Di susun oleh :
Vincensia Ratri Adiyani
20040202710148
iv
MOTTO
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau
kita telah berhasil melakukannya dengan baik.
- Andrew Jackson-
Apakah saya gagal atau sukses bukanlah hasil perbuatan orang lain. Sayalah yang
menjadi pendorong diri sendiri.
-Elaine Maxwell-
Jangan selalu melihat jejak yang kau tinggalkan melainkan bayangkan jejak besar
apa yang dapat kau buat.
-Vincensia
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “MENINGKATKAN PRESTASI HASIL BELAJAR
BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI
BENDUNGAN, KECAMATAN KALASAN, KABUPATEN SLEMAN” ini
dengan baik. Penulisan PTK ini bertujuan untuk memenuhi tugas PPG Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Toni Harsan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
2. MS. Khabibur Rahman, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan arahan dalam penyususnan skripsi ini
hingga selesai.
3. Christina Puji Rahayu, M.Pd. selaku Guru Pamong Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
4. Watini, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Bendungan yang telah
memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian
5. Guru kelas V SD Negeri Bendungan yang sudah banyak membantu, sehingga
penelitian dapat berjalan dengan lancar.
6. Siswa kelas V SD Negeri Bendungan Kalasan yang telah bekerjasama dan
bersedia menjadi subjek penelitian sehingga penelitian berjalan lancar.
7. Staf Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo yang telah
membimbing dalam pelaksanaan PTK
vii
8. Kedua orangtua terkasih, Damianus Hari Wuryanto dan Theresia Timur
Murniningsih yang selalu memberikan dukungan, perhatian, dan doa kepada
penulis.
9. Suami tercinta, Albertus Tulus Hing Prasetyo yang selalu memberikan
motivasi dan bantuan dalam penyusunan PTK
10. Kakak tercinta, Felisitas Novia Arini Putri yang selalu memberi semangat dan
menemaniku dalam menyelesiakan skripsi ini.
11. Teman-teman PPG Daljab Angkatan 2 Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo
12. Semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu, yang telah memberikan
dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak kesalahan pada penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga
skripsi ini juga dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Program Studi PGSD
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Penulis
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………… i
HALAMAN KEASLIAN KARYA ………………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii
ABSTRAK …………………………………………………………………... iv
KALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. v
MOTTO ……………………………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xi
DAFTAR DIAGRAM ………………………………………………………. xii
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………....... 1
B. Identifikasi masalah …………………………………………………….. 4
C. Batasan Masalah ….…………………………………………………….. 4
D. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 4
E. Tujuan Penelitian …………...………………………………………… 4
F. Cara Pemecahan Masala………………………………………………. 4
G. Manfaat Penelitian ……………………………………………………. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori …………………………………………………………... 6
1. Hakikat Pembelajaran ……………………………………………. 6
2. Prestasi Belajar …………………………………………………… 7
3. Bahasa Indonesia …………………………………………………. 10
4. Tahap Perkembangan Anak ……………………………………… 11
5. Problem Based Learning (PBL) …………………………………. 12
B. Hipotesis Tindakan……………………………………………………. 16
C. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ………………………………….. 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
ix
A. Subjek Penelitian ……………………………………………………… 18
B. Variabel Penelitian ……………………………………………………. 18
C. Prosedur Penelitian …………………………………………………… 18
D. Menyusun Rancangan Penelitian ………………………………………. 19
E. Siklus Penelitian ……………………………………………………….. 21
F. Data dan Pengumpulan Data …………………………………………… 24
G. Teknik Analisis Data …………………………………………………… 26
H. Indikator Pencapaian …………………………………………………… 28
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Pemaparan Data ………………………………………………………… 29
B. Analisis Data Per Silkus ……………………………………………… 29
C. Analisis Data Akhir …………………………………………………... 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 41
B. Saran ……………………………………………………………………. 41
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 43
LAMPIRAN ………………………………………………………………….. 45
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Tabel Perbandingan Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan SIklus II 40
xi
DAFTAR DIAGRAM
xii
DAFTAR GRAFIK
Garifk 4.4 Perbandingan Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan SIklus II….. 40
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
3
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah
1. Rendahnya nilai belajar bahasa Indonesia
2. Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton
3. Siswa kurang termotivasi ketika belajar
4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
C. Batasan Masalah
Dalam peneliti ini, peneliti memfokuskan penelitian pada upaya untuk
meningkatkan prestasi hasil belajar Bahasa Indonesia melalui model
pembelajaran problem based learning (PBL) pada siswa kelas V SD Negeri
Bendungan Kalasan tahun pelajaran 2020/2021”
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi hasil
belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 5 SD Negeri Bendungan Kalasan tahun
pelajaran 2020/2021?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan prestasi hasil
belajar bahasa Indonesia melalui model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada siswa kelas V SD Negeri Bendungan Kalasan tahun pelajaran
2020/2021
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi siswa:
Meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran
Bhasa Indonesia
2. Bagi Guru:
Dapat dijadikan alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Bagi Sekolah:
Meningkatnya kemampuan peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Pembelajaran
Menurut Komalasari (2013) Pembelajaran adalah Pembelajaran
merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan pembelajar
yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis
agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
secara efektif dan efesien. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pengertian pembelajaran adalah proses cara perbuatan
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Lingkungan belajar
merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran,
strategi, alat, siswa dan guru. Semua unsur tersebut saling berkaitan, saling
mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.
