Anda di halaman 1dari 23

49

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan langkah-

langkah pokok secara siklus menurut teori taggart. Dimana dalam setiap siklusnya

terdiri dari 1 tindakan yang diwujudkan 2x pertemuan pembelajaran yang lamanya

4 x 45 menit. Karena dilaksanakan 2 siklus. Maka dalam penelitian ini diadakan

proses pembelajaran sebanyak 4x pertemuan. Adapun hasil penelitiannya adalah

sebagai berikut:

4.1.1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan pelaksanaan pada siklus I dilakukan dengan melakuan

kegiatan sebagai berikut:

1) Mengadakan diskusi dengan pengampu mata pelajaran PPKn mengenai

penelitian yang akan dilakukan di kelas X MIPA 1 dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri

2) Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sesuai dengan model pembelajaran inkuiri dengan

materi Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik Indonesia.

3) Menyiapkan berbagai instrumen yang digunakan dalam penelitian

Instrumen yang dimaksud antara lain lembar pengamatan aktivitas guru,

lembar pengamatan sikap siswa, lembar kerja siswa, soal pretest dan

Posttest.
50

4) Menyiapkan perangkat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran ketika

melakukan penelitian. Dokumentasi yang dimaksud berupa foto-foto

kegiatan siswa dan guru.

5) Menyiapkan perangkat yang digunakan untuk pengamatan siswa ketika

melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah model pembelajaran inkuiri

b. Pelaksanaan

Sesuai dengan perencanaan yang telah direncanakan, penelitian dalam

setiap siklus dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pada siklus I dilakukan pada

23 Oktober 2018. Kompetensi dasar pada penelitian siklus I yaitu menganalisis

kewenangan lembaga-lemabga negara menurut UUD NRI tahun 1945. Berikut

rangkuman kegiatan yang telah dilakukan siswa dan guru dalam kegiatan

belajar mengajar.

1) Kegiatan pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan yang dilakuakn guru dan siswa antara lain:

a) Guru dan siswa mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran

b) Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam, selanjutnya guru

dan siswa berdo’a sebelum memulai pembelajaran

c) Guru memeriksa kehadiran siswa dan dilanjutkan menjelaskan tata tertib

dalam pembelajaran.

d) Guru melakukan apersepsi berupa tanya tentang suprastruktur dan

infrastruktur sistem politik Indonesia yang diketahui siswa sebelumnya.

Pada kegiatan tanya jawab ini, siswa yang berani menjawab hanya

sekitar 3 orang dengan jawaban yang ragu-ragu.


51

e) Guru menjelaskan tujuan dan meteri pembelajaran sesuai dengan

kompetensi dasar selanjutnya menyampaikan cakupan materi dan

penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

2) Kegiatan inti

a) Pertemuan ke-1

Kegiatan pertemuan ke-1 ini dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober

2018 yang dilakukan sesuai dengan model pembelajaran inkuiri adalah

sebagai berikut:

1. Guru memberikan soal Pretest untuk mengetahui pengetahuan siswa

tentang suprastruktur dan infrastruktur sistem politik Indonesia. Soal

Pretest ini juga digunakan sebagai acuan awal setiap siklus untuk

membandingkan peningkatan hasil belajar siswa. Ketika

mengerjakan soal Pretest, siswa mengerjakan secara mandiri dan

tidak boleh mencontek.

2. Siswa secara klasikal dibimbing oleh guru merumuskan

permasalahan terkait dengan suprastruktur dan infrastruktur sistem

politik Indonesia. Pada kegiatan ini siswa merumuskan masalah

tentang pengertian suprastruktur dan infrastruktur, unsur, cara

supratruktur dan infrastruktur sistem politik Indonesia bekerja. Pada

kegiatan ini siswa mulai aktif berpendapat.

3. Siswa diajak untuk merumuskan dugaan sementara atau menjawab

rumusaan masalah berdasarkan yang telah mereka ketahui

sebelumnya
52

Pada kegiatan ini siswa menjawab dengan jawaban ragu-ragu pada

pengertian suprastruktur dan infrastruktur, unsur, cara supratruktur

dan infrastruktur sistem politik Indonesia bekerja.

b) Pertemuan ke-2

Pertemuan ke-2 pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober

2018. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II pada pertemuan

ke-2 adalah:

1. Siswa menerima penjelasan guru, selanjutnya siswa membuat

kelompok menjadi 4 kelompok

2. Setiap siswa menerima lembar kerja siswa (LKS) untuk

memudahkan kegiatan pengamatan yang akan dilakukan siswa.

