2. Tahap Pelaksanaan
Siklus pertama ini dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama yaitu mengerjakan soal test awal (pretest) yang
diikuti 20 siswa guna untuk menyiapkan siswa dalam proses belajar. Setelah
mengadakan pretest, dilanjutkan dengan membahas materi tentang ketentuan-
ketentuan shalat berjamah. Sedangkan pelaksanaan posttest dilakukan
pada akhir pertemuan yang kedua. Langkah-langkah tindakan pada siklus I
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Sintaks Problem Based Learning Siklus I
Fase Aktivitas
Fase 1 Fase ini terlaksana dalam kegiatan inti berupa
Mengorientasikan eksplorasi yang ada di dalam RPP, yakni guru
siswa pada masalah menjelaskan tentang model Problem Based Learning
terhadap siswa. Guru memotivasi siswa agar ikut aktif
dalam diskusi pemecahan masalah. Selain itu guru
juga sudah menyiapkan logistik yang diperlukan
berupa LKS contoh kasus yang harus dikerjakan setiap
kelompok diskusi, serta lembar observasi aktifitas
siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan
model Problem Based Learning.
Fase 2 Di kegiatan inti berupa elaborasi, guru membagi siswa
Mengorganisasi menjadi beberapa kelompok untuk mengorganisir
siswa untuk belajar siswa dalam proses diskusi.
Fase 3 Setelah LKS contoh kasus telah dibagikan pada setiap
Membimbing kelompok siswa, guru berkeliling mengamati setiap
penyelidikan kelompok serta mempersilahkan siswa bertanya
individu maupun tentang soal diskusi yang kurang dimengerti.
kelompok
Fase 4 Siswa dituntut untuk membuat laporan berupa
Mengembangkan jawaban-jawaban dari contoh kasus yang telah
dan menyajikan diberikan. Dalam kegiatan inti yaitu konfirmasi,
laporan masing-masing kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Fase 5 Setelah semua kelompok mempresentasikan jawaban
Menganalisis dan dari contoh kasus yang telah diberikan, guru beserta
mengevaluasi proses seluruh siswa bersama-sama menganalisis apakah
pemecahan masalah jawaban yang telah dipresentasikan sudah benar.
Ketika ditemukan jawaban yang kurang pas atau salah
guru meluruskan dan memberikan penjelasan materi
agar siswa mengerti pemecahan masalah dari contoh
kasus tersebut. Dengan begitu secara tidak langsung,
siswa telah menerima materi pelajaran tanpa merasa
bosan dengan guru yang hanya menerangkan materi
saja.
3. Tahap Pengamatan
a. Hasil Observasi Aktifitas Guru
Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran fiqih dengan menggunakan problem based learning pada materi
zakat fitrah. Pengamatan dilakukan oleh observer (guru bidang studi fiqih)
dengan mencatat seluruh keadaan di ruang kelas dengan berbagai aktifitas
yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktifitas
guru dimuat dalam lampiran . Pada pertemuan I didapatkan hasil presentase
84% sedangkan pada pertemuan II didapatkan hasil presentase 94%
sehingga pada siklus I didapatkan rata-rata presentase 89%. Hal tersebut
menunjukkan kesesuaian cara mengajar guru dalam menerapkan model
problem based learning pada proses pembelajaran dengan kategori sangat
baik.
b. Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran fiqih dengan menggunakan problem based learning pada materi
zakat fitrah. Pengamatan dilakukan oleh observer (guru bidang studi fiqih)
dengan mencatat seluruh keadaan di ruang kelas dengan berbagai aktifitas
yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi aktifitas
siswa dimuat dalam lampiran . Pada pertemuan I didapatkan hasil presentase
67,5% sedangkan pada pertemuan II didapatkan hasil presentase 92,5%
sehingga pada siklus I didapatkan rata-rata presentase
80%. Hal tersebut menunjukkan kesesuaian cara mengajar guru dalam
menerapkan model problem based learning pada proses pembelajaran
dengan kategori baik.
4. Tahap Refleksi
Berdasarkan analisis hasil observasi, catatan lapangan serta wawancara
ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I dan diperlukan
tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hal tersebut dijelaskan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I
Kekurangan Perbaikan
Perhatian siswa belum fokus di kelas Guru memberikan ice breaking untuk
memfokuskan perhatian siswa
Siswa gaduh dalam pembagian Guru memberikan batas waktu
kelompok pembagian kelompok serta ikut
mengatur pembagian kelompok agar
cepat, tenang dan rapi
Siswa tidak mengerti dengan soal- Mengelilingi setiap kelompok serta
soal LKS berbasis masalah memberikan pengarahan
Masih banyak siswa yang tampak Mendatangi kelompok yang bercanda
bercanda dan mengobrol saat diskusi dan mengobrol
dengan teman sekelompok
Siswa masih malu-malu dan tidak Guru memberikan motivasi agar
mau menyampaikan hasil diskusi di siswa bersemangat untuk berlomba-
depan kelas lomba menyampaikan hasil diskusi