Sedangkan pembelajaran secara leksikal juga dapat diartikan sebagai
proses, cara dan perbuatan mempelajari. Menurut Suprijono, Pembelajaran
adalah dialog interaktif dan merupakan proses organik dan konstruktif,
bukan mekanis seperti halnya pengajaran.
Darsono (dalam Hamdani 2011:47) mengungkapkan ciri-ciri
pembelajaran sebagai berikut: (1) pembelajaran dilakukan secara sadar
dan direncanakan sistematis; (2) pembelajaran dapat menumbuhkan
perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (3) pembelajaran dapat
menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian dan menantang siswa;
(4) pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik; (5) pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman
dan menyenangkan bagi siswa; (6) pembelajaran dapat memuat siswa siap
menerima pelajaran; (7) pembelajaran menekankan keaktifan siswa; dan
(8) pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja dilakukan oleh siswa.
6
Peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu
kkeadaan/kondisi yang diciptakan melalui berbabagi interaksi dalam
sebuah kelas, baik dengan guru, siswa, sumber belajar maupun lingkungan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Prestasi Belajar
2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Berdasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
(2003) Prestasi Belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai
dari yang telah dilakukan. Sejalan dengan pendapat tersebut.
Menurut Sukmadinata (2007), Prestasi Belajar realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki oleh seseorang. Prestasi belajar merupakan kecakapan yang
sesungguhnya atau hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar pada periode tertentu (Nurkacana, 1986). Sedangkan
Harjati ( 2008: 43 ), menyatakan bahwa Prestasi merupakan hasil usaha
yang dilakukan dam menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam
bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil
kerja dalam waktu tertentu.
Jadi dapat dismpulkan bahwa prestasi belajar merupakan
kecakapan yang deiperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran
yang digunakan untuk mengukur tingkap pemahaman siswa
tterhadapmaateri yang diajarkan.
2.2 Faktor Penghambat Prestasi Belajar
Aktivitas yang dilaksanakan oleh setiap individu dalam belajar pastilah
terdapat faktor baik yang mendorong maupun malah cendrung
menghambat dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor tersebut dapat
mempengaruhi pemerolehan prestasi belajar oleh siswa. Manurut
Suryabrata, (dalam Surya Wijaya 2009) faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor dari luar yang terdiri
dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Selain itu terdapat pula
7
faktor dari dalam yang terdiri dari fisiologis (minat, bakat, kecerdasan,
motivasi, dan kemampuan kognitif).
2.2.1 Faktor Internal
Menurut Ahmadi, (dalam Yulita, 2008) Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang terdiri
dari:
a. Faktor intelegensi
Dalam arti sempit intelegensi dapat diartikan
kemampuan untuk mencapai prestasi. Intelegensi
memegang peranan penting dalam mencapai prestasi.
b. Faktor minat
Minat adalah kecendrungan yang mantap dalam diri
seseorang untuk merasa tertarik terhadap suatu tertentu
c. Faktor keadaan fisik dan psikis
Keadaan fisik berkaitan dengan keadaan pertumbuhan,
kesehatan jasmani, keadaan alat-alat indera dan
sebagainya. Keadaan psikis berhubungan dengan
keadaan mental siswa.
8
Guru betugas membimbing, melatih, mengolah, meneliti,
mengembangkan dan menyelenggarakan kegiatan belajar-
mengajar.
b. Faktor lingkungan keluarga
Keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap
kemajuan prestasi belajar, karena kebanyakan waktu yang
dimiliki perserta didik berada di rumah. Jadi, ada banyak
kesempatan untuk belajar di rumah.
Keterlibatan orang tua patut diperhitungkan dalam usaha
memelihara motivasi belajar pesera didik. Dalam suatu studi
mengenai prestasi belajar, ditemukan hubungan yang kuat
antara keterlibatan orang tua dan prestasi belajar (Haster
dalam Suwatra 2007)
c. Faktor sumber belajar
Sumber belajar dapat berupa media atau alat bantu belajar
serta bahan buku penunjang. Alat bantu belajar adalah
semua alat yang dapat digunakan untuk membantu
siswa dalam belajar. Sehingga belajar akan lebih menarik,
kongkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta
hasilnya lebih bermakna.
9
kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat.
3. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang dilaksanakan di
tingkat Indonesia. Dalm Depdiknas (2006) mengenai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
Depdikas (2006) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
menjabarkan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Berkomunikasi
secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara
lisan maupun tulis. 2) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 3) Memahami
Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan. 4) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial. 5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa. 6) Menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
10
Guru perlu mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
agar dapat Bahasa Indonesia dapat dipahami oleh anak.
11
Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget di atas, anak usia
sd termasuk dalam tahapan operasional konkret, untuk itu diperlukan
metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Metode pembelajaran yang digunakan sebaiknya mampu mengaktifkan
anak dalam proses pembelajaran dan menggunakan berbagai benda
konkret sehingga anak mampu mengkonstruksi sendiri pengetahuan
serta pemahamannya.
15
Hal serupa juga disampaikan menurut Sani (2014:129)
memaparkan kelebihan PBL dalam pembelajaran dapat
memungkinkan siswa terlibat mempelajari permasalahan dunia
nyata, meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi,
mempunyai keterampilan menyelesaikan masalah, belajar antar
disiplin ilmu, belajar secara mandiri, menggali informasi, siswa
juga dilatih bekerjasama dan dapat melatih keterampilan
berkomunikasi siswa.