Setelah siswa mendapatkan LKS guru menjelaskan langkah-langkah

sesuai dengan LKS. Siswa yang masih bingung diminta untuk

bertanya, kemudian guru menjelaskan hingga semua siswa mengerti.

3. Siswa secara berkelompok mengumpulkan data mengenai

suprastruktur dan infrastruktur sistem politik Indonesia. Setelah

siswa menemukan data tersebut siswa diminta berdiskusi dan

dirangkum pada lembar kerja siswa.

4. Siswa secara kelompok memecahkan masalah sesuai dengan

rumusan masalah. Selanjutnya siswa diminta menjawab pertanyaan

yang ada pada masing-masing lembar kerja siswa. Setiap kelompok

mendiskusikan dan mencatat hasil diskusi di lembar kerja siswa.


53

Pata tahap ini siswa sudah banyak yang terlibat aktif dalam

pembelajaran.

5. Setiap kelompok bergantian mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya. Ketika melakukan presentasi kelompok lain diminta

untuk memberikan komentar, pertanyaan dan menyanggah.

6. Siswa dibimbing oleh guru menarik kesimpulan tentang materi

suprastruktur dan infrastruktur sistem politik Indonesia. Pada

kegiatan ini siswa terlihat sudah menguasai dan memahami semua

materi yang diberikan sehingga siswa banyak yang aktif dalam

menyimpulkan materi pembelajaran

7. Siswa diminta untuk mencatat materi-materi hasil pembelajaran agar

siswa memiliki catatan untuk belajar

8. Siswa diberikan soal post tetst untuk mengukur tingkat pemahaman

dan keberhasilan terhadap pembelajaran.

3) Kegiatan penutup

Siswa dan guru mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan berdo’a

bersama-sama.

c. Hasil dari kegiatan pembelajaran pada siklus I

1) Hasil belajar siswa pada siklus I

Pada siklus I diadakan Pretest untuk mengetahui kemampuan awal

siswa dan post tes untuk mengetahun kemampuan siswa setelah dilakukan

pembelajaran pada pembelajaran PPKn dengan menggunakan metode

inkuiri. Nilai yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
54

Tabel 4.1. Persebaran Nilai Tes Siklus I


Frekuensi
Interval kelas Batas kelas
Pretest Posttest
21 – 30 20,5 – 30 15 -
31 – 40 30,5 – 40 7 -
41 – 50 40,5 – 50 12 2
51 – 60 50,5 – 60 - 4
61 – 70 60,5 – 70 - 10
71 – 80 70,5 – 80 - 6
81 – 90 80,5 – 90 - 12
91 – 100 90,5 – 100 - -
Jumlah 34 34

Tabel 4.2. Hasil Nilai Tes Siklus I


Hasil tes Pretest Posttest
Nilai tertinggi 50 90
Nilai terendah 30 50
Rata-rata 39 76
Memenuhi KKM - 18
Tidak memenuhi KKM 34 16

Dari tabel 4.1 terlihat hasil nilai dalam siklus, dalam Pretest siklus I

tidak ada siswa yang lulus dan siswa yang lulus pada Posttest sebanyak 18

siswa. Hasil nilai dari siklus I dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 4.1. Grafik Nilai Pretest dan Posttest Siklus I


55

Dari hasil yang diperoleh siswa soal Pretest dan Posttest pada siklus I

dapat diperoleh hubungan yang menunjukkan perkembangan antara hasil

pra tindakan dengan hasil siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.3. Perbandingan Pretest dan Posttest pada Siklus I


Keterangan Pretest Posttest Selisih %
Kenaikan
Nilai tertinggi 50 90 +40 80%
Nilai terendah 30 50 +20 67%
Rata-rata 39 76 +37 95%
Memenuhi KKM 0% 53% +53% 53%
Tidak memenuhi KKM 100% 47% -53% -53%

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa tindakan pada siklus I dapat

meningkatkan hasil belajar PPKn siswa kelas X MIPA 1. Nilai rata-rata

mengalami peningkatan sebesar 95% dimana kondisi awal 39 meningkat

menjadi 76. Tingkat ketuntasan siswa 53%. Namun demikian walaupun

adanya peningkatan tersebut ternyata masih belum mencapai target

penelitian. Rata-rata kelas belum memenuhi indikator pencapaian dan siswa

yang memiliki nilai di atas KKM masih kurang dari 75% siswa dari jumlah

siswa di kelas.

