Anda di halaman 1dari 4

HANDOUT

Workshop Instrumen Evaluasi Pembelajaran SD


HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN
Oleh :
Rani Triani
21060090
PGSD B3 Crossing 2021

Proses pembelajaran di Sekolah guru memegang peranan penting khususnya dalam


melakukan evaluasi pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Arifin, Z (2011:12) bahwa
“proses pembelajaran guru akan mengatur seluruh rangkaian kegiatan pemelajaran, mulai
membuat desain, melaksanakan kegiatan bertindak mengajar, melakukan evaluasi
pembelajaran termasuk prses dan hasil belajar berupa dampak pengajaran”.

A. PENGERTIAN
Ada tiga hal yang saling berkaitan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran yaitu
evaluasi, pengukuran dan tes. Ketiga istilah itu sering disalah artikan sehingga tidak
jelas makna dan kedudukannya. Tes adalah seperangkat lembar soal atau serangkaian
tugas (alat pengukur) berisi tentang peryataaan atau pertanyaan yang harus di
kerjakan oleh peserta didik atau sekelompok yang harus dijawab dengan baik, benar
jujur sehingga menghasilkan suatu nilai sesui dengan tujuannya. Pengukuran adalah
adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Kata “sesuatu”
bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, dan lain sebagainya.
Evaluasi pembelajaran adalah kegitan mengolah, menganalisis dan
menafsirkan data proses dan hasil belajar yang dilakukan secara sistematis
berkesinambungan, komprehensif dengan menggunakan acuan atau kriteria Penilaian
Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN) sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan.

B. FUNGSI
Fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan
menjadi empat fungsi, Purwanto (2010: 5) yaitu: Untuk mengetahui kemajuan dan
perkembangan serta keberhasilan siswa, Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
program pengajaran, Untuk keperluan bimbingan dan konseling (BK), Untuk
keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah.
Dalam kegiatan mengajar menurut Sukardi, (2008: 4) evaluasi berfungsi
sebagai berikut: Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai
pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.
Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajar. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar. Sebagai sarana
umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa. Sebagai alat untuk
mengetahui perkembangan belajar siswa. Sebagai materi utama laporan hasil belajar
kepada para orang tua siswa.
Dengan demikian fungsi dari evaluasi pembelajaran di sekolah adalah untuk
mengetahui kemampuan peserta didik setelah mendapatkan pembelajaran atau
HANDOUT
Workshop Instrumen Evaluasi Pembelajaran SD
interaksi pendidik dengan peserta didik, pada aspek kemampuan intelektual (kognitif),
aspek kemampuan ego dan emosi (afektif) dan aspek kemampuan ketrampilan
motorik halus dan motorik kasar (psikomor).
Tujuan evaluasi pembelajaran dapat diketahui baik atau tidaknya tergantung
dari kualitas proses pembelajaran dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, dengan
demikian ada beberapan tujuan dari evaluasi pembelajaran antara lain:
1. Untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar
berlangsung, untuk memeberikan balikan bagi penyempurnaan program
pembelajaran.
2. Untuk menentukan nilai (angka) berdasarkan tingkatan hasil belajar peserta
didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka rapor. dan juga dapat dipakai
untuk perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan.
3. Untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk kelas akselerasi atau
ke lembaga pendidikan tertentu.
4. Untuk kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
5. Untuk mengklasifikasikan siswa berdasar tingkat ketuntasan pencapaian
standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD);
6. Untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki ketrampilan-
ketrampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program pembelajaran
dan sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi dasar sebagaimana
yang tercantum dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
7. Untuk menyampaikan balikan kepada peserta didik tentang tingkat capaian
hasil belajar pada setiap KD disertai dengan rekomendasi tindak lanjut yang
harus dilakukan;
8. Untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik yang belum mencapai
standar ketuntasan, pendidik harus melakukan pembelajaran remidial, agar
setiap siswa dapat mencapai standar ketuntasan yang dipersyaratkan;
9. Untuk megetahui kemampuan peserta didik yang telah mencapai standar
ketuntasan yang dipersyaratkan, dan dianggap memiliki keunggulan, pendidik
dapat memberikan layanan pengayaan;
10. Untuk mengevaluasi efektifitas kegiatan pembelajaran dan merencanakan
berbagai upaya tindak lanjut.
11. Untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi
dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
C. TUJUAN
Tujuan evaluasi pembelajaran menurut Sudijono, A. (2009:17) bahwa tujuan
evaluasi terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus; tujuan umum adalah untuk
menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai
taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami peserta didik, setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu dan untuk mengukur dan
menilai sampai dimanakah evektifitas mengajar dan metode-metode mengajar yang
telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang
HANDOUT
Workshop Instrumen Evaluasi Pembelajaran SD
dilaksanakan oleh peserta didik sedangkan tujuan khusus adalah untuk merangsang
kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.

