Anda di halaman 1dari 13

Adapun perubahan-perubahan tersebut adalah: 1).

Perhatian siswa dalam mengikuti proses


pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, 2). Adanya peningkatan
penguasaan materi pelajaran IPA siswa dalam proses belajar mengajar dengan penerapan
Metode Discovery, juga ditemukan hal-hal lain di antaranya: a). Semangat/antusias, b).
Motivasi dan minat, c). Percaya diri, dan d). Interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru.
Kesimpulan penelitian ini bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Metode Discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Materi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


Berdasarkan sintak tersebut, langkah-langkah pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) yang bisa dirancang oleh guru adalah sebagai berikut:

AKTIVITAS PESERTA
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU
DIDIK

Orientasi peserta didik Guru menyampaikan Kelompok mengamati dan


pada masalah masalah yang akan memahami masalah yang
dipecahkan secara disampaikan guru atau yang
kelompok. diperoleh dari bahan bacaan
yang disarankan.
Masalah yang
diangkat hendaknya
kontekstual. Masalah
bisa ditemukan
sendiri oleh peserta
didik melalui
bahan bacaan atau
lembar kegiatan.

Mengorganisasikan Guru memastikan Peserta didik berdiskusi dan


peserta didik untuk setiap anggota membagi tugas untuk mencari
belajar. memahami data/ bahan-bahan/ alat yang
tugas masing-masing. diperlukan untuk menyelesaikan
masalah.
Membimbing Guru memantau Peserta didik melakukan
penyelidikan individu keterlibatan peserta penyelidikan (mencari data/
maupun kelompok. didik dalam referensi/ sumber) untuk bahan
pengumpulan data/ diskusi kelompok.
bahan selama proses
penyelidikan.

Mengembangkan dan Guru memantau Kelompok melakukan diskusi


menyajikan hasil karya. diskusi dan untuk menghasil-kan solusi
membimbing pemecahan masalah dan hasilnya
pembuatan laporan dipresentasikan/disajikan dalam
sehingga karya setiap bentuk karya.
kelompok siap untuk
dipresentasikan.

Menganalisis dan Guru membimbing Setiap kelompok melakukan


mengevaluasi proses presentasi dan presentasi, kelompok yang lain
pemecahan masalah. mendorong kelompok memberikan apresiasi. Kegiatan
memberikan dilanjutkan dengan merangkum/ 
penghargaan serta membuat kesimpulan sesuai
masukan kepada dengan masukan yang diperoleh
kelompok lain. Guru dari kelompok lain.
bersama peserta didik
menyimpulkan
materi.

Kelebihan model Problem Based Learning (PBL) antara lain:


a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik;

b. Mengembangkan pengendalian diri peserta didik;

c. Memungkinkan peserta didik mempelajari peristiwa secara multidimensi dan


mendalam;
d. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah;

e. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan
masalah;

f. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang


memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim;

g. Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;

h. Mengintegrasikan teori dan praktik yang memungkinkan peserta didik


menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru;

i. Memotivasi pembelajaran;

j. Peserta didik memperoleh keterampilan mengelola waktu; dan

k. Pembelajaran membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.

Baca: Sintaks Sintak model Discovery Learning dalam Pembelajaran

1. Project based learning (PJBL) atau pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu model
pembelajaran student centered  yang menggunakan proyek atau kegiatan nyata sebagai inti
pembelajaran yang nantinya akan menghasilkan sebuah karya yang nantinya akan
dipersentasikan.

Langkah-langkahnya :

1. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.


2. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
3. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan
yang diajukan.
4. Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola informasi
untuk memecahkan permasalahan.
5. Proses evaluasi dijalankan secara kontinu.
6. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.
7. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Kekurangan PJBL:
1. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang kompleks
2. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena menambah biaya untuk
memasuki sistem baru.
3. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang
peran utama di kelas. Ini merupakan tradisi yang sulit, terutama bagi instruktur yang kurang
atau tidak menguasai teknologi.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Oleh karena itu, disarankan untuk
menggunakan team teaching dalam pembelajaran.
5. Peserta didik memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
7. Apabila topik yang diberikan pada masing masing kelompok berbeda, dikhatirkan peserta
didik tidak memahami topik secara keseluruhan.

