Anda di halaman 1dari 16

perkembangan

kurikulum sd
Oleh :
Dewi Hartini (21060111)
Raissa Diantina Agustine (21060107)
Rani Triani (21060090)
Daftar isi
Kurikulum 1999
Kurikulum pada awal Kurikulum 1968
kemerdekaan
Kurikulum 2004
Kurikulum 1947 Kurikulum 1975

Kurikulum 1952 Kurikulum 1984 KTSP

Kurikulum 1994 Kurikulum 2013


Kurikulum 1964

Kurikulum Merdeka
pendahuluan
Kurikulum menjadi bagian terpenting pendidikan.
Searah dengan kemajuan pendidikan yang terus
meningkat pada semua jenis dan jenjang
pendidikan di Indonesia.
Kurikulum selalu ada perubahan dan
penyempurnaan karena banyak faktor yang
mempengaruhinya.
KURIKULUM
PADA AWAL
KEMERDEKAAN

Ki hajar Dewantoro (1945) melakukan langkah pembaharuan


sistem pendidikan dan pengajaran. Langkah awal itu adalah
membuat pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
yang berlandaskan pada falsafah kebangsaan Indonesia.
Kurikulum ini menekankan bahwa pendidikan harus menguatkan
rasa cinta nusa dan bangsa. (Saiful Anam, 2006: 123).
Pelaksanaan kurikulum 1947tidak menekankan
KURIKULUM
padaaspek kognitif namunhanya
1947
mengutamakan pendidikankarakter seperti
membangunrasa nasionalisme.

Struktur Program :
Bahasa Daerah & Bahasa Indonesia
Struktur Mata Pelajaran:
Separated Curriculum

Konsep Kurikulum bersifat sederhana

Kurikulum 1947 baru


dilaksanakan pada tahun 1950
KURIKULUM Kurikulum ini lebih memerinci setiap mata
1952 pelajaran yang kemudian di beri nama
“Rentjana Pelajaran Terurai 1952” dan belum
menggunakan istilah kurikulum.

Dalam konteks Rentjana Pelajaran Terurai1952, mata


pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang
study,yaitu : Moral, Kecerdasan, Emosionalistik / artistik ,
Keterampilan dan Jasmani.
KURIKULUM Konsep pembelajaran aktif, kreatif dan
1964 produktif menjadi isu-isu yang dikembangkan
pada Rentjana Pendidikan 1964.

Cara belajar yang digunakan kurikulum 1964 adalah sebuah


metode yang disebut dengan gotong royong terpimpin.
Selain itu, hari krida ditetapkan pada hari sabtuoleh
pemerintah.
KURIKULUM Kurikulum sekolah dasar 1968 masih
1968 mempertahankan 2 macam struktur program, yaitu
untuk sekolah-sekolah yang bahasa pengantarnya
bahasa daerah sampai dengan kelas III, dan untuk
sekolah-sekolah yang bahasa pengantarnya dengan
Bahasa Indonesia dari kelas I.

Kurikulum 1968 identik dengan muatan mata


pelajaran teoritis, tidak berkaitan dengan ketentuan
obyektif dilapangan atau kehidupan nyata (tematik)
PRINSIP PELAKSANAAN
KURIKULUM

TAHUN 1975
1. berorientasi pada tujuan.
2. pendekatan integratif
3. menekankan keefisien dan keefektifannya
4. pendekatan sistem instruksional
BERSIFAT SENTRALISTIK 5. Stimulus dan responyang dipengaruhi olehpsikologi

tingkah laku

Pedoman dan Ketentuan Kurikulum


1. Tujuan instruksional
2. Desain program kurikulum
3. garis-garis program pengajaran
4. Sistem Penyajian denganPendekatan Prosedur PengembanganSistem

Instruksional (PPSI)
5. Sistem Penilaian dalamkurikulum 1975 dilakukansetiap akhir pelajaranatau

pada akhir satuanpembelajaran


Kurikulum

Tahun 1984
konsep Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
mengusung
Process Skill Approach bagian penting proses belajar mengajar
mengamati sesuatu
mengelompokkan
mendiskusikan
melaporkan
KELEMAHAN
Kurikulum 1. Garis-garis program pembelajarandiorganisasikan dalam mata pelajaran

Tahun 1994 sesuai dengan disiplin keilmuan


(Separate Subject
2. Pembelajaran kurang disingkronkandengan aspek sosialyang itu

Curriculum) sangatpenting untuk dirinya


3. Materi pembelajaran hanyafokus pada hafalansaja dari ilmuanterdahulu dan

tidakmemahami kandungannya.

