Anda di halaman 1dari 8

PERANGKAT PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

MATA PELAJARAN :
FASE D
JENJANG SMP

UPTD SMPN 27 PESAWARAN


KABUPATEN PESAWARAN
2023
Tamplate 1

MODUL AJAR
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Instansi : UPTD SMPN 27 PESAWARAN


Materi :
Fase / Kelas : D
Elemen : BK ( Berpikir komputasional )
Alokasi Waktu : 60
Dimensi Profil Pelajar Pancasila :

0. Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu:

1. Menerapkan berpikir komputasional untuk menyelesaikan secara efisien persoalan


komputasi yang mengandung struktur data, representasi data, dan algoritma.
2. Merelasikan penerapan konsep informatika yang terdapat pada masing-masing soal
dalam kehidupan sehari-hari

Deskripsi kegiatan projek:

A. Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan

1. Aktivitas Awal
Guru mengucapkan salam, berdoa, cek kehadiran dan kebersihan serta
kesepakatan kelas. Memberikan apersepi dan memotivasi pada peserta didik
tentang kehidupan sekitar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan
materi, langkah pembelajaran dan teknik asesmen.

0. Aktivitas Inti (menyesuaikan dengan sintak metode pembelajaran)

0. Aktivitas Akhir
● Pemberian pesan moral kepada peserta didik

● Melakukan penilaian hasil belajar melalui tebak-tebakan

● Pemberian tugas untuk mempelajari materi selanjutnya


● Mengajak semua Peserta didik berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

C. Assesmen Pembelajaran

Mengetahui, Gedongtataan, 17 Juli 2023


Kepala Sekolah Guru Mapel

NURSINDAM, S.Pd. DWI MELIYANTI, S.Kom


NIP. NIP. 19820531 202221 2 015

Catatan :

Refleksi guru

Pertanyaan refleksi untuk


siswa

Materi pengayaan (jika ada)

Materi untuk siswa yang kesulitan belajar (jika ada)

● Untuk Mulai Berkembang diperlukan intervensi kusus (perbaikan)


● Sangat Mahir diberikan pengayaan

Rubrik Assesmen formatf dan sumatif

Aspek yang Mulai Berkembang Mahir Sangat mahir


dinilai berkembang 2 3 4
1
Sintak berbagai model pembelajaran

Sintaks model pembelajaran problem based learning

Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah pembelajaran yang


menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat terbuka (open-
ended) untuk diselesaikan oleh pendidik (guru), guna mengembangkan keterampilan
berfikir, menyelesaikan masalah sosial, keterampilan sosial, belajar mandiri, dan membantu
siswa untuk membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Adapun contoh sintaks
model pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

Tahap/Langkah Kerja Peran/Aktivitas Guru

Tahap 1 : Orientasi terhadap masalah Guru menyajikan masalah nyata kepada


peserta didik

Tahap 2 : Organisasi belajar Guru memfasilitasi peserta didik untuk


memahami masalah nyata yang telah
disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang
mereka ketahui, apa yang perlu mereka
ketahui, dan apa yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tahap 3 : Penyelidikan individual maupun Guru membimbing peserta didik melakukan


kelompok pengumpulan data/informasi
(pengetahuan, konsep, teori) melalui
berbagai macam cara untuk menemukan
berbagai alternatif penyelesaian masalah.

Tahap 4 : Pengembangan dan penyajian Guru membimbing peserta didik untuk


hasil penyelesaian masalah menentukan penyelesaian masalah yang
paling tepat dari berbagai alternatif
pemecah masalah yang peserta didik
temukan. Peserta didik menyusun laporan
hasil penyelesaian, masalah, misal dalam
bentuk gagasan, model, bagan, atau power
point slides.

Tahap 5 : Analisis dan evaluasi proses Guru memfasilitasi peserta didik untuk
penyelesaian masalah melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
proses penyelesaian masalah yang
dilakukan.

Sintaks model pembelajaran discovery/inquiry learning

Model pembelajaran penemuan (discovery/inquiry learning) pada dasarnya merupakan dua


hal yang berbeda. Namun, dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mencantumkan
model pembelajaran inquiry dan discovery secara bersamaan. Oleh sebab itu, sintaks kedua
model pembelajaran tersebut dibuat sama.

Model pembelajaran discovery/inqury learning merupakan kegiatan belajar yang berfokus


pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Adapun tujuan
model pembelajaran ini adalah agar siswa mampu merumuskan dan menjawab berbagai
pertanyaan dan semakin berani serta kreatif dalam berimajinasi. Berikut sintaks model
pembelajaran discovery/inquiry learning.
Sintaks model pembelajaran project based learning

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah proses belajar yang
menggunakan sebuah kegiatan (proyek) untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Penekanan dari model pembelajaran ini terletak pada aktivitas peserta
didik, baik secara individual maupun kelompok, untuk menghasilkan produk (berupa desain,
skema, karya tulis, karya seni, prakarya, dan sebagainya) dengan menerapkan keterampilan
meneliti, menganalisis, membuat, hingga menyampaikan produk hasil belajar mereka.
Berikut contoh sintaks model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

Tahap/Langkah Kerja Peran/Aktivitas Guru

Tahap 1 : Penentuan Guru bersama peserta didik menentukan


tema/topik proyek.

Tahap 2 : Perencanaan langkah-langkah Guru memfasilitasi peserta didik untuk


penyelesaian merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian beserta pengelolaannya.

Tahap 3 : Penyusunan jadwal pelaksanaan Guru memberikan pendampingan kepada


peserta didik dalam melakukan
penjadwalan semua kegiatan yang telah
dirancangnya.

Tahap 4 : Penyelesaian dengan fasilitasi dan Guru memfasilitasi dan memonitor peserta
monitoring guru didik dalam melaksanakan rancangan yang
telah dibuat.

Tahap 5 : Penyusunan laporan dan Tahap 5 : Penyusunan laporan dan


presentasi/publikasi hasil karya proyek presentasi/publikasi hasil karya proyek
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan mempublikasikan
hasil karya rancangan mereka.

Tahap 6 : Evaluasi proses dan hasil Guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan evaluasi terhadap
aktivitas dan hasil tugas.
Sintaks model pembelajaran cooperative learning

Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) biasanya digunakan untuk


mengajarkan materi yang agak kompleks, dan yang lebih penting lagi, serta dapat
membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi soasial, serta
hubungan antar manusia. Misalnya, telah dibuktikan bahwa menggunakan model
pembelajaran kooperatif sangat efektif untuk memperbaiki hubungan antar suku dan etnik
di dalam kelas yang bersifat multikultural, serta hubungan antara siswa biasa dengan
penyandang disabilitas.

Adapun tujuan model pembelajaran kooperatif secara ringkas dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan
keterampilan sosial peserta didik. Berikut contoh sintaks model pembelajaran kooperatif
(cooperative learning).
Pendekatan Saintifik
Model pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik), haruslah mencakup komponen:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
Komponen-komponen tersebut dapat dimunculkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar,
tapi bukan sebagai siklus pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai