Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas II MI Ibnu Al-Latif

Cikulur Tahun Pelajaran 2021/2022 pada mata pelajaran Akidah Akhlak telah

dilaksanakan sebanyak dua siklus menggunakan pendekatan realistik.

Selanjutnya disampaikan laporan pelaksanaan tindakan setiap siklus serta

hasilnya pada masing-masing siklus.

1. Pelaksanaan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan materi pelajaran dan

perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh konsep

pembelajaran, sumber, media pembelajaran, metode pembelajaran

dan evaluasi pembelajaran.

Peneliti juga menyiapkan lembar tugas yang akan digunakan

dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Sosiodrama

atau bermain peran dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Peneliti juga

menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa untuk merekam

jalannya pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I

50
51

dilaksanakan pada tanggal 05 Oktober 2021. Penerapan tindakan

mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP. Dalam

penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang ingin

dicapai adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) 75. Kriteria ketuntasan minimal ini merupakan peraturan dari

pemerintah terutama Dinas Pendidikan, bahwa untuk mata pelajaran

Aqidah Akhlak harus mencapai Kriteria Ketuntasan Mengajar

(KKM) 75.

Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar. Adapun kegiatan dalam siklus ini dapat

diuraikan seperti dibawah ini:

1) Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan

bacaan basmalah bersama-sama, menyiapkan kelas serta

menanyakan kabar dan melakukan absensi.

2) Menyiapkan alat peraga untuk bermain peran untuk

mendemonstrasikan pembelajaran

3) Menyampaikan apersepsi sesuai materi yang akan diperagakan.

4) Guru memberi contoh dengan memperagakan salah satu peran

sesuai dengan materi yang diajarkan dengan benar.

5) Guru mengelaborasi metode pembelajaran dengan cara

membentuk siswa kedalam 4 kelompok, dan setiap satu

kelompok terdiri dari 7 anggota. Setiap satu kelompok

dibimbing atau dipimpin oleh seorang siswa yang bertindak


52

sebagai tutor.

6) Guru memberikan penjelasan tentang metode pembelajaran

yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran kali ini.

7) Siswa bersama-sama melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

materi yang diajarkan.

8) Guru melakukan pendampingan, pengamatan dan pengarahan

terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

9) Siswa belajar bermain peran dipimpin oleh seorang tutor yang

ditunjuk oleh guru dan lebih memiliki kemampuan diatas siswa

lainnya..

10) Guru memberikan kebebasan dan keleluaasan kepada tutor

untuk menjelaskan materi pelajaran agar suasana pembelajaran

dan pelaksanaan pembelajaran lebih kondusif.

11) Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran dengan metode

Sosiodrama, guru meminta siswa untuk menghafalkan naskah

dan alur cerita secara bersama-sama atau individu.

12) Guru bertanya kepada siswa tentang kesulitan yang dihadapi

ketika pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan

metode bermain peran berlangsung.

13) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar sering belajar

terutama bidang studi akidah akhlak, agar siswa dapat mencapai

nilai yang memuaskan.


53

c)  Tahap Pengamatan

Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya adalah

tahapan observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara

langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.

Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses pembalajaran.

Aspek pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek

pengamatan pada guru dan aspek pengamatan pada siswa. Aspek

pengamatan pada guru meliputi:

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan absensi.

3) Guru menyiapkan naskah untuk metode Sosiodrama.

4) Guru menjelaskan materi pelajaran.

5) Guru melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan

metode sosiodrama.

6) Guru memberikan evaluasi.

