Oleh :
Dewi Hartini (21060111)
Hendriani Lesmana (21060084)
Rani Triani (21060090)
Raissa Diantina Agustine (21060107)
Rahayu Lestari (21060022)
Desember 2021,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORITIS .............................................................................................3
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................................3
B. Bahan Ajar .............................................................................................................6
C. Media Pembelajaran ...............................................................................................7
D. Lembar Kegiatan Peserta Didik ..............................................................................9
E. Evaluasi ................................................................................................................13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................19
1. ANALISIS RPP ...................................................................................................19
2. ANALISIS BAHAN AJAR..................................................................................20
3. ANALISIS LKPD ................................................................................................21
4. ANALISIS MEDIA PEMBELAJARAN..............................................................22
5. HASIL ANALISIS INSTRUMEN EVALUASI ..................................................23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................25
A. Kesimpulan ..........................................................................................................25
B. Saran ....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................27
LAMPIRAN.....................................................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan manusia.
Pendidikan mampu menunjang keberlangsungan kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Menurut Uno (2008 : 11) “pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang diharapkan mampu
memberdayakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, manusia berilmu dan
berpengetahuan, serta manusia terdidik”. Oleh karena itu, melalui proses pendidikan
diharapkan mampu melahirkan peserta didik yang memiliki kemampuan dalam memecahkan
masalah, serta mampu mengembangkan potensi mereka sehingga dapat bermanfaat bagi
masyarakat.
Pendidikan terdiri dari beberapa komponen di dalamnya. Salah satu komponen dalam
pendidikan yang terpenting adalah guru. Guru memegang peran utama dalam pembangunan
pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangat
menentukan keberhasilan peserta didik terutama dalam kaitannya dengan proses pembelajaran.
Alton dalam Gurney (2007: 90) menjelaskan bahwa “quality teaching is responsive to student
learning processes” kualitas suatu pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru 3 merupakan
kegiatan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan terjadinya suatu proses
pembelajaran bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru merupakan komponen yang paling
berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Guru yang berkualitas akan selalu menyusun suatu perencanaan untuk proses
pembelajarannya, sehingga tidak ada alasan guru ketika mengajar di kelas tanpa perencanaan
pembelajaran. Salah satu aspek dalam perencanaan pembelajaran yaitu guru menyusun suatu
perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajarannya. Menurut
Nazarudin (2007 : 111) perangkat pembelajaran adalah “sesuatu atau beberapa persiapan yang
disusun oleh guru baik secara individu maupun kelompok (KKG atau MGMP) agar
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan memperoleh hasil
yang diinginkan”. Perangkat pembelajaran berfungsi untuk mempermudah guru dalam
melaksanakan atau mengelola kegiatan pembelajaran yang ada di kelas. Perangkat
pembelajaran, terdiri dari RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan instrument
evaluasi.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru di SD Negeri Babakan Loa
Padalarang bahwa tidak adanya standarisasi dari pemerintah tentang perangkat pembelajaran
1
sehingga dalam penyusunannya sesuai dengan persepsi oleh masing-masing guru. Selain itu,
tugas dan tanggung jawab guru yang banyak dalam kegiatan di kelas maupun di sekolah
sehingga guru memiliki keterbatasan waktu untuk menyusun perangkat pembelajaran sehingga
dalam penyusunan perangkat pembelajaran kurang optimal. Guru hanya terfokus pada bahan
ajar yang tersedia dari sekolah. Namun pada dasarnya, guru-guru di SD Negeri Babakan Loa
sudah memahami perangkat pembelajaran dengan baik. Pendapat mereka mengenai beberapa
hal terkait perangka pembelajaran bahwa komponen tersebut wajib dirancang dan disusun
setiap pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku.
2
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Berdasarkan dua teori di atas dapat disimpulkan bahwa RPP adalah rencana kegiatan
untuk satu pertemuan atau lebih untuk mencapai suatu kompetensi.