B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dari penelitian ini yaitu “Penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning Indonesia dapat meningkatkan prestasi siswa kelas kelas 5 SD
Negeri Bendungan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia”
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Bendungan Kalasan Kabupaten Sleman
pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Subjek penelitian ini adalah guru
dan Siswa Kelas V SDN bendungan, Kalasan, Sleman yang berjumlah 28 siswa
yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah Prestasi hasil belajar Siswa Kelas V SD
Negeri Bendungan melalui pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
model PBL
C. Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Wiriaatmadja (2010) berpendapat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri dan mencobakan
suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh
nyata dari upaya itu. Dalam melaksanakan PTK diperlukan perencanaan yang
cukup matang agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan efektif dan
mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian Tindakan Kelas oleh Kurt Lewin
(dalam Rubiyanto, 2011) digambarkan sebagai serangkaian langkah yang
membentuk spiral. Setiap langkah mempunyai empat tahap, yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Berikut merupakan bagan langkah-langkah dalam penyusunan PTK
18
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
b) Siklus Kedua
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus kedua adalah memperbaiki dan
menyempurnakan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus pertama.
Berikut tahap-tahap perencanaan sebagai berikut:
a) Menelaah materi pembelajaran bahasa Indonesia.
b) Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disesuai dengan model PBL dengan materi “jenis
pantun berdasarkan usia”.
c) Mengajak tim kolaborasi sebagai rekan peneliti untuk berkolaborasi dalam
penelitian.
d) Menyiapkan media
e) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa.
f) Dokumentasi
22
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
2. Guru menyampaikan masalah sehari-hari, Mengapa kita harus belajar
pantun?
3. Siswa mengamati media pantun
4. Siswa mengerjakan lembar diskusi kelompok dengan menganalisis berbagai
pantun berdasarkan usia membuat laporan diskusi yang telah dilakukan dan
mempresentasikan.
5. Guru membimbing, menganalisis, merefleksi kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan dan memberikan penguatan.
6. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
3. Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung peneliti bersama kolabolator
melakukan pengamatan aktivitas siswa dan guru. Aktivitas guru dalam
pembelajaran diamati melalui lembar observasi keterampilan guru. Adapun yang
diamati adalah keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia menggunakan model PBL berbantuan media power point interaktif.
Aktivitas siswa saat pembelajaran diamati melalui lembar observasi aktivitas
siswa. Aspek yang diamati adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia menggunakan model PBL berbantuan media power point interaktif.
4. Refleksi
Pada siklus kedua refleksi dilakukan untuk mengetahui peningkatan kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia dan untuk merencanakan tindak lanjut siklus
berikut. Adapun tahap-tahap refleksi sebagai berikut:
a) Menganalisis proses dan hasil pembelajaran siklus kedua.
b) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus kedua.
c) Membuat daftar permasalahan yang muncul pada siklus kedua.
23
d) Merencanakan perencanaan tindak lanjut bila siklus kedua belum mencapai
indikator keberhasilan yang ingin dicapai atau menyimpulkan hasil penelitian
bila indikator keberhasilan telah terpenuhi.
2. Jenis Data
2.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
yang diangkakan (scoring) (Sugiyono, 2010). Data kuantitatif diwujudkan
dengan hasil belajar berupa keterampilan siswa dalam menulis prosa
deskripsi yang diperoleh siswa. Data kuantitatif berupa angka. Data
kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Data tersebut yang
akan diolah untuk menentukan prestasi belajar siswa
2.2 Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Data
kualitatif pada penelitian ini berupa data hasil observasi. Data tersebut
diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru
24
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model PBL
berbantuan media power point interaktif.
3. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
metode tes dan metode non tes meliputi observasi, catatan lapangan dan
dokumentasi.
3.1 Metode Tes
menurut Poerwanti dkk (2008), tes adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan terhadap
cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan
pengajaran tertentu. Hal ini didukung oleh pendapat Arikunto (2010)
yang menjelaskan bahwa tes adalah berbagai pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
individu ataupun kelompok. Sedangkan Tes diberikan kepada siswa
secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini
dilaksanakan pada pembelajaran siklus pertama dan siklus kedua
menggunakan soal pilihan ganda.
3.2 Metode Non Tes
Adapun metode non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Observasi dan dokumentasi.
3.2.1 Observasi
Dalam Arikunto (2010) Observasi adalah pengamatan dengan
tujuan tertentu. Penggunakan metode observasi cara yang
paling efektif adalah melengkapi data observasi dengan format
atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku
yang digambarkan akan terjadi. Data observasi diperoleh
melalui lembar pengamatan keaktifan selama mengikuti
pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan
25
peneliti dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
model PBL dengan bantuan media power point interaktif.
3.2.2 Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010) metode dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda,
dan sebagainya. Metode dokumentasi dilakukan untuk
memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Metode
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data nama-nama siswa subjek penelitian dan nilai
atau hasil evaluasi siswa dari siklus ke siklus. Dokumen lain
yang mendukung penelitian ini adalah foto dan video yang
digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dan aktivitas
siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
model PBL (Problem Based Learning) berbantuan media
power point interaktif.
