A. Hasil Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan,
baik pada siklus I maupun siklus II diperoleh berbagai data, antara lain data hasil
tes, data hasil penilaian hasil belajar afektif, data aktivitas siswa, dan data kinerja
guru dalam pembelajaran. Pada akhir siklus diperoleh data tentang tanggapan siswa
kooperatif.
a. Perencanaan
berikut.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan
72
73
pembelajaran kooperatif
b) Guru meminta siswa untuk menuliskan daftar istilah penting dan menulis
c) Guru meminta siwa untuk membaca (read) teks yang ada dalam lembar
kegiatan siswa dan sumber bacaan lain yang relefan dengan materi
dalam hal ketuntasan belajar klasikal siswa, yaitu dari sebelum dilakukan tindakan
sebesar 37,04% menjadi 70,37% setelah diberi tindakan pada siklus I. Perhitungan
ketuntasan belajar siswa secara klasikal ini digunakan untuk mengetahui besarnua
prosentase siswa yang telah memenuhi kriteria tuntas belajar untuk satu kelas. Dari
hasil analisis penilaian hasil belajar siswa siklus I, siswa yang belum mencapai
dari keseluruhan siswa yang ada di kelas tersebut memperoleh nilai minimal 73.
metode SQ3R dalam pembelajaran kooperatif pada siklus I dapat dilihat pada
a) Aktivitas siswa meneliti secara singkat keseluruhan teks pada siklus I termasuk
dalam kategori baik. Siswa mampu meneliti secara singkat keseluruhan teks
termasuk dalam kriteria cukup. Hal ini disebabkan karena siswa masih
c) Aktivitas siswa membaca materi untuk mencari jawaban sudah baik, mereka
d) Aktivitas siswa dalam berdiskusi kelompok terlihat masih kurang. Pada saaat
berlangsungnya diskusi, siswa terlihat kurang aktif. Hal ini disebabkan karena
siswa masih merasa malu dan takut salah dalam menjawab pertanyaan atau pun
kriteria baik. Siswa dapat meneliti atau meninjau ulang jawaban atas
pertanyaan.
cukup. Hal ini disebabkan siswa masih merasa malu dan takut untuk
menunjukkan hasil kerjanya di depan kelas. Pada saat akan menyajikan hasil
kriteria baik dengan jumlah skor 26 dan persentase skor 65%. Meskipun demikian,
masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki dalam siklus berikutnya.
Berdasarkan data hasil penelitian pada siklus I, menunjukkan bahwa siswa belum
hal yang baru. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa temuan sebagai berikut.
a) Sebagian siswa belum membaca materi pembelajaran yang akan dibahas atau
dipelajari di dalam kelas, sehingga siswa kurang siap dalam menerima materi,
b) Masih banyak siswa yang belum mampu menyusun atau membuat daftar
pertanyaan.
sehingga pada saat menyajikan hasil kerja kelompok dan kegiatan diskusi
Data hasil observasi kinerja guru dalam pembelajaran pada siklus I dapat
baik, dengan jumlah skor 37 atau dinyatakan dalam persentase skor sebesar 74%.
lembar kegiatan siswa dan instrumen penelitian dengan baik. Saat pengelolaan
pembelajaran pada dasarnya kemampuan guru sudah baik, tetapi masih kurang
sempurna sehingga masih banyak siswa yang gaduh dan bergurau, karena guru
kurang tegas dalam memberikan sanksi kepada siswa yang ramai dan mengganggu
d. Refleksi
sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan pada siklus I dengan
37,04% menjadi 70,37%. Saat guru mengajar dengan metode ini siswa terlihat
antusias dalam menerima pelajaran. Demikian halnya saat membaca materi untuk
yaitu sebesar 85%. Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I juga masih
siswa masih banyak yang pasif dalam proses pembelajaran, kekompakan kelompok
masih belum maksimal, tiap anggota kelompok masih takut untuk mengungkapkan
diskusi. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan metode ini dan
Kinerja guru dalam pembelajaran pada dasarnya sudah baik, tetapi pada
siklus I guru kurang tegas dalam mengelola kelas, sehingga terdapat beberapa
siswa yang gaduh. Pemberian motivasi serta memberikan penghargaan atau pujian
kepada siswa masih kurang. Guru juga perlu menjelaskan dengan suara yang keras
upaya perbaikan dari siklus I agar indikator keberhasilan dapat dicapai. Pada siklus
kepada siswa untuk membaca materi dan merangkum materi yang akan diajarkan
sebelum siklus II dimulai. Dengan demikian, siswa menjadi lebih siap dengan
materi yang akan diajarkan. Kinerja guru juga harus ditingkatkan, diantaranya
penghargaan atau pujian kepada siswa sehingga siswa akan bersemangat dalam
kegiatan belajar. Pada siklus II ini guru menggunakan media berupa bagan atau
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran kooperatif
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Langkah ini meliputi
hal-hal berikut.
b) Guru meminta siswa untuk menuliskan daftar istilah penting dan menulis
c) Guru meminta siwa untuk membaca (read) teks yang ada dalam lembar
kegiatan siswa dan sumber bacaan lain yang relevan dengan materi
81
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Didik Kelas VII-A MTs Al-Fatah Suradadi Tegal Semester 1 Tahun Pelajaran
klasikal siswa sebesar 70,37% dengan nilai rata-rata 75,93. Pada siklus II,
ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 85,19% dengan nilai rata-rata 80,00.
siswa kelas VII-A MTs Al-Fatah Suradadi pada mata pelajaran IPA materi
siklus I dalam kategori baik. Dalam kegiatan question, recite, menyajikan hasil
kelompok masih dalam kategori kurang. Kekurangan yang ada pada siklus I
diperbaiki pada siklus II. Perolehan skor aktivitas siswa pada siklus II
meningkat sangat baik, dengan persentase skor 82,0%. Pada siklus II, siswa
97
83
B. Saran
metode ini dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam kegiatan pembelajaran
penelitian ini sehingga dapat lebih bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar
siswa.