Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Statistik Kemampuan Problem Solving Siswa

Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh kelas VIII pada SMPN

10 Lhokseumawe. Sampel dipilih dengan menggunakan random sampling. Jumlah

seluruh siswa kelas VIII adalah 64 orang. Dibawah ini merupakan distribusi data

hail nilai pre-test dan ppost-test 2 kelas dengan menggunakan Back to back

stemplot.

Kontrol steam Eksperimen


9 9 5 5 0 5
5 5 5 0 1 0 0 0 0 0 5 5 5 7
4 3 0 2 0 0 5
0 3 0
4 0
Gambar 4.1 Back to back stemplot nilai pre-test

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa jumlah siswa di kelas

eksperimen yaitu 15 orang, jumlah siswa pada kelas kontrol yaitu 12 orang. Nilai

minimal data pretest kelas eksperimen dan kontrol adalah serupa yaitu 5, dan nilai

maksimal kelas eksperimen adalah 40 dan kelas kontrol adalah 30. Selisih skor

maximum dan minimum dari kelas eksperimen yaitu 35, di sisi lain, selisih nilai

maximum dan minimum kelas referensi adalah 25. Jika dilihat dari bentuk

lembarannya, data nilai pretest siswa pada kedua kategori tersebut cenderung ke

kiri. Sehingga lebih banyak siswa yang mendapat nilai jelek di dua kelas tersebut.

48
49

Kontro stea Eksperimen


l m
5 1 0
2
8 7 2 0 3 5
7 5 2 0 0 0 0 4 5
5
6 0 0 5 5
7 5 5
8 5 5 5 5 8
9 5
Gambar 4.2 Back to back stemplot nilai post-test

Dari contoh diagram di atas terlihat bahwa nilai minimal data setelah kelas

eksperimen yaitu 20 dan kelas kontrol yaitu 15, nilai maksimal kelas eksperimen

yaitu 95 dan kelas kontrol yaitu 47 dan merupakan selisihnya. . antara nilai

maximum dan minimum di kedua kelas eksperimen dan kontrol masing-masing

yaitu 75 dan 32. Jika dilihat dari bentuk lembarannya, kelas eksperimen

cenderung condong ke kanan yang berarti bahwa nilai ulangan siswa. pada kelas

post eksperimen cenderung tinggi, sedangkan kelas kontrol cenderung miring kiri,

artinya nilai post test cenderung rendah pada kelas kontrol. .

Tabel 4.1

Descriptive statistics

Statistic Grup Eksperimen Grup Kontrol


Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor Minimum 5 20 5 15
Skor Maksimum 40 95 30 47
Rentang 35 75 25 32
Rata-Rata 17,46667 69,53333 15 37,16667
Varians 84,82074 366,3822 57,66667 65,30556
Standar Deviasi 9,209818 19,14111 7,593857 8,081185
50

Tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai rata-rata pre- tes kelas

eksperimen yaitu 17,46667 dan nilai post-tes adalah 69,53333, skor rata-

rata pre-tes kelas kontrol adalah 15 dan skor setelah tes adalah 37,16667. Dari

Tabel 1 di atas terlihat adanya perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen

dan kelompok

kontrol.

Gambar 4.3 hasil nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol

Dari gambar bloxpot tersebut terlihat bahwasannya median nilai pre-test

kedua kelas eksperimen dan ontrol cenderung hampir sama yaitu terletak di antara

nilai 10-20, dan nilai minimum dan maksimumnya juga cenderung sama. Artinya

kemampuan awal siswa dalam menjawab soal kemampuan problem solving pada

materi statistika pada kelas eksperimen dan kontrol adalah cenderung sama.

Meskipun distribusi nilai pada kelas kontrol terlihat lebih luas jika dibandingkan

dengan kelas eksperimen.


51

Gambar 4.4 Hasil nilai post-test kelas eksperimen dan kontrol

Berdasarkan diagram tersebut, terdapat perbedaan yang signifikan dari

hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol , hal ini terlihat dari letak

median kelas eksperimen antara 60-80 sedangkan niali median kelas kontrol

adalah 40, serta nilai minimum dan maksimum pada kedua kelas juga sangat

berbeda, Hal ini menunjukkan nilai post-test yang lebih tinggi pada kelas

eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol.