7) Guru mengucapkan salam penutup.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang kemampuan guru

dalam mengajar, dapat dilihat seperti pada tabel berikut:


54

Tabel 4.1
Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Siklus II
Skor Keterangan
No Aspek yang diobservasi
1 2 3 4
1 Merencanakan Pembelajaran - - √ -
2 Penggunaan Metode Pembelajaran - √ - - 4 = Sangat Tinggi
3 Penggunaan Media Pembelajaran - - √ - 3 = Tinggi
Kesesuaian Antara Perencanaan 2 = Sedang
4 - √ - -
Dengan Pelaksanaan Pembelajaran 1 = Rendah
5 Penguasaan Materi - - √ -
Jumlah 3 2
Sumber Data: Hasil Siklus I

Berdasarkan tabel 4.1 dapat peneliti simpulakn bahwa

kemampuan guru dalam mengajar yang dilakukan pada kelas II MI

Ibnu Al-Latif Cikulur pada tahap observasi kurang baik, namun siklus

I ini ada satu pErubahan namun belum maksimal pada semua aspek

yang diobservasinya hal ini terbukti dari hasil analisis dari lima aspek

dari yang diobservasi ada dua aspek yang hanya mencapai kisaran

skor nilai dua namun ada tiga aspek observasi hanya memperoleh nilai

skor tiga nyaitu aspek perencanaan pembelajaran ini artinya bahwa

kemampuan guru dalam mengajar masih perlu beberapa perbaikan

yaitu dari aspek metode membelajaran, penggunaan media

pembelajaran dalam hal ini media gambar, kesesuaian perencanaan

dengan pelaksanaan pembelajaran dan penguasaan materi.

Kemampuan guru dalam mengajar perlu dilakukan perbaikan

dalam melakukan kegiatan mengajar, sebab keberhasilan dalam


55

pembelajaran akan sangat ditentukan oleh kemampuan guru itu sendiri

dalam mengajar.

Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut:

1) Siswa menjawab salam.

2) Siswa merespon panggilan presensi dari guru.

3) Siswa menerima kemuadian menyimak dan mempelajari naskah.

4) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

5) Siswa ikut serta dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode

sosiodrama.

6) Siswa memberikan umpan balik dari evaluasi yang diberikan oleh

guru.

7) Siswa menjawab salam penutup dari guru

Di bawah ini disampaikan hasil observasi aktivitas siswa

mengikuti pelajaran.

Tabel 4.2
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

NO

Aspek yang diamati

Skor

2
56

Siswa siap mengikuti pelajaran

Siswa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi

Siswa tekun dan bersemangat mengerjakan soal-soal

Siswa mengumpulkan tugas dari guru tepat waktu


57

Siswa cepat merespon pertanyaan dari guru

Siswa menggunakan cara sendiri dalam menyelesaikan masalah

Siswa mengemukakan jawaban bervariasi

Siswa aktif bertanya dan mengemukakan pendapat


58

Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya ke depan kelas

10

Siswa bekerjasama, memberikan tanggapan terhadap siswa lain

Jumlah

15

Jumlah Skor

23

Jumlah Maksimal

40

Keterangan:

Kriteria Penilaian

Klasifikasi
59

1 = kurang

40%

= Kurang

2 = cukup

41 – 60 %

= Cukup

3 = baik

61% - 80%

= Baik

4 = sangat baik

81%

= Sangat Baik

Jumlah skor total


Prosentase keaktifan/daya serap siswa = x 100%
Jumlah skor maksimal

23
Prosentase keaktifan/daya serap siswa = x 100%
40

Prosentase keaktifan/daya serap siswa = 0,575 x 100%

Prosentase keaktifan/daya serap siswa = 57,5%


60

Berdasarkan pengamatan, proses pembelajaran dapat

dikatakan memuaskan, meskipun masih ada kekurangan yang perlu

untuk disempurnakan. Apersepsi sudah dapat menarik perhatian

siswa. Aktivitas siswa sudah baik. Siswa sudah tidak pasif lagi,

sudah mau menyampaikan pendapatnya dan hubungan antara siswa

dengan guru maupun dengan siswa lain sudah banyak terlihat

meskipun masih saja ada siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran serta pengetahuan siswa masih perlu dieksplorasi

lebih luas lagi oleh guru.

d) Tahap Refleksi

Tahap akhir dari siklus I pertemuan pertama ini adalah tahap

refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai

yang terdapat pada lembar observasi yang ada.

