Anda di halaman 1dari 33

Desain Pembelajaran Tingkat Kemahiran Perlu Ruang Kreasi

Merancang atau membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan aktivitas


penting dalam proses keseluruhan proses belajar-mengajar. Rancangan tersebut dapat
memandu guru dalam melaksanakan pembelajaran, terutama bagi guru yang sedang dalam
taraf pengembangan pengalaman mengajarnya. Namun, perancangan pembelajaran ini juga
penting bagi guru yang sudah memiliki pengalaman panjang dalam mengajar karena hal ini
merupakan pekerjaan yang tak terpisahkan dari tugas dan tanggung jawab seorang guru
sebagai pendidik.
Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam bagian ini hanya sebagai contoh
dan sifatnya mungkin sangat terbatas. Tidak semua model pembelajaran dicontohkan dalam
bagian ini. Demikian juga, tidak semua materi dijabarkan dalam skenario tersebut karena
contoh skenario ini hanya bersifat memantik kreativitas guru. Guru dapat mengembangkan
skenario pembelajaran ini secara lebih inovatif sesuai dengan kreativitasnya masing-masing
sesuai dengan karakteristik peserta didik, konten dan konteks materi yang diajarkan,
pengalaman belajar yang akan dicapai, dan kondisi sekolah dan lingkungan tempat belajar.
Skenario pembelajaran tersebut dicontohkan berikut ini.
a) Fokus Pembelajaran
Sasaran Tingkat Kemahiran : Perlu Ruang Kreasi
Konten Pembelajaran : Bilangan
Konteks Bacaan : Personal
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Media Pembelajaran : Infografis, kartu suhu dan LKPD
Indikator : 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi informasi
berkenaan dengan sifat urutan bilangan rasional
2. Peserta didik dapat membandingkan sifat
urutan bilangan rasional
3. Peserta didik dapat menghitung operasi matematis
berkenaan dengan sifat urutan bilangan rasional

b) Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dan aktivitas serta
pembagian waktu akan dijelaskan secara umum Tabel berikut.

1 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Tabel 3.10. Kegiatan Pembelajaran Sesuai Sintaks dan Alokasi Waktunya
Tahapan Kegiatan Aktivitas sintaks pemb berbasis masalah Waktu
Kegiatan Awal Pembukaan 12’
Kegiatan Inti Mengorientasikan masalah 60’
Mengorganisasikan peserta didik
Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Kegiatan Penutup Evaluasi dan Refleksi 35’
Kesimpulan 13’
Secara rinci, berikut adalah penjelasan untuk tiap tahapan kegiatan pembelajaran.

1) Tahap Awal Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan Salam (assalamualaikum) dan
pengantar kepada peserta didik, terutama tentang materi yang dipelajari dalam kegiatan
pembelajaran ini. Lalu dilanjutkan dengan berdoa sebelum pembelajaran. Secara lebih
terperinci, kegiatan awal pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam memulai
pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut.

2 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Contoh Tahap Awal Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan salam (Assalamualaikum)
dan pengantar kepada peserta didik, terutama tentang materi yang dipelajari dalam kegiatan
pembelajaran ini. Lalu dilanjutkan dengan berdoa sebelum pembelajaran. Secara lebih
terperinci, kegiatan awal pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam memulai
pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Pada tahap awal pembelajaran tersebut, guru dapat menyampaikan tuturan dan melakukan
aktivitas sebagaimana contoh berikut.

Salam, mengkondisikan kelas dan menanyakan kondisi

Gambar 3.19. Contoh Mengkondisikan Kelas

3 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Apersepsi (mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai pembelajaran)
Mengecek kesiapan peserta didik dapat dilakukan dengan memberi pertanyaan terkait materi
pembelajaran sebelumnya yang merupakan materi prasyarat untuk materi saat ini.

Gambar 3.20. Contoh Apersepsi

Motivasi
Pada saat memberi motivasi kepada peserta didik, guru dapat menyampaikan bahwa apa
yang akan dipelajari hari ini bermanfaat bagi peserta didik. Hal ini diharapkan
menumbuhkan semangat pada diri peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.