Perbandingan nilai Pretest siklus I dan Posttest siklus I dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:


56

100
90
100 76
80
50 50 53 47
60 39
30
40
20 0 Pretest
0 Posttest

Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Pretest dan Posttest Siklus I

d. Sikap siswa pada siklus I

Tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus I pada

sikap tanggung jawab secara umum memiliki skor 79,41%. Kerjasama

siswa dalam kerja kelompok sudah banyak yang terlibat aktif dengan skor

pencapaiannya 80,15%. Keberanian siswa dalam berpendapat memiliki skor

76,47%. Dalam hal ini toleransi menerima kesepakatan dalam kelompok

mencapai skor 82,35%. Tingkat kejujuran siswa dalam mengerjakan soal

Keberanian siswa dalam berpendapat memiliki skor 73,53%. Sikap siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

dapat dilihat pada diagram dibawah ini:


57

84,00 82,35
82,00 80,15
79,41
80,00
78,00 76,47
76,00
73,53
74,00
72,00
70,00
68,00
Tanggung Kerjasama Percaya diri Toleransi Jujur
jawab

Gambar 4.3. Diagram Sikap Siswa pada Siklus I

e. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dalam penelitian ini ditujukan untuk mengamati

kegiatan yang dilakukan guru dan siswa. Berdasarkan pengamatan yang

telah dilakukan, peneliti memperoleh beberapa temuan berkaitan dengan

kegiatna guru maupun siswa. Dalam pertemuan pertama guru masih belum

menguasai kelassecara maksimal. Guru cendeurng memperhatikan siswa-

siswa yang duduk di depan saja. Tulisan guru di papan tulis masih kecil

sehingga siswa yang duduk dibelakang kesulitan untuk membacanya.

Meskipun pada akhirnya siswa dapat melakukan pembelajaran sesuai

dengan tahapan pembelajaran inkuiri. Dalam penelitian siklus I guru sudah

baik dalam memancing siswa dalam mengemukakan pendapat, namun

masih sedikit siswa yang berani mengemukakan pendapat. Masih banyak

siswa yang ragu-ragu dan malu untuk mengemukakan pendapat.

Dalam hal tanggung jawab menyelesaikan semua tugas sesuai dengan

LKS siswa sudah bertanggung jawab dengan baik walaupun masih ada yang
58

belum menunjukkan hasil terbaiknya. Tingkat pencapaian tanggung jawab

siswa secara umum memiliki skor 79,41%. Kerjasama siwa dalam kerja

kelompok sudah banyak yang terlibat aktif dengan skor pencapaian 80,15%.

Keberanian siswa dalam berpendapat pada silus pertama masih kurang.

Siswa masih banyak yang malu dan ragu-ragu dalam berpendapat dengan

pencapaian skor 76,47%. dalam hal toleransi menerima kesepakatan dalam

kelompok siswa sudah melakukan secara baik yaitu dengan skor 82,35%.

Tingkat kejujuran siswa dalam mengerjakan soal Pretest dan Posttest siswa

mencapai skor 73,53% siswa masih banyak yang bertanya dengan

temannya.

f. Refleksi pelaksanaan siklus I

Adapun refleksi pada tahap siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut ini.