f .x
x = f
Keterangan:
x = titik tengah interval kelas ke-i
fi = f = frekuensi pada interval kelas ke-i
(Herrhyanto dan Akip, 2010: 4.3)
Sedangkan untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dan
penyajian data kuantitatif Bahasa Indonesiaparkan dalam bentuk
presentase. Adapun rumusnya sebagai berikut:
P= x 100%
Keterangan:
P = pesentase ketuntasan belajar klasikal (Aqib, 2011:41)
27
Hasil perhitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria
ketuntasan belajar siswa SD Negeri Bendungan yang dikelompokkan ke
dalam kategori tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.2. Kriteria Ketuntasan Belajar SD Negeri Bendungan
Individual Klasikal
≥ 61 ≥75% Tuntas
H. Kriteria keberhasilan
Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah siswa mendapat nilai memenuhi KKM
yaitu 75 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan tingkat ketuntasan seluruh
siswa di kelas diatas 80%
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pemaparan Data
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada saa PPL I yaitu tanggal
tanggal 19 Oktober – 2 November yang dilakukan dalam 2 siklus. Tahap pra
siklus dilakukan dengan menganalisis data yang dimiliki guru kelas sehingga
disimpulkan perlu adanya tindakan kelas karena hasil pra siklus menunjukkan
bahwa nilai yang diraih oleh siswa belum mencapai nilai ketuntasanyang telah
dilakukan sekolah terutama pada nilai PTS mata pelajaran Bahasa Indonesia
Siklus I dilaksanakan mulai tanggal 19 Oktober-24 Oktober menggunakan
model PBL pada materi pengertian dan unsur pantun yang dibantu dengan
media power point interaktif, sedangkan pada siklus II dilaksanakan tanggal
26 Oktober – 2 November 2020 dengan menggunakan model yang sama yaitu
PBL namun pada materi jenis pantun berdasarkan usia dengan bantuan media
poer point interaktif.
29
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus
Nilai
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
86-100 75-85 50-74 <50
Nilai
Berdasarkan tabel dan diagram Pra Siklus di atas, dapat dilihat bahwa nilai
ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia masih di bawah rata-
rata ada 11 siswa dengan presentase 40%. Oleh karena itu diperlukan
Penelitian Tindakan Kelas untuk memperbaiki ketuntasan belajara siswa
kelas V SD Negeri Bendungan. Berdasarkan data penilaian hasil belajar
tersebut pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ternyata diketahui bahwa
masih banyak siswa yang belum memahami materi pembelajaran. Maka dari
30
itu, hal tersebut memberi pengungatan diperlukanadanya Tindakan khusus
untuk membantu siswa lebih memahami lagi materi pembelajaran yang
diajarkan.
2. Siklus 1
Berdasarkan hasil pra siklus di atas maka peneliti mengadakan tindakan
kelas yang tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa siswa kelas
V. Pada siklus I ini, peneliti menggunakan metode PBL pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun dan unsur-unsurnya. Penelitian
tindakan kelas siklus I dilaksanakan 19 Oktober-24 Oktober dengan
melakukan tahapan sebagai berikut :
a) Perencanaan
Perencanaan ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh guru
antara lain:
1. Menelaah materi pembelajaran bahasa Indonesia
2. Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disesuai dengan model PBL
dengan materi “pengertian dan unsur pantun”.
3. Mengajak tim kolaborasi sebagai rekan peneliti untuk berkolaborasi
dalam penelitian.
4. Mempersiapkan media power point interaktif (pantun dan unsurnya)
untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam PBL.
5. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran
6. Pendokumentasian
b) Tindakan
Tindakan kelas dimulai dengan berdoa, mengecek kesiapan belajar
siswa, apersepsi dan menyampaikan tujuan –tujuan yang hendak dicapai
dalam pembelajaran serta memberikan motivasi. Apersepsi dilakukan
dengan memberikan pertanyaan yang sesuai dengan kehidupan sehari –
31
hari. Dilanjutkan dengan memberikan motivasi pentingnya mempelajari
Pantun dan unsur-unsurnya dan mengkaitkan materi pelajaran dengan
kehidupan
sehari –hari di lingkungan sekitar.
Kegiatan inti pada tindakan kelas siklus I dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :
1)Mengamati pantun
2)Menganalisis penertian pantun
3)Membagi anak sesuai kelompok
4)Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai unsur pantun
5)Siswa membuat pantun
6) Siswa mempresentasikan hasil diskusi
7) Siswa membaca antun
8) Siswa lain menanggap hasil presentasi
Di akhir tindakan sikus I, siswa dibimbing dan diarahkan untuk
menyimpulkan materi pengertian pantun dan unsur-unsurnya. Siswa
melakukan refleksi kemudian mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya
menyampaikan pesan –pesan moral di akhir kegiatan belajar.
Data yang berhasil dikumpulkan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa diperoleh dari hasil post test yang diberikan kepada siswa
pada setiap siklusnya. Post test berisi 10 soal hasil belajar konsep yang
berbentuk uraian dan tiap soal berbobot 1o. Sehingga keseluruhan memiliki
skor 100. Dengan soal bahasa indonesia sebanyak 5 soal.
Untuk menghitung perolehan hasil belajarsiswa siswa terhadap
pemahaman materi pantun dan unsurnya digunakan rumus ketuntasan
belajar individu, lalu dicari nilai rata – ratanya untuk kemudian mengukur
ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan ketuntasan belajar klasikal.