3
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian
umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip prinsip RPP adalah :
1. Perbedaan individual peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP.
4. Keterkaitan dan keterpaduan.
5. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
• Karakteristik RPP
Sebagaimana dalam Permendikbud No 22 Tahun 2016, karakteristik rencana
pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam
upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan 15 sistematis agar pembelajaran berlangsung secara intektif, inspiratif,
menyenangkan menantang, memotivatisi siswa untuk berpartisipasi akti,serta memberikan
ruang yang cukup bagi perkasa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu proses dalam pembelajaran yang Sesuai dengan
Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap,
4
pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga
ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda.
Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Guru merancang penggalan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan disatuan pendidikan.
• Langkah Langkah Penyusunan RPP
Sebagaimana dalam Permendikbud No 22 Tahun 2016 langkah penyusunan RPP
adalah:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan
KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.
Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penyusunan RPP adalah
:
5
1. Identitas sekolah.
2. Mata pelajaran atau tema atau subtema.
3. Kelas atau semester.
4. Materi pokok.
5. Alokasi waktu.
6. Tujuan pembelajaran.
7. Kompetensi dasar dan indicator.
8. Langkah-langkah pembelajaran.
9. Metode pembelajaran.
10. Media dan sumber belajar.
11. Penutup.
B. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis untuk
dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Hamdani (2011:120), bahan ajar
adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan
untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga
tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Kemudian
Kemendiknas (2011:2) menjelaskan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pendapat lain
dikemukakan oleh Ahmad (2012:102) bahwa bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks
yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi seperangkat
pembelajaran. Bahan ajar dapat dituangkan dalam bentuk hand out, modul, buku, video,
kaset, dan lain-lain.
6
1. judul, mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran,
2. petunjuk belajar (petunjuk siswa dan guru), berisi tentang penjelasan cara penggunaan
suatu bahan ajar yang akan dipelajari dalam sebuah proses pembelajaran,
3. informasi pendukung,
4. lembar kerja, dan
5. evaluasi.
Dengan demikian bahan ajar yang dimaksud di sini adalah berupa seperangkat
materi yang dikembangkan modul dengan memperhatikan komponen-komponen yang ada
didalamnya.
C. Media Pembelajaran
Kata media adalah bentuk jamak dari kata medium yang berasal daribahasa Latin
yang berarti pengantar atau perantara. Dalam konteks belajar dan pembelajaran, media
dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau materi ajar dari
guru sebagai komunikator kepada siswa sebagai komunikan dan sebaliknya. Ada juga yang
mengartikan media sebagai alat bantu mengajar atau teaching aids. Oleh sebab itu,
sekalipun telah tersedia media pembelajaran, masih diperlukan guru, teknik, metoda, dan
sarana serta prasarana lain termasuk dukungan lingkungan untuk menciptakan komunikasi
untuk penyampaian pesan pembelajaran dengan berhasil sebagaimana direncanakan oleh
guru. Media berperan penting dalam proses pembelajaran, dengan media yang tepat guna
siswa mampu menyerap materi dengan cepat.
Gagne (dalam Sadiman, 2008:6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu
Briggs (Sadiman, 2008:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti buku, film, kaset, dan film
bingkai.
7
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.
Selain itu, manfaat media juga secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai
skenario yang mengarahkan jalannya proses belajar dan pembelajaran sebagaimana
direncanakan, dan bahan ajar dapat disiapkan sebelumnya sehingga dapat lebih disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran.
Secara garis besar media belajar dan pembelajaran dapat dibedakan ke dalam empat
kelompok:
1. Media Visual
Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat
dilihat oleh mata manusia.Berdasarkan teknologinya alat media visual dibedakan atas
media visual non-elektrik atau non elektronik (papan tulis, white board, poster, dsb.)
dan media visual elektrik atau elektronik (slide projector, overhead projector atau OHP,
dsb.).
8
2. Audio
Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat
didengar oleh telinga manusia. Berdasarkan teknologinya alat media audio dibedakan
atas media audio non-elektrik atau non elektronik (gitar, harmonika, seruling, dsb.) dan
media audio elektrik atau elektronik (amplifier, radio, tape recorder, CD player, dsb.).
3. Audio visual
Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat
didengar oleh telinga dan dilihat oleh mata manusia. Pada beberapa jenis peralatan
audio visual gambar yang ditampilkan juga dapat bergerak. Contoh dari peralatan media
audio visual yaitu slide projector, yang dipadukan dengan tape recorder, televisi, film
strip projector, video player, DVD player, dan computer.