4 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Gambar 3.21. Contoh Motivasi

Tujuan Pembelajaran

Gambar 3.22. Contoh Tujuan Pembelajaran

5 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
2) Tahap Inti Pembelajaran
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini merupakan aktivitas inti dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran. Kompetensi yang dicapai dalam pembelajaran dapat
dilakukan dan dibangun melalui tahapan ini. Dalam tahap tersebut, guru harus berupaya
menjalankan rancangan dan model pembelajaran yang telah dikembangkan secara lebih
fleksibel sesuai dengan kondisi dan peristiwa pembelajaran yang dihadapi. Dalam
Tahapan-tahapan Problem Based Learning (PBL) disajikan berikut ini.
a). Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah
Pada tahapan ini, Guru mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk
memunculkan masalah. guru harus menjelaskan dengan rinci kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh guru. Di samping proses yang akan
berlangsung, perlu juga dijelaskan cara evaluasi yang akan dilakukan oleh guru
dalam proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi agar
peserta didik bergairah dalam pembelajaran.
Contoh: Mengorientasikan peserta didik pada masalah

6 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Gambar 3.23. Contoh Mengorientasikan Peserta Didik pada Masalah

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar


Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar terkait dengan masalah yang harus dipecahkan. Selain itu, guru juga
meminta peserta didik membentuk kelompok heterogen sesuai pembagian
kelompok yang telah direncanakan oleh guru. Dan mengambil LKPD serta
kartu suhu udara yang telah disediakan.

7 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Gambar 3.24. Contoh Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar

Fase 3: Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok


Guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan kartu suhu dalam mengubah
satuan suhu nya dan memberikan beberapa pertanyaan terkait LKPD.
Contoh: Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

8 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Gambar 3.25. Contoh Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan memamerkannya


Contoh: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan memamerkannya

Gambar 3.26. Contoh Mengembangkan, Menyajikan dan Memamerkan Hasil Karya

9 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Setelah mendapatkan satuan suhu yang sama, peserta didik secara berkelompok
membandingkan suhu udara lalu mengurutkannya menggunakan kartu suhu. Tugas
tersebut memungkinkan para peserta didik berkolaborasi, berdiskusi, hingga
menyajikan temuannya.

Fase 5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah


Guru dan peserta didik menyimak paparan kelompok yang tampil. Memberi apresiasi
kepada yang tampil, menegaskan kebenaran (jika memang sudah benar),
menambahkan keterangan (jika kurang lengkap), menunjukkan bagian yang belum
tepat (jika ada), dan memperkaya pengetahuan-pengetahuan baru, serta menyajikan
kemungkinan-kemungkinan masalah-masalah lain yang lebih menantang, agar
peserta didik termotivasi untuk terus belajar.
Contoh: Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

Gambar 3.27. Contoh Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

3) Tahap Akhir Pembelajaran


Pada tahap ini guru memberikan evaluasi dan refleksi, kesimpulan serta pengayaan kepada
peserta didik. Tahap evaluasi digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator
pembelajaran. Refleksi dilakukan diakhir pembelajaran, setelah proses evaluasi dan

10 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
menyimpulkan kegiatan hari ini serta pengayaan dipersiapkan untuk peserta didik yang sudah
mencapai kompetensi.

c) Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan komponen penting dalam pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran pada dasarnya merupakan proses menentukan tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang
sistematis.

 Penilaian Pengetahuan dan Rubrik Penilaian


Jenjang Pendidikan : MTs
Konten Pembelajaran : Bilangan
Konteks Bacaan : Personal
Deskripsi Stimulus : Isu berkaitan dengan resep makanan yang melibatkan
konsep bilangan dan disajikan dalam bentuk infografis.
Level : L1 (pengetahuan/ knowing) (soal 1)
L2 (penerapan/applying) (soal 2)
L3 (penalaran/reasoning) (soal 3)
Bentuk Soal : Pilihan Ganda Kompleks (soal 1)
Pilihan Ganda Benar/Salah (soal 2)
Essay (soal 3)

