Anda di halaman 1dari 49

IMPLEMENTASI PROJECT-BASED LEARNING BERDIFERENSIASI

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI SMP AL-MADINA


WONOSOBO

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Rifqi Aulia Rohman, M.Pd.I

Disusun oleh:

1. Zidron Abdulloh
2. Arina Sabila Rosyadi
3. Khofifah Romatul Ummah
4. Wirda Laila Cholizatul Muna

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS ALQUR’AN (UNSIQ)
WONOSOBO JAWA TENGAH
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Laporan Penelitian : Implementasi Metode Project-Based Learning (PjBL)


Berdiferensiasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di SMP
Al-Madina Wonosobo
2. Penyelenggara : Praktikum ASABANA Pendidikan Bahasa Arab FITK
UNSIQ
3. Alamat : Jl. Raya Kalibeber Km.3, Kalibeber, Mojotengah,
Wonosobo, Jawa Tengah, 56351

Telah melaksanakan kegiatan Penyusunan Laporan Penelitian Praktikum ASABANA 1 tahun


2022/2023.

Mengetahui Wonosobo, 03 Maret 2023

Dosen Pembimbing Penelitian Ketua Tim,

(Rifqi Aulia Rahman, M.Pd.I) (Zidron Abdulloh)

NIDN. 0612089002 NIDN. 062702198701

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan  kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas asabana tanpa suatu halangan yang
berarti. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.
Selanjutnya kami mengucapkan syukur sehingga akhirnya kita semua mampu menyelesaikan
tugas asaba yaitu tentang micro penelitian “Implementasi Project Based Learning
Berdiferensiasi Mata Pelajaran Bahasa Arab di SMP Al Madina Wonosobo”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan penelitian yang telah kami buat. Kami berharap
semoga laporan penelitian yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Wonosobo, Marer 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................................................................2

Kata Pengantar ...................................................................................................................3

Daftar isi ..............................................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................5
B. Rumusan masalah ...................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................6
D. Kajian Pustaka ........................................................................................................7
E. Landasan teori .........................................................................................................8
1. Project Based Learning............................................................................................8
a. Pengertian Based Learning................................................................................9
b. Karakteristik Modal Project Based Learning.....................................................9
c. Teori yang mendasari model based learning...................................................10
d. Prinsip prinsip model based learning...............................................................10
e. Langkah Langkah.............................................................................................12
2. Pembelajaran Berdiferensiansi...............................................................................13
a. Pengertian Pembelajaran Berdifernsiasi..........................................................13
b. Prinsip Prinsip Kunci Pembelajaran................................................................14
F. Metode penelitian...................................................................................................17
G. Laporan Hasil penelitian........................................................................................21
H. Kesimpulan............................................................................................................29
I. Daftar Pustaka........................................................................................................29
J. Lampiran Lampiran................................................................................................31
K. Dokumentasi .........................................................................................................45
L. Biografi Penulis......................................................................................................48

4
A. Latar Belakang

Metode Project-Based Learning (atau disingkat PjBL) adalah sebuah pendekatan


pembelajaran yang berpusat pada proyek atau tugas terstruktur yang dirancang untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan
kehidupan nyata (Khaira, 2022). Metode PjBL memungkinkan siswa untuk belajar secara
mandiri dan kolaboratif, dengan mengajak mereka untuk merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi proyek mereka sendiri. Dalam metode PjBL, siswa terlibat dalam pembelajaran
yang lebih mendalam dan kontekstual karena mereka harus menyelesaikan proyek yang
mengintegrasikan berbagai keterampilan dan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran.
Metode ini juga mendorong siswa untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif, serta memperluas kemampuan sosial dan emosional mereka melalui interaksi dengan
rekan-rekan mereka dalam tim.

Penerapan metode PjBL dalam pembelajaran dapat membawa manfaat besar bagi
siswa, seperti peningkatan keterampilan berpikir kritis, keterampilan kolaborasi, kemampuan
memecahkan masalah, serta pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran yang
dipelajari (Rineksiane, 2022). Seperti dua sisi mata uang, metode ini juga memerlukan
persiapan yang matang dari guru, seperti memilih topik proyek yang sesuai, merancang tugas
dan rubrik evaluasi yang tepat, serta memfasilitasi proses belajar siswa secara efektif. Dalam
penerapan metode PjBL, guru harus berperan sebagai fasilitator dan pembimbing, sehingga
siswa dapat memperoleh pengalaman pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan
berdampak positif bagi perkembangan mereka sebagai individu yang mandiri dan
berkompeten.

Sementara itu, Penerapan metode tertentu dalam pembelajaran Bahasa Arab memang
perlu dipertimbangkan, terutama metode dengan keaktifan dan kreativitas penuh yang
disematkan kepada siswa. Metode PjBL dalam pembelajaran Bahasa Arab ini diterapkan di
SMP Al-Madina Wonosobo sudah semestinya terdapat beberapa kendala dan hambatan.
Selain karena sekolah ini secara umum di bawah payung kemendikbud, juga karena
kebetulan penerapan PjBL ini hanya diimplementasikan di kelas unggulan. Selain itu,
nampaknya system pembedaan kelas (diferensiasi) di sekolah ini juga berimplikasi
pembedaan metode yang digunakan. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan merancang strategi pembelajaran yang
memenuhi kebutuhan tersebut, seperti memberikan materi pelajaran Bahasa Arab dalam

5
kemasan yang berbeda, memberikan tantangan yang berbeda pada siswa yang berbeda, serta
memberikan dukungan dan umpan balik yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan siswa untuk belajar dalam suasana yang


lebih nyaman dan sesuai dengan gaya belajar mereka, sehingga mereka dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mandiri dengan lebih baik
(Hasnawati & Netti, 2022). Pendekatan ini juga dapat membantu siswa yang kurang tertarik
atau kesulitan dalam belajar, serta mendorong siswa yang lebih berbakat untuk
mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Namun, penerapan PjBL berdiferensiasi
memerlukan persiapan dan pemahaman yang matang dari guru, termasuk kemampuan
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, merancang strategi pembelajaran yang sesuai, dan
memberikan dukungan dan umpan balik yang tepat pada setiap siswa. Dalam hal ini, guru
harus memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang setiap siswa dalam kelasnya, serta
mampu memfasilitasi interaksi antar-siswa dalam suasana belajar yang saling mendukung
dan menghargai keunikan individu.

Berdasarkan penelusuran penelitian sebelumnya, penulis menemukan beberapa artikel


dengan tema yang sama, yakni metode pembelajaran PjBL untuk mata pelajaran Bahasa
Arab. Seperti penelitian (Harun, 2020; Khaira, 2022; Ma’ruf & Makruf, 2021; Norul’Azmi &
Zakaria, 2021; Noviani, 2022; Rineksiane, 2022; Vahlepi et al., 2021), namun belum ada
penelitian yang membahas penerapan PjBL dalam pembelajaran Bahasa Arab dengan model
differensiasi. Oleh karena itu, penelitian ini akan mendalami Langkah-langkah penerapan
metode PjBL juga, juga menganalisis problem, kendala dan hambatan dalam
implementasinya

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi metode PjBL berdiferensiasi dalam pembelajaran Bahasa
Arab di SMP Al-Madina Wonosobo?
2. Apa problematika, hambatan dan kendala dalam implementasinya?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan implementasi metode PjBL berdiferensiasi dalam
pembelajaran Bahasa Arab di SMP Al-Madina Wonosobo
2. Untuk menganalisis problematika, hambatan dan kendala dalam implementasi metode
PjBL dalam pembelajaran Bahasa Arab