4. Multimedia
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh:
bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio
yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat
memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Jika tujuan
pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa
digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi
(komplementer), seperti biaya, ketepatgunaan, keadaan siswa, ketersediaan, dan mutu
teknis.
9
lembaran yang berisi bahan-bahan untuk peserta didik agar lebih aktif dan dapat mengambil
makna dari proses pembelajaran. Menurut (Trianto, 2009: 73) LKPD merupakan
pemahaman yang digunakan untuk menyelidiki dan menyelesaikan masalah.
Berdasarkan pernyataan para ahli, LKPD sangat dibutuhkan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi
juga melakukukan kegiatan pengamatan, percobaan, mengidentifikasi dan juga mencatat
hasil penelitian pada LKPD.
• Fungsi LKPD
LKPD merupakan bahan ajar yang memiliki fungsi, menurut (Djamarah dan
Zain, 2009: 57). Fungsi LKPD sebagai berikut :
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
2. Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses pembelajaran supaya lebih menarik
perhatian peserta didik.
3. Untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu peserta didik cepat menangkap
pengertian yang diberikan guru.
4. Peserta didik tidak hanya mendengar uraian dari guru tetapi lebih aktif dalam
pembelajaran.
5. Menumbuhkan cara berfikirpeserta didik yang berkesinambungan dan teratur.
6. Untuk meningkatkan mutu belajar mengajar, hasil belajar yang dicapai peserta didik
akan diingat dan tahan lama sehingga pembelajaran mempunyai nilai tinggi.
• Tujuan LKPD
LKPD merupakan bahan ajar yang mempunyai tujuan penting, terdapat empat
poin yang penting dalam tujuan peyusunan LKPD menurut (Prastowo, 2014: 206), yaitu :
1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk memberi interaksi
terhadap materi yang diberikan.
2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi
yang diberikan.
3. Melatih sikap kemandirian peserta didik.
4. Memudahkan guru dalam memberikan tugas-tugas kepada peserta didik.
10
• Sistematika LKPD
Terdapat enam unsur dan format dalam penyusunan LKPD menurut (Prastowo,
2014: 208), sebagai berikut :
1. Judul
2. Petunjuk belajar
3. Komponen yang akan dicapai
4. Informasi pendukung
5. Tugas atau langkah-langkah kerja
6. Penelitian
Format LKS yang dikembangkan sesuai dengan silabus dan RPP yang berpedoman
pada Peraturan Pemerintahan No. 65 tahun 2013 tentang Standart proses. Dari uraian diatas,
disimpulkan bahwa LKPD merupakan lembaran-lembaran yang berisikan tugas yang harus
dikerjakan peserta didik dan dilengkapi dengan petunjuk dan langkah-langkah untuk
meningkatkan kemampuan yang diharapkan. Sedangkan sistematis LKPD yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menurut (Prastowo, 2014: 208) meliputi judul, petunjuk belajar,
kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas atau langkah-langkah kerja, dan
penilaian.
11
2. Format, seperti pada paragraf panjang menggunakan wajah satu kolom, paragraf tulisan
pendek menggunakan wajah kolom lebih sesuai.
3. Organisasi, seperti susunan teks informasi mudah diperoleh oleh peserta didik.
4. Daya tarik, seperti memperkenalkan setiap bab atau bab baru dengan cara berbeda.
5. Ukuran huruf, pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan peserta didik dan
lingkungannya, menghindari penggunaan huruf kapital untuk keseluruhan teks.
6. Ruang (spasi) kosong, seperti ruang sekitar judul, batas tepi, margin, kolom atau spasi,
penyesuaian spasi antar baris dan spasi antar paragraf.
1. Syarat pedagogik yaitu memberi tekanan pada proses penemuan konsep atau petunjuk
untuk mencari tahu.
2. Syarat konstruksi yaitu menggunakan bahasa yang sesuai tingkat perkembangan peserta
didik. Menggunakan struktur kalimat yang sederhana, jelas dan singkat (tidak berbelit-
belit). Memiliki tujuan yang jelas, urutan yang sistematik dan memiliki identitas yang
jelas untuk memudahkan pengadministrasian.