Kelebihan PJBL :

1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka
untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem
kompleks.
4. Meningkatkan kolaborasi.
5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan
komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan
dirancang untuk berkembang sesuai dengan dunia nyata.
9. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik
menikmati proses pembelajaran.

2. Penggunaan media mengajar sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa karena dapat
menumbuhkan minat belajar siswa dengan adanya media yang menarik, metode mengajar
lebih bervariasi sehingga siswa tidak mudah bosan serta memperjelas makna bahan pelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PJBL)


Berdasarkan karakteristik tersebut, langkah-langkah pembelajaran Project Based
Learning (PJBL) yang bisa dirancang oleh guru adalah sebagai berikut:

AKTIVITAS PESERTA
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU
DIDIK

Pertanyaan Mendasar Guru menyampaikan Mengajukan pertanyaan


topik danmengajukan mendasar apa yang harus
pertanyaan bagaimana dilakukan peserta didik
cara memecahkan terhadap topik/ pemecahan
masalah. masalah.

Mendesain Perencanaan Guru memastikan setiap Peserta didik berdiskusi


Produk peserta didik dalam menyusun rencana
kelompok memilih dan pembuatan proyek
mengetahui prosedur pemecahan masalah meliputi
pembuatan pembagian tugas, persiapan
proyek/produk yang alat, bahan, media, sumber
akan dihasilkan. yang dibutuhkan.

Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik Peserta didik menyusun


Pembuatan membuat kesepakatan jadwal penyelesaian proyek
tentang jadwal dengan memperhatikan batas
pembuatan proyek waktuyang telah ditentukan
(tahapan-tahapan dan bersama.
pengumpulan).

Memonitor Keaktifan dan Guru memantau Peserta didik melakukan


Perkembangan Proyek keaktifanpeserta didik pembuatan proyek sesuai
selama melaksanakan jadwal, mencatat setiap
proyek, memantau tahapan, mendiskusikan
realisasi perkembangan masalah yang muncul
dan membimbing jika selamapenyelesaian proyek
mengalami kesulitan. dengan guru.

Menguji Hasil Guru berdiskusi tentang Membahas kelayakan proyek


prototipe proyek, yang telah dibuat dan
memantau keterlibatan membuat laporan produk/
peserta didik, mengukur karya untuk dipaparkan
ketercapaian standar. kepada orang lain.

Evaluasi Pengalaman Guru membimbing Setiap peserta didik


Belajar proses pemaparan memaparkan laporan, peserta
proyek, menanggapi didik yang lain memberikan
hasil, selanjutnya guru tanggapan, dan bersama guru
dan peserta didik menyimpulkan hasil proyek.
merefleksi/ kesimpulan.

Penerapan Project-based Learning (PjBL) sebagai berikut:


a. Topik/materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat
kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah proyek/karya yang menarik;

b. Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja (satu peserta didik
menghasilkan satu proyek);

c. Proyek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan dalam 3-4 pertemuan);

d. Proyek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan proyek


bermuara pada peningkatan hasil belajar;

e. Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat proyek diusahakan tersedia
di lingkungan sekitar. dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/sampah yang tidak
terpakai agar menjadi bernilai guna; dan

f. Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan, menemukan,


dan menyampaikan produknya kepada orang lain.
Dalam penerapan model pembelajaran yang telah diuraikan di atas, seorang guru
hendaknya memahami cara menentukan model pembelajaran yang akan digunakan.

Adapun tahapan penentuan model pembelajaran sebagai berikut:

1. Memahami sintaks tiap model pembelajaran;

2. Menganalisis konten/ materi pembelajaran;

3. Memahami konteks peserta didik;

Jika peseta didik belum siap, perlu dibangun jembatan penghubung antara proses
LOTS menuju HOTS. yaitu membangun skema pengetahuan awal dengan
pengetahuan baru.

4. Mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses berpikir


tingkat tinggi dengan menciptakan dilemma. kebingungan, tantangan, dan ambiguitas
dari permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik;

5. Menentukan keterampilan yang akan digunakan untuk menghadapai situasi nyata


tersebut;

6. Mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran;

7. Menentukan luaran (output) yang akan dihasilkan; dan

8. Menganalisis situasi, keterampilan, dan luaran dengan sintak model pembelajaran


untuk menentukan model yang relevan.

Dampak Instruksional yang ditimbulkan project based learning adalah pemahaman tentang kaitan


pengetahuan tentang dunia nyata dan bagaimana menggunakan pengetahuan dalam pemecahan
masalah. Dampak instruksional timbul dari langkah-langkah (a) menentukan pertanyaan
mendasar, (b) mendesain perencanaan proyek, (c) menyusun jadwal, (d) memonitor siswa dalam
kemajuan proyek, (e) menguji hasil, dan (f) evaluasi pengalaman. Tahapan menentukan
pertanyaan dasar berperan mengaitkan skema yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan
dipelajari siswa. Tahapan mendesain perencanaan proyek mengarahkan siswa untuk merancang
suatu hal secara sistematis dan efisien. Tahapan menyusun jadwal membuat siswa terbiasa dalam
membuat perencanaan dan estimasi dalam penyelesaian proyek. Tahapan monitoring siswa dalam
kemajuan proyek membuat siswa terbiasa terbuka akan masukan yang didapatkan. Tahapan
menguji hasil membuat siswa mengetahui kualitas pekerjaan yang telah diselesaikan. Tahap akhir
yaitu mengevaluasi pengalaman membuat siswa terbiasa melakukan refleksi terhadap berbagai
aktivitas yang dijalani dalam pembelajaran.

Selain dampak instruksional dalam project based learning terdapat pula dampak pengiring yang
ditimbulkan secara tidak langsung dalam proses pembelajaran. Adapun dampak pengiring yang
ditimbulkan adalah mempercepat self regulated learning, menciptakan lingkungan kelas yang
demokratis, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kolaborasi, dan
meningkatkan kemampuan mengelola sumber.

https://guruinovatif.id/@pandecahya123/project-based-learning-berorientasi-amandapot-toga-
pada-siswa-kelas-iv-b-di-sd-negeri-18-pemecutan

Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta
didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang
dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.

https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2021/03/25/penerapan-pbl-pada-
pembelajaran-pembiakan-tanaman-di-era-pandemi-covid-19/

. Pertemuan Ketiga Langkah Sintak Pembelajaran Model Pembe lajaran Kegiatan


Pendahuluan

Kegiatan Inti (Model PjBL)

Fase 1. Penentuan pertanyaan mendasar


Deskripsi

Alokasi Waktu

a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru. b. Guru meminta salah
satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar. c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru memberi apersepsi tentang sistematika
membuat rancangan atau laporan ilmiah. e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan indikator pencapaian kompetensi. Guru
membimbing peserta didik untuk menemukan pertanyaan-pertanyaan mendasar terkait
dengan faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan, melalui gambar yang disediakan.