Melalui tabel berikut dapat diperoleh gambaran hasil belajar siswa kelas V
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siklus I
32
Tabel 4.2 Tabel Daftar Nilai Siklus I
Nilai Siklus I
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
86-100 75-85 50-74 <50
Nilai
Berdasarkan hasil penerapan siklus I terlihat bahwa hasil belajar siswa mata
pelajaranBahasa Indonesia materi “Pantun dan Unsur-unsurnya” pada siswa kelas
V SD Negeri Bendungan Tahun Pelajaran 2020/2021 tingkat keberhasilannya
sebagai berikut :
33
a) Nilai 86–100 (baik sekali) ada 11 siswa atau 39% mengalami peningkatan
sebanyak 18% dari pra siklus yang hanya 6 anak atau 21%
b) Nilai 75 –85(baik) ada 9 siswa atau 32% mengalami peningkatan sebanyak
14% dari pra siklus yang hanya 5 anak atau 18%
c) Nilai 50-74(cukup) ada 5 siswa atau 18% mengalami penurunan sebanyak
25% dari pra siklus yaitu 12 anak atau 43%
d) Nilai < 50 (kurang) ada 3 siswa atau 11% mengalami penurunan 7% dari
pra siklus yaitu 5 anak atau 18%
c) Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan selama proses pembelajaran siklus 1
yang dilaksanakan siswa kelas V SD Negeri Bendungan mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi “pantun dan unsur-unsurnya” menggunakan media power
point interaktif dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) oleh observer. Melalui obeservasi peneliti mengamati
keaktifan siswa dalam belajar. Pada pembelajaran siklus 1 keaktifan belajar
siswa mulai nampak. Peserta didik beberapa mulai berani bertanya jawab,
menyampaikan pendapat berdiskusi maupun melakukan presentasi. Namun
keaktifan siswa belum maksimal, masih beberapa siswa yang terlihat aktif di
kelas dan menikmati pembelajaran. Namun secara keseluruhan siswa mau
terlibat dengan sungguh-sungguh dalam setiap proses pembelajaran yang
berlangsung.
d) Refleksi
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 yang dilaksanakan siswa kelas V SD
Negeri Bendungan mata pelajaran Bahasa Indonesia materi “pantun dan unsur-
unsurnya” menggunakan media power point interaktif dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara keseluruhan sudah
berjalan dengan baik dan lancar. Hasil presentase nilai siswa pada
pembelajaran siklus 1 mengalami peningkatan dibandingkan nilai pra siklus.
Akan tetapi dalam proses pembelajaran masih ditemui beberapa kelemahan
34
disamping kelebihan yang ada. Pada pembelajaran bahasa Indoesia dengan
model pembelajaran PBL, siswa mau aktif dalam melakukan tanya jawab
maupun menjawab pertanyaan dari pantun di media power point interaktif.
Selain itu, siswa juga mau berinisiatif untuk membaca pantun dalam media
power point dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Namun masih
beberapa siswa yang aktif, beberapa siswa masih malu-malu dalam
menyampaikan pendapatnya, dan saling menunggu untuk memberikan
jawaban. Terlihat siswa sangat antusiasme melakukan pembelajaran secara
daring karena bisa bertemu dengan guru dan teman-teman saat pembelajaran.
Namun terdapat beberapa kendala dalam pembelajaran daring ini karena
kendala sinyal diantaranya suara putus-putus, siswa keluar masuk googlemeet
dan siswa tidak terlihat membuka kamera padahal sudah membuka kamera.
3. Siklus 2
Berdasarkan hasil pra siklus di atas maka peneliti mengadakan tindakan
kelas yang tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa siswa kelas
V. Pada siklus II ini, peneliti menggunakan metode PBL pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun dan unsur-unsurnya. Penelitian
tindakan kelas siklus II dilaksanakan 26 Oktober-2 November dengan
melakukan tahapan sebagai berikut :
a) Perencanaan
Perencanaan ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh guru
antara lain:
1. Menelaah materi pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disesuai dengan model PBL
dengan materi “jenis pantun berdasarkan usia”.
3. Mengajak tim kolaborasi sebagai rekan peneliti untuk
berkolaborasi dalam penelitian.
4. Menyiapkan media
5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa.
35
6. dokumentasi
b) Tindakan
Tindakan kelas dimulai dengan berdoa, mengecek kesiapan belajar
siswa, apersepsi dan menyampaikan tujuan –tujuan yang hendak dicapai
dalam pembelajaran serta memberikan motivasi. Apersepsi dilakukan
dengan memberikan pertanyaan yang sesuai dengan kehidupan sehari –
hari. Dilanjutkan dengan memberikan motivasi pentingnya mempelajari
Pantun dan unsur-unsurnya dan mengkaitkan materi pelajaran dengan
kehidupan sehari –hari di lingkungan sekitar.
Kegiatan inti pada tindakan kelas siklus II dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :
1) Membaca jenis pantun berdasarkan usia
2) Mengamati dan bertanya jawab mengenai pantun
3)Membagi anak sesuai kelompok
4)Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai unsur pantun
5)Siswa membuat pantun
6) Siswa mempresentasikan hasil diskusi
7) Siswa membaca antun
8) Siswa lain menanggap hasil presentasi
Di akhir tindakan sikus II, siswa dibimbing dan diarahkan untuk
menyimpulkan materi pengertian pantun dan unsur-unsurnya. Siswa
melakukan refleksi kemudian mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya
menyampaikan pesan –pesan moral di akhir kegiatan belajar.
Data yang berhasil dikumpulkan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa diperoleh dari hasil post test yang diberikan kepada siswa
pada setiap siklusnya. Post test berisi 10 soal hasil belajar konsep yang
berbentuk uraian dan tiap soal berbobot 10. Sehingga keseluruhan memiliki
skor 100. Dengan soal bahasa indonesia sebanyak 4 soal.