No Soal Alternatif Jawaban Skor


1. Bu Aisyah ingin membuat kue bolu
kukus untuk dijual dan mencari resepnya Bahan Berat (kg)

di internet. Berikut resep yang didapat Tepung 0,25

oleh Bu Aisyah: Gula 0,2


Merah 20
Soda 0,0027
Kue
Garam 0,002
Minyak 1,25
Goreng
Susu 0,02
Bubuk

11 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Berdasarkan informasi diatas, pilihlah Gula 0,01
dua pernyataan yang bernilai benar… Pasir
Bahan makanan garam lebih berat Air 0,23
dari bahan makanan gula
Bahan makanan gula merah lebih
ringan dari bahan makanan tepung Pernyataan 1 :
terigu Garam (0,002 kg) lebih berat dari
Urutan bahan makanan dari yang gula (0,01 kg) (salah)
paling ringan adalah garam, soda
kue, gula pasir, susu bubuk, gula Pernyataan 2 :
merah, air, tepung, minyak Gula merah (0,2 kg) lebih ringan dari
Bahan makanan soda kue lebih berat tepung (0,25) (benar)
dari bahan makanan susu bubuk
Pernyataan 3:

Jadi, Urutan bahan makanan dari


yang paling ringan adalah :
Garam, Soda Kue, Gula Pasir, Susu
Bubuk, Gula Merah, Air, Tepung,
Minyak
(benar)

Pernyataan 4 :
Soda kue (0,0027 kg) lebih berat dari
susu bubuk (0,02 kg) (salah)

2. Resep yang didapatkan Bu Aisyah ● Pernyataan pertama : Benar


tersebut untuk membuat 10 kue bolu Nama Bahan berat (50 kue)
kukus. Bu Aisyah ingin membuat 50 Garam 1,25
kue

12 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
bolu kukus. Akan tetapi ia hanya Soda kue 1
memiliki persediaan terigu 1,5 kg, gula Gula pasir 0,0135
merah 0,7 kg dan minyak goreng 5 kg. Susu bubuk 0,01
Tentukan pernyataan dibawah ini, benar Gula merah 6,25
atau salah! Air 0,1
No Pernyataan Benar Salah Tepung 0,05
1. Urutan bilangan Minyak 1,15
pada bahan
untuk membuat
50 kue adalah
0,01 ; 0,0135 ; ● Pernyataan Kedua : Benar
0,05 ; 0,1 ; 1 ; Tepung untuk 50 kue 0,25 x 5 =
1,15 ; 1,25 ; 6,25 1,25 kg.
2. Persediaan Persediaan tepung 1,5 kg. Maka
bahan tepung persediaan cukup.
Bu Aisyahcukup ● Pernyataan Ketiga : Salah
untuk membuat Gula Merah untuk 50 kue
50 kue 0,2 x 5 = 1 kg
3. Persediaan Persediaan gula merah 0,7 kg.
bahan gula Maka persediaan tidak cukup
merah Bu ● Pernyataan Keempat : Salah
Aisyah cukup Minyak goreng (50kue)
untuk membuat 1,25 x 5 = 6,25 kg.
50 kue Persediaan minyak goreng 5 kg.
4. Persediaan Maka persediaan tidak cukup.
bahan minyak
goreng Bu
Aisyah cukup
untuk membuat
50 kue

13 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
3. Bu Aisyah selalu mencatat daftar
pengeluaran yang ia beli, seperti Bahan Harga Jumlah

dibawah ini: kue


maksimal
1 kg Rp12.000,00 40
tepung
800 gr Rp80.000,00 40
gula
merah
100 gr Rp4.000,00 380
soda
kue
100 gr Rp2.000,00 500
garam
5 liter Rp75.000,00 40
minyak
Jika Bu Aisyah menjual 1 kue bolu
100 gr Rp10.000,00 50
seharga Rp6.000,00 Maka keuntungan
susu
maksimal yang didapatkan Bu Aisyah
bubuk
adalah…
0,5 kg Rp5.000,00 200
gula
pasir

Jumlah Pengeluaran = Rp188.000,00


Jumlah kue maksimal = 40
Harga Jual = 40 x Rp6.000,00
= Rp240.000,00
Untung = Rp240.000 – Rp188.000
= Rp52.000,00
Jumlah Total 100