3. Syarat teknis yaitu menggunakan huruf yang tebal dan sesuai untuk topic. Jumlah kata
lebih dari 10 dalam satu baris, dan terdapat gambar yang jelas dan detail yang sehingga
menyampaikan pesan secara efektif. Tampilan disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
12
Berdasarkan penyataan diatas, kami menyimpulkan bahwa penyusunan LKPD
harus memperhatikan langkah-langkah yang tepat. Dalam penyusunan LKPD juga harus
memperhatikan struktur atau format supaya LKPD yang dibuat lebih menarik.
Penyusunan LKPD yang digunakan pada penelitian ini menggunakan penyusunan
LKPD menurut (Prastowo, 2014: 211-215) karena langkah-langkah tersebut praktis,
terstruktur dan sistematis.
E. Evaluasi
Istilah evaluasi (evaluation) menujuk pada suatu proses untuk menentukan nilai dari
suatu kegiatan tertentu (H.M. Sulthon, Moh. Khusnuridlo, 2006). Evaluasi berarti
penentuan sampai seberapa jauh sesuatu berharga, bermutu, atau bernilai. Evaluasi terhadap
hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan terhadap proses belajar mengajar mengandung
penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar itu, sampai beberapa jauh keduanya
dapat dinilai baik. Sebenarnya yang dinilai hanyalah proses belajar mengajar, tetapi
penilaian atau evaluasi itu diadakan melalui peninjauan terhadap hasil yang diperoleh siswa
setelah mengikuti proses belajar mengajar dan melalui peninjauan terhadap perangkat
komponen yang sama-sama membentuk proses belajar mengajar (Winkel, 2004).
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian
merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data;
berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan (M. Ngalim
Purwanto, 1994).
Evaluasi hasil belajar diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk
menetukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah ia mengalami proses belajar selama
satu periode tertentu.26(H.M. Sulthon, Moh. Khusnuridlo).
Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan
kegiatan belajar. Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena
interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Istilah “pembelajaran” (instruction)
berbeda dengan istilah “pengajaran” (teaching). Kata “pengajaran” lebih bersifat formal dan
hanya ada di dalam konteks guru dengan peserta didik dikelas/sekolah, sedangkan kata
“pembelajaran” tidak hanya ada dalam konteks guru dengan peserta didik di kelas secara
formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan belajar peserta didik di luar kelas yang
mungkin saja tidak dihadiri oleh guru secara fisik.( Zainal Arifin, 2012).
Kata “pembelajaran” lebih menekankan pada kegiatan belajar peserta didik secara
sungguh-sungguh yang melibatkan pada kegiatan belajar peserta didik secaa sungguh-
sungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan sosial, sedangkan kata
“pengajaran” lebih cenderung pada kegiatan mengajar guru di kelas. Dengan demikian, kata
“pembelajaran” ruang lingkupnya lebih luas daripada kata “pengajaran”. Dalam arti luas,
pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat
interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan
lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan
belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau
tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.
Dengan demikian pengertian dari evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau
kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian,
penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai
komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. Permendikbud 66 tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan terdiri atas delapan standar, salah satunya adalah
Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin (Permendikbud No. 66, 2013) :
1. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
14
2. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif,
efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
3. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif
• Tujuan Evaluasi
Tujuan utama melakukan evaluasi dalam pembelajaran adalah untuk mendapatkan
informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa
sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut termaksud merupakan fungsi
evaluasi dan dapat berupa (Daryanto, 1999) :
1. Penempatan pada tempat yang tepat
2. Pemberian umpan balik
3. Diagnosis kesulitan belajar siswa
4. Penentuan kelulusan
Adapun tujuan evaluasi pembelajaran adalah menurut (Agus Maimun, Agus Zaenul
Fitri, 2010) :
1. Untuk mengadakan diagnosis
2. Untuk merevisi kurikulum
3. Untuk mengadakan perbandingan
4. Untuk mengantisipasi kebutuhan Pendidikan
5. Untuk menetapkan apakah tujuan pendidikan sudah tercapai atau belum.
Dengan demikian tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara belajar mengajar,
mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi anak didik serta menempatkan anak didik pada
situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang
dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk memperbaiki atau mendalami dan memperluas
pelajaran dan yang terakhir adalah untuk memberikathukan/ melaporkan kepada orang tua/
wali peserta didik mengenai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan peserta
didik.