Tabel 4.4. Refleksi Siklus I


No Kegiatan Hasil Analisis Rekomendasi
1 Mengerjakan Nilai siswa Faktor yang Dilakukan
soal pretest masih menyebabkannya pretest dan
dan posttest tergolong adalah masih ada posttest lagi
rendah, siswa yang pada siklus II
belum kurang serius
memenuhi mengerjakan
tahap soal latihan yang
keberhaislan diberikan
yang
ditentukan
yaitu 75%
2 Siswa kurang Siswa yang Guru terlalu Guru lebih
aktif menonjol fokus di barisan memperhatikan
mayoritas depan kelas secara
duduk di menyeluruh
barisan
depan
Dilanjutkan pada tindakan siklus I
59

Kegiatan belajar mengajar pada tahap siklus I sudah berjalan cukup

baik. kegiatan yang dilakukan guru dan siswa sudah sesuai dengan tahapan

pembelajaran inkuiri hanya saja guru masih belum menguasai kelas secara

keseluruhan. Siswa masih ada yang mengobrol pada saat pembelajaran

berlangsung. Guru hanya memperhatikan siswa yang duduk di bangku

barisan depan. Siswa yang duduk di barisan belakang kurang mendapat

perhatian dalam proses kegiatan belajar mengajar. Antusiasme siswa dalam

presentasi masih kurang. Siswa belum aktif bertanya, menyanggah dan

memberikan komentar kepada siswa yang melakukan presentasi.

Masih rendahnya antusiasme siswa dalam kegiatan belajar mengajar

jadi salah satu masalah yang disorot, meskipun masih ada masalah lain yang

perlu diperbaiki. Untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam kegiatan

belajar mengajar. Pada siklus II kelompok wajib memberikan komentar,

bertanya atau menyanggah hasil presentasi. Selanjutnya siswa yang

cenderung mengobrol di kelas dipindahkan posisi tempat duduknya di

depan. Guru berusaha menguasai kelas dan meperhatikan siswa baik yang

berada di barisan depan ataupun belakang. Guru perlu memperbaiki tulisan

agar siswa baik yang berada di barisan depan ataupun belakang agar dapat

dibaca.
60

4.1.2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan siklus II

Perencanaan yang dilakukan adalh sebagai langkah persiapan untuk

melakukan tindakan pada sikuls II. Siklus ini dilaksanakan sebagai perbaikan

pada siklus I dan untuk meningkatkan hasil belajar agar dapat mencapai

indikator pencapaian. Adapun kegiatan-kegiatan dalam perencanaan penelitian

siklus II ini antara lain:

1) Menyiapakan berbagai instrumen yang digunakan dalam penelitian

Instrumen terdiri dari lembar pengamatan aktivitas guru, lembar

pengamatan sikap siswa, lembar kerja siswa, soal pretest dan posttest

2) Menyiapkan perangkat untuk dokumentasi kegiatan belajar mengajar ketika

melakukan penelitian. Dokumentasi yang dimaksud adalah foto kegiatan

siswa dan guru

3) Menyiapkan perangkat yang digunakan untuk pengamatan siswa ketika

melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah inkuiri

b. Pelaksanaan siklus II

Materi yang dipelajari pada siklus II yaitu tentang Lembaga-lembaga

Negara Republik Indonesia menurut UUD NRI tahun 1945. Siklus II

dilaksanakan pada tanggal 06 November 2018 dan 13 November 2018.

Kompetensi dasar pada penelitian ini adalah menganalisis kewenangan

lembaga-lembaga negara menurut UUD NRI tahun 1945. Adapun kegiatan

yang dilakukan dalam proses pembelajaran yaitu:

1) Kegiatan pendahuluan
61

Pada kegiatan ini yang dilakukan oleh guru dan siswa antara lain:

a. Guru dan siswa mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran

b. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab, selanjutnya guru dan

siswa berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar

c. Guru memeriksa kehadiran siswa dan dilanjutkan dengan menjelaskan

tata tertib dalam proses kegiatan belajar mengajar

d. Guru melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang Lembaga-

lembaga Negara Republik Indonesia menurut UUD NRI tahun 1945.

Pada siklus II ini siswa sudah mulai percaya diri dan berani

mengeluarkan pendapat

e. Guru menjelaskan tujuan dan materi pembelajaran sesuai dengan

kompetensi dasar, selanjutnya guru menyampaikan cakupan materi dan

pelaksanaan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

2) Kegiatan inti

a. Pertemuan ke-1

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 06 November 2018 yang

dilakukan yaitu sesuasi dengan model inkuiri, yaitu:

1. Guru memebrikan soal pretest untuk mengetahui pengetahuan siswa

tentang kewenangan lembaga-lembaga negara menurut UUD NRI

tahun 1945 sebelum proses kegiatan belajar mengajar dilakukan.

