BAB IV
HASIL PENELITIAN
tanggal 08 Mei sampai 19 Mei 2017. Proses pembelajaran pada kelas XI IPA 6 yang
merupakan kelas eksperimen dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu yaitu
setiap hari selasa dan rabu pada jam ke 7 sampai 8 setelah istirahat kedua (12.45-
14.15). Proses pembelajaran pada kelas XI IPA 3 yang merupakan kelas kontrol
dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu yaitu setiap hari rabu pada jam ke 3
Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan untuk kelas eksperimen dan
pokok materi tentang sistem koloid selama 5 menit dengan tujuan untuk
memberikan dasar pemahaman yang kuat kepada siswa karena pada kegiatan
2
dilakukan secara heterogen dengan satu orang siswa menjadi ketua untuk setiap
bekerja sama dalam memahami materi yang diajarkan. (4) Penerapan model
kooperatif tipe jigsaw dengan bantuan LKS bertujuan untuk memudahkan siswa
diberikan. (5) Pemberian reward, dilakukan pada pertemuan terakhir yang bertujuan
untuk memotivasi siswa untuk terus belajar dan bekerja sama. Pemberian reward
tidak harus dengan barang yang mewah, cukup dengan pulpen atau buku saja siswa
kelompok lain yang mendapatkan topik bahasan yang sama untuk bersiskusi di
kembali kepada teman kelompoknya mengenai topik bahasan yang telah mereka
memberikan apresiasi kepada anggota maupun kelompok yang telah aktif dalam
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah soal pilihan
ganda yang terlebih dahulu dibuat dan dikonsultasikan oleh peneliti dengan dosen
empat item penilaian, yaitu item materi, konstruk, bahasa dan budaya, serta
tampilan instrumen. Koefisien yang diperoleh untuk item materi, konstruk, bahasa
dan budaya, serta tampilan instrumen secara berturut-turut adalah 0,67; 0,74; 0,67;
dan 0,67.
Uji validitas butir soal dihitung menggunakan rumus korelasi point biserial
dengan rtabel pada taraf signifikan 5% dan n = 34 adalah 0,34, maka diperoleh 20
soal yang dinyatakan valid dengan rhitung > rtabel (Lampiran 13). Soal-soal yang
rumus KR-20 (r11), diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,65 yang berarti kriteria
dan posttest. Berikut ini dipaparkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
4.3.1 Hasil Pretest
Pretest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan
perlakuan. Instrumen yang digunakan terdiri atas 30 butir soal. Berikut disajikan
Gambar 4.1 Hasil pretest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest kelas kontrol lebih
tinggi daripada kelas eksperimen. Nilai tertinggi kelas eksperimen lebih besar
daripada kelas kontrol. Nilai terendah kelas eksperimen lebih kecil daripada kelas
kontrol dan tidak ada siswa kedua kelas yang mencapai ketuntasan klasikal. Data
lengkap hasil pretest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada Lampiran 19.
pretest yakni terdiri atas 30 butir soal. Berikut disajikan grafik hasil posttest:
Gambar 4.2 Hasil posttest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Nilai tertinggi kelas kontrol lebih besar daripada
kelas eksperimen. Nilai terendah kelas eksperimen lebih besar daripada kelas
kontrol dan ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol. Data lengkap hasil posttest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.3.
Uji Gain digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata Gain hasil pretest-posttest kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Data lengkap Gain hasil pretest-
posttest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen diuraikan pada Lampiran 23.
2
dengan menggunakan rumus chi-kuadrat, diperoleh X h itung untuk kelas kontrol
dan kelas eksperimen berturut-turut adalah 4,06 dan 6,09 (Lampiran 25). Nilai
2 2
X tabel pada dk = 6 dan taraf signifikan 5% adalah 12,59. Nilai X h itung baik
2
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol lebih kecil dari X tabel , maka dapat
posttest dengan menggunakan uji-F, diperoleh Fhitung sebesar 1,04 (Lampiran 24).
5% adalah 1,80. Karena Fhitung < Ftabel, berarti data Gain pretest-posttest mempunyai
varians homogen.
4.7 Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis satu pihak, karena
hipotesis yang digunakan memihak pada salah satu kelas sampel. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t yang melibatkan data hasil pretest
dan posttest atau dikenal dengan Gain t-test (Gain uji-t). Kriteria pengujiannya
sebaliknya apabila thitung < ttabel maka H0 diterima. Hasil perhitungan menunjukan
bahwa thitung = 3,5, sedangkan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 66 adalah
8
1,67. Nilai thitung > ttabel, artinya H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model