KEKURANGAN
kemudahan 1. Materi bahan ajar sangat banyak
1. dokumen kurikulum
2. tidakmemanfaatkan siswa yangmempuyai keahlian sesuaidengan potensi

daerahnya.
materisudah di siapkansecara

3. beberapa mata pelajaranyang belum sinkrondengan kehidupan

keseluruhan
danlingkungan.
2. Setiap mata pelajaranberdiri
4. Kurangmengembangkan daya fikirdalam pengembangan strategi belajard.

sendiri susunan yangkurang sistematis


3. Karena berbasiss aspekkognitif
5. . Salingketergantungan antara pokokbahasan antar matapelajaran
dalam penilaian 6. Pada beberapamata pelajaran tertentuada materi esensialyang kurang dan

disisi lain kelebihan materi yang kurang esensial.


Kurikulum Tahun 1999

(Suplemen Kurikulum

1994)

Era reformasi ditandai dengan berbagai perubahan

penting dalam dunia pendidikan, misalnya keinginan

untuk menjadikan siswa berfikir kritis, mampu

melihat dan menganalisis, dan kemampuan-

kemampuan lain yang tidak berkembang pada era

orde baru.
Kurikulum Tahun
2004 Dasar pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam
kurikulum :
1. Kompetensiberkenaan dengan kemampuansiswa melakukan
Ciri-ciri kurikulum berbasis kompetensi sesuatu dalam berbagai konteks
Depdiknas (2002) menjelaskanciri-ciri 2. Kompetensimenjelaskan pengalaman belajaryang dilakukan
kurikulum berbasis kompetensi yaitu: siswa untuk menjadi kompeten
1. Memperhatikanapa yang
3. Kompetensimerupakan hasil belajar(learning outcomes)
sahdiperoleh siswa
selamadilaksanakan KBM yangmenjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui
2. Hasilakhir dari proses pembelajaran
sebuahpembelajaran adalah 4. Kendala yang dirasakan oleh siswa guru harus selalu
anakmempunyai agama dan
memantau dan mengarahkan siswa agar kendala yg dialami bisa
keterampilan
3. Metode pembelajarannya teratasi
bermacam-macam
4. Sumberbelajar tidak
hanyamengandalkan guru namundari
segala sesuatu yang mengandung
edukasi
5. Penilaian berdasarka proses yang
dilaui siswa dan hasilnya
Landasan Penyusunan Kurikulum KTSP
Kurikulum Tingkat 1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Satuan Pendidikan (KTSP) Pendidikan Nasional
2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
KTSP mempunyai karakteristik Nasional Pendidikan
yang sama dengan KBK yaitu guru 3. Permendiud Nomor 22 Tahun 2006 tentang
standar isi
bebas untukmelakukan
4. PermendikbudNomor 23 Tahun 2006 tentang
perubahan, revisi dan
Standar Kompetensis Lulusan
penambahan daristandar yang 5. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2006 dan
sudahdi buat pemerintah,mulai Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
dari tujuan,visi-misi, struktur dan PermendiknasNomor 22 dan23 tahun 2006
muatankurikulum, beban 6. PermendiknasNomor 20 tahun2007 tentang
belajar,kalender pendidikan StandarPenilaian Pendidikan
Konsep Dasar KTSP dan Karakteristik Kegiatan
sampai pengembangan silabus.
Pembelajarannya Konsep

Masing-masingkurikulum memiliki karakteristiktersendiri, demikian


Kurikulum 2013 halnyadengan kurikulum 2013yang dirancang olehpemerintah.
Adapun kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut :
1. Mengembangkansecara seimbang antara kognitif, afektifdan
Landasan pengembangan kurikulum psikomotor;
2013 2. Siswa menerapkanapa yang udahdi dapat disekolahdalam
Landasanfilosofis, yuridis dankonseptual kehidupanya sehari-hari;
3. Mengembangkanafekti, kognitif danpsikomotorik serta
pengembangan kuikulum 2013 sebagai
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
berikut: 4. Memberikesempatan yang banyakkepada siswa untuk
mengembangkan aspekafekti, kognitif danpsikomotorik;
1. Landasan filosofis 5. Kompetensiinti dijabarkan menjadikompetensi dasar;
2. Landasan yuridis 6. Kompetensi dasar yang diturunkan dari kompetensi inti harus
sesuai dan sinkron;
3. Landasan konseptual
7. Kompetensidasar dikembangkan didasrkanpada prinsip
akumulatif, saling memperkuatdan memperkaya antarmata
pelajaran dan jenjangpendidikan (organisasi horisontal dan
vertikal).

Karakteristik utama dari kurikulum ini yang


Kurikulum Merdeka mendukung pemulihan pembelajaran adalah:
Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan
soft skills dan karakter sesuai profil pelajar
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu
memberikan kesempatan kepada peserta
cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
didik untuk mengeksplorasi ilmu
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
pengetahuan, mengembangkan
keterampilan, serta menguatkan
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan
pengembangan enam dimensi profil pelajar pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan
Pancasila. Melalui projek ini, peserta didik kemampuan peserta didik dan melakukan
memiliki kesempatan untuk mempelajari penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
secara mendalam tema-tema atau isu

penting seperti gaya hidup berkelanjutan,


toleransi, kesehatan mental, budaya,
wirausaha, teknologi, dan kehidupan
berdemokrasi.

Anda mungkin juga menyukai