Untuk menghitung perolehan hasil belajarsiswa siswa terhadap
pemahaman materi pantun dan unsurnya digunakan rumus ketuntasan
36
belajar individu, lalu dicari nilai rata – ratanya untuk kemudian mengukur
ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan ketuntasan belajar klasikal.
Melalui tabel berikut dapat diperoleh gambaran hasil belajar siswa kelas V
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siklus 2
Nilai
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
86-100 75-85 50-75 <50
Nilai
Berdasarkan hasil penerapan siklus 2 terlihat bahwa hasil belajar siswa mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi “jenis pantun berdasarkan usia” pada siswa kelas
37
V SD Negeri Bendungan Tahun Pelajaran 2020/2021 tingkat keberhasilannya
sebagai berikut :
e) Nilai 86–100 (baik sekali) ada 21 siswa atau 75% mengalami peningkatan
sebanyak 54% dari pra siklus yang hanya 6 anak atau 21%
f) Nilai 75 –85(baik) ada 5 siswa atau 18% tidak mengalami peningkatan
maupun penurunan dari pra siklus yang hanya 5 anak atau 18%
g) Nilai 50-74(cukup) ada 2 siswa atau 7% mengalami penurunan sebanyak
36% dari pra siklus yaitu 12 anak atau 43%
h) Nilai < 50 (kurang) ada 0 siswa atau 0% mengalami penurunan 18% dari
pra siklus yaitu 5 anak atau 18%
c) Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan selama proses pembelajaran siklus II
yang dilaksanakan siswa kelas V SD Negeri Bendungan mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi “pantun dan unsur-unsurnya” menggunakan media power
point interaktif dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) oleh observer. Melalui obeservasi peneliti mengamati
keaktifan siswa dalam belajar. Pada pembelajaran siklus II keaktifan belajar
siswa semakin nampak. Peserta didik semakin berani bertanya jawab dan
menyampaikan pendapat tanpa disuruh dan tanpa menunggu-nunggu
temannya. Siswa aktif berdiskusi maupun melakukan presentasi. Secara
keseluruhan siswa mau terlibat dengan sungguh-sungguh dalam setiap proses
pembelajaran yang berlangsung. Siswa mau mempresentasikan hasil pantun
yang dibuatnya dengan senang hati.
d) Refleksi
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II yang dilaksanakan siswa kelas V SD
Negeri Bendungan mata pelajaran Bahasa Indonesia materi “jenis pantun
berdasarkan usia” menggunakan media power point interaktif dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara
keseluruhan sudah berjalan dengan baik dan lancar. Hasil presentase nilai siswa
38
pada pembelajaran siklus 2 mengalami peningkatan cukup drastis
dibandingkan nilai pra siklus. Akan tetapi dalam proses pembelajaran masih
ditemui beberapa kelemahan disamping kelebihan yang ada. Pada
pembelajaran bahasa Indoesia dengan model pembelajaran PBL, siswa mau
aktif dalam melakukan tanya jawab maupun menjawab pertanyaan dari pantun
di media power point interaktif tanpa malu-malu. Selain itu, siswa juga mau
berinisiatif untuk membaca pantun dalam media power point dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Siswa sangat antusias dan berebut
untuk membacakan pantun yang dibuat. Terlihat siswa sangat antusiasme
melakukan pembelajaran secara daring karena bisa bertemu dengan guru dan
teman-teman saat pembelajaran. Namun terdapat beberapa kendala dalam
pembelajaran daring ini karena kendala sinyal diantaranya suara putus-putus,
siswa keluar masuk googlemeet dan siswa tidak terlihat membuka kamera
padahal sudah membuka kamera.
39
Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan SIklus II
Hasil tersebut menunjukkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh peneliti
pada penyampaian materi mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
mdel pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas V SD Negeri
Bendungan, Kalasan telah meningkatkan hasil belajar hal ini menunjukkan bahwa
siswa telah memahami materi yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada diagram batang berikut ini:
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Tuntas Tidak Tuntas
Grafik 4.4 Diagram Perbandingan Hasil belajarsiswa Siswa Pra Siklus, SiklusI,
dan Siklus II
Setelah mengamati dan menganalisis data di atas, dapat ditarik hasil akhir berupa
apa yang yang telah dilakukan oleh peneliti dalam menyampaikan materi Bahasa
40
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran mampu meningkatkan hasil
belajar siswa dan keaktifan siswa. Hipotesis yang menyatakan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bendungan Kalasan Tahun Pelajaran
terbukti dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
41
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui siklus I
dan siklus 2 dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan model pembelajaran problem Based Learning (PBL) dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun di kelas V SD Negeri
Bendungan Kalasan Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat meningkatkan
prestasi hasil belajar sesuai dengan ketuntasan yang ditetapkan.