Soal pretest ini juga digunakan sebagia acuan awal setiap siklus

untuk membandingkan peningkatan hasil belajar siswa. Ketika


62

mengerjakan soal pretest, siswa mengerjakan secara mandiri dan

tidak boleh mencontek

2. Siswa secara klasikal dibimbing oleh guru merumuskan

permasalahan terkait dengan lembaga-lembaga negara menurut

UUD NRI tahun 1945

3. Siswa diajak untuk merumuskan dugaan sementara atau menajwab

rumusan masalah berdasarkan yang telah mereka ketahui

sebelumnya. Pada kegiatan ini siswa menjawab rumusan masalah

sudah percaya diri dan tidak malu-malu lagi. Akan tetapi masih

banyak jawaban siswa yang kurang tepat.

b. Pertemuan ke-2

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada tanggal 13 November 2018 yang

dilakukan sesuai dengan model pembelajaran inkuiri, yaitu:

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan

dilakukan selanjutnya siswa membuat kelompok menjadi 4

kelompok

2. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa (LKS) untuk

memudahkan kegiatan pengamatan yang akan dilakukan siswa.

Setelah siswa mendapatkan LKS guru menjelaskan langkah-langkah

sesuai dengan LKS. Siswa yang kurang paham diberikan

kesempatan untuk bertanya, kemudian guru menjelaskan hingga

semua siswa mengerti.


63

3. Siswa secara kelompok mengumpulkan data hasil diskusi tentang

lembaga-lembaga negara menurut UUD NRI tahun 1945. Dari hasil

pengamatan diketahui bahwa siswa tidak mengalami kesulitan

dalam proses mengumpulan data tersebut

4. Siswa secara berkelompok memecahkan masalah dan menjawab

pertanyaan sesuai dnegan rumusan masalah yang terdapat pada

LKS. Setelah itu siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang

terdapat pada LKS. Pada tahap ini siswa sudah aktif mencari sendiri

dengan bimbingan guru. Siswa pun tidak mengalami kesulitan.

5. Setiap kelompok bergantian mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya. Pada kegiatan ini, sesuai dengan rencana awal untuk

meningkatkan antusiasme siswa. Setiap kelompok diwajibkan untuk

memberikan komentar, menyanggah ataupun memberikan

pertanyaan kepada siswa yang sedang melakukan presentasi.

6. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi

lembaga-lembaga negara menurut UUD NRI tahun 1945. Pada

kegiatna ini siswa terlihat sudah menguasai dan memahami semua

materi yang diberikan sehingga siswa banyak yang aktif dalam

mengeluarkan pendapat dan membuat kesimpulan tentang materi

pelajaran

7. Siswa diminta untuk mencatat materi-materi hasil pembelajaran

agar siswa memiliki catatan untuk belajar

3) Kegiatan penutup
64

Siswa dan guru mengakhiri proses pembelajaran dengan berdo’a besama.

c. Hasil kegiatan siklus II

Hasil dan kegiatan pembelajaran pada siklus II adalah:

Tabel 4.5. Persebaran Nilai Tes Siklus II


Frekuensi
Interval kelas Batas kelas
Pretest Posttest
21 – 30 20,5 – 30 10 -
31 - 40 30,5 – 40 7 -
41 – 50 40,5 – 50 6 1
51 – 60 50,5 – 60 4 2
61 – 70 60,5 – 70 7 5
71 – 80 70,5 – 80 - 20
81 – 90 80,5 – 90 - 6
91 – 100 90,5 – 100 - -
Jumlah 34 34

Tabel 4.6. Hasil Nilai Tes Siklus II


Hasil tes Pretest Posttest
Nilai tertinggi 70 90
Nilai terendah 30 50
Rata-rata 47 78
Memenuhi KKM - 25
Tidak memenuhi KKM 34 9

Dari tabel 4.5 dan 4.6 nilai tes siklus II dapat dilihat bahwa hasil pretest

siswa pada siklus II dibawah KKM dan tidak ada nilai siswa yang tuntas.

