Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh kelas VIII pada SMPN
seluruh siswa kelas VIII adalah 64 orang. Dibawah ini merupakan distribusi data
hail nilai pre-test dan ppost-test 2 kelas dengan menggunakan Back to back
stemplot.
eksperimen yaitu 15 orang, jumlah siswa pada kelas kontrol yaitu 12 orang. Nilai
minimal data pretest kelas eksperimen dan kontrol adalah serupa yaitu 5, dan nilai
maksimal kelas eksperimen adalah 40 dan kelas kontrol adalah 30. Selisih skor
maximum dan minimum dari kelas eksperimen yaitu 35, di sisi lain, selisih nilai
maximum dan minimum kelas referensi adalah 25. Jika dilihat dari bentuk
lembarannya, data nilai pretest siswa pada kedua kategori tersebut cenderung ke
kiri. Sehingga lebih banyak siswa yang mendapat nilai jelek di dua kelas tersebut.
48
49
Dari contoh diagram di atas terlihat bahwa nilai minimal data setelah kelas
eksperimen yaitu 20 dan kelas kontrol yaitu 15, nilai maksimal kelas eksperimen
yaitu 95 dan kelas kontrol yaitu 47 dan merupakan selisihnya. . antara nilai
yaitu 75 dan 32. Jika dilihat dari bentuk lembarannya, kelas eksperimen
cenderung condong ke kanan yang berarti bahwa nilai ulangan siswa. pada kelas
post eksperimen cenderung tinggi, sedangkan kelas kontrol cenderung miring kiri,
Tabel 4.1
Descriptive statistics
eksperimen yaitu 17,46667 dan nilai post-tes adalah 69,53333, skor rata-
rata pre-tes kelas kontrol adalah 15 dan skor setelah tes adalah 37,16667. Dari
dan kelompok
kontrol.
Gambar 4.3 hasil nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
kedua kelas eksperimen dan ontrol cenderung hampir sama yaitu terletak di antara
nilai 10-20, dan nilai minimum dan maksimumnya juga cenderung sama. Artinya
kemampuan awal siswa dalam menjawab soal kemampuan problem solving pada
materi statistika pada kelas eksperimen dan kontrol adalah cenderung sama.
Meskipun distribusi nilai pada kelas kontrol terlihat lebih luas jika dibandingkan
hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol , hal ini terlihat dari letak
median kelas eksperimen antara 60-80 sedangkan niali median kelas kontrol
adalah 40, serta nilai minimum dan maksimum pada kedua kelas juga sangat
berbeda, Hal ini menunjukkan nilai post-test yang lebih tinggi pada kelas
residual dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dengan ketentuan seperti di bawah ini maka dapat disimpulkan bahwa data
normal)
Tabel 4.4
Tes Normalitas
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Pretest Eksperimen ,906 15 ,188
Postest Eksperimen ,897 15 ,144
Pretest Kontrol ,940 12 ,492
Postest Kontrol ,831 12 ,211
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.4, nilai signifikansi tiap item lebih
besar dari 0,05. Dari daftar pengujian, pada taraf aktual α = 0,05 dapat ditarik
data dalam penelitian ini. Uji ANCOVA adalah teknik statistik yang
menggabungkan analisis regresi dan analisis varians. Tujuan dari uji ANCOVA
53
Hipotesis Ancova :
1. Jika nilai signifikansi t < 0,05, maka H0 diterima (Terdapat pengaruh yang
2. Jika nilai signifikansi t > 0,05, maka H1 diterima (Tidak terdapat pengaruh
based learning terhadap problem solving siswa SMP pada materi statistika).