6
D. Kajian Pustaka
Untuk menghindari kesamaan penulisan dan plagiat, maka penulis mencantumkan
beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan rencana penelitian penulis. Diantara
penelitian-penelitian tersebut adalah :
1.Jurnal karya Ali Mufti mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kaliajaga
yang berjudul “Project-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi pada Mata Pelajaran Bahasa Arab”. Hasil penelitian ini adalah
Kurikulum mata pelajaran bahasa Arab berdasarkan KMA 183 dan 184 tahun 2019
diarahkan untuk mengakomodir kebutuhan keterampilan yang harus dimiliki oleh
siswa pada abad 21, yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, kolaborasi, dan komunikasi.
Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan capaian atau tujuan tersebut
adalah model Project-based learning (PjBL). Persamaan penelitian kami dengan
penulis yaitu Ali Mufi adalah sama menggunakan metode penelitian kualitatif dan
juga mengangkat tentang implementasi bahasa arab menggunakan metode PJBL.
Sedangkan perbedaannya adalah sasaran penelitiannya dimana jurnal dari Ali Mufti
menggunakan pendefinisian proses pembelajaran di Madrasah Aliyah yang
diharapkan mampu berpikir dengan keterampilan tinggi dan kritis (HOTS) sedangkan
kami mengangkat sasaran penelitiannya di SMP Al Madina Wonosobo yang bertujuan
untuk menggali bagaiamana penerapan metode PJBL
2.Jurnal Karya Aini Ummu Syukriya Guru SMA Islam P.B Soedirman 1 Bekasi yang
berjudul “Implementasi PjBL dengan Media Instagram pada Keterampilan Menulis
Bahasa Arab di SMA Islam P.B Soedirman 1 Bekasi”. Hasil Penelitan ini adalah
menjadikan media instagram salah satu upaya untuk memudahkan menerapkan PJBL
dan disisi lain siswa juga mampu menggunakan media untuk belajar bahasa arab
sehingga mampu meningkatkan kemampuan menulis arab. Persamaan penulis Aini
Ummu Syukria dengan jurnal kami adalah sama sama mengangkat tentang bagaimana
implementasi PJBL dan juga menggunakan metode penelitian yang kualitatif.
Sedangkan perbedaannya antara lain tentang tujuannya dimana penulis Aini Ummu
Syukria lebih spesifik yaitu untuk melatih kemahiran menulis sedangkan jurnal kami
tidak disebutkan kespesifikan tujuan menggunakan metode PJBL serta tempat
penelitian dan sasaran penelitian yang berbeda dimana jurnal kami sasarannya adalah
SMP Al Madina Wonosobo.
3. Jurnal Karya Retno Indraswari mahasiswa Jurusan Bahasa Asing Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang berjudul “PENERAPAN

7
PADUAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN
KOOPERATIF TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB”.
Tempat Penitian di MA Muhammadiyah Baturetno Wonogiri. Hasil Penelitian ini
bahwa paduan metode PBL dan Kooperatif tipe STAD efektif untuk meningkatkan
keterampilan membaca siswa kelas X MA Muhammadiyah Beturetno Wonogiri
terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa selama proses penelitian
berlangsung. Persamaan penulis Retno Indraswari dengan jurnal kami adalah
menggali tentang bagaimana proses penyampaian pelajaran bahasa arab menggunakan
metode PJBL. Sedangkan perbedaannya adalah metode penelitian dimana penulis
menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Sedangkan kami
menggunakan metode penelitian kualitatif dan penulis Retno Indraswari juga
menggunakan perpaduan antara PJBL dengan Kooperatif tipe STAD sedangkan jurnal
kami hanya tentang metode pembelajaran PJBL berdiferensi Mata Pelajaran Bahasa
Arab di SMP Al Madina.
E. Landasan Teori
1. Project Based Learning
a. Pengertian Based Learning
Model merupakan representasi tiga dimensi dari objek riil. Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2010).
Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas
belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya
menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain
(Mahendra, 2017).
“Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru
meliputi pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
yang sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh” (Maulana, 2014).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
model pembelajaran adalah pola pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir, proses pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru untuk

8
mencapai tujuan belajar. Salah satu model pembelajaran adalah model
pembelajaran berbasis proyek (Project-based learning).
Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik (student
centered) dan menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana
peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya
(Al-Tabany, 2017). Model project based learning (PjBL) merupakan suatu
model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses
pembelajaran.
“Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan
sebagai media” (Daryanto, 2013). Model pembelajaran berbasis proyek
(project based learning) merupakan pemberian tugas kepada semua peserta
didik untuk dikerjakan secara individual, peserta didik dituntut untuk
mengamati, membaca dan meneliti (Aqib, 2013).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah
pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat
memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan penelitian yang
mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan dan peserta
didik belajar secara mandiri serta hasil dari pembelajaran ini adalah produk.
b. Karakteristik Model Project Based Learning
Model pemebelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan
belajar, dalam hal ini tidak semua karakteristik dari model pembelajaran
tersebut cocok dengan karakteristik yang dimiliki peserta didik.
Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), yaitu:
1) Peserta didik sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka
kerja.
2) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
3) Peserta didik sebagai perancang proses untuk mencapai hasil.
4) Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan.
5) Melakukan evaluasi secara kontinue.

9
6) Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka
kerjakan.
7) Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya.
8) Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan (Aqib, 2013).
The characteristics of PBL are developing students’thungking skills,
allowing them to have creativity, encouraging them to work cooperatively,
and leading them to access the information on their own and to
demonstrate this information. PBL ussualy require students to participate
willingly in the meaningful learning activities proposed, mostly teamwork
(Chiang & Lee, 2016).
c. Teori Yang Mendasari Model Project-Based Learning
Model pembelajaran tidak lahir berkembang secara sendirinya,
melainkan memiliki landasan teoritis tertentu. Teori belajar yang melandasi
model pembelajaran project based learning adalah
1) Dukungan PjBL Secara Teoritis
Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) juga
didukung oleh teori belajar kontruktivistik bersandar pada ide bahwa
peserta didik membangun pengetahuannya sendiri didalam konteks
pengalamannya sendiri.
2) Dukungan PjBL Secara Empiris
Penerapam PjBL telah menunjukkan bahwa model tersebut
sanggup membuat peserta diidk mengalami proses pembelajaran yang
bermakna, yaitu pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan faham
kontruktivisme (Indonesia, 1997).

Menurut pemaparan diatas bahwa penerapan pembelajaran didalam


kelas bertumpu pada kegiatan belajar aktif dalam bentuk kegiatan (melakukan
sesuatu) dari pada kegiatan pasif seperti guru hanya mentransfer ilmu pada
tersebut. Pembelajaran ini memberi peluang untuk menyampaikan ide,
mendengarkan ide orang lain dan memperkenalkan ide sendiri kepada orang
lain, adalah suatu bentuk pembelajaran individu. Dari meningkatkan
ketrampilan dan memecahkan masalah secara bersama.

d. Prinsip-Prinsip Model Project Based Learning

10
Prinsip PjBL adalah sebuah upaya kompleks yang memerlukan analisis
masalah yang harus direncanakan, dikelola dan diselesaikan pada batas waktu
yang telah ditentukan terlebih dahulu. Prosedur yang digunakan PjBL adalah
perencanaan, implementasi/ penciptaan, dan pemrosesan sedangkan PBL
mengidentifikasi masalah, mengkonfrontasikan informasi baru dengan
pengalamannya, dan proses penemuan pengetahuan secara personal(Azmiati,
2019).
Pembelajaran berbasis project based learning mempunyai beberapa
prinsip (Wena, 2009), yaitu:
1) Prinsip Sentralisitis
Menegaskan bahwa kerja project based learning merupakan
esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi
pembelajaran, dimana peserta didik mengalami dan belajar konsep-
konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek.
2) Prinsip pendorong
Kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau permasalahan”
yang dapat mendorong peserta didik untuk berjuang memperoleh
konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu.Jadi kerja proyek ini
dapat sebagai ekternal motivation yang mampu mengunggah peserta
didik untuk menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-
tugas pembelajaran.
3) Prinsip invetigasi konstruktif
Merupakan yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang
mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi.
Dalam invetigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan,
penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery dan pembentukan
model.
4) Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi dapat diartikan sebagai kemandirian peserta
didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas
menentukan pilihan sendiri, bekerja dengan minimal supervise dan
bertanggung jawab. Oleh karena itu lembar kerja peserta didik,
petunjuk kerja pratikum dan sejenisnya bukan merupakan aplikasi dari
prinsip pembelajaran berbasis proyek.Dalam hal ini guru hanya

11
sebagai fasilitator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian peserta
didik.
5) Prinsip realistis
Proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti disekolah.
Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan perasaan
realistis kepada peserta didik, termasuk dalam memilih topik, tugas,
peran konteks kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun
standar produknya.
e. Langkah-langkah

Langkah-langkah pembelajaran dalam Project Based Learning


sebagaimana yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational
Foundation (Al Tabany, 2019) terdiri dari:

a. Dimulai dengan pertanyaan yang esensial


Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan
dimulai dengan suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial
diajukan untuk memancing pengetahuan, tanggapan, kritik dan ide
peserta didik mengenai tema proyek yang akan diangkat.
b. Perencanaan aturan pengerjaan proyek
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c. Membuat jadwal aktifitas
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk
mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan
proyek.
d. Me-monitoring perkembangan proyek peserta didik.
Pendidik bertanggung jawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik
pada setiap proses.