Sedangkan pada posttest siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa (76%). Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

20
20

15
10
Pretest
10 7 7
6 6 Posttest
5
4
5 2
1
0 0 0 0
0
21 – 30 31 - 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90
65

Gambar 4.4. Nilai Test Siklus II

Dari hasil di atas dapat dilihat perkembangan yang terjadi mulai dari

pra tindakan hingga siklus II. Perkembangan skor rata-rata dan ketuntasan

belajar siswa didasarkan pada kondisi awal yaitu kondisi pra tindakan dengan

menggunakan pretest dan kondisi akhir setelah tindakan dengan menggunakan

posttest.

Berikut ini tabel perkembangan dan ketuntasan siswa pada siklus II.

Tabel 4.7. Perbandingan Pretest dan Posttest pada Siklus II


Keterangan Pretest Posttest Selisih %
Kenaikan
Nilai tertinggi 70 90 +20 29%
Nilai terendah 30 50 +20 67%
Rata-rata 47 78 +31 70%
Memenuhi KKM - 76% +76% 76%
Tidak memenuhi KKM 100% 24% -76% -76%

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa bahwa pembelajaran tentang kewenangan

lembaga-lembaga negara menurut UUD NRI tahun 1945 dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas X MIPA 1 dapat meningkatkan

rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 20 dengan kondisi awal 47

meningkat menjadi 78 dan ketuntasan hasil belajar siswa mengalami

peningkatan sebesar 76% dengan kondisi awal 0% meningkat menjadi 76%.

Perbandingan pra siklus dan posttest pada siklus II dapat digambarkan pada

diagram dibawah ini:


66

100
90
100 70 78 76
80 50 47
60 30
40 24
20 0 Pretest
0
Posttest

Gambar 4.5. Diagram Perbandingan Pretest dan Posttest pada Siklus II

d. Sikap siswa pada siklus II

Tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II pada sikap

tanggung jawab secara umum memiliki skor 82,82%. Kerjasama siswa dalam

kerja kelompok sudah banyak yang terlibat aktif dengan skor pencapaiannya

84,56%. Keberanian siswa dalam berpendapat memiliki skor 80,88%. Dalam

hal ini toleransi menerima kesepakatan dalam kelompok mencapai skor

86,76%. Tingkat kejujuran siswa dalam mengerjakan soal Keberanian siswa

dalam berpendapat memiliki skor 79,41%. Sikap siswa dalam pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat dilihat pada diagram

dibawah ini:
67

88,00 86,76
86,00
84,56
83,82
84,00

82,00 80,88
79,41
80,00

78,00

76,00

74,00
Tanggung Kerjasama Percaya diri Toleransi Jujur
jawab

Gambar 4.6. Diagram Sikap Siswa pada Siklus II

4.2. Pembahasan

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober dan 30 Oktober 2018 dalam

dua kali pertemuan selama 4 x 45 menit atau sekitar 4 jam pelajaran. Kompetensi

dasar pada penelitian siklus I yaitu menganalisis kewenangan lembaga-lembaga

negara menurut UUD NRI tahun 1945. Pada kegiatan belajar mengajar pada

siklus I ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 37 dimana kondisi

awal rata-rata kelas sebelum tindakan sebesar 39 meningkat menjadi 76 Tingkat

ketuntasan siswa meningkat 53% dari kondisi awal 0% tidak awa siswa yang

tuntas sebelumnya. Namun demikian walaupun adanya peningkatan tersebut

ternyata masih belum mencapai target penelitian. Rata-rata kelas belum

memenuhi indikator pencapaian, dan siswa yang memiliki nilai di atas KKM

masih kurang dari 75%siswa dari jumlah siswa di kelas. Dari hasil refleksi

penyebab yang sangat menonjol belum tercapainya target penelitian yaitu


68

kurangnya antusias siswa dalam kegian belajar mengajar. Oleh karena itu

penelitian pada siklus II mengalami perbaikan agar hasil dan kegiatan belajar

mengajar dapat meningkat.

Pada siklus II setiap kelompok diharuskan memberikan pertanyaan ketika

siswa lain sedang melakukan presentasi. Semua siswa yang belum paham

diberikan kesempatan untuk bertanya sampai memhami semua materi.

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 6 November 2018 dan 13 November

2018 dalam dua kali pertemuan selama 4 x 45 menit atau sekitar 4 jam pelajaran.