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun di kelas V SD Negeri
Bendungan Kalasan Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat meningkatkan nilai
setiap siklus. Dimana pada pra siklus menggunakan metode ceramah
ketuntasan nilai dicapai hanya 11 siswa dengan presentase 40%. Setelah
pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan menggunakan model PBL
ketuntasan siswa naik menjadi 71% atau 21 siswa. Pada pelaksanaan siklus
II dengan model PBL nilai ketuntasan siswa naik cukup signifikan menjadi
93% atau 26 siswa
B.Saran
Beberapa saran yang ingin disampaikan oleh peneliti untuk peningkatan
pembelajaran di SD Negeri Bendungan Kalasan :
1. Bagi Peserta Didik
Lebih aktif dalam pembelajaran dan membaca materi pembelajaran yang
dishare sebelum pembelajaran dimulai
42
a. Guru menyiapkan aplikasi yang sesuai dalam proses pembelajaran
daring
b. Guru membuat prencanaan yang matang dan perangkat pembelajaran
yang sesuai dalam pembelajaran
c. Guru menggunakan pendekatan serta model pembelajaran yang sesuai
dengan siswa
3. Bagi Peneliti
43
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: Yrama Widya
Eka Eismawati , Henny Dewi Koeswanti , Elvira Hoesein Radia dalam Jurnal
Mercumatika : Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika
mdengan judul penelitian “Peningkatan hasil belajar matematika melalui
model pembelajaran problem based learning (PBL) siswa kelas 4 SD”-
diakses tanggal 12 Oktober 2020
Khalimah dalam Jurnal Ilmiah Pro Guru dengan judul penelitian ” meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas IXF di SMP Negeri 7
Probolinggo melalui penerapan model PBL (Problem Based Learning) yang
dipadukan dengan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi-diakses tanggal
10 Oktober 2020.
Syah Muhibbin,. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
46
26 Vinno 40 V
27 Leon 40 V
28 Desta 80
Jumlah 20 8
Rata-Rata 80
47
21 Nova Ariska 100 V
22 Nova Ayu 100 V
23 Oliv 75 V
24 Bagus 100 V
25 Kevin 100 V
26 Vinno 50 V
27 Leon 50 V
28 Desta 75 V
Jumlah 26 2
Rata-Rata 91
48
RPP SIKLUS I
Kelas / Semester : 5 /1
Pembelajaran ke : 1
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia
No Kompetensi Indikator
49
3. 4 Menjelaskan organ peredaran darah 3.4.1 Menganalisis peredaran darah
dan fungsinya pada hewan dan dan fungsinya pada manusia.
manusia serta cara memelihara (HOTS, C4-4C)
kesehatan organ peredaran darah
3.4.2 Mengumpulkan informasi
manusia mengenai organ-organ perdaran
darah (HOTS, C6-4C)
No Kompetensi Indikator
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang 3.6.1 Menelaah tentang pengertian
disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan
untuk kesenangan pantun. (HOTS, C4-4C)
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan 4.6.1Membuat pantun dengan benar.
lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan diri
4.6.2Membacakan pantun di depan
kelas.
50
C. TUJUAN
1. Dengan kegiatan mengamati gambar peredaran darah manusia pada media
power point, siswa dapat menganalisis organ peredaran darah dan fungsinya
pada manusia dengan rinci. (HOTS, 4C, ICT, TPACK)
2. Dengan mencari informasi melalui berbagai sumber, siswa dapat
mengumpulkan informasi mengenai organ-organ yang berperan dalam proses
peredaran darah dengan tepat (HOTS, 4C, ICT, TPACK)
3. Dengan mencari informasi dari berbagai sumber, siswa dapat membuat laporan
mengenai organ peredaran darah dengan tepat
4. Dengan kegiatan berkreasi menggambar, siswa dapat menggambar cara kerja
organ peredaran darah manusia secara rinci.
5. Dengan kegiatan mencari tahu tentang pantun melalui berbagai sumber, siswa
dapat menelaah pengertian pantun dengan tepat (HOTS, 4C, ICT, TPACK)
6. Dengan kegiatan mengamati pada media powerpoint, siswa dapat menganalisis
unsur-unsur pantun (HOTS, 4C, ICT, TPACK)
7. Setelah mengetahui unsur-unsur pantun, siswa dapat membuat pantun dengan
tepat
8. Dengan google meet, siswa dapat membacakan pantun yang telah dengan
benar (ICT)
D. MATERI
MATERI REGULER MATERI REMEDIAL MATERI PENGAYAAN
51
organ-organ yang
terlibat dalam
peredaran darah
TPACK
52
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Langkah-Langkah Pembelajaran:
https://drive.google.com/drive/folders/1zDLcQtPtskmPn
HXkBVWbDerUNTlo6CPz?usp=sharing
53
➢ Guru membacakan cerita mengenai organ
peredaran darah melalui PPT (Orientasi peserta
didik pada masalah, ICT)
➢ Siswa melakukan tanya jawab mengenai cerita yang
telah dibaca oleh guru . (critical thinking, ICT,
collaboration)
Apa saja organ peredaran darah?
Apa fungsi organ peredaran darah?
➢ Guru membagi siswa dalam kelompok
(Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar)
Mengamati
54
➢ Siswa bertanya jawab mengenai denyut
jantung(Critical thinking)
Berapa denyut jantungmu?
Pembuluh darah apa yang berperan?
➢ Guru menjelaskan mengenai peredaran darah
power point (TPACK)
Guru menjelaskan mengenai paru-paru melalui
power point (TPACK)
Mengamati
55
(collaboration, critical thinking, ICT, Membimbing
penyelidikan individu maupun kelompok)
1. Pengertian pantun dan unsur-unsurnya
56
Penutup KEGIATAN PENUTUP DILAKUKAN DENGAN GOOGLEMEET 15 menit
a. Teknik Penilaian
57
1. Penilaian Sikap: Observasi
b. Instrumen penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
Penilaian dilakukan melalui google formulir meliputi pengertian pantun,
unsur pantun,
cara kerja organ peredaran darah, cara menjaga organ peredaran darah,
fungsi organ peredaran darah melalui link
https://forms.gle/6LnsJjuJRchSuKKs6
2. Penilaian sikap
Guru dapat menambahkan catatan penilaian sikap, contoh terlampir pada
lampiran pertama Buku Guru.
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat!