10 menit

10 Menit

13

Mengapa pucuk tanaman dapat berbelok ke arah cahaya? Mengapa jenis tanaman yang
sama namun warna daun berbeda? Faktor apa sajakan yang berpengaruh? Fase 2. Peserta
didik diminta merencanakan proyek percobaan Mendesain pertumbuhan. Perencanaan
Peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas Proyek proyek tersebut. Peserta
membuat aturan penyelesaian proyek. 1. Dilakukan secara berkelompok 2. Waktu
dimulainya percobaan. 3. Waktu pengamatan 4. Pembagian tugas dalam kelompok 5.
Waktu penyelesaian tugas. 6. Sistematika pelaporan. Fase 3. Pengajar dan peserta didik
menyusun jadwal aktivitas Menyusun penyelesaian proyek. Jadwal Waktu Rencana Kegiatan
Hari ke-1 Merendam biji dan menyiapkan alat Hari ke-2 Menaman biji Hari ke 3 -
Pengumpulan data 7 pertumbuhan dan perkembangan Hari ke-8 Penyusunan Laporan Fase
4. Guru menggunakan rubrik memonitor aktivitas yang Memonitor penting dari peserta
didik selama menyusun jadwal di peserta didik dalam kelompok (selebih-nya monitor
dilakukan di luar dan jam pelajaran). kemajuan proyek Fase 5.  Guru menilai laporan
rancangan tugas percobaan Menguji pertumbuhan, memberikan pertanyaan-pertanyaan
Hasil, yang berkaitan dengan percobaan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
15 menit

20 menit

5 menit

10 menit

14

Fase 6. Mengevalua si Pengalaman

Kegiatan Penutup

 Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan.  Pada akhir proses pembelajaran, guru
dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas selama merancang tugas proyek. 
Perwakilan peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamanya selama
menyelesaikan perancangan proyek.  Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan
suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap
pertama pembelajaran. a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk dijawab secara
bersama, terkait evaluasi yang diberikan. b. Guru memilah hasil evaluasi. c. Guru
memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten. d. Guru
memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya, presentasi hasil percobaan.

10 menit

10 menit

4. Pertemuan Keempat (tidak menggunakan model, tetapi dengan metode diskusi interaktif)
Langkah Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari guru. 10 menit b. Guru meminta salah satu
peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam belajar. c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru memberi apersepsi tentang peristiwa
berbeloknya tanaman kea rah cahaya. e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan indikator pencapaian kompetensi. Kegiatan Inti 
Peserta didik duduk sesuai kelompoknya masing-masing. 70 menit  Peserta didik
mempersiapkan diri untuk presentasi.  Peserta didik mempresentasikan hasil
percobaannya.  Peserta didik mengamati hasil percobaan dari kelompok lain.  Peserta
didik mendengarkan dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi 
Kelompok yang presentasi berdiskusi dan peserta lain juga mendiskusikan pertanyaan yang
muncul  Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain.  Presentasi
selesai, diganti dengan kelompok yang 15

Kegiatan Penutup

berbeda. a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk 10 menit dijawab secara
bersama, terkait evaluasi yang diberikan. b. Guru memilah hasil evaluasi. c. Guru
memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten. d. Guru
memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya; Ulangan KD. Pertumbuhan dan
perkembangan.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.Teknik penilaian No Aspek Teknik 1


Sikap Observasi kegiatan diskusi Penilaian antar teman Observasi sikap 2 Pengetahuan Tes
tertulis

Keterampilan

Observasi kegiatan diskusi Penilaian presentasi & Laporan

2. Instrumen penilaian 1). Penilaian sikap; a). Lembar observasi kegiatan diskusi No Nama
Berani Santun Rasa Ingin tahu 1

B
3

Bentuk Instrumen Lembar observasi Format penilaian Jurnal guru Soal Pilihan Ganda dan
uraian Lembar observasi Format penilaian

Komunikatif

Modus sikap

Predikat

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:. Kolom Aspek
perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 = sangat baik, 3 = baik, 2
= cukup, 1 = kurang b). Format penilaian antar peserta didik Daftar Penilaian Antar Peserta
Didik Topik/Sub. Topik : Pertumbuhan dan Perkembangan Tanggal Penilaian : ……………………
Nama peserta didik yang dinilai : …………………... Nama Penilai : …………………..

https://zdocs.tips/doc/rpp-1-pertumb-dan-perkemb-1-3plezlrvl319
https://docplayer.info/210184949-Rencana-pelaksanaan-pembelajaran.html isi rpp PjBL

Anda mungkin juga menyukai