EKANINGSIH, S Pd
Magelang,…..
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
D. Manfaat.........................................................................................................1
BAB II. KAJIAN PUSTAKA................................................................................2
A. Metode Pembelajaran Kooperatif (contoh, silakan sesuaikan dg judul).......2
B. Hasil Belajar (contoh, silakan sesuaikan dg judul).......................................2
BAB III. METODE PENELITIAN......................................................................3
A. Setting Penelitian..........................................................................................3
B. Prosedur Penelitian.......................................................................................3
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................3
D. Teknik Analisis Data.....................................................................................3
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................4
A. Hasil Penelitian.............................................................................................4
B. Pembahasan...................................................................................................4
BAB V. PENUTUP.................................................................................................5
A. Kesimpulan...................................................................................................5
B. Saran..............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................6
LAMPIRAN............................................................................................................7
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
ABSTRAK
viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti merupakan hasil
usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam memantapkan keimanan dan ketaqwaannya
kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Iman Katolik. Dalam
melaksanakan upaya tersebut, tetap diperhatikan untuk menghormati agama
lain guna terciptanya kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat dan
tercapainya persatuan bangsa.
Tidak jauh berbeda dengan mata pelajaran lainnya, Pendidikan Agama Katolik
merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah. Sebagaimana setiap
disiplin memiliki tujuannya, demikian pula Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk membangun kehidupan yang
lebih beriman. Pengetahuan dimiliki melalui kegiatan: mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi. Keterampilan
diperoleh melalui kegiatan antara lain: mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menunjukkan dan mencipta. Sikap terbentuk melalui kebiasaan:
menerima, melaksanakan, menghargai, menghayati dan mengamalkan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
berlangsung melalui proses pembelajaran dimana peserta didik sebagai pribadi
dan peserta didik menjadi sentral sebagai badan yang membangun kesadaran
dan pembelajaran tersendiri dalam interaksi antar peserta didik, mengatur
secara aktif. , interaksi dengan teman sebaya (guru), dan refleksi serta
tindakan mereka terhadap realitas lingkungan belajar. Mendorong,
membudayakan, dan mengasah peserta didik untuk aktif berkomunikasi,
bereksplorasi, berefleksi dengan cerdik, berani mengemukakan pendapat, dan
berani mengemukakan pendapat. Dari sinilah proses belajar mengajar dimulai,
dengan harapan dapat memaksimalkan hasil belajar pada akhirnya.
1
Umumnya guru pendidikan agama Katolik dan budi pekerti agak
mengabaikan penilaian keterampilan dan sikap. Hal ini disebabkan karena
sistem ulangan atau ujian yang biasanya menjabarkan soal-soal yang sebagian
besar bersifat teoritis (pengetahuan). Dengan ini menimbulkan motivasi guru
mengajarkan materi pendidikan agama Katolik dan budi pekerti hanya untuk
dapat menjawab soal-soal ulangan atau ujian supaya hasil belajarnya baik.
Apalagi ketika materi yang diproseskan dalam pembelajaran adalah
kompetensi dasar bersikap kritis dan bertanggungjawab terhadap media massa,
untuk penilaian pengetahuan bagi guru mudah untuk membuat soal-soalnya.
Namun untuk penilaian keterampilan dan sikap terkait dengan kompetensi
dasar tersebut sangatlah sulit. Hal ini juga berpengaruh pada aktivitas siswa,
ada rasa enggan untuk mengolah rasa tanggungjawab dan kritis secara benar.
Berdasarkan kenyataan di atas dan berdasarkan observasi diketahui bahwa
tidak terolahnya seluruh kompetensi siswa dalam pembelajaran karena model
pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa kurang diarahkan untuk
berpikir kreatif, menguasai konsep berdasarkan temuannya di lapangan dan
selanjutnya mengolah apa yang ditemukannya itu menjadi sikap diri yang
akan dikembangkan dalam hidup sehari-hari. Maka dari itu butuh model
pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif dan kreatif .
B. Rumusan Masalah
1) Apakah aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMKN 1 Magelang pada
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dapat ditingkatkan melalui model
pembelajaran Discovery Learning ?
2) Bagaimana upaya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMKN 1
Magelang mata pelajaran Agama Katolik dan Budi pekerti?
C. Tujuan
1) Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMKN 1 Magelang
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning
2) Memperoleh informasi tentang pembelajaran dengan penerapan Discovery
Learning untuk meningkatkan nilai X SMKN 1 Magelang. Kegiatan siswa
2
kelas dan hasil belajar dalam topik pendidikan agama Katolik dan budi
pekerti.
D. Manfaat
1) Bagi siswa:
(a) meningkatkan kegiatan siswa untuk mempelajari Pendidikan Agama
Katolik dan budi pekerti.
(b) meningkatkan hasil belajar.
2) Bagi pendidik: menjadikan proses pembelajaran siswa lebih aktif dan
kreatif dengan menggunakan berbagai model pembelajaran, menjadikan
pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, terutama pada materi yang
harus sesuai dengan semua kemampuan (sikap, pengetahuan dan
keterampilan);
3) Bagi sekolah :
(a) Meningkatkan hasil belajar sekolah, khususnya pada mata pelajaran
pendidikan agama Katolik dan budi pekerti
(b) Meningkatkan kinerja sekolah dengan meningkatkan profesionalisme guru.
3
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2. Karakteristik
4. Langkah-Langkah
4
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Prosedur Penelitian
5
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pelaksanaan Siklus 1
B. Pembahasan
6
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN