1. Ayu Suryani
2. Desi Masari
3. Hera Yunita
4. Naila Alfara Fisha
Menekankan pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam hal daya dan waktu
Menganut sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang
spesifik,dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
Kelebihan kurikulum 1984
Kurikulum ini memuat materi dan metode yang disebut secara rinci, sehingga guru
dan siswa mudah untuk melaksanakannya.
Prakarsa siswa dapat lebih dalam kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui
keberanian memberikan pendapat
Keterlibatan siswa di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang
ditunjukkan dengan peningkatan diri dalam melaksanakan tugas.
Anak dapat belajar dari pengalaman langsung.
Kualitas interaksi antara siswa sangat tinggi, baik intelektual maupun sosial.
Memasyarakatkan keterampilan berdiskusi yang diperlukan dengan berpartisipasi
secara aktif
Kelebihan Kurikulum 1994
Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental,
fisik, dan sosial.
.Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal
yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
Kurikulum yang dibuat dengan berdasarkan activate learning (pembelajaran aktif)
yang menekankan pada pendekatan konsep dan keterampilan proses.
Struktur horizontal, termasuk ke dalam seperated subject (terpisah). Hal ini
menandakan pada tingkatan SMA materi sudah terpisah, contohnya materi IPA
dipecah menjadi fisika, biologi, dan kimia.
Pelaksanaan kurikulum di sekolah yang merupakan sistem catur wulan. Sistem catur
wulang membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu yang
masing – masing disebut catur wulan (1 tahun 3 catur wulan).
Kelebihan KTSP :
Pertama, kelebihan dari kurikulum 2013 adalah setiap anak atau peserta didik dituntut
kreatif dan inovatif, selain itu ada juga yang namanya pengembangan karakter yang
telah diintegrasikan kedalam semua program studi / Mata Pelajaran. Kedua, Peserta
didik menjadi aktif dengan bimbingan guru. Antara kognitif dan afektif berjalan
seiringan. Sehingga saat itu juga peserta didik bisa mengevaluasi diri. Ketiga, Buku
yang digunakan hanya satu tiap pekan. Pengelompokkan unsur - unsur pembelajaran
telah ditentukan oleh pemerintah pusat, sehingga peserta didik tidak bingung dalam
membawa buku mata pelajaran.
a. Yang di utamakan pendidikan watak, dan rencana pelajaran 1947 bersifat politis.
b. Pelajaran Cuma sedikit.
c. Mengarah pada pola pendidikan penjajah karena kurikulum 1947 juga diadopsi dari
kurikulum masa kolonial.
d. Lebih dominan pada ranah afektif dan belum berorientasi pada ranah kognitif dan
psikomotor.
a. Masih kurangnya tenaga pengajar, karena di kurikulum ini menerapkan satu orang
pengajar satu mata pelajaran.
b. Tidak di dukung dengan fasilitas yang memadai.
a. Kurikulum ini dipergunakan hanya pada tingkat sekolah dasar dan belum mencakup
sekolah lanjutan dan perguruan tinggi.
b. Perjalanannya kurikulum ini terganggu oleh adanya manipol-usdek yang
mengarahkan pendidikan Indonesia untuk pembentukan manusia sosialis Indonesia
dengan menomorduakan kehidupan pribadi.
c. Terkesan masih diwarnai oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang cenderung
mengakomodir sistem-sistem yang belum sejalan dengan jiwa UUD 45.
d. Pendidikan diwarnai oleh kepentingan-kepentingan kelompok menjadikan kurikulum
ini dimaknai sebagai alat untuk membantu kepentingan-kepentingan tertentu.
e. Kurikulum ini belum integrative terhadap pengembangan budaya dan pengembangan
persatuan dan kesatuan nasional.
f. Kurikulum ini belum terkikis dari upaya-upaya melestarikan tujuan penjajah yang jika
dibandingkan dengan cita-cita kemerdekaan sudah tidak relevan lagi.
g. Kurikulum ini berjalan ketika Indonesia masih dalam keadaan labil.
a. Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator
sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang kondisi
peserta didik dan lingkungan.
b. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi
dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran
secara berkelanjutan.
c. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum
sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.
d. Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas yang bersifat tunggal, padahal
kompetensi merupakan ” a complex combination of knowledge,attitudes, skills and
values displayed in the context of task performance “. ( Gonczi,1997), sistem
pengukuran perilaku yang menggunakan paradigma behaviorisme ditengarai tidak
mampu mengukur sesuatu perilaku yang dihasilkan dari pembelajaran bermakna
(significant learning) (Barrie dan Pace,1997), dan kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasikan KBK adalah waktu,biaya dan tenaga yang banyak.
a. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak
perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang
harus tetap ada penjelasan dari guru.
b. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini,
karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit
para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa
membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan
pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang
dapat memotivasi siswa agar kreatif.
c. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific.
d. Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP.
e. Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik.
f. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya
dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus
ini.
g. Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum
2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas
yang sama.
h. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor penghambat.
i. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa
tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi
terhadap mata pelajaran yang dia ampu.
j. Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu
lama.
k. Timbulnya kecemasan khususnya guru mata pelajaran yang dihapus yaitu KPPI, IPA
dan Kewirausahaan dan terancam sertifikasiya dicabut.
l. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional.
m. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.
n. Guru tidak siap dengan perubahan.
o. Kurangnya kekmampaun guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan
pengetahuan secara holistic.
p. Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang.
q. Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang.
r. Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum.
s. Tingkat keaktifan siswa belum merata.
t. KBM umumnya saat ini mash konvensional.
u. Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan.
v. Menambah beban kerja guru.
w. Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum
2013.
x. Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka, sehingga ada
unsur keterpaksaan.
Perbandingan :
Kalau dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, KTSP jauh lebih baik. Karena
KTSP mencakup semua kelebihan yang ditawarkan oleh kurikulum sebelumnya. Bisa juga
dikatakan KTSP adalah kurikulum yang hampir lengkap dimana kriteria nya sangat sesuai
dengan pendidikan yang ada di indonesia .