15
Disamping itu, juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas
pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai mana keefektifan pengalaman-pengalaman
mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metodemetode mengajar yang digunakan.
Fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi
empat fungsi, menurut (M. Ngalim Purwanto) yaitu :
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil
evaluasi yang diperoleh itu selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar
siswa (fungsi formatif) dan untuk mengisi rapor, yang berarti pula untuk menentukan
kenaikan kelas atau lulus tidaknya seorang siswa dari suatu lembaga Pendidikan tertentu
(sumatif).
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaranmsebagai suatu
sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen
yang dimaksud antara lain adalah tujuan, materi atau bahan pengajaran, metode dan
kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber pelajaran, dan prosedur serta alat evaluasi.
3. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK). Hasil-hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber informasi atau data
bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya.
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
Seperti telah dikemukakan di muka, hampir setiap saat guru melaksanakan kegiatan
evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa dan menilai program
pengajaran, yang berarti pula menilai isi atau materi pelajaran yang terdapat di dalam
kurikulum.
Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik pada
kelompok tertentu, sesuai kemampuan dan kecakapan masing-masing, juga untuk
mengetahui taraf kesiapan peserta didik untuk menempuh program pendidikan, dan untuk
memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah
yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri.
• Jenis Evaluasi Pembelajaran
Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis yaitu:
1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan. Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk
mendesain program pembelajaran. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap
awal dalam penyusunan program pembelajaran.
16
2. Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai
sasaran secara efeltif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana
mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan
sumbersumber dan waktu pelaksanaan pembelajaran, sehing dapat dihindarkan.
3. Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu
program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan
sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.
4. Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program
pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga dan
waktu yang diperlukan dalam program pembelajaran dengan program lainnya yang
memiliki tujuan yang sama.
5. Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program pembelajaran secara
menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat keefektifan dan
efesiensi.
• Teknik Evaluasi Pembelajaran
Secara garis besar, teknik evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua
macam, antara lain:
1. Teknik tes
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan
alat-alat yang lain, tes lebih bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur peserta didik tes dapat dibedakan menjadi
tiga macam antara lain:
b).Tes Formatif
Dari kata “form” yang merupakan kata dasar dari istilah “formatif” maka
evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk
setelah mengikuti suatu program tertentu.
17
Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program
atau sebuah program yang lebih besar.
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil
pertimbangan
Kuesioner juga sering dikenal dengan angket. Pada dasarnya kuesioner adalah
sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diuukur
(responden).
Wawancara adaah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari
responden dengan Tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara
ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.
Dan pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi.
Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
18
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. ANALISIS RPP
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang dibuat oleh Eli Reliana, S.Pd, maka diperoleh data sebagai berikut:
Karakteristik
No Unsur RPP Pembelajaran Keterangan
Inovatif
19
2. ANALISIS BAHAN AJAR
Berikut hasil analisis terkait bahan ajar kelas 1 yang dibuat dan digunakan oleh salah
Berdasarkan hasil penelitian terkait Bahar Ajar pada tema 3 subtema 3 yang dibuat dan
digunakan oleh guru di SD tersebut memiliki 4 komptensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD)
yang mencakup menentukan kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malan melalui
teks pendek. Bahasa yang mudah di pahami karena berhubungan dengan kegiatan sehari-hari
yang di lakukan siswa pada pagi hari.
Pada analisis bahan ajar kami menemukan bahwa bahan ajar yang digunakan sudah
sesuai dengan aturan yang menampilkan semua unsur unsur dalam bahan ajar seperti KI, KD
nya sudah lengkap, bahasa yang mudah dipahami, mengandung stimulus yang menarik dan
konstektual, kemudahan dibaca dan kecukupan materi.