12
e. Penilaian hasil kerja peserta didik.
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam
mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masingmasing peserta didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
f. Evaluasi pengalaman belajar peserta didik.
Pada akhir proses pembelajarannya, pendidik dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudh
dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu amupun
kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek.

Pembelajaran Project Based Leaning memiliki langkah secara umum


yaitu: planning (perencanaan), creating (Impelementasi), Processing
(pengolahan) (Rezeki et al., 2015). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang diungkapkan The George
Lucas Educational Foundation yang terdiri dari 6 langkah pembelajaran yaitu
dimulai dengan pertanyaan yang esensial, perencanaan aturan pengerjaan
proyek, membuat jadwal aktivitas, memonitoring perkembangan proye peseta
didik, penilaian hasil kerja peserta didik, evaluasi pengalaman belajar peserta
didik.

2. Pembelajaran Berdiferensiasi
a. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana
peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan,
apa yang disukai, dan kebutuhannya masingmasing sehingga mereka tidak
frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya (Magee & Breaux,
2013).
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami dan
menyadari bahwa tidak ada hanya satu cara, metode, strategi yang dilakukan
dalam mempelajari suatu bahan pelajaran.  Guru perlu menyusun bahan

13
pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas harian baik yang dikerjakan di kelas
maupun yang di rumah, dan asesmen akhir sesuai dengan kesiapan peserta
didik dalam mempelajari bahan pelajaran tersebut, minat atau hal apa yang
disukai peserta didiknya dalam belajar, dan bagaimana cara menyampaikan
pelajaran yang sesuai dengan profil belajar peserta didiknya. 
Jadi dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 3 aspek yang bisa
dibedakan oleh guru agar peserta didiknya dapat mengerti bahan pelajaran
yang mereka pelajari, yaitu aspek konten yang mau diajarkan, aspek proses
atau kegiatan-kegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh peserta didik di
kelas, dan aspek ketiga adalah asesmen berupa pembuatan produk yang
dilakukan di bagian akhir yang dapat mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.  Pembelajaran berdiferensiasi berbeda dengan pembelajaran
individual seperti yang dipakai untuk mengajar anak-anak berkebutuhan
khusus.  Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru tidak menghadapi peserta
didik secara khusus satu persatu agar ia mengerti apa yang diajarkan.  Peserta
didik dapat berada di kelompok besar, kecil atau secara mandiri dalam
belajar. 
Walaupun banyak tokoh pendidikan membicarakan hal ini, namun
pada tulisan kali ini akan dibahas ide dan hasil karya dari Carol Tomlinson,
seorang penggagas utama dari pembelajaran berdiferensiasi ini.
b. Prinsip-prinsip kunci Pembelajaran
Berdiferensiasi Pembelajaran Berdiferensiasi harus dibentuk melalui
cara berpikir guru yang menganggap setiap anak dapat bertumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Ada
lima prinsip dasar yang membantu guru dalam menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi ini (Tomlinson, 1999).
1. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar yang dimaksud meliputi lingkungan fisik
sekolah dan kelas dimana peserta didik menghabiskan waktunya
dalam belajar di sekolah.  Iklim belajar merujuk pada situasi dan
kondisi yang dirasakan peserta didik saat belajar, relasi, dan
berinteraksi dengan peserta didik lain maupun gurunya.  Di dalam
pembelajaran guru harus memberikan respon kepada peserta didik
sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar mereka supaya

14
kebutuhan mereka dalam belajar terpenuhi.  Guru perlu  memiliki
koneksi dengan peserta didiknya sehingga ia dapat mengenali profil
peserta didik yang diajarnya baik dalam hal kesiapan mereka dalam
menerima pelajaran, minat apa yang dimiliki peserta didiknya untuk
dapat dengan mudah menerima pelajaran, dan bagaimana cara yang
tepat untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik sesuai
dengan gaya belajar mereka masing-masing.
Di samping memiliki relasi dan koneksi dengan peserta didik,
guru juga perlu membuat peserta didiknya menaruh kepercayaan
terhadap dirinya. Kepercayaan dari peserta didik diperoleh guru
dengan cara:
a) memberikan respek yang benar terhadap nilai, kemampuan,
dan tanggung jawab dari peserta didik; 
b) memberikan optimisme kepada peserta didik bahwa mereka
memiliki kemampuan yang besar untuk mempelajari materi
pelajaran yang diberikan; 
c) aktif dan mendukung peserta didik secara nyata agar mereka
dapat sukses.
2. Kurikulum yang berkualitas
Di dalam kurikulum yang berkualitas tentu saja harus memiliki
tujuan yang jelas sehingga guru dapat tahu apa yang akan dituju di
akhir pembelajaran.  Di samping itu fokus guru dalam mengajar
adalah pada pengertian peserta didik, bukan pada apa materi yang
dihafalkan mereka.  Yang terpenting adalah pemahaman terhadap
materi pelajaran yang ada di benak peserta didik sehingga dapat
diterapkan dalam kehidupannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh guru adalah bagaimana
kurikulum yang ada dapat menantang semua peserta didiknya baik
yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, yang sedang, maupun di
bawah rata-rata.  Bagi peserta didik yang berada di atas ratarata, guru
perlu menantang mereka dengan pemikiran-pemikiran lain yang lebih
mendalam tentang materi yang dibahas sehingga mereka tidak akan
jenuh dan bosan dalam mempelajarinya. Sementara untuk peserta
didik yang berada di bawah ratarata, guru perlu memikirkan langkah-

15
langkah konkrit yang perlu dilakukan untuk dapat menolong mereka
selangkah demi selangkah dalam memahami materi pelajaran yang
disampaikan dan mencapai tujuan pembelajaran. 
3. Asesmen berkelanjutan
Yang dimaksud dengan asesmen yang berkelanjutan adalah
guru secara terus menerus melakukan formatif asesmen dalam
pembelajaran agar dapat memperbaiki pengajarannya dan juga
mengetahui apakah peserta didik sudah mengerti tentang materi
pelajaran yang dibahas. Jadi asesmen formatif ini tidak diberikan nilai
(angka), melainkan hanya sebagai diagnostik tes atau mengetahui
masalah-masalah apa yang dihadapi peserta didik sehingga sulit
mengerti, apa yang belum dimengerti, dan apa yang dapat dilakukan
oleh guru untuk membantu peserta didik meningkatkan
pengertiannya. 
Asesmen formatif sebagai proses belajar peserta didik juga
memberikan kesempatan monitoring pada peserta didik, untuk terus
melihat dan mengevaluasi perkembangan kompetensinya. Pengajaran
yang responsif Melalui asesmen akhir di setiap pelajaran, guru dapat
mengetahui apa kekurangan-kekurangannya dalam membimbing
peserta didiknya untuk memahami isi pelajaran.  Oleh karena itu, guru
dapat memodifikasi rencana pembelajaran yang sudah dibuat dengan
kondisi dan situasi lapangan saat itu sesuai dengan hasil dari asesmen
akhir yang dilakukan sebelumnya.  Karena pengajaran lebih penting
dari kurikulum sekolah sendiri, maka guru harus memberikan
responnya terhadap hasil pembelajaran yang sudah dilakukan. 
Respon dari guru adalah menyesuaikan pelajaran berikutnya sesuai
dengan kesiapan, minat, dan juga profil belajar peserta didik yang
guru dapatkan melalui asesmen di akhir pelajaran. 
5. Kepemimpinan dan Rutinitas di kelas
Guru yang baik adalah guru yang dapat mengatur kelasnya
dengan baik.  Kepemimpinan di sini diartikan bagaimana guru dapat
memimpin peserta didiknya agar dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik dan mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan. 
Sedangkan rutinitas di kelas mengacu pada keterampilan guru dalam

16
mengelola atau mengatur kelasnya dengan baik melalui prosedur dan
rutinitas di kelas yang dijalankan peserta didik-siswi setiap hari
sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.  Hal-
hal yang dapat dilakukan oleh guru misalnya:
a) Meletakkan materi dan bahan pelajaran yang dibutuhkan
peserta didik dapat dengan mudah dijangkau.
b) Memberikan arahan yang jelas dalam setiap tugas yang harus
dikerjakan peserta didik karena tidak semua peserta didik
mengerjakan tugas yang sama.
c) Menjaga agar suara percakapan peserta didik yang sedang
berdiskusi dalam kelompok tidak gaduh.
d) Menyediakan cara kepada peserta didik bagaimana meminta
bantuan guru ketika guru sedang membantu peserta didik
lainnya.
e) Menjelaskan kepada peserta didik apa yang mereka harus
lakukan setelah mereka selesai mengerjakan tugas yang
diberikan.
f) Mengatur bagaimana peserta didik tahu kapan harus
membantu temannya yang kesulitan dalam pembelajaran. 
g) Memberitahu peserta didik bagaimana meletakkan barang
barang atau materi pelajaran yang sudah dipakai dengan
teratur dan rapi.