4.1.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui variabel perancu atau variabel

residual dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

dilakukan dengan berbantuan SPSS 22 dengan hipotesis sebagai berikut :

1. H0 : Populasi nilai ujian post-test berdistribusi normal

2. H1 : Populasi nilai ujian post-tst berdistribusi tidak normal


52

Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan spss 22

dengan ketentuan seperti di bawah ini maka dapat disimpulkan bahwa data

tersebut berdistribusi normal.

1. Apabila nilai signifikansi > 0,5 maka H0 diterima (Berdistribusi normal)

2. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (Berdistribusi tidak

normal)

Tabel 4.4

Uji Normalitas hasil pre-test dan post-test

Tes Normalitas
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Pretest Eksperimen ,906 15 ,188
Postest Eksperimen ,897 15 ,144
Pretest Kontrol ,940 12 ,492
Postest Kontrol ,831 12 ,211
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.4, nilai signifikansi tiap item lebih

besar dari 0,05. Dari daftar pengujian, pada taraf aktual α = 0,05 dapat ditarik

kesimpulan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal.

4.1.4 Uji t (Uji Ancova)

Uji ANCOVA menggunakan software SPSS 22 digunakan untuk analisis

data dalam penelitian ini. Uji ANCOVA adalah teknik statistik yang

menggabungkan analisis regresi dan analisis varians. Tujuan dari uji ANCOVA
53

yaitu untuk mengetahui atau diperlihatkan pengaruh suatu perlakuan terhadap

variabel respon dengan mengontrol variabel kuantitatif lainnya.

Hipotesis Ancova :

1. Jika nilai signifikansi t < 0,05, maka H0 diterima (Terdapat pengaruh yang

signifikan penggunaan media pembeajaran komik berbasis problem based

learning terhadap problem solving siswa SMP pada materi statistika)

2. Jika nilai signifikansi t > 0,05, maka H1 diterima (Tidak terdapat pengaruh

yang signifikan penggunaan media pembeajaran komik berbasis problem

based learning terhadap problem solving siswa SMP pada materi statistika).

Untuk uji hipotesis yaitu dengan menggunakan uji ANCOVA. Hasil dari uji

ANCOVA pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Ringkasan hasil Uji Anconva kemampaun problem solving siswa pada materi statistika

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Nilai Postest
Partial
Type III Sum of Eta
Source Squares Df Mean Square F Sig. Squared
Corrected Model 6984,007a 1 6984,007 27,805 <,001 ,527

Intercept 75899,267 1 75899,267 302,176 <,001 ,924


Kelas 6984,007 1 6984,007 27,805 <,001 ,527
Eksperimen
Kontrol
Error 6279,400 25 251,176

Total 95379,000 27

Corrected Total 13263,407 26

a. R Squared = ,527 (Adjusted R Squared = ,508)


54

Tabel 4.4 menunjukkan analisis Anconva. Dari hasil di atas nampak

bahwa nilai signifikansi pre-test yaitu 0,001. Diketahui nilai sig. < 0,05, maka H0

diterima dan besarnya pengaruh yang ditunjukkan dengan nilai partial Eta

Squared sebesar 52,7%. Artinya terdapat relasi linier nilai pretest dengan skor

postest yang dihasilkan siswa, dalam hal tersebut menunjukkan bahwasannya

hipotesis ANCOVA terpenuhi. Artinya secara simultan penggunaan media

pembelajaran komik berbasis problem based learning berpengaruh signifikan

terhadap kemampuan prblem solving siswa pada materi statistika.

4.2 Pembahasan

Penelitian yang dilakanakan pada siswa kelas VIII SMPN 10

Lhokseumawe ini dengan tujuan untuk mengetahui dan melihat pengaruh

signifikan penggunaan media pembelajaran komik berbasis Problem Based

Learning terhadap keterampilan problem solving siswa SMP pada materi

statistika. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian

kuantitatif bisa diartikan menjadi metode penelitian untuk mempelajari populasi

atau sampel. Pengumpulan data merupakan alat penelitian, menganalisis data

yang kuantitatif/statistik dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat.

Pada penelitian ini terdapat dua grup yaitu grup eksperimen dan grup

kontrol yang mendapatkan perlakuan beda. Grup eksperimen merupakan grup

yang pembelajaran memakai media pembelajaran komik berbasis Problem based

learning, dan kelas kontrol tidak menggunakan media pembelajaran komik

bebrabsis problem based learning.