20
3. ANALISIS LKPD
Berikut hasil analisis terkait LKPD kelas 1 yang dibuat dan digunakan oleh salah satu
guru di SD Negeri Babakan Loa Padalarang :
Semua unsur-unsur yang diperlukan sudah sesuai dengan aturan LKPD yang
seharusnya. Yaitu, KD,IPK,RPP, dan materi sudah relevan, sudah memuat unsur unsur
TPACK, LKPD dibuat dengan masalah yang berhubungan dengan kegiatan sehari hari
peserta didik, LKPD dapat meningkatkan keaktifan siswa, dan terakhir LKPD sudah
membuat siswa dapat mengkontruksi informasi dan konsep materi yang diberikan.
21
4. ANALISIS MEDIA PEMBELAJARAN
Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh Eli Reliana, S.Pd
telah dicantumkan media pembelajaran sebagai berikut:
1. Buku Pedoman Guru Tema : Kegiatanku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
2. Buku Siswa Tema : Kegiatanku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
3. HP Android
4. LCD Proyektor
5. https://sway.office.com/hAlU4w1fkuAY4fXH?ref=Link&loc=play
Dari berbagai macam media yang dicantumkan, media pembelajaran sudah
memuat pendekatan berbasis TPACK, namun tidak dapat dianalisis dari segi intrinsiknya
sebab tidak dicantumkan bukti fisik dari media pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu,
hasil analis media pembelajarannya sebagai berikut:
No Unsur Media Pembelajaran Analisis
1 ❑ Memuat unsur-unsur inovatif Tidak bisa dibuktikan karena tidak ada
berbasis HOTS dengan pendekatan bukti fisik
TPACK
2 ❑ Lebih efektif menggunakan kata- Tidak bisa dibuktikan karena tidak ada
bukti fisik
kata dan gambar dibanding kata-
kata saja agar mudah dipahami
3 ❑ Menggunakan ilustrasi Tidak bisa dibuktikan karena tidak ada
bukti fisik
(gambar/video/audio/grafis)
eksplanasi yang membuat siswa
tertarik untuk memperoleh
informasi dan mengerti informasi
yang disampaikan
4 ❑ Kesesuaian ilustrasi grafis dengan Tidak bisa dibuktikan karena tidak ada
isi. bukti fisik
5 ❑ Komunikasi lebih efektif dengan Tidak bisa dibuktikan karena tidak ada
menyajikan kata-kata dan gambar bukti fisik
secara simultan dibandingkan
secara berturut-turut
6 ❑ Agar lebih efektif kata-kata, Tidak bisa dibuktikan karena tidak ada
gambar, suara yang tidak penting bukti fisik
sebaiknya dihilangkan
7 ❑ Lebih efektif komunikasi ketika Tidak bisa dibuktikan karena tidak ada
22
kata-kata disajikan sebagai narasi bukti fisik
(bermakna) bukan sekedar teks
dicetak
8 ❑ Komunikasi lebih efektif jika kata- Tidak bisa dibuktikan karena tidak ada
kata disajikan sebagai narasi bukti fisik
dibandingkan keduanya dalam teks
pada layar (kata pada narasi = teks
title).
23
(2012) menyatakan “penilaian otentik adalah salah satu bentuk penilaian yang meminta
siswa untuk menerapakan konsep atau teori pada dunia nyata” (h.166).
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti di lapangan mengenai
unsur-unsur instrument evaluasi yang dirancang dan dilakukan oleh guru pada pembelajaran
Tematik, sudah sesuai dengan kaidah pembelajaran.
24
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, berdasarkan hasil wawancara dan analisis kelompok kami
mengenai RPP, Media Pembelajaran, LKPD, dan instrument evaluasi, di SD Negeri
Babakan Loa Padalarang, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. RPP yang digunakan masih tidak sesuai dengan karakteristik pembelajaran inovatif,
seperti belum tidak adanya indicator pencapaian kompetensi. Perumusan tujuan
pembelajaran tidak mencakup adanya kolaborasi, HOTS, ICT, Karaktter dan ABC.
Dalam RPP juga kami tidak menemukan pemilihan strategi/metode/pendekatan. Pada
Langkah KBM juga tidak ada. Selain itu pada RPP yang kami analisis terdapat
media/sumber belajar yang tiak sesuai ICT. Dan terakhir tidak adanya Langkah
penilaian.
