t hitung > t tabel atau probabilitas signfikan < 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa variabel bebas secara individual berpengaruh positif signifikan terhadap variabel

terikat. Hasil uji T dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 7. Uji T

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 22.927 1.327 17.271 .000
1
Virtual edukasi .245 .140 -210 5.746 .003

Berdasarkan Tabel 7. nilai t hitung > t tabel (5,764 > 1,670) dan nilai

probabilitas signifikan 0,003 < 0,05 hal tersebut mengindikasikan bahwa produk
berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli secara parsial sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat diketahui bahwa

virtual edukasi berpengaruh terhadap Perilaku Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut

Selama Masa Pandemi Covid-19.

B. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis yang telah dilakukan,

diketahui bahwa hasil pre test dan post test terjadi peningkatan nilai yang diperoleh siswa

setelah dilaksanakan virtual edukasi, hal tersebut menandakan bahwa adanya peningkatan

pemahaman siswa mengenai edukasi Kesehatan gigi dan mulut di masa pandemic covid-19.

Selanjutnya pada hasil uji hipotesis diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel (5,764 > 1,670)

dan nilai probabilitas signifikan 0,003 < 0,05 hal tersebut mengindikasikan bahwa produk

berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli secara parsial sehingga dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat diketahui bahwa virtual edukasi

berpengaruh terhadap Perilaku Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Masa Pandemi

Covid-19.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui terdapat pengarih yang

signifikan virtual edukasi terhadap perilaku menjaga Kesehatan gigi dan mulut selama masa

pandemic covid 19. Sejalan dengan hasil penelitian yang didapatkan, penelitian yang

dilakukan oleh Azizah et.al (2021) mengenai Edukasi Online Terhadap Perubahan Perilaku

Menjaga Kebersihan Gigi Pada Mulut Selamamasa Pandemi didapatkan hasil bahwa terdapat

perubahan perilaku menjaga kebersihan gigi pada mulut sebelum dan sesudah edukasi

online. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh edukasi online terhadap perubahan
perilaku menjaga kebersihan gigi pada selama masa pandemic covid 19 pada siswa di

SMA YPSA Medan.

Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Ekoningtyas et al (2020) bahwa perubahan

perilaku responden terkait dengan perilaku kesehatan gigi, seperti menggosok gigi dua kali

sehari setelah sarapan dan sebelum tidur selama empat minggu dengan edukasi online.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kustanti dkk (2020) yang menyatakan bahwa

edukasi online yang dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat meningkatkan

pengetahuan kedokteran gigi di masa pandemi.

Berkaitan dengan hasil tersebut, diketahui bahwa Aksesibilitas, fleksibilitas dan

konektivitas internet diimplementasikan oleh pendidikan online. Internet menyediakan

metode pendidikan online, sehingga ada banyak jenis cara belajar yang dapat diakses oleh

siswa (Hamidah, 2020). Penggunaan internet dan multimedia dapat mendistribusikan

pengetahuan, merombak setiap pelajaran dan digunakan sebagai metode pembelajaran

alternatif yang sama dengan metode konservatif. Sistem pembelajaran dengan pendidikan

online dapat menghubungkan guru dengan siswanya melalui online menggunakan internet,

Pendidikan online memungkinkan interaksi antara guru dan siswa melalui web meskipun

mereka berjauhan (Bell, 2017).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa virtual edukasi dapat

meningkatkan perilaku siswa untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut selama pandemi

COVID-19.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan pada 68 responden siswa SMA Negeri 9

Gowa, maka dapat disimpulkan bahwa virtual edukasi berpengaruh terhadap Perilaku

Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Masa Pandemi Covid-19.

B. Saran

1. Bagi siswa

Disarankan kepada siswa perlu meningkatkan kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah

berbagai macam penyakit gigi dan mulut

2. Bagi Orang Tua siswa

Disarankan agar orang tua dapat memantau dan mendidik anak/anak mereka untuk

menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga dapat mencegah berbagai macam penyakit

gigi dan mulut. penyakit gigi dan mulut

3. Bagi Guru

Sebaiknya tenaga medis dan guru menggunakan pendidikan online sebagai metode

alternatif, terutama untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut selama masa pandemi

COVID-19.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, A. Y., Erawati, S., & Nababan, I. (2021). Edukasi Online Terhadap Perubahan Perilaku
Menjaga Kebersihan Gigi Pada Mulut Selama Masa Pandemi. Jurnal Ilmiah
Pannmed (Pharmacyst, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment,
Dental Hygiene), 16(1), 224-228.
Bell, S; C. Douce; S. Caeiro; A.Teixeira; R. Martin-Aranda; and D. Otto. 2017.
Sustainability and distance learning: a diverse European experience?
Open Learning32 (2): 95-102.
Ekoningtyas, E. A., Nugraheni, H., & Benyamin, B. (2020). Pengaruh Pendampingan Dan
Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Penerapan Protokol Kesehatan Dan
Menyikat Gigi Malam Hari Pada Masa Pandemi (Sistem Monitoring Melalui
Daring). Jurnal Kesehatan Gigi, 7(2), 141-146.
Sadikin, A; and A. Hamidah. 2020. Online learning in the middle of the covid-19 pandemic.
BIODIK: Jurnal Ilmuah Pendidikan Biologi 6(2): 214-24
Widyarani, L., Priliana, W. K., & Kustanti, C. (2020). Efektivitas Art Therapy terhadap
Pengetahuan dan Praktik Pemeliharaan Kesehatan Gigi pada Anak Usia
Prasekolah. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal), 2(1), 29-
39.

Anda mungkin juga menyukai