55

Sebelum kedua grup tersebut mendapatkan perlakuan pengajaran yang

beda, kedua grup tersebut pertama kali diuji pre-test untuk mengecek kemampuan

dasar siswa pada kedua grup tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya

rata-rata nilai grup eksperimen adalah 17,46667 dengan nilai maximum 40 dan

nilai minimum 5 dan standar deviasi 9,2098, sedangkan rata-rata kelas kontrol

adalah 15 dengan nilai maximum 30 dan nilai minimum 5, dan standar deviasi

7,59. Hasil perhitungan menggunakan SPSS 22 memperlihatkan uji normalitas

nilai pre-test pada grup eksperimen yaitu sig.0,188 (berdistribusi normal) dengan

taraf signifikan 95% yaitu α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sig.0,188 > 0,05

berarti sampel berdistribusi normal. Untuk uji normalitas kelas kontrol yaitu

sig.0,492 (berdistribusi normal) dan pada taraf signifikan 95% yaitu α= 0,05. Hal

ini menunjukkan bahwa sig. 0,492 > 0,05 berarti sampel bersistribusi normal.

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa data pretest

normal untuk kedua grup.

Selain itu, kedua grup diperlakukan beda. Kelas eksperimen

memakai media pembelajaran komik bebrasis Problem based learning , dan kelas

kontrol tidak menggunakan media apapun. Kedua kelas kemudian diberikan ujian

post-test pakai soal yang setara dengan soal pre-test. Hasil penelitian

menunjukkan rata-rata nilai kelas eksperimen 69,53 dengan nilai maximum 95

dan nilai minimum 20 serta standar deviasi 19,14111 sedangkan rata-rata nilai

kelas kontrol adalah 37,17 dengan nilai maximum 47 dan nilai minimum 15 serta

standar deviasi 8,081185. Perhitungan dengan SPSS untuk kelas eksperimen

menghasilkan nilai normal dari hasil uji setelah dilakukan uji. 0,144 (berdistribusi
56

normal) dan pada tingkat signifikansi 95% atau pada tingkat signifikansi α = 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa sig.0.144 >0,05 berarti sampel berdistribusi normal.

Untuk hasil uji normalitas kelas kontrol. 0,021 (berdistribusi normal) dan pada

tingkat signifikansi 95% atau pada tingkat signifikansi α = 0,05, hal ini

menunjukkan bahwa sih.0,021 > 0,05 dapat disimpulkan berdasarkan perhitungan

di atas bahwa data setelah dilakukan pengujian untuk kedua kategori berdistribusi

normal.

Berdasarkan data yang didapati dari kedua sampel tersebut, didapati hasil

bahwasannya kemampuan problem solving peserta didik pada materi statistika

yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran komik berbasis

Problem based learning memiliki pengaruh yang besar dibanding dengan peserta

didik yang tidak diajarkan memakai media pembelajaran komik berbasis problem

based learning. Hal ini tampak daripada kajian Kharismatica Budinurani, Hella

Jusra (2020). “Kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik melalui

pengaplikasian model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan

komik dalam permainan peran”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang didukung dengan komik dan

permainan peran berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa.1

1
Kharismatika Budinurani and Hella Jusra, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Peserta Didik Dengan Penerapan Model Problem Based Learning Berbantu Media Komik Dengan
Role Playing Games"| Budinurani | Jurnal Holistika,” Holistika Jurnal Ilmiah PGSD, accessed
July 3,( 2022): https://jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika/article/view/8123.
57

Setelah uji hipotesis yang didapati pada kedua grup sampel dengan

menggunakan media pembelajaran komik berbasis problem based learning,

diperoleh nilai signifikansi 0,001 sehingga kesimpulan hipotesis yang didapat

adalah H0 diterima, karena hasil nilai signifikansinya kurang dari 0,05, dengan

kata lain ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran komik

berbasis problem based learning terhadap kemampuan problem solving siswa

SMP pada materi statistika di SMPN 10 Lhokseumawe. Hal ini sesuai dengan

teori komik pembelajaran berbasis masalah, yang telah dikembangkan untuk

referensi siswa sejak dahulu kala. Hal ini disebabkan minat siswa terhadap

tampilan kartun dan gambar yang menarik. Selain gambar dan mewarnai yang

menarik serta bahan ajar yang baru, komik tersebut juga membuat siswa puas

karena soal-soalnya mendorong siswa untuk menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah.2

2
Maulana Arafat Lubis, Reh Bungana Br. Perangin-angin, and Deny Setiawan,
“Pengembangan Komik Berbasis Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar PKN Siswa Kelas V MIN Medan Sunggal,” Jurnal Tematik 8, no. 3 (2018): 243.

Anda mungkin juga menyukai