2. Pada analisis bahan ajar kami menemukan bahwa bahan ajar yang digunakan sudah
sesuai dengan aturan yang menampilkan semua unsur unsur dalam bahan ajar seperti
KI, KD nya sudah lengkap, bahasa yang mudah dipahami, mengandung stimulus yang
menarik dan konstektual, kemudahan dibaca dan kecukupan materi.
3. Dalam LKPD yang kami analisis, semua unsur-unsur yang diperlukan sudah sesuai
dengan aturan LKPD yang seharusnya. Yaitu, KD,IPK,RPP, dan materi sudah relevan,
sudah memuat unsur unsur TPACK, LKPD dibuat dengan masalah yang berhubungan
dengan kegiatan sehari hari peserta didik, LKPD dapat meningkatkan keaktifan siswa,
dan terakhir LKPD sudah membuat siswa dapat mengkontruksi informasi dan konsep
materi yang diberikan.
4. Mengenai media pembelajaran, kami menemukan informasi berupa data yang
dicantumkan sudah memuat pendekatan berbasis TPACK, namun tidak dapat dianalisis
dari segi intrinsiknya sebab tidak dicantumkan bukti fisik dari media pembelajaran itu
sendiri.
5. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti di lapangan mengenai unsur-unsur
instrument evaluasi yang dirancang dan dilakukan oleh guru pada pembelajaran
Tematik, sudah sesuai dengan kaidah pembelajaran.
25
B. Saran
Berdasarkan analisis data dan kesimpulan penelitian, saran yang dapat disampaikan oleh
penulis diantaranya sebagai berikut :
Demikian saran yang kami buat sebagai bahan evaluasi untuk semua pihak agar bisa lebih
baik lagi dalam penyusunan perangkat pembelajaran.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA :
4. Apakah RPP yang di buat Iya, sudah. RPP dibuat Iya, sudah sesuai
sudah sesuai dengan standar per KD dengan KD
kompetensi dan kompetensi
dasar pada tiap mata
pelajaran?
5. Apakah RPP adalah hasil karya Guru mengembangkan Mengembangkan dan
Bapak / Ibu guru sendiri tidak RPP yang sudah ada menyesuaikan kondisi
copy paste dari RPP tahun siswa di sekolah
sebelumnya atau dari guru
lainnya?
6. Apakah RPP yang di buat tiap Berbeda, mengikuti Sesuai dengan
periode itu sama atau sesuai dengan perkembangan zaman
berbeda seiring perkembangan zaman
perkembangan zaman?
7. Apakah RPP yang dibuat juga Iya, RPP harus dibuat Iya, tetapi dibuat
mempertimbangkan disesuaikan dengan secara global karakter
perbedaan karakteristik karakter masing- siswa di kelas
siswa? masing siswa
29
meningkatkan kualitas mengenai
lulusan, kualitas mengajar, pembelajaran
dan kualitas pembelajaran?
17. Apakah ada program sekolah Orang tua selalu diberi Ada, contohnya tugas
yang melibatkan orangtua tahu jika ada kegiatan keterampilan
atau wali murid dalam di luar sekolah atau
kegiatan pembelajaran atau diliburkan
kegiatan lainnya disekolah?
30
31
32
RPP DARING/PJJ Bahan Ajar Kelas 1 Tema 3 ST 1 KD. 3.7 Bahasa Indonesia
33
Kompetensi Inti (KI)
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya
yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
3.7 Menentukan kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek
(gambar,tulisan, dan/atau syair lagu) dan atau eksplorasi lingkungan.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menyimak gambar dan teks yang disampaikan oleh guru dan permainan menyusun kartu
huruf menjadi kata, siswa dapat menemukan kosa kata tentang kegiatan pagi hari dengan tepat.
34
2. Dengan mengerjakan lembar kerja, siswa dapat menuliskan kosa kata tentang kegiatan pagi hari
dengan tepat.
35
3. Melalui kegiatan membaca siswa mampu mengidentifikasi kosa kata terkait kegiatan pagi hari dengan
tepat
Materi Pelajaran
Selamat pagi anak-anak? Bagaimana kabar kalian? Sehat Bukan? Sebelum Memulai pelajaran kita
berdoa dulu ya..