D. PRINSIP
Prinsip-prinsip evaluasi dalam pembelajaran sangat diperlukan sebagai panduan
dalam prosedur pengembangan evaluasi, karena jangkauan sumbangan penilaian
dalam usaha perbaikan pembelajaran sebagian ditentukan oleh prinsip-prinsip yang
mendasari pengembangan dan pemakaiannya.
Menurut Anas Sudijono, dalam evaluasi pembelajaran, ada prinsip-prinsip dasar yang
harus diperhatikan
1. Prinsip keseluruhan atau kekomprehensifan. Dengan prinsip ini, evaluasi belajar
dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan
secara bulat, utuh, dan menyeluruh. Dengan kata lain, evaluasi pembelajaran harus
dapat mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan atau
perubahan tingkah laku pada diri siswa sebagai makhluk hidup dan bukan benda
mati. Jadi, dalam hal ini evaluasi hasil belajar itu mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang melekat pada masing-masing individu siswa
2. Prinsip kesinambungan atau kontinuitas. Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar
yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan
sambung-menyambung dari waktu ke waktu. Dengan cara ini, evaluator akan
dapat memperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai
kemajuan atau perkembangan peserta didik, sejak dari awal mula mengikuti
program pembelajaran sampai pada saat mereka mengakhiri program
pembelajaran atau pendidikan yang mereka tempuh.
3. Prinsip objektivitas. Evaluasi hasil pembelajaran ini menjadi evaluasi yang sesuai
dengan harapan jika memenuhi unsur-unsur objektivitas penilaian atau terlepas
dari penilaian subjektif yang akan mengarahkan kepada kesalahan dalam
melakukan penilaian akan tingkat kecakapan dan keahlian yang dicapai oleh anak
didik. Karena itulah, evaluator harus bertindak wajar dan proporsional serta
memenuhi kondisi yang sewajarnya dan senyatanya dengan tidak dicampuri
berbagai kepentingan tertentu yang bersifat subjektif.
Dalam pandangan yang lain, prinsip evaluasi dalam proses pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Harus bersifat terpadu;
2. Menganut cara belajar siswa aktif;
3. Menganut asas kontinuitas;
4. Harus koheren dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya;
5. Bersifat komprehensif atau menyeluruh dan tidak setengah-setengah;
6. Tidak membedakan atau bertindak diskriminatif atau tidak objektif;
7. Harus memiliki unsur-unsur pedagogis

E. OBJEK
Objek atau sasaran evaluasi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi titik
pusat pengamatan, karena evaluator menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut.
HANDOUT
Workshop Instrumen Evaluasi Pembelajaran SD
Jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka objek evaluasinya adalah anak didik.
Namun jika dikaitkan dengan pengajaran, tentu saja objek evaluasinya adalah para
pendidik. Pada ranah yang lebih luas lagi, jika penilaian atau evaluasi itu dikaitkan
dengan dunia pendidikan, tentu saja objeknya adalah dunia pendidikan itu sendiri
dengan berbagai stakeholder di dalamnya yang mencakup semua aspek yang
berkelindan di dalam dunia pendidikan itu sendiri. Begitu juga dengan objek yang
dikaitkan dengan sistem pembelajaran, maka tentu saja yang dievaluasi adalah sistem
pembelajaran dan pengajaran yang digunakan. Dengan demikian, dalam evaluasi
pembelajaran, maka objeknya bisa bermacam-macam, mulai dari sistem, anak didik,
pendidik, hingga institusi sekolah itu sendiri. Namun, karena handout ini
mengkhususkan pada evaluasi pembelajaran, maka objek evaluasi pembelajaran tentu
saja adalah anak didik dan pendidik itu sendiri.

F. PENDEKATAN
Pendekatan merupakan sudut pandang seseorang dalam mempelajari sesuatu.
Jadi, pendekatan evaluasi berarti sudut pandang seseorang dalam menelaah atau
mempelajari evaluasi. Dilihat dari komponen pembelajaran, pendekatan evaluasi
dapat dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan sistem.
Dilihat dari penafsiran hasil evaluasi, pendekatan evaluasi dibagi menjadi dua,
yaitu criterion-referenced evaluation dan normreferenced evaluation. Sedangkan
dilihat dari prosesnya, pendekatan evaluasi bisa berbentuk pendekatan eksperimental,
berorientasikan tujuan, berfokus pada keputusan, berorientasi kepada pemakai, dan
pendekatan yang responsif.

Anda mungkin juga menyukai