Dari hasil pengamatan, Nampak bahwa sumber daya manusia

(Guru dan Tutor Sejawat) menjadi faktor pendukung utama dalam

pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan

metode pembelajaran yang menarik. Sumber belajar/Buku yang

digunakan adalah buku Mata Pelajaran Akidah Akhlak Jenjang

Madrasah Ibtidaiyah Kelas 2, Terbitan Kementerian Agama Tahun

2020, Cetakan Ke-1.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti dalam mempersiapkan

maupun melaksanakan pembelajaran sudah cukup baik. Apersepsi


61

sudah dapat menarik perhatian siswa. siswa mulai aktif, siswa sudah

mau untuk menyampaikan pendapatnya dan hubungan antara siswa

dengan guru maupun dengan siswa lain sudah lebih baik meskipun

masih saja ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dan

pengetahuan siswa masih perlu dieksplorasi lebih luas lagi.

2. Pelaksanaan Siklus II

a. Tahap perencanaan

Siklus kedua ini sama dengan siklus pertama. Siklus II juga

terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan dan refleksi. Pada tahapan perencanaan diadakan

identifikasi masalah yang terjadi pada siklus pertama.

Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan mengacu pada

refleksi siklus pertama. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan

masalah yang akan dilakukan pada tahapan tindakan penyusunan

konsep pembelajaran. Target yang ingin dicapai adalah peningkatan

hasil belajar akidah akhlak siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021. Dalam hal

ini peneliti bertindak sebagai guru. Sementara pengamatan dilakukan

oleh rekan sejawat.

Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang


62

tertulis pada RPP dengan memperhatikan revisi pada siklus I. Adapun

kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut:

a) Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam

b) Guru menanyakan kabar dan melakukan absensi

c) Menyiapkan alat peraga dan naskah

d) Mengadakan apersepsi menghafal naskah-naskah sesuai dengan

materi

e) Guru membagikan atau mempersiapkan naskah yang akan

diajarkan sesuai materi yang diajarkan.

f) Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya, apabila ada materi

yang belum di ketahui oleh siswa, apabila siswa tidak bertanya

maka guru yang akan bertanya.

g) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

h) Secara klasikal guru mengulang kembali materi dan diikuti oleh

siswa.

i) Memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mendapat

penilaian maksimal.

c. Tahap Pengamatan

Sama dengan pengamatan siklus I, pengamatan dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan siklus. Aspek yang diamati dalam

siklus ini adalah:

a) Aspek Guru
63

1) Keterampilan dalam membuka dan menutup pelajaran

2) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan absensi

3) Guru menyiapkan alat peraga untuk metode sosiodrama

4) Guru menjelaskan materi pelajaran

5) Guru memberikan soal post test

6) Guru mengucapkan salam penutup

Untuk mengetahui lebih jelas tentang kemampuan guru

dalam mengajar menggunakan media gambar dapat dilihat

seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Mengelola
Pembelajaran Siklus II
Skor Keterangan
No Aspek yang diobservasi
1 2 3 4
1 Merencanakan Pembelajaran - - - √
2 Penggunaan Metode Pembelajaran - - - √ 4 = Sangat Tinggi
3 Penggunaan Media Pembelajaran - - - √ 3 = Tinggi
Kesesuaian Antara Perencanaan 2 = Sedang
4 - - - √
Dengan Pelaksanaan Pembelajaran 1 = Rendah
5 Penguasaan Materi - - - √
Jumlah 5
Sumber Data: Hasil Siklus II

Tabel 4.3 diatas memberikan kesimpulan, bahwa

kemampuan guru mata pelajaran Akidah Akhlak dalam

mengajar di MI Ibnu Al-Latif Cikulur/ Kabupaten Lebak sudah

sangat baik.

