Bapak/Ibu Guru pasti sudah tidak asing dengan istilah sintaks dalam pembelajaran. Sintaks dalam pembelajaran memiliki
arti sebagai langkah-langkah yang harus dilalui dalam proses pembelajaran dengan pendekatan wajib berupa pendekatan
ilmiah (saintifik).
Sintaks model pembelajaran merupakan acuan umum mengenai bagaimana suatu pembelajaran dilaksanakan, agar sesuai
dengan kaidah dan hasil yang diinginkan dari model pembelajaran yang digunakan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui
langkah-langkah pembuatan sintaks dengan benar, mari simak artikel berikut hingga habis.
pembelajaran. Pengertian tersebut sama seperti yang diungkapkan Arends dalam Utomo (2020:60), bahwa sintaks
merupakan keseluruhan alur atau urutan kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran, sintaks menentukan jenis-jenis
Menurut Joyce & Weil dalam Utomo (2020:61), sintaks juga dapat didefinisikan sebagai urutan kegiatan-kegiatan yang
disebut fase. Setiap model pembelajaran pun mempunyai alur fase yang berbeda-beda. Maka dari itu, setiap sintaks yang
dimiliki model pembelajaran berisi serangkaian fase untuk mencapai ide pokok atau gagasan, serta tujuan dari model
pembelajaran tersebut.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa sintaks model pembelajaran adalah acuan umum atau keseluruhan alur kegiatan
pembelajaran berupa serangkaian fase-fase untuk mencapai ide pokok atau gagasan, serta tujuan yang ingin dicapai dalam
umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Suatu sintaks pembelajaran akan menunjukkan dengan jelas
kegiatan-kegiatan apa saja yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan juga tugas-
tugas khusus yang perlu dilakukan oleh siswa. Maka dari itu, tentunya setiap model pembelajaran memiliki urutan dan fase
Meski begitu, sintaks dari berbagai macam model pembelajaran pun juga mempunyai komponen yang sama. Misalnya,
semua model pembelajaran diawali dengan menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam proses
pembelajaran. Setiap model pembelajaran pun selalu mempunyai tahap “penutup pelajaran” yang berisi kegiatan
merangkum pokok-pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Di samping persamaannya, perbedaan yang terdapat pada setiap model pembelajaran antara sintaks yang satu dengan
sintaks yang lain berlangsung di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran. Hal inilah yang harus dipahami oleh
Bapak/Ibu guru, agar model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat berhasil dilakukan.
Tahap 1 : Orientasi terhadap masalah Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifika
Tahap 2 : Organisasi belajar
dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3 : Penyelidikan individual maupun Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melal
kelompok alternatif penyelesaian masalah.
Tahap 4 : Pengembangan dan penyajian hasil Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai alt
penyelesaian masalah didik menyusun laporan hasil penyelesaian, masalah, misal dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau powe
kehidupan sehari-hari yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh pendidik (guru), guna mengembangkan
keterampilan berfikir, menyelesaikan masalah sosial, keterampilan sosial, belajar mandiri, dan membantu siswa untuk
membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Adapun contoh sintaks model pembelajaran berbasis masalah sebagai
berikut.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mencantumkan model pembelajaran inquiry dan discovery secara bersamaan. Oleh
Model pembelajaran discovery/inqury learning merupakan kegiatan belajar yang berfokus pada pencarian dan penemuan
melalui proses berfikir secara sistematis. Adapun tujuan model pembelajaran ini adalah agar siswa mampu merumuskan
dan menjawab berbagai pertanyaan dan semakin berani serta kreatif dalam berimajinasi. Berikut sintaks model
(proyek) untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan dari model pembelajaran ini
terletak pada aktivitas peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, untuk menghasilkan produk (berupa desain,
skema, karya tulis, karya seni, prakarya, dan sebagainya) dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,
membuat, hingga menyampaikan produk hasil belajar mereka. Berikut contoh sintaks model pembelajaran berbasis proyek
Tahap 2 : Perencanaan langkah-langkah penyelesaian Guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian
Tahap 3 : Penyusunan jadwal pelaksanaan Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik dalam melakukan penjadwalan sem
Tahap 4 : Penyelesaian dengan fasilitasi dan monitoring guru Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam melaksanakan rancangan yang tel
Tahap 5 : Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil karya proyek Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil kar
Tahap 6 : Evaluasi proses dan hasil Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan evaluasi terhadap aktiv
dan yang lebih penting lagi, serta dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi soasial,
serta hubungan antar manusia. Misalnya, telah dibuktikan bahwa menggunakan model pembelajaran kooperatif sangat
efektif untuk memperbaiki hubungan antar suku dan etnik di dalam kelas yang bersifat multikultural, serta hubungan antara
Adapun tujuan model pembelajaran kooperatif secara ringkas dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu hasil belajar
akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial peserta didik. Berikut contoh sintaks
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, dan tentunya juga dapat dipelajari selangkah demi
selangkah. Oleh karena itu, guru sangat berperan dalam membantu siswa memperoleh pengetahuan prosedural
(pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu), pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu), dan
(saintifik), haruslah mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta. Komponen-komponen tersebut dapat dimunculkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, tapi bukan sebagai
siklus pembelajaran.
Oleh sebab itu, dalam membuat sintaks untuk model pembelajaran yang digunakan haruslah dengan pendekatan ilmiah.
Itulah lima contoh sintaks model pembelajaran beserta panduan langkah pembuatannya yang bisa Bapak/Ibu Guru terapkan