F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada dasarnya metode penelitian merupakan langkah yang dilakukan untuk
memperoleh data atau informasi dengan tujuan dan manfaat tertentu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian Lapangan. Penelitian lapangan
(field research) merupakan suatu Penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan
mengangkat data yang ada di lapangan (Arikunto, 1995).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
Kualitatif. Penelitian Kualitatif (Qualitative Research) adalah penelitian Yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, Peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran Orang secara individual maupun

17
kelompok (Syaodih Sukmadinata, 2007). Dalam penelitian kualitatif, objek yang
diteliti masih belum Jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, dan hasil yang
Diharapkan belum jelas. Oleh karena itu Penelitian masih bersifat Sementara dan akan
berkembang setelah peneliti memasuki lapangan Atau konteks sosial.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Al-Madina Wonosobo. Penelitian ini
dilakukan karena peneliti ingin Mengetahui bagaimana Implementasi Project
Based Learning Berdiferensiasi pada mapel Bahasa Arab di SMP Al-Madina
Wonosobo
b. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan kurang lebih selama dua bulan. Adapun
jadwal penelitian adalah sebagai berikut:
No Tangal Kegiatan
1. 23 November Menentukan judul penelitian
2. 1 Desember Menentukan Tempat Penelitian
3. 9 Desember Membuat latar belakang dan kajian
teori
4. 4 Januari Merevisi judul
5. 6 Januari Membuat kajian teori kajian
pustaka dan metode penelitian
6. 10 Januari Merevisi kajian teori, kajian
pustaka dan metodelogi penelitian
8. 16 Januari Merevisi tempat penelitian
9. 2 Februari Membuat instrumen wawancara
dan instrume observasi
10. 7 Februari Survei tempat penelitian
11. 16 Februari Observasi penelitian di SMP Al-
Madina
12. 19 Februari Diskusi hasil penelitian
13. 2 Maret Mengkopiklasi kajian pustaka
landasan teori dan hasil penelitian
di template jurnal

18
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah sumber data yang memungkinkan penulis bisa
menggali data, yang menjadi subjek penelitian ini adalah:
a. Kepala Sekolah/Waka Kurikulum
Kepala Sekolah/Waka Kurikulum disini sebagai sumber informasi
mengenai Profil dan Kurikulum yang dipakai di SMP Al-Madina Wonosobo.
b. Guru
Adapun guru yang menjadi subjek penelitian adalah guru mata
pelajaran Bahasa arab yaitu sebagai sumber informasi mengenai Teknik
pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum Merdeka di SMP Al-Madina
Wonosobo
c. Siswa

Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI


yaitu sebagai sumber informasi mengenai efektifitas pembelajaran Bahasa
Arab di SMP Al-Madina Wonosobo

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan Data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
a. Wawancara
Wawancara atau Interview adalah teknik dialog antara Subjek sebagai
peneliti dengan objek yang sedang diteliti. Teknik Interview memiliki banyak
macam dan jenis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model

19
wawancara terstruktur untuk menghindari peluang terjadinya kesalahan tema
dan topik inti yang akan diwawancarakan. Teknik ini membantu peneliti
menemukan hipotesa yang tepat untuk mengatasi masalah (Muliawan, 2014).
Wawancara yang peneliti lakukan adalah untuk mendapatkan
informasi data-data berupa gagasan atau wacana dari narasumber terkait
Project Based Learning Berdiferensiasi pada mapel Bahasa Arab di SMP Al-
Madina Wonosobo
b. Observasi
Menurut Nasution, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.
Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Menurut Marshall menyatakan
bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari
perilaku tersebut (Sugiyono, 2013).
Observasi dilakukan dengan turun langsung ke lapangan, yaitu dengan
datang langsung di SMP Al-Madina Wobosobo. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi langsung. Data dari observasi kami catat pada buku
catatan dan untuk memperkuatnya kami juga mengambil beberapa foto
pendukung. Adapun data observasi tersebut untuk melengkapi data yang kita
butuhkan yaitu terkait Implementasi Project Based Learning Berdiferensiasi
pada mapel Bahasa Arab di SMP Al-Madina Wonosobo.
c. Dokumentasi
Dokumestasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun data dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang dihimpun dipilih yang
sesuai dengan tujuan dan fokus masalah (Sugiyono, 2013).
Peneliti menggunakan teknik dokumentasi yang bertujuan untuk memperoleh
data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, mulai dari sejarah
berdirinya, letak geografisnya, visi dan misi, struktur organisasi, dan data yang
berkaitan dengan terkait Implementasi Project Based Learning Berdiferensiasi
pada mapel Bahasa Arab di SMP Al-Madina Wonosobo.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat

20
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Siyoto & Sodik, 2015).
Proses analisis data menurut Dr. Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik adalah:
a. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan cara
abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses
dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam data
penelitian.
b. Penyajian data
Menurut Miles dan Hubermen bahwa: Penyajian data adalah
sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan. Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran
keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada
tahap ini peneliti berupaya mengklasifisikan dan menyajikan data sesuai
dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap sub
pokok permasalahan.
c. Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisis
data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang
telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang
dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan.
G. Laporan Hasil Penelitian
1. Profil Sekolah
a. Identitas SMP AL MADINA
SMP AL-MADINA WONOSOBO adalah salah satu satuan pendidikan
dengan jenjang SMP di Kalianget, Kec. Wonosobo, Kab. Wonosobo, Jawa
Tengah. Dalam menjalankan kegiatannya, SMP AL-MADINA WONOSOBO
berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. SMP
AL-MADINA WONOSOBO beralamat di Jl. Raya Kalibeber Km. 01
Wonosobo, Kalianget, Kec. Wonosobo, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah,
dengan kode pos 53611. Pembelajaran di SMP AL-MADINA WONOSOBO
dilakukan pada Pagi. Dalam seminggu, pembelajaran dilakukan selama 6 hari.
Berdasarkan Kemikbudristek yang diunduh pada tanggal 26 Februari

21
mengatakan bahwasannya ini adalah identitas terbaru dari SMP AL MADINA
WONOSOBO.

1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SMP AL-MADINA WONOSOBO

2 NPSN : 69895564
Jenjang
3 Pendidikan : SMP
:
4 Status Sekolah Swasta

5 Alamat Sekolah : Jl. Raya Kalibeber Km. 01 Wonosobo

RT / RW : 1 / 11

Kode Pos : 53611

Kelurahan : Kalianget

Kecamatan : Kec. Wonosobo


Kabupaten/
Kota : Kab. Wonosobo

Provinsi : Prov. Jawa Tengah


:
Negara
Posisi
6 Geografis : -7 Lintang
10
9 Bujur

b. Sejarah SMP AL Madina


Berkenaan dengan sejarah dari SMP AL Madina sebenarnya sekolah
tersebut merupakan sekolah milik Yayasan Al Madina yang
c. Keadaan Guru dan Siswa
Berdasarkan data yang diakses di Kemendikbudristek untuk keadaan
guru dan siswa di SMP AL Madina terdiri dari siswa baik laki laki dan

22
perempuan berjumlah 379 anak yang dimana untuk laki laki berjumlah 160
dan perempuan 219 yang terdiri dari kelas 7 (tujuh) 153 laki laki 75 dan
perempuan 78. Untuk kelas 8 (delapan) berjumlah 114 terdiri dari laki-laki 44
dan perempuan 70. Sedangkan kelas 9 (sembilan) berjumlah 112 terdiri dari
laki laki 41 dan perempuan 71. Adapun untuk gurunya terdapat 23 orang laki
laki 10 dan perempuan 13, sedangkan tenaga pendidik terdiri dari 3 orang laki
laki.