 Penilaian Aktivitas dan Rubrik Penilaian

14 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Berikut rekomendasi rubrik penilaian aktivitas peserta didik. Guru dapat
memodifikasi sesuai kebutuhan.
Tabel 3.11. Penilaian Aktivitas-Observasi pada Kegiatan
Diskusi
Indikator Skor Kriteria
Sopan santun 4 Sangat santun dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam mengurutkan bilangan
3 Santun dalam diskusi menyelesaikan permasalahan
dalam konten mengurutkan bilangan
2 Kurang santun dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten mengurutkan bilangan
1 Tidak santun dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten mengurutkan bilangan
Keaktifan 4 Sangat aktif dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten mengurutkan bilangan
3 Aktif dalam diskusi menyelesaikan permasalahan
dalam konten mengurutkan bilangan
2 Kurang aktif dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten mengurutkan bilangan
1 Tidak berperan aktif dalam diskusi menyelesaikan
permasalahan dalam konten mengurutkan bilangan
Wawasan 4 Jelas dan menjawab sesuai dengan pertanyaan dari
penanya
3 Jelas dan menjawab sesuai dengan pertanyaan dari
penanya tetapi tidak lengkap
2 Tidak mampu menjawab tetapi mencari di buku
1 Tidak mampu menjawab dan tidak mau berusaha
mencari jawaban
Kemampuan 4 Sebagai penyaji
mengemukakan 3 Aktif menjawab pertanyaan
pendapat 2 Membantu menjawab pertanyaan
1 Tidak membantu sama sekali untuk menjawab
pertanyaan
Kerja sama 4 Sangat baik dalam bekerja sama dengan anggota
kelompok
3 Baik dalam bekerja sama dengan anggota kelompok
2 Kurang dalam bekerja sama dengan anggota kelompok
1 Tidak bisa bekerja sama dengan anggota kelompok
Indikator penilaian meliputi sopan santun, keaktifan, wawasan, kemampuan
mengemukakan pendapat, dan kerjasama.

Tabel 3.12. Penilaian diskusi kelompok untuk menyelesaikan


permasalahan yang berkaitan dengan konsep
mengurutkan
bilangan.

15 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
No Nama Skor untuk Jumlah Nilai
skor
Sopan Keaktifan Wawasan Mengemukaka Kerja
santun n pendapat sama
1
2
3
4
5
dst

 Refleksi Pembelajaran
Pada tahap ini, peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman
belajar dengan ceria bertutur secara bergantian, tidak harus semuanya bercerita, lalu dari
cerita yang sudah disampaikan oleh peserta didik, guru dapat memberikan penegasan dan
motivasi kepada peserta didik, sehingga peserta didik tetap semangat untuk menginspirasi
siapa saja. Berikut instruksi yang dapat diberikan guru kepada peserta didik untuk
kegiatan refleksi sekaligus menutup kegiatan pembelajaran.
Berikut contoh rekomendasi refleksi terhadap respon peserta didik

Gambar 3.28. Contoh Refleksi Terhadap Respon Peserta Didik

16 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
 Penutup Pembelajaran
Salah satu contoh dalam menutup pembelajaran adalah menarik kesimpulan
bersama mengenai materi yang telah dipelajari bisa dilakukan oleh guru, oleh peserta
didik atas permintaan guru, atau oleh peseta didik bersama guru.
Contoh: Kesimpulan Pembelajaran

Gambar 3.29. Contoh Kesimpulan Pembelajaran

Rekomendasi dan Tindak Lanjut Pembelajaran


Pada bagian ini guru mempersiapkan aktivitas tambahan pada peserta didik yang telah
mencapai kompetensi dengan memberikan tambahan tugas dan soal-soal yang menantang.
Stimulus atau asesmen yang diberikan mencakup materi dengan tingkat kompleksitas dan
tingkat kesukaran lebih tinggi dari yang diajarkan sebelumnya.

17 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
ZONA WAKTU
Perbedaan waktu antara berbagai tempat dan negara-negara disebut perbedaan zona waktu. Gambar berikut ini m

Berdasarkan data tentang zona waktu diatas, jika ditetapkan Doha sebagai kota acuan. Tentukan urutan kota dari w

18 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
Lampiran
a. Kartu Suhu Udara

19 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
20 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
21 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
22 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
23 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
24 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
25 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
26 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
27 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
28 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
LKPD

29 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
30 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
31 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)
32 | Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Tim Instruktur inti Nasional Literasi Numerasi)

Anda mungkin juga menyukai