Tanggung Percaya
Nama Jujur Disiplin Santun Peduli
No Jawab Diri
Siswa
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
Keterangan:
T : Terlihat
: Belum
BT
Terlihat
58
3. Penilaian Keterampilan
• Rubrik Kreasi Pembuatan Bagan Organ Peredaran Darah
59
• Rubrik Mencari Informasi Mengenai Organ-organ Peredaran darah
I. PROGRAM REMEDIAL
1. Siswa yang masih memiliki kesulitan dalam menemukan unsur penting
pantun dapat melatihnya dengan guru.
2. Guru memilihkan pantun sederhana, kemudian bersama menemukan unsur
pantun tersebut
3. Guru memandu siswa menganalisis organ peredaran darah dan fungsinya
J. PENGAYAAN
60
1. Carilah informasi tentang persamaan dan perbedaan antara pantun dan syair.
Tuliskan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Refleksi Guru
61
Catatan Guru
1. Masalah :……….
62
RPP SIKLUS II
Kelas / Semester : 5 /1
Pembelajaran ke : 4
Alokasi waktu : 2 JP
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
Muatan : IPS
63
No Kompetensi Dasar Indikator
Muatan : PPKn
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan tanggug 1.2.1 Menerapkan sikap toleran
jawab sebagai warga masyarakat dan sebagai
umat beragama dalam kehidupan sehari-
hari. umat beragama.
kehidupan sehari-hari.
C4-4C)
64
4.2 Mengambil keputusan bersama tentang 4.2.1 Mengikuti pengambilan
tanggung jawab sebagai warga keputusan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
bersama di dalam
masyarakat.
No Kompetensi Indikator
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang 3.6.1 Menyimpulkan pengertian
disajikan secara lisan dan tulis dengan pantun
tujuan untuk kesenangan.
kanak-kanak, pantun muda,
pantun
C. TUJUAN
1. Dengan mengamati gambar dan membaca contoh aktivitas masyarakat
pada power point, siswa dapat menganalisis interaksi masyarakat
dilingkungannya dalam upaya pembangunan sosial budaya sesuai bacaan
dengan benar (HOTS, 4C, ICT)
2. Dengan kegiatan mengamati lingkungan sekitar, siswa dapat membuat
laporan hasil observasi dilingkungan sekitar tentang upaya pembangunan
sosial budaya secara rinci
3. Dengan membaca kasus melalui power point, siswa dapat menganalisis
berbagai tanggung jawab dalam masyarakat dengan tepat (HOTS,C4-4C)
4. Dengan kegiatan mengemukakan pendapat melalui google meet, siswa
dapat mengikuti pengambilan keputusan dalam masyarakat dengan benar
5. Dengan kegiatan membaca contoh pantun kanak-kanak, pantun muda,
dan pantun dewasa melalui power point, Menyimpulkan pengertian
pantun kanak-kanak, pantun muda, pantun tua yang dibacanya dengan
tepat (HOTS, 4C, ICT)
65
6. Dengan kegiatan menulis pengertian pantun, siswa dapat membuat pantun
secara tepat.
D. MATERI
MATERI
MATERI REGULER MATERI REMEDIAL
PENGAYAAN
PPK, Neurosains
66
F. Karakter yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-royong,
Integritas, jujur,
percaya diri, disiplin, tanggung jawab, mandiri
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
67
mengungkapkan pendapatnya secara percaya
diri. (Orientasi peserta didik pada masalah)
1. Apa kamu pernah mengerjakan tugas
kelompok?
2. Apa saja tugas saat bekerja berkelompok?
Siswa dibagi dalam kelompok
(Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar)
Mengamati
68
10. Siswa menganalisis interaksi yang terjadi
pada gambar (critical thinking, HOTS)
11. Guru menjelaskan mengenai upaya yang bisa
dilakukan warga masyarakat untuk
melaksanakan tanggung jawabnya di bidang
budaya dan sosial dengan bantuan power point
(TPACK, ICT)
Mengamati
Menalar
69
hasil karya)(cretivity and innovation,
collaboration)
16. Setiap siswa membuat laporan mengenai
berbagai interaksi dalam masyarakat serta
membuat pantun secara mandiri
(Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya) )(cretivity and innovation,
collaboration
Mengkomunikasikan
70
Penutup KEGIATAN PENUTUP DILAKUKAN DENGAN 15
ZOOM/GOOGLE MEET (ICT)
71
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric
penilaian sebagai berikut.
a. Teknik Penilaian
c. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
Kegiatan penilaian dilakukan melalui google form meliputi interaksi
masyarakat, tanggung jawab dalam masyarakat, pantun
2. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi
Petunjuk:
Keterangan:
T : Terlihat
72
BT : Belum Terlihat
3. Penilaian Keterampilan
Rubrik Membuat Laporan Hasil Observasi
73
G. SUMBER DAN MEDIA
SUMBE MEDIA Alat/bahan
R
• Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 • Video • Alat tulis, kertas,
(Buku Tematik Terpadu • Gambar pewarna
Kurikulum 2013 Rev.2017, • Cerita
Jakarta: Kementerian • Kasus
Pendidikan dan Kebudayaan, • Google
Classroom/Google
2013).
drive
• Buku Guru Tema Tema 1 • Googlemeet
Kelas 5 (Buku Tematik • HP atau Leptop
Terpadu Kurikulum 2013 • LKPD
Rev.2017, Jakarta: • PPT
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan,
2013).
• Lingkungan sekitar
74
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
75
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pekerjaan
76