1. Data PTK dan PD


Gur Tendi PT
No Uraian PD
u k K
1 Laki - Laki 10 3 13 160
2 Perempuan 13 0 13 219
TOTAL 23 3 26 379

2. Data Rombongan Belajar


No Uraian Detail Jumlah Total
d. L 75
1 Kelas 7 153
P 78
L 44
2 Kelas 8 114
P 70
L 41
3 Kelas 9 112
P 71

Keadaan Sarana Prasarana


Berdasarkan data yang dikakses di dapodik kemendikbudristek pada
tanggal 27 Februari 2023 untuk keadaan sarana prasarana terdiri dari 54
bangunan 16 ruang kelas yang dalam kondisi baik 3 dan kondisi rusak ringan
ada 13, 1 ruang perpustakaan dengan kondisi rusak ringan, 1 ruang
laboratorium dengan kondisi rusak ringan, 1 ruang pimpinan, 1 ruang guru, 1
ruang ibadah, 1 ruang uks, 16 ruang toilet kondisi baik 6 dan kondisi rusak
ringan 9 serta kondisi rusak sedang 1, 1 ruang gudang, 1 ruang TU, 1 ruang
Osis, 1 ruang konseling dan 12 bangunan.
e. Kurikulum

23
Pada penerapan kurikulum di SMP Al Madina pada info terakhir di
Dapodik kemendikbudristek pada tanggal 27 Februari 2023 menyatakan
bahwa masih menggunakan dan mengimplementasikan kurikulum
2013.Adapun untuk mata pelajaran yang diampu di SMP Al Madina sesuai
dengan alokasi waktu dan jam per setiap minggu sebagai berikut ;

ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
MATA PELAJARAN
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya dan/atau Informatika 2 2 2
4 Bahasa Jawa 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 40 40 40

Sedangkan untuk mulok (muatan lokal ) disajikan secara terpisah dengan struktur
kurikulum muatan local dalam dokumen ini disajikan terpisah dengan muatan nasional
dengan tujuan mempermudah pengelompokan mata pelajaran namun dalam prakteknya
menyatu.

Alokasi waktu belajar


Komponen
/ minggu
Muatan lokal VII VIII IX
1. Bahasa Mandarin 1 1 1
2. Bahsa Arab 1 1 1
Jumlah 2 2 2

24
Sedangkan jenis muatan lokal yang dikembangkan SMP AL-Madina berdasar
SK Kepala SMP AL-Madina Nomor 676/SMP Al-Madina/VI/2020 adalah sebagai
berikut ;
1) Bahasa Mandarin
Mata pelajaran ini bertujuan membina keterampilan berbahasa dan
berkomunikasi secara lisan dan tulisan untuk mempersiapkan siswa menghadapi
perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup mata pelajaran ini adalah ;
a) Mendengarkan ( Ting )
b) Berbicara ( suo )
c) Membaca ( Khan )
d) Menulis ( Sie )
Tujuan mata pelajaran bahasa mandarin ;
a) Mengenalkan Bahasa Mandarin sebagai bahasa komunikasi internasional
b) Membekali siswa untuk menghadapi tuntutan dalam rangka menyongsong
era globalisasi.

2) Bahasa Arab
Mata pelajaran bahasa arab merupakan salah satu muatan lokal yang
penting di SMP Al-Madina guna mengarahkan siswa untuk mendorong,
membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan
sikap positif terhadap bahasa arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan
reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis.
Kemampuan bahasa arab serta sikap positif terhadapa bahasa arab tersebut
sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an
dan Hadits, serta kitab-kitab kuning yang diajarkan dan menjadi ciri khas pesantren
seperti di SMP Al-Madina sebagai salah satu pendidikan berbasis pesantren.
Untuk itu bahasa arab di SMP AL-Madina disiapkan untuk pencapaian
kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang
diajarkan secara integral yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

25
Tujuan mata pelajaran bahasa Arab ;
1. Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat
kecakapan berbahasa yakni menyimak, brbicara, membaca dan menulis
2. Menumbuhkan kesadaran
tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat
utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam yang
berasal dari Al-Qur’an, hadits dan kitab kuning.
3. Mengembangkan pemahaman
tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala
budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas
budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
4. Adapun untuk ekstrakurikuler
SMP Al Madina bertujuan untuk mengembangkan bakat, minat dan potensi
peserta didik yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kreativitas yang sekaligus
dapat menunjang prestasi di bidang pengembangan diri ekstra kurikuler. Setiap
peserta didik dapat mengikuti 4 jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu 2
ekstrakurikuler wajib yaitu tilawah dan pramuka dan 2 ekstra pilihan yang bisa
dipilih pencak silat, marching band, rebana, tata boga, bola volley, jurnalistik,
Sepak bola, PMR, Tari dan Seni Lukis dengan perjanjian kesepakatan untuk
mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir semester.
f. Bilingual Class
Kelas bilingual atau bahasa merupakan bagian dari progam yang
ditawarkan dan diselenggarakam oleh SMP Al Madina dimana di kelas
tersebut untuk kelas 7 nya terdapat satu kelas yaitu kelas 7E. Dalam kelas
bilingual tentunya berbeda disbanding dengan kelas tahfidz atau kitab kuning.
Dalam kelas ini untuk penekanan bahasa arabnya tentunya berbeda dari
pemerolehan mufrodat yang diberikan dan target dari guru bahasa arab.
Dimana untuk setiap minggu siswa/siswi diwajibkan mengahaflkan minimal
10 kosa kata bahasa arab dan targetnya selama tiga tahun harus hafal minimal
300 kosa kata. Apabila tidak menemui target tentunya ada konsekuensinya
salah satunya kepulangannya akan diundur ketika libur sekolah.
2. Deskripsi Data

26
Sampai pada hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Oleh Karena itu,
peneliti akan membahasnya sesuai tujuan peneliti yaitu untuk mengetahui
Implementasi Metode PjBL berdiferensiasi pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di kelas
Bilingual SMP Al-Madina Wonosobo. Dari hasil Observasi, wawancara, dan
dokumentasi yang peneliti lakukan diperoleh data Sebagai berikut:
a. Perencanaan Metode PJBL
1) Kebijakan metode PjBL di SMP AlMadina
Project Based Learning (PjBL) adalah strategi pembelajaran berbasis
proyek yang diterapkan dalam pembelajaran mat pelajaran Bahasa Arab di
kelas bilingual di SMP almadina (Yosopranata, 2023). Prinsip model Project
based learning (PjBL) ini adalah: 1) proyek sebagai sarana untuk mencapai
kompetensi peserta didik; 2) dilaksanakan dengan mengintegrasikan
beberapa mata pelajaran terkait dalam sebuah tema; 3) dilaksanakan melalui
pembelajaran mandiri; 4) proyek yang dirancang peserta didik harus
menghasilkan sebuah produk;5) produk yang dihasilkan merupakan solusi
dari permasalahan di lingkupan peserta didik sesuai tema yang terkait.
Strategi pembelajaran Project Based Learning dalam model ini terdiri dari
tahapan: 1) menanya; 2) merencanakan; 3) membuat jadwal; 4) monitor; 5)
menilai; dan 6) mengevaluasi.
Project based learnig dianggap relevan untuk mengajarkan mata
apelajaran Bahasa Arab. Pembelajaran berberbasis proyek merupakan model
pembelajaran yang berfokus pada konsep dan prinsip pada pelibatan berbagai
pihak lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Dalam pelaksanaan
PBL memberi peluang siswa untuk bekerja secara otonom, mengkonstruksi
belajar secara mandiri dan puncaknya mengahasilkan karya nyata dalam
bentuk produk dan tindakan. Pembelajaran berbasis proyek menekankan
kegiatan pemnbelajaran yang secara brekelanjutan, holistic, terpusat pada
siswa dan terintegrasi dalam praktek pembelajaran secara nyata. Dengan
pembelajaran ini diharapkan kompetensi dan kemampuan siswa berkembang
sesuai dengan kebutuhan.
2) Pengorganisasian metode PJBL di SMP Al-madina
Dari hasi wawancara dengan ibu Desinta Yosopranata disimpulkan
bahwa pengorganisasian metode PjBl dilakukan melalui koordinasi rapat rutin
bersama kepala sekolah dan pengawas sekolah sesuai dengan waktu yang

27
telah dijadwalkan serta memaksimalkan implementasi dari metode pjbl
tersebut, adapun guru guru di SMP Al Madina juga mendapatakan sosialisasi
metode pjbl melalui webinar pada aplikasi PMM, workshop di luar sekolah,
sosialisasi disekolah oleh pengawas sekolah. (Yosopranata, 2023)

b. Pelaksanaan metode PjBL.