Untuk uji hipotesis yaitu dengan menggunakan uji ANCOVA. Hasil dari uji
Tabel 4.5
Ringkasan hasil Uji Anconva kemampaun problem solving siswa pada materi statistika
Total 95379,000 27
bahwa nilai signifikansi pre-test yaitu 0,001. Diketahui nilai sig. < 0,05, maka H0
diterima dan besarnya pengaruh yang ditunjukkan dengan nilai partial Eta
Squared sebesar 52,7%. Artinya terdapat relasi linier nilai pretest dengan skor
4.2 Pembahasan
yang kuantitatif/statistik dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat.
Pada penelitian ini terdapat dua grup yaitu grup eksperimen dan grup
beda, kedua grup tersebut pertama kali diuji pre-test untuk mengecek kemampuan
dasar siswa pada kedua grup tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya
rata-rata nilai grup eksperimen adalah 17,46667 dengan nilai maximum 40 dan
nilai minimum 5 dan standar deviasi 9,2098, sedangkan rata-rata kelas kontrol
adalah 15 dengan nilai maximum 30 dan nilai minimum 5, dan standar deviasi
nilai pre-test pada grup eksperimen yaitu sig.0,188 (berdistribusi normal) dengan
taraf signifikan 95% yaitu α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sig.0,188 > 0,05
berarti sampel berdistribusi normal. Untuk uji normalitas kelas kontrol yaitu
sig.0,492 (berdistribusi normal) dan pada taraf signifikan 95% yaitu α= 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa sig. 0,492 > 0,05 berarti sampel bersistribusi normal.
memakai media pembelajaran komik bebrasis Problem based learning , dan kelas
kontrol tidak menggunakan media apapun. Kedua kelas kemudian diberikan ujian
post-test pakai soal yang setara dengan soal pre-test. Hasil penelitian
dan nilai minimum 20 serta standar deviasi 19,14111 sedangkan rata-rata nilai
kelas kontrol adalah 37,17 dengan nilai maximum 47 dan nilai minimum 15 serta
menghasilkan nilai normal dari hasil uji setelah dilakukan uji. 0,144 (berdistribusi
56
normal) dan pada tingkat signifikansi 95% atau pada tingkat signifikansi α = 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa sig.0.144 >0,05 berarti sampel berdistribusi normal.
Untuk hasil uji normalitas kelas kontrol. 0,021 (berdistribusi normal) dan pada
tingkat signifikansi 95% atau pada tingkat signifikansi α = 0,05, hal ini
di atas bahwa data setelah dilakukan pengujian untuk kedua kategori berdistribusi
normal.
Berdasarkan data yang didapati dari kedua sampel tersebut, didapati hasil
Problem based learning memiliki pengaruh yang besar dibanding dengan peserta
didik yang tidak diajarkan memakai media pembelajaran komik berbasis problem
based learning. Hal ini tampak daripada kajian Kharismatica Budinurani, Hella
komik dalam permainan peran”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model
matematis siswa.1
1
Kharismatika Budinurani and Hella Jusra, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Peserta Didik Dengan Penerapan Model Problem Based Learning Berbantu Media Komik Dengan
Role Playing Games"| Budinurani | Jurnal Holistika,” Holistika Jurnal Ilmiah PGSD, accessed
July 3,( 2022): https://jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika/article/view/8123.
57
Setelah uji hipotesis yang didapati pada kedua grup sampel dengan
adalah H0 diterima, karena hasil nilai signifikansinya kurang dari 0,05, dengan
kata lain ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran komik
SMP pada materi statistika di SMPN 10 Lhokseumawe. Hal ini sesuai dengan
referensi siswa sejak dahulu kala. Hal ini disebabkan minat siswa terhadap
tampilan kartun dan gambar yang menarik. Selain gambar dan mewarnai yang
menarik serta bahan ajar yang baru, komik tersebut juga membuat siswa puas
berbasis masalah.2
2
Maulana Arafat Lubis, Reh Bungana Br. Perangin-angin, and Deny Setiawan,
“Pengembangan Komik Berbasis Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar PKN Siswa Kelas V MIN Medan Sunggal,” Jurnal Tematik 8, no. 3 (2018): 243.