b) Aspek Siswa
64

1) Siswa menjawab salam

2) Siswa merespon panggilan presensi dari guru

3) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

4) Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru

5) Siswa kedepan memerankan drama secara berkelompok

6) Siswa mengerjakan soal evaluasi

7) Siswa menjawab salam penutup

Pada tahap observasi, dilakukan observasi dan evaluasi

terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penyerapan siswa terhadap

pelajaran yang telah disampaikan, atau untuk mengukur tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Di

bawah ini disampaikan data hasil observasi aktivitas siswa:

Tabel 4.4

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Skor
NO Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Siswa siap mengikuti pelajaran √
Siswa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan
2 √
materi
3 Siswa tekun dan bersemangat mengerjakan soal-soal √
4 Siswa mengumpulkan tugas dari guru tepat waktu √
5 Siswa cepat merespon pertanyaan dari guru √
Siswa menggunakan cara sendiri dalam menyelesaikan
6 √
masalah
7 Siswa mengemukakan jawaban bervariasi √
8 Siswa aktif bertanya dan mengemukakan pendapat √
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya ke depan
9 √
kelas
65

Siswa bekerjasama, memberikan tanggapan terhadap siswa


10 √
lain
Jumlah 15 20
Jumlah Skor 35
Jumlah Maksimal 40

Keterangan:
Kriteria Penilaian Klasifikasi
1 = kurang 40% = Kurang
2 = cukup 41 – 60 % = Cukup
3 = baik 61% - 80% = Baik
4 = sangat baik 81% = Sangat Baik

Jumlah skor total


Prosentase keaktifan/daya serap siswa = x 100%
Jumlah skor maksimal

35
Prosentase keaktifan/daya serap siswa = x 100%
40

Prosentase keaktifan/daya serap siswa = 0,875 x 100%

Prosentase keaktifan/daya serap siswa = 87,5%

Berdasarkan hasil observasi dari teman sejawat, peneliti

dalam mempersiapkan maupun melaksanakan pembelajaran sudah

cukup baik, apersepsi sudah dapat menarik perhatian siswa. Siswa

sudah aktif, siswa sudah lebih berani untuk menyampaikan

pendapatnya dan hubungan antara siswa dengan guru maupun

dengan siswa lain sudah banyak terlihat meskipun masih ada siswa

yang kurang aktif dalam pembelajaran apalagi guru menerapkan

pendekatan pembelajran secara maksimal sehingga pengetahuan

siswa dieksplorasi secara maksimal.

d. Tahap Refleksi

Tahap akhir dari siklus ini adalah tahap refleksi sama dengan
66

siklus I. Pada siklus II ini peneliti juga menganalisis dan mengolah

nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada. Hasil data

pengamatan dapat diperoleh data sebagai berikut:

a) Faktor Pendukung

Pada siklus II ini guru mampu menciptakan suasana kelas

menjadi kondusif sehingga kegiatan pembelajaran sudah efektif,

dan semua siswa tidak canggung dalam menggunakan alat

peraga. secara keseluruhan, siswa memperhatikan jalannya

pembelajaran dari awal sampai akhir.

b) Faktor Penghambat

Pada siklus kedua ini, hal yang menghambat pembelajaran

sudah tidak ada, karena sudah diperbaiki pada siklus pertama.

Proses pembelajaran siklus II berjalan dengan baik, siswa dapat

mengerti instruksi dan penjelasan yang telah diberikan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi dari teman sejawat dan kepala

sekolah, Guru dalam mempersiapkan maupun melaksanakan

pembelajaran sudah cukup baik, apersepsi sudah dapat menarik

perhatian siswa. Siswa sudah semakin aktif, siswa sudah berani

untuk menyampaikan pendapatnya dan hubungan antara siswa

dengan guru maupun dengan siswa lain sudah lebih baik meskipun

masih saja ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran

apalagi. Hal ini berarti bahwa ada peningkatan minat belajar siswa

pada mata pelajaran Akidah Akhlak yang signifikan. Dengan


67

demikian pelaksanaan tindakan pada siklus II dinyatakan berhasil

dan penelitian tindakan dinyatakan cukup.