Adapun langkah-langkah yang dilakukan pengajar dalam proses Pembelajaran
Bahasa Arab menggunakan metode PJBL adalah sebagai berikut:
1) Dimulai dengan pertanyaan yang esensial
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial diajukan untuk
memancing pengetahuan, tanggapan, kritik dan ide peserta didik mengenai
tema proyek yang akan diangkat.
2) Perencanaan aturan pengerjaan proyek
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek mungkin, serta mengetahui alat dan bahan
yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3) Membuat jadwal aktifitas
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk mengetahui
berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.
4) Me-monitoring perkembangan proyek peserta didik.
Pendidik bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
5) Penilaian hasil kerja peserta didik.
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masingmasing
peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah
dicapai peserta didik, membantu pendidik dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
6) Evaluasi pengalaman belajar peserta didik.

28
Pada akhir proses pembelajarannya, pendidik dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudh dijalankan.
Proses refleksi dilakukan baik secara individu amupun kelompok. Pada tahap
ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.
c. Evaluasi metode PjBL
Perhitungan penilaian rapot Penilaian setiap mata pelajaran meliputi
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan pada tekninya langsung
menggunakan aplikasi e-raport dengan Kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan menggunakan skala 0– 100 dan perdika A, B, C dan D. (Suprianto,
2023)
Penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan hasil belajar ada 3 (tiga)
macam, yaitu:
1) Penilaian pengetahuan
2) Teknik penilaian pengetahuan
3) Penilaian keterampilan
d. Monitoring ketercapaian merode
Peserta Didik Dinyatakan Naik Kelas Apabila:
1) Kompetensi inti (Ki), Ki 1 dan Ki 2 menyangkut sikap dan tingkah
laku minimal bernilai Baik (B)
2) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
3) Nilai Pengetahuan (Ki 3) dan Keterampilan (Ki 4) harus tuntas
4) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
5) Mata pelajaran dengan KBM (Ketuntasan Belajar Minimal) yang tidak
tuntas tidak lebih dari 2 mata pelajaran sesuai permendikbud
23/2016
6) Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
7) Tuntas menghafal Al-Qur’an Juz 30 dan kitab Syifaul Jinan untuk
kelas 7, juz 1 dan kitab Jurumiyah untuk kelas 8 dan juz 2 serta kitab
Aqidatul Awam untuk kelas 9 untuk kelas reguler, menyelesaikan
hafalan dikelas 7 sebanyak 6 juz yaitu juz 30 dan juz 1-5, kelas 8
sebanyak 5 juz dan 5 juz dikelas 9 untuk kelas tahfidz dan jika tidak

29
sesuai dengan target akan dipindahkan ke kelas reguler atau
berdasarkan pertimbangan dari pengampu.
8) Tuntas menghafal 250 kosakata dikelas 7, 250 kosakata dikelas 8 dan
250 kosakata dikelas 9 untuk kelas billingual
9) Tidak melakukan tindakan/sikap yang merugikan teman/sekolah
(tidak pernah mendapat SP dan maksimal 2 kali mendapat SP).
10) Deskripsi sikap social dan spiritual sekurang-kurangnya BAIK sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh SMP Al-Madina Tidak memiliki
lebih dari dua mata pelajaran yang diuji nasionalkan dan satu mata
pelajaran umum yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan
dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KBM/KKM.
11) . Kehadiran siswa minimal 90 % dari jumlah hari efektif; Didasarkan
pada hasil rapat pleno dewan guru dengan mempertimbangkan
kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib,
dan peraturan lainnya yang berlaku di sekolah tersebut.
H. Kesimpulan
I. Daftar Pustaka
Harun, U. B. (2020). Project-based learning integrated to STEM (Stem-Pjbl) to enhance arabic
learning hots-based. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 12(1), 139–150.

Hasnawati, H., & Netti, N. (2022). PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI


STRATEGI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA PEMBELAJARAN PAI DI
SMAN 4 WAJO. EDUCANDUM, 8(2), 229–241.

Khaira, U. (2022). ANALISIS PENGGUNAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING


DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Didaktik: Jurnal Ilmiah
PGSD STKIP Subang, 8(2), 2884–2898.

Ma’ruf, A. F., & Makruf, I. (2021). Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Di Masa Pandemi Covid-
19 di MA Ell-Firdaus Kedungreja, Cilacap Tahun Ajaran 2020/2021. Rayah Al-Islam, 5(02),
209–295.

Norul’Azmi, N. A., & Zakaria, N. S. (2021). Mempraktik Kemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab
dan Khidmat Sosial Melalui Pembelajaran Berasaskan Projek: Practicing Arabic Speaking
Skills and Community Service Through Project-Based Learning. ATTARBAWIY: Malaysian
Online Journal of Education, 5(1), 77–90.

30
Noviani, M. (2022). Metode Project Based Learning Sebagai Solusi dalam Pembelajaran Bahasa
Arab Era Covid 19 di MA Rohmaniyyah Demak Tahun Pelajaran 2021/2022. Uktub: Journal
of Arabic Studies, 2(1), 1–10.

Rineksiane, N. P. (2022). Penerapan Metode Pembelajaran Project Based Learning untuk


Membantu Siswa dalam Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran
(JPManper), 7(1), 82–91.

Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russell, J. D. (2011). Teknologi Pembelajaran dan media
untuk belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Vahlepi, S., Helty, H., & Tersta, F. W. (2021). Implementasi Model Pembelaaran berbasis Case
Method dan Project Based Learning dalam rangka mengakomodir Higher Order Thinking
Skill

mahasiswa dalam Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Bahasa Arab di Masa Pandemi. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 5(3), 10153–10159.

Al-Tabany, T. I. B. (2017). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan


konteksual. Prenada Media.

Al Tabany, T. I. B. (2019). Desain pengembangan pembelajaran tematik.

Aqib, Z. (2013). Model-model, media, dan strategi pembelajaran kontekstual (inovatif).


Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, S. (1995). Dasar-Dasar Research. Bandung: Tarsoto.

Azmiati, N. (2019). Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Materi Minyak Bumi di SMA Negeri 1 Simpang Kanan. UIN Ar-Raniry Banda
Aceh.

Chiang, C.-L., & Lee, H. (2016). The effect of project-based learning on learning motivation
and problem-solving ability of vocational high school students. International Journal of
Information and Education Technology, 6(9), 709–712.

Daryanto, P. P. S. K. (2013). Yogyakarta: Gava Media, 2014.

Indonesia, E. (1997). Departemen Pendidikan. Jakarta, Pakhi Pamungkas.

31
Magee, M., & Breaux, E. (2013). How the best teachers differentiate instruction. Routledge.

Mahendra, I. W. E. (2017). Project based learning bermuatan etnomatematika dalam


pembelajar matematika. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 6(1), 106–114.

Maulana, D. (2014). Model-model Pembelajaran Inovatif. Lampung: Lembaga Penjaminan


Mutu Pendidikan Provinsi Lampung.

Muliawan, J. U. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.

Rezeki, R. D., Nurhayati, N. D., & Mulyani, S. (2015). Penerapan metode pembelajaran
project based learning (PjBL) disertai dengan peta konsep untuk meningkatkan prestasi
dan aktivitas belajar siswa pada materi redoks kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat
Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, 4(1), 74–81.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. literasi media publishing.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan


R&D.

Syaodih Sukmadinata, N. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosda


Karya, 169–170.

Tomlinson, C. A. (1999). The differentiated classroom: Responding to the needs of all


learners. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.
US Department of Education.(nd). Introduction: No Child Left Behind. Retrieved
December 4, 2002. Educational Psychology. International Edition. Wadsworth:
Belmont.

Trianto, M. P. (2010). Model pembelajaran terpadu: Konsep, strategi, dan implementasinya


dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kuala Lumpur: Kemetrian
Pengajaran Malaysia.

Wena, M. (2009). Strategi pembelajaran inovatif kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

J. Lampiran-Lampiran
1. Transkrip Wawancara
a. Waka kurikulum

32
INSTRUMEN WAWANCARA (WAKA KURIKULUM)
Implementasi Project Based Learning (PjBL) berdiferensiasi pada mapel Bahasa Arab di
SMP Al-Madina

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, oleh karena itu untuk memperoleh data
yang lengkap, diperlukan pedoman wawancara agar memperoleh data sesuai dengan fokus
penelitian. Pedoman wawancara ini merupakan himpunan dari pokok-pokok permasalahan
penelitian.

A. Indentitas Informan :
1. Nama : Desinta Yosopranata, S.Pd.
2. Umur : 27 tahun
3. Alamat : Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo
B. Pertanyaan
1. Apa yang anda ketahui tentang Kurikulum MB?
2. Apakah tujuan penerapan Kurikulum MB di sekolah ini ?
3. Bagaimana Kebijakan sekolah dalam implementasi Kurikulum MB?
4. Bagaimana cara mensosialisasikan kurikulum MB kepada guru?
5. Bagaimana Pimpinan mengorganisasi guru dalam perencanaan kurikulum MB?
6. Apakah pelaksanaan Kurikulum MB di madrasah ini sudah setabil ?
7. Apakah sarana dan prasarana sudah mencukupi ?
8. Bagaimana Perbedaan kurikulum MB dengan kurikulum sebelumnya?
9. Apa saja hambatan dalam melaksanakan Kurikulum MB ?
10. Bagaimana supervisi, monitoring dan evaluasi Pimpinan dalam implementasi MB
mapel Bahasa Arab?
Respon:
1. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru sebagai upaya memulihkan pembelajaran
pasca pandemi covid-19. Kurikulum ini memberikan keleluasaan kepada pendidik
untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar.
2. Memulihkan pembelajaran setelah pandemi covid-19, peserta didik dapat belajar
sesuai bakat dan minat, mengembalikan otoritas sekolah dan pemerintah daerah untuk
mengelola sendiri Pendidikan sesuai dengan kondisi daerahnya.

33
3. Mengimplementasikan kurikulum merdeka semaksimal mungkin dan semampu kami.
4. Melalui webinar pada aplikasi PMM, workshop di luar sekolah, sosialisai di sekolah
oleh pengawas sekolah.
5. Koordinasi melalui rapat rutin bersama kepala sekolah dan pengawas sekolah.
6. Cukup stabil.
7. Sudah
8. Dapat dilihat dari proses pembelajaran di kelas dan perangkat pembelajarannya.
9. Harus mampu membagi waktu dengan baik dalam pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan pembelajaran di kelas.
10. Perlu ditingkatkan lagi, termasuk pemahaman semua guru terhadap implementasi
kurikulum merdeka.
b. Guru
INSTRUMEN WAWANCARA(GURU MATA PELAJARAN)
Implementasi Project Based Learning (PjBL) berdiferensiasi pada mapel Bahasa Arab di
SMP Al-Madina

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, oleh karena itu untuk memperoleh data
yang lengkap, diperlukan pedoman wawancara agar memperoleh data sesuai dengan fokus
penelitian. Pedoman wawancara ini merupakan himpunan dari pokok-pokok permasalahan
penelitian.

A. Indentitas Informan
1. Nama : Supriyanto
2. Umur : 40 th
3. Alamat : PP AL Madina Jl.Kyai Hasyim Asyari Km 01 Kalibeber
 
B. Pertanyaan
1. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu guru terhadap model pembelajaran PjBl?
Jawab: Mode pembelajaran ini lebih menitikberatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran, siswa diminta menyelidiki sebuah produk ( baik barang atau
pemahaman ) setelah selesai pembelajaran
2. Apakah Bapak/Ibu guru selalu membuat perangkat pembelajaran (RPP,Prota, Promes)
di awal semester?
Jawab: iya

34
3. Apakah Bapak/Ibu guru selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sebelum mengajar?
Jawab: sering
4. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran PjBl?
Jawab: harus mempersiapkan bahan sebelumnya karena membutuhkan waktu yang
lama
5. Apa respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran PjBl?
Jawab: siswa tertarik
6. Apakah Bapak/Ibu guru selalu menggunakan media dalam proses pembelajaran?
Jawab: kondisional
7. Apa kelebihan menggunakan model model pembelajaran PjBl?
Jawab: siswa tidak bosan
8. Apakah ada kesulitan dalam pelaksanaan model pembelajaran PBL?
Jawab: beberapa siswa ada yang masih kurang tertarik
9. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?
Jawab: memberikan pendampingan kepada siswa tersebut
10. Bagaimana sistem penilaian dan evaluasi dalam pelaksanaan model
pembelajaran PjBl?
Jawab: dinilai hasil proyek msing-masing kelompok

c. Siswa

INSTRUMEN WAWANCARA (SISWA)


Implementasi Project Based Learning (PjBL) berdiferensiasi pada mapel Bahasa Arab di
SMP Al-Madina

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, oleh karena itu untuk memperoleh data
yang lengkap, diperlukan pedoman wawancara agar memperoleh data sesuai dengan fokus
penelitian. Pedoman wawancara ini merupakan himpunan dari pokok-pokok permasalahan
penelitian.

A. Indentitas Informan :
1. Nama : Ibrahim Nataliela Abrar

35
2. Umur : 13 Tahun
3. Alamat : Semarang
B. Pertanyaan
1. Apakah kamu ingin lebih banyak tentang model pembelajaran PjBl?
Jawab: iya, karena metode tadi mengasah pemikiran kita
2. Apakah model pembelajaran PjBl menimbulkan keaktifan kamu dalam belajar Bahasa
Arab?
Jawab:Iya, karena kita disuruh mencari kosa kata dan dibagi tugas
3. Apakah keaktifan kamu dalam belajar menggunakan model pembelajaran PjBl karena
ingin mendapatkan simpati dari orang lain (guru, atau teman kamu sendiri)?
Jawab: mungkin ada beberapa yang ingin mendapat simpati dari guru atau teman-
teman tapi memang ada beberapa teman saya yang memang sudah aktif baik dalam
Individu maupun kelompok
4. Bagaimana cara kamu memperbaiki kegagalan apabila nilaimu kurang memuaskan
dalam pembelajaran menggunakan model PjBl ?
Jawab: Menyemangati diri sendiri dan jangan menyerah terlebih dahulu
5. Apakah kamu berusaha sendiri dalam mengerjakan soal ulangan harian? mengapa?
Jawab:Iya,karena untuk mengasah kemampuan diri sendiri
6. Apakah yang akamu dapatkan setelah mempelajari Bahasa Arab dengan
mengguanakan model pembelajaran PjBl ?
7. Apakah dengan diterapkannya model pembelajaran PjBl membawa perubahan tingkah
laku belajar kamu?
Jawab: Iya
8. Apakah pengetahuan kamu yang diperoleh dari model pembelajaran PjBl bisa
bertahan lama?
Jawab: Menurut saya akan bertahan lama jika pembelajaran ini dilakukan secara terus
menerus dana kan hilang jika hanya dilakukan beberapa kali
9. Ketrampilan apa yang kamu peroleh setelah diterapkannya model pembelajaran PjBl?
Jawab: Maharoh Kitabah dan Qiroah
10. Apakah kamu memanfaatkan sumber belajar lain selain buku paket wajib?
Jawab : Kamus, buku harian/Paket

A. Indentitas Informan :

36
1. Nama : Januar zida afriza
2. Umur : 13 Tahun
3. Alamat : Kalikajar rejosari
B. Pertanyaan
1. Apakah kamu ingin lebih banyak tentang model pembelajaran PjBl? Iya ingin di
tambahi lebih banyak ingin tau lebih
2. Apakah model pembelajaran PjBl menimbulkan keaktifan kamu dalam belajar
Bahasa Arab? Iya menimbulkan ke aktifan
3. Apakah keaktifan kamu dalam belajar menggunakan model pembelajaran PjBl
karena ingin mendapatkan simpati dari orang lain (guru, atau teman kamu sendiri)?
dari diri sendiri
4. Bagaimana cara kamu memperbaiki kegagalan apabila nilaimu kurang memuaskan
dalam pembelajaran menggunakan model PjBl ? belajar
5. Apakah kamu berusaha sendiri dalam mengerjakan soal ulangan harian? mengapa?
Saat belajar bareng bareng tapi saat mengerjakan ulangan sendiri sendiri
6. Apakah yang akamu dapatkan setelah mempelajari Bahasa Arab dengan
mengguanakan model pembelajaran PjBl ? Tanggung jawab kita bertambah ,kosa
kata juga semakin banyak
7. Apakah dengan diterapkannya model pembelajaran PjBl membawa perubahan
tingkah laku belajar kamu? Iya
8. Apakah pengetahuan kamu yang diperoleh dari model pembelajaran PjBl bisa
bertahan lama?iya klo pembelajaran itu secara terus menerus akan bertahan lama
jika pembelajaran itu hanya trailer itu tidak akan bertahan lama
9. Ketrampilan apa yang kamu peroleh setelah diterapkannya model pembelajaran
PjBl? Pengucapan kosa kata
10. Apakah kamu memanfaatkan sumber belajar lain selain buku paket wajib?kamus
bahasa Arab? Iya ada kamus dan buku paket

37
2. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN PjBL SISREM


Nama Guru : Supriyanto
Nama Sekolah : SMP Al-Madina
Materi : ‫العنوان‬
Pelajaran : Bahasa Arab
Proyek STEM

38
yang dikerjakan : Membuat Kartu Pelajar

N KOMPONEN RENCANA Kualifikasi Tampilan Keterangan


O PEMBELAJARAN Kerja (skor) (jika ada)

Kuran Cuku Baik


g(1) p(2) (3)
1 PENDAHULUAN       
1. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti         
pembelajaran
§ Mengucapkan salam, mengecek kehadiran,         
meminta siswa
mempimpin doa, dan meminta siswa
menyiapkan bahan untuk
pembelajaran bahasa arab

§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Tiga diantaranya tidak dilaksanakan        

2. Memberikan motivasi belajar         

Memberikan motivasi belajar sesuai konten,         


kontekstual dalam
kehidupan sehari-hari, dan manfaat
mempelajari konten dalam
penerapan sehari-hari

§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Tiga diantaranya tidak dilaksanakan        

3. Melakukan kegiatan apersepsi untuk       


mengecek pengetahuan dan
keterampilan prasyarat siswa

§ Mengajukan pertanyaan/ kuis/tes untuk     


mengecek pengetahuan
atau keterampilan pra syarat; melakukan

39
upaya untuk
menyamakan penguasaan prasyarat diantara
siswa; mengajukan
pertanyaan atau menyajikan
wacana/gambar/animasi/video
untuk mengaitkan pembelajaran yang lalu
dengan saat ini
§ Satu diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

4.Menyampaikan tujuan pembelajaran,      


cakupan materi yang akan
dipelajari, dan hasil belajar yang diharapkan

Menyampaikan tujuan pembelajaran,        


cakupan materi sesuai
dengan rencana pembelajaran, dan hasil
belajar yang diharapkan
§ Satu diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan       

2 PEMBELAJARAN MODEL PJBL SISTEM        

5. Membimbing siswa memformulasikan       


masalah yang akan
diselesaikan sekaligus mengidentifikasi
pengetahuan yang sudah
dan belum diketahui siswa untuk
meyelesaikan masalah.
§ Membimbing siswa dalam       
mengidentifikasi gejala yang
mengerucut pada masalah, masalah, dan
sumber masalah;
memformulasikan masalah; mengidentifikasi
pengetahuan yang

40
sudah dan belum diketahui untuk
menyelesaikan masalah
§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Tiga diantaranya tidak dilaksanakan        

6. Memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan       


informasi yang
diperlukan dan membimbing diskusi untuk
mengidentifikasi
pengembangan pemahaman konseptual
siswa yang memadai
terkait proyek dan informasi yang relevan

§ Membimbing siswa dalam       


mengidentifikasi informasi yang
diperlukan, mengumpulkan informasi yang
relevan,
mengklasifikasikan informasi, dan
mengidentifikasi
pengembangan konseptual siswa

§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Tiga diantaranya tidak dilaksanakan        

7. Membimbing siswa untuk memilih solusi       


terbaik atas masalah
yang didasarkan pada hasil diskusi
kelompok
§ Membimbing siswa dalam       
mengidentifikasi berbagai alternatif
solusi, membandingkan keunggulan dan
keterbatasan
masing masing, dan menentukan alternatif
terbaik diantaranya

41
§ Satu diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar        

8. Memberikan umpan balik selama proses       


pengerjaan proyek
dan melaksanakan penilaian

Melakukan penilaian proses menggunakan       


kuis/pemberian
tugas-tugas di kelas/presentasi hasil projek,

melibatkan siswa dalam penilaian dan


memantau kemajuan belajar
§ Satu diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

9.Melakukan penilaian hasil belajar siswa     


dan meminta respon siswa
Melakukan penilaian hasil belajar mencakup
aspek pengetahuan,
produk akhir hasil proyek, dan meminta
respon siswa
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Tiga diantaranya tidak dilaksanakan        

I PENUTUP        

10. Melakukan refleksi atau membuat       


rangkuman dengan melibatkan siswa
§ Membimbing siswa merefleksikan       
pembelajarannya,
merangkum hasil belajar, dan menyusun

42
rangkuman materi
§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Tiga diantaranya tidak dilaksanakan        

11.Melaksanakan tindak lanjut dengan      


memberikan arahan,
kegiatan, atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan
§Memberikan arahan tindak lanjut yang     
harus dilakukan,
tugas untuk remidi, atau tugas untuk
pengayaan
§ Dua diantaranya tidak dilaksanakan        

§ Tiga diantaranya tidak dilaksanakan        

3. Lampiran modul ajar


Modul Ajar Bahasa Arab
Nama Madrasah : SMP AL-MADINA Materi Pokok : BAB 4 ‫العنوان‬
Mata pelajaran : Bahasa Arab Sub Materi ‫ المفردات‬:
Kelas/semester :VII/Genap Alokasi Waktu : 3X40 MENIT

A. Kompetensi Dasar
-Mememahami fungsi social, struktur -mendemonstrasikan tindak tutur
teks dan unsur kebahasaan mrmberi dan meminta informasi terkait
(bunyi,kata,makna,dan gramatikal) dari dengan tempat tinggal (lokasi dan
teks sederhan yang berkaita dengan tema nomor ruman) dengan menggunakan
yang melibatkan tindak tutur meberi dan kata tanya baik secara lisan maupun

43
meminta informasi terkait denga temapat tulisan
tinggal (lokasi dan nomer rumah) dengan -menyajikan hasil analisis gagsan dari
menggunakan kata tanya teks sederhana yang berkaitan dengan
-Menganalisis gagasan dari teks tema dengan memperhatikan
sederhana yang berkatan dengan tema bentuk,makna dan fungsui dari susunan
dengan memperhatikan bentuk,makna gramatikal/
dan fungsi dari susunan gramatikal

B. Indikator hasil pembelajaran


1. Pesrta didik dapat melafalkan kosa kata
2. Peserta didik dapat menghafal kosa kata
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran kosa kata, pesertadidik mampu melafalkan kosa kata dri
beberpa yang berkaitan dengan tema dengan benar
2. Melalui pembelajaran kosa kata, pesertadidik mampu menghafalkan kosa kata dri
beberpa yang berkaitan dengan tema dengan benar
D. Materi Pembelajaran
Buku bahasa arab kelas VII KMA 183 Tahun 2019 hal 93 – 94
E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan :
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan mengajak peserta didik
untuk berdo’a
2. Guru memberi motivasi terhadap peserta didik
3. Guru memeriksa kehadiran
Inti:
1. Guru menyajikan materi terkait tema‫العنوان‬
2. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok
3. Guru meminta setiap kelompok membuat proyek yang berkaitan dengan tema ‫العنوان‬
4. Peserta didik diberikan stimulus agar berani untuk bertnya yang berkaitan dengan
materi ‫العنوان‬
5. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran
Penutup

44
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi hasil proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang dapat mengikuti pembelajaran
denga disiplin
3. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah
Penilaian
Membuat proyek tentang materi ‫العنوان‬

Mengetahui 16 Januari 2023


Guru mata pelajaran

Kepala Madrasah Suprianto

K. Dokumentasi

45
46
47
L. Biodata Penulis
a. Nama : Arina Sabila Rosyadi
TTL : Kulon Progo, 18 September 2001
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat: : Kauman,Jatisarono Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta
Pendidikan formal : SD N 1 Nanggulan
MTs Assalafiyyah Mlangi
MA AL-Ma’had Annur Bantul
UNSIQ Wonosobo
b. Nama : Khofifah Rohmatul Ummah
TTL : Cilacap, 3 Mei 2002
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat: : tambaksari, Kedungreaj, Cilacap

48
Pendidikan formal : MI AL-MA’ARIF Tambaksari
MTs Ell-Firdaus 2 Kedungreja
MA An-Nawawi Berjan
UNSIQ Wonosobo
c. Nama : Zidron Abdulloh
TTL : Wonosobo 20 Oktober 2000
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat : Sumpet Kepil Wonosobo
Pendidikan Formal : SD N Bener
SMP N 1 Kepil
SMK Al Madani Kepil
UNSIQ Wonosbo
d. Nama : Wirda laila Cholizatul Muna
TTL : 9 Desember 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Mijen Demak
Pendidikan Formal : SDN Jleper
Mts mitahul huda
MA Miftahul Huda
UNSIQ Wonosbo
Demikian daftar riwaya hidup pendidikan penulis yang dibuat sebenar-benarnya.

49

Anda mungkin juga menyukai