Anak-anak coba sebutkan kegiatan apa saja yang kalian lakukan di pagi hari? Ayo kita menyanyikan
lagu Bangun Tidur.
36
1 - Bangun Tidur
Bangun tidur kuterus mandi Tidak lupa menggosok gigi Habis mandi kutolong ibu Membersihkan
tempat tidurku
2 - Setelah selesai menyanyikan lagu, kita baca bacaan kegiatan di pagi hari:
Ada yang bersiap ke kantor. Ada yang bersiap ke sawah. Ada yang bersiap ke pasar.
3 - Kapan suasana seperti ini biasa kita lihat? Suasana bisa terlihat di pagi hari Apa
ciri khas keadaan pagi hari?
37
1. Matahari terbit sebelah timur.
3. Udaranya sejuk.
Kegiatan apa saja yang biasa dilakukan di pagi hari? Coba kita simak cerita di bawah ini:
Ayam berkokok di pagi hari. Udin terbangun dari tidurnya. Dia berdoa tanda bersyukur.
Udin segera mandi dan mengenakan seragam. Setelah rapi Udin sarapan.
Selesai sarapan Udin pergi ke sekolah. Udin berpamitan kepada ayah ibu.
Bacalah dengan nyaring! Pagi Hari yang Ceria Matahari terbit di pagi hari.
Sinarnya hangat sampai ke bumi. Pohon dan bunga aneka warna. Ayam dan burung bersuka ria.
Udara pun sejuk terasa. Mari sambut pagi ceria. Karunia Tuhan yang kuasa.
Saat libur Udin membaca buku di rumah. Udin membaca ditemani ayah. Udin membaca kata-kata yang
baru dipelajari. Ayah membantu Udin berlatih membaca.Inilah kata-kata yang dibaca Udin.
38
5 - Perhatikan huruf-hurufnya, lalu bacalah!
Kata-kata itu berhubungan dengan keadaan dan kegiatan pagi hari. Sekarang lihatlah kata-kata di
bawah ini! Ada beberapa huruf yang hilang. Tentukan huruf yang tepat pada kata-kata berikut.
Evaluasi
39
Tugas:
2. Susunlah kartu-kartu huruf berikut menjadi kata! Cocokkan dengan kata-kata dalam kotak
berikut!
40
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
2. Buku Siswa Tema : Kegiatanku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
3. HP Android
4. LCD Proyektor
5. https://sway.office.com/hAlU4w1fkuAY4fXH?ref=Link&loc=play
SD NEGERI BABAKAN LOA
Nama
No.
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menyimak video pembelajaran, siswa dapat menceritakan macam-macam kegiatan di pagi
hari.
2. Dengan stimulus kosa kata kegiatan, siswa dapat membuat sebuah kalimat menggunakan kosa kata
kegiatan di pagi hari.
3. Setelah mendengarkan lagu melalui aplikasi Zoom Meeting, siswa dapat menyanyikan lagu dengan
nada yang benar.
4. Dengan memperhatikan instruksi yang disampaikan guru melalui aplikasi Zoom Meeting, siswa dapat
menggambar 2 gambar kegiatan mereka di pagi hari menggunakan garis lengkung.
Materi Pokok:
Urutan Kegiatan:
3. Siswa membuat kalimat yang menggunakan kosa kata kegiatan di pagi hari.
https://drive.google.com/file/d/1dGf4mhbEzH7I1bkTLdQ1BjNDi ROLk0gu/view?usp=sharing
Setelah kalian menyimak video tersebut. Cobalah susun gambar kegiatan berikut ini dengan menuliskan nomor urutan
yang tepat!
Gambarkan 1 kegiatan yang paling kamu sukai pada kotak yang sudah disediakan. Kemudian warnailah sesuai dengan
kreativitasmu!
Di masa pandemi seperti sekarang, kegiatan apa saja yang kalian bisa lakukan di pagi hari agar selalu sehat dan
terhindar dari penyakit?
segar
1. matahari
2. tempat tidur
3. terang
4. daring
5. mandi
AYO Menyanyi !
Ya
Ya
Ya