Siklus II ini terdiri dari beberapa tahapan yang sama dengan tahap siklus I yaitu

diawali dengan perencanaa, pelaksanaan dan pengamatan serta dilanjutkan dengan

refleksi. Pada siklus II ini pembelajaran PPKn dengan menggunakan model

pembelajarna inkuiri pada siswa kelas X MIPA 1 dapat meningkatkan rata-rata

hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 31 dengan kondisi awal 47 meningkat

menjadi78 dan ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 76%

dengan kondisi awal 0% meningkat menjadi 76%. Dari hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa target peneltiian telah tercapai. Peningkatan hasil belajar

tersebut merupakan hasil dari perbaikan pada siklus I yang mengedepankan

keterlibatan semua siswa dalam setiap aktivitas belajar yang dilakukan. Siswa

dibimbing agar selalu memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang belum

mereka pahami hingga seluruh siswa dapat menguasai materi yang dipelajari.

Rata-rata dan ketuntasan belajas siswa selama penelitian mulai dari siklus I

hingga siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


69

Tabel 4.8. Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II


Pretest Posttest Pretest Protest
Keterangan Selisih Selisih
I I II II
Skor tertinggi 50 90 +40 70 90 +20
Skor terendah 30 50 +20 30 50 +20
Rata-rata skor kelas 39 76 +37 47 78 +31
Memenuhi KKM 0% 53% +53% 0% 76% -76%
Tidak memenuhi KKM 100% 47% -53% 100% 24% -76%

Pada hasil evaluasi atau posttest siklus I dan II rata-rata skor kelas pada

siklus I yaitu 76 meningkat menjadi 78 mengalami peningkatan sebesar 2,63%.

Rata-rata dan ketuntasan belajar siswa pada haisl evaluasi (posttest) siklus I dan II

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9. Perbandingan Hasil Posttest Siklus I dan Siklus II


%
Keterangan Posttest I Protest II Selisih
Kenaikan
Skor tertinggi 90 90 0 0%
Skor terendah 50 50 0 0%
Rata-rata skor kelas 76 78 +2 2,63%
Memenuhi KKM 53% 76% +23 43,40%
Tidak memenuhi KKM 47% 24% -23% -48,94%

Perbandingan peningkatan skor posttest siklus I dan posttest siklus II dapat

dilihat pada diagram dibawah ini:


70

90 90
90 76 78
80
70
60 50 50
50
40
30
20 Posttest I
10 53% 76% 47% 24%
Protest II
0

Gambar 4.7. Perbandingan Posttest Siklus I dan Posttest Siklus II

Keaktifan siswa di dalam kelas pada sikap tanggung jawab pada siklus I

memiliki skor 79,41%, kerjasama 80,15%, percaya diri 76,47%, toleransi 82,35%

dan kejujuran siswa memiliki skor 73,53%. Pada siklus II keaktifan siswa

mengalami peningkatan yaitu pada sikap tanggung jawab memiliki skor 83,82%,

kerjasama 84,56%, percaya diri 80,8%, toleransi 86,76%, kejujuran mengalami

peningkatan dengan skor 79,41%. Tabel keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10. Perbandingan Sikap Siswa pada Siklus I dan Siklus II


Sikap siswa Siklus I Siklus II Selisih
Tanggung jawab 79,41% 83,82% +4,41%
Kerja sama 80,15% 84,56% +4,41%
Percaya diri 76,47% 80,8% +4,43%
Toleransi 82,35% 86,76% +4,41%
Kejujuran 73,53% 79,41% +5,88%
71

88,00% 86,76%
86,00% 84,56%
83,82%
84,00% 82,35%
82,00% 80,15% 80,80%
79,41% 79,41%
80,00%
78,00% 76,47%
Siklus I
76,00% 73,53%
74,00% Siklus II
72,00%
70,00%
68,00%
66,00%
Tanggung Kerja Percaya Toleransi Kejujuran
jawab sama diri

Gambar 4.8. Perbandingan Sikap Siswa Siklus I dan II

4.3. Temuan Penelitian

Temuan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 11 Kota Jambi

pada mata pelajaran PPKn.

Anda mungkin juga menyukai