Anda di halaman 1dari 4

Langkah-Langkah Problem Based Learning [PBL] dalam Proses Pembelajaran

Posted on Author dhelilik


Bertema.com – Langkah-Langkah Problem Based Learning [PBL] dalam Proses
Pembelajaran –

Pada kesempatan ini admin Bertema, akan berbagi informasi Langkah-Langkah Problem
Based Learning [PBL] dalam Proses Pembelajaran.

Langkah-Langkah Problem Based Learning [PBL] dalam Proses Pembelajaran. Wajib


Dipahami Guru, dalam meningkatkan kecakapan Literasi dan numerasi peserta didik
melalui proses pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kompetensi peserta
didik dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan kehidupan dengan menggunakan
sintesis informasi yang diperolehnya.

Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang


Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran. Ketiga model pembelajaran
tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa
keingintahuan.

Ketiga model tersebut adalah:

(1) model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/ Penemuan (Discovery/ Inquiry Learning),

(2) model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL),

(3) model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning/PJBL).

Namun selain ketiga model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
guru juga diperbolehkan untuk mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan
model pembelajaran yang lain.

Misalnya Cooperative Learning yang mempunyai berbagai metode seperti: Jigsaw,


Numbered Head Together (NHT), Make a Match, Think-Pair-Share (TPS). Example not
Example, Picture and Picture, dan lainnya.

Langkah-Langkah Problem Based Learning [PBL] dalam Proses Pembelajaran


Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan
berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok. serta
lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan
kontekstual.

Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada
permasalahan baru/nyata. pengintegrasian konsep Higher Order Thinking Skills (HOTS),
keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri, dan keterampilan.

Karakteristik yang tercakup dalam Problem Based Learning (PBL) antara lain:
(1) masalah digunakan sebagai awal pembelajaran;

(2) biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara
mengambang (ill-structured);

(3) masalah biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple-perspective);

(4) masalah membuat pembelajar tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah


pembelajaran yang baru;

(5) sangat mengutamakan belajar mandiri;

(6) memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja, dan

(7) pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.

Karakteristik ini menuntut peserta didik untuk dapat menggunakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi, terutama kemampuan pemecahan masalah.

Pada Problem Based Learning (PBL), guru berperan sebagai guide on the side dari
pada sage on the stage. Hal ini menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal
pembelajaran.

Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum berdasarkan
informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya.

Sintaks atau Langkah kerja Model Problem Based Learning (PBL) dalam
pembelajaran mengikuti tahapan sebagai berikut:

1) Orientasi peserta didik pada masalah;

2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;

3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


Berdasarkan sintak tersebut, langkah-langkah dalam pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) yang bisa dirancang oleh guru adalah sebagai berikut:

AKTIVITAS PESERTA
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU
DIDIK
Orientasi peserta didik Guru menyampaikan Kelompok mengamati dan
pada masalah masalah yang akan memahami masalah yang
dipecahkan secara disampaikan guru atau
kelompok. yang diperoleh dari bahan
bacaan yang disarankan.
Masalah yang diangkat
hendaknya kontekstual.
Masalah bisa ditemukan
sendiri oleh peserta didik
melalui bahan bacaan atau
lembar kegiatan.

Mengorganisasikan Guru memastikan Peserta didik berdiskusi


peserta didik untuk setiap anggota memahami dan membagi tugas untuk
belajar. tugas masing-masing. mencari data/ bahan-bahan/
alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.

Membimbing Guru memantau Peserta didik melakukan


penyelidikan individu keterlibatan peserta didik penyelidikan (mencari data/
maupun kelompok. dalam pengumpulan data/ referensi/ sumber) untuk
bahan selama proses bahan diskusi kelompok.
penyelidikan.

Mengembangkan dan Guru memantau diskusi Kelompok melakukan


menyajikan hasil karya. dan membimbing diskusi untuk menghasil-
pembuatan laporan kan solusi pemecahan
sehingga karya setiap masalah dan hasilnya
kelompok siap untuk dipresentasikan/disajikan
dipresentasikan. dalam bentuk karya.

Menganalisis dan Guru membimbing Setiap kelompok


mengevaluasi proses presentasi dan mendorong melakukan presentasi,
pemecahan masalah. kelompok memberikan kelompok yang lain
penghargaan serta memberikan apresiasi.
masukan kepada Kegiatan dilanjutkan
kelompok lain. Guru dengan merangkum/
bersama peserta didik membuat kesimpulan
menyimpulkan materi. sesuai dengan masukan
yang diperoleh dari
kelompok lain.

Kelebihan model Problem Based Learning (PBL) antara lain:


a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik;

b. Mengembangkan pengendalian diri peserta didik;


c. Memungkinkan peserta didik mempelajari peristiwa secara multidimensi dan mendalam;

d. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah;

e. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan
masalah;

f. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang memungkinkan


mereka belajar dan bekerja dalam tim;

g. Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;

h. Mengintegrasikan teori dan praktik yang memungkinkan peserta didik menggabungkan


pengetahuan lama dengan pengetahuan baru;

i. Memotivasi pembelajaran;

j. Peserta didik memperoleh keterampilan mengelola waktu; dan

k. Pembelajaran membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.

Baca: Sintaks Sintak model Discovery Learning dalam Pembelajaran


Demikianlah Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) dalam
Pembelajaran, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai