Anda di halaman 1dari 2

Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran

Posted on Author dhelilik 14
Bertema – Sintaks model Problem Based Learning dalam Pembelajaran
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran.
Ketiga model pembelajaran tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta
mengembangkan rasa keingintahuan.
Ketiga model tersebut adalah:
(1) model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning),
(2) model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL),
(3) model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning/PJBL).
Namun selain ketiga model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. guru juga
diperbolehkan untuk mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model
pembelajaran yang lain.
Misalnya Cooperative Learning yang mempunyai berbagai metode seperti: Jigsaw, Numbered Head
Together (NHT), Make a Match, Think-Pair-Share (TPS). Example not Example, Picture and Picture, dan
lainnya.
Pada kesempatan ini admin akan membagikan Sintaks Model Problem Based Learning Dalam
Pembelajaran.
Sintaks Model Problem Based Learning
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai
kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok. serta lingkungan nyata untuk
mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual.
Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada
permasalahan baru/nyata. pengintegrasian konsep Higher Order Thinking Skills (HOTS), keinginan dalam
belajar, mengarahkan belajar diri sendiri, dan keterampilan.
Karakteristik yang tercakup dalam Problem Based Learning (PBL) antara lain:
(1) masalah digunakan sebagai awal pembelajaran;
(2) biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara
mengambang (ill-structured);
(3) masalah biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple-perspective);
(4) masalah membuat pembelajar tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran
yang baru;
(5) sangat mengutamakan belajar mandiri;
(6) memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja, dan
(7) pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.
Karakteristik ini menuntut peserta didik untuk dapat menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
terutama kemampuan pemecahan masalah.
Pada Problem Based Learning (PBL), guru berperan sebagai guide on the side dari pada sage on the
stage. Hal ini menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal pembelajaran.
Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum berdasarkan informasi dari
buku teks atau sumber informasi lainnya.
Langkah kerja (sintak) model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1) Orientasi peserta didik pada masalah;
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Berdasarkan sintak tersebut, langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang bisa
dirancang oleh guru adalah sebagai berikut:
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Orientasi peserta didik Guru menyampaikan masalah yang Kelompok mengamati dan memahami masalah
pada masalah akan dipecahkan secara kelompok. yang disampaikan guru atau yang diperoleh dari
Masalah yang diangkat hendaknya bahan bacaan yang disarankan.
kontekstual. Masalah bisa ditemukan
sendiri oleh peserta didik melalui
bahan bacaan atau lembar kegiatan.

Mengorganisasikan Guru memastikan setiap anggota Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas
peserta didik untuk memahami tugas masing-masing. untuk mencari data/ bahan-bahan/ alat yang
belajar. diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Membimbing Guru memantau keterlibatan peserta Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari
penyelidikan individu didik dalam pengumpulan data/ data/ referensi/ sumber) untuk bahan diskusi
maupun kelompok. bahan selama proses penyelidikan. kelompok.

Mengembangkan dan Guru memantau diskusi dan Kelompok melakukan diskusi untuk menghasil-
menyajikan hasil karya. membimbing pembuatan laporan kan solusi pemecahan masalah dan hasilnya
sehingga karya setiap kelompok siap dipresentasikan/disajikan dalam bentuk karya.
untuk dipresentasikan.

Menganalisis dan Guru membimbing presentasi dan Setiap kelompok melakukan presentasi,


mengevaluasi proses mendorong kelompok memberikan kelompok yang lain memberikan apresiasi.
pemecahan masalah. penghargaan serta masukan kepada Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/ 
kelompok lain. Guru bersama peserta membuat kesimpulan sesuai dengan masukan
didik menyimpulkan materi. yang diperoleh dari kelompok lain.
Kelebihan model Problem Based Learning (PBL) antara lain:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik;
b. Mengembangkan pengendalian diri peserta didik;
c. Memungkinkan peserta didik mempelajari peristiwa secara multidimensi dan mendalam;
d. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah;
e. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan masalah;
f. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang memungkinkan mereka
belajar dan bekerja dalam tim;
g. Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;
h. Mengintegrasikan teori dan praktik yang memungkinkan peserta didik menggabungkan pengetahuan
lama dengan pengetahuan baru;
i. Memotivasi pembelajaran;
j. Peserta didik memperoleh keterampilan mengelola waktu; dan
k. Pembelajaran membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.

Anda mungkin juga menyukai