B. Pembahasan

Dari observasi mengenai aktivitas siswa, menunjukkan bahwa

aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran dari sebelum dilakukan tindakan

kurang dari 50% pada siklus I meningkat sebesar 57,5%, dan meningkat lagi

pada siklus II sebesar 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah

diadakannya tindakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

pembelajran dan media yang menarik dapat diterima dengan baik oleh siswa

sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran

Akidah Akhlak. Hal ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.1

Aktivias Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II


68

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, terdapat suatu hal yang

menunjukkan bahwa pembelajaran akidah akhlak khususnya, kurang

ditekankan dan kurang mendapat perhatian dari siswa. Hal ini diketahui

dengan melihat hasil belajar siswa di atas. Selain itu, metode yang digunakan

pun tidak sepenuhnya disesuaikan dengan pembelajaran. Guru lebih banyak

memberikan hafalan surat-surat atau materi-materi kepada siswa dari pada

memberikan metode-metode dalam mmempelajari materi yang diajarkan.

Oleh karena itu, kemampuan memahami materi akidah akhlak pada siswa

kelas II sangat kurang dan hasil belajarnya tidak sesuai dengan Standar

Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu

75.

Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada pra-siklus, dari 20 siswa

ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan

penyajian materi dengan ceramah merupakan hal yang membosankan bagi

siswa.
69

Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada

pra-siklus dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena penyajian

materi masih dengan metode ceramah.

b. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan

standar ketuntasan, hal ini dikarenakan kurangnya penekanan guru

terhadap materi akidah akhlak.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata kelas masih di bawah

standar. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah

dengan menggunakan metode belajar dan media belajar yang menarik dalam

kegiatan belajar mengajar. Dengan cara ini, diharapkan dapat meningkatkan

minat belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa sesuai dengan yang

diharapkan yaitu mencapai nilai KKM. Siswa dapat memahami tata cara

berperilaku yang baik, penerapan metode pembelajaran yang menarik serta

fasilitas belajar yang memadai dapat meningkatkan minat belajar siswa pada

mata pelajaran akidah akhlak.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas II MI

Ibnu Al-Latif Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, maka peneliti mengambil

kesimpulan bahwa Upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan minat

belajar siswa di MI Ibnu Al-Latif Kecamatan Cikulur dapat dilakukan dengan

berbagai upaya, yaitu 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk

menentukan metode dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. 2)

Menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan

disampaikan, 3) Guru menggunakan teknik penyampaian materi pembelajaran

yang santai tapi serius, dan 4) Menggunakan media belajar yang menarik.

Dari observasi mengenai aktivitas siswa, menunjukkan bahwa aktivitas

siswa dalam mengikuti pelajaran dari sebelum dilakukan tindakan kurang dari

50% pada siklus I meningkat sebesar 57,5%, dan meningkat lagi pada siklus II

sebesar 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah diadakannya tindakan

pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajran dan media yang

menarik dapat diterima dengan baik oleh siswa sehingga mampu meningkatkan

minat belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, dapat dapat diajukan beberapa

saran yang dapat dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan minat belajar

siswa, yaitu:

70
71

1. Bagi Kepala Madrasah

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk mengambil

kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan minat belajar peserta

siswa.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan

dan tambahan refrensi upaya yang bisa dilakukan guru, sehingga dapat

meningkatkan minat belajar siswa secara optimal.

3. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini dapat menjadikan peseta didik lebih aktif dan

berpartisipasi dalam belajar, memacu untuk terus giat belajar dan

peningkatan kwalitas belajarnya.

4. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

upaya untuk meningkatkan minat belajar.

5. Bagi Peneliti Lanjutan

Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan serta acuan untuk

melakukan dan meneruskan penelitian yang lebih mendalam terutama

terkait dengan upaya dalam meningkatkan minat belajar.

Anda mungkin juga menyukai