Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS SD/MI DI

INDONESIA
Dosen pengampu : Lisnawati, M.pd
O
L
E
H
SALPIANA
PENGERTIAN KURIKULUM

Secara sederhana kurikulum dapat diartikan sebagai pedoman tentang apa


yang akan diajarkan , bagaimana cara mengajarkannya , dan bagaimana
cara menilainya .pasal 1 ayat 19 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional menyatakan bahwa “kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi ,dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” .
1952
1964 1968
1947
1975

PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS SD/ MI DI INDONESIA

2013 2006 2004 1986


1994
KURIKULUM 1947 - 1952

Rencana pelajaran 1947 masih di pengaruhi oleh system pendidikan colonial belanda dan jepang.sedangkan
pada tahun 1952 kurikulum pendidikan mengalami penyempurnaan, dengan nama rencana pelajaran terurai
1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu system pendidikan nasional. Yang paliing menonjol
sekaligus ciri dari kurikulum 1952 bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang
di hubungkan dengan kehidupan sehari hari.
KURIKULUM 1964 – 1968

Pemerintah kembali menyempurnakan system kurikulum pendidikan di Indonesia dengan merinama


rencana pendidikan 1964 . Pokok – pokok pikiran yang menjadi cirinya adalah pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang
SD , sehingga pembelajaran di pusatkan pada program pancawardana , yaitu pengembangan moral ,
kecerdasan , emosional , keterampilan dan jasmani. kurikulum 1968 merupakan pembaharuan
kurikulum 1964 ,yaitu dilakukannya perubahan strutur kurikulum pendidikan dari pancawardana
menjadi pembinaan jiwa pancasila. kurikulum ini merupakan perwujudan dari perubahan orientasi
pada pelaksanaan UUD 1945 yang bertujuan untuk membentuk manusia pancasila sejati, kuat dan
sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan
keyakinan beragama.
system penggunaan kurikulum 1964 – 1968 adalah sbb:
 Pada kurikulum 1964 nama bidang studinya adalah pendidikan kemasyarakatan. Sedangkan
kurikulum 1968 nama bidang studinya adalah pendidikan kewarganegaraan.
 Kurikulum 1964 menggunakan pendekatan flashback,sedangkan pada kuriulum 1968
menggunakan pendekatan priodesasi.
KURIKULUM 1975 -1986

Pada kurikulum 1975 unsur pendidikan dalam IPS di pisahkan dari IPS
dan dijadikan bidang studi tersendiri dengan nama pendidikan moral
pancasila (PMP ), kurikulum 1975 dan 1986 untuk sejarah nasional
menggunakan pendekatan priodesasi dan proses belajar mengajar pada
kurikulum ini menganut pada prinsip cara belajar siswa aktif ( CBSA ) .
KURIKULUM 1994

Materi kurikulum IPS pada tahun 1994 ditata secara lebih terpadu
dan lebih sederhsna di bandingkan dengan kurikulum sebelumnya ,
di lihat dari cakupan materi terdiri dari pengetahuan social dan
sejarah . Materi IPS ditata secara terpadu Antara pokok bahasan
yang di tunjang oleh beberapa konsep yang berasal dari berbagai
ilmu atau di siplin ilmu social yaitu: geografi , sejarah , ekonomi ,
lingkungan hidup ,koperasi dan politik / pemerintah
KURIKULUM 2004

PendidikanKurikulum IPS tahun 2004 dengan Kurikulum 1994 hampir


tidak jauh berbeda dimana keduanya memberikan peluang yang luas bagi
guru sebagai pengembang kurikulum, materi ilmu –ilmu social diambil
dalam kehidupan sehari hari yang langsung dapat di amati dan di pahami
siswa . Pengorganisasian materi di mulai dari lingkungan terdekat sampai
pada lingkungan terjauh , yaitu dari lingungan keluarga , tetangga,
sekolah , masyarakat sekitar , Indonesia dan dunia .
KURIKULUM 2006

KTSP (Kurikulum tingkat satuan pendidikan )


Kurikulum 2006 atau KTSP merupakan modifikasi dari model kurikulum yang sudah ada ,
kurikulum ini memuat berupa standar isi dan standar kompetensi .
standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang di tuangkan dalam
kriteria tentang tamatan , kompetensi bahan kajian , kompetensi mata pelajaran , dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu , sedangkan standar kompetensi adalah prilaku yang dapat di ukur dan di observasikan
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan mata
pelajaran .
khusus melalui mata pelajaran IPS SD standar kompetensi kecakapan hidup telah di
bakukan dalam kurikulum 2006 yang meliputi sbb :
 Kecakapan personal
 Kecakapan social
 Kecakapan intelektual , dan
 Kecakapan vokasional
KURIKULUM 2013

Salah satu ciri kurikulum 2013 khususnya untuk SD adalah bersifat tematik
integrative. Dalam pendekatan ini pelajaran IPA dan IPS Sebagai materi
pembahasan pada semua mata pelajaran .
dalam urikulum 2013 berupa kompetensi inti dan kompetensi dasar.
 Kompetensi inti di rancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan , sikap social , pengetahuan
dan penerapan pengetahuan . Sedangkan
 Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap ,
keterampilan , dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus di kuasai peserta didik .
KRITERIA PENENTUAN KURIKULUM

 Isi kuriulum harus bersifat kekinian , artinya isinya harus


memuat pengetahuan dan penemuan – penemuan baru .
 Isi kurikulum dapat memberi kontribusi pengembangan
keterampilan , kecakapan hidup , berfikir bebas , dan
displin berdasarkan pengetahuan .
 Isi kurikulum menyumbang terhadap pengembangan
moralitas yang esensial dan yang berkenaan dengan
evaluasi dan penggunaan pengetahuan.
 Isi kurikulum menyediakan suatu ukuran keberhasilan dan
suatu tantangan .
KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

 KELEBIHAN
 Memiliki konsep yang jelas terhadap lulusan yang ingin di capai .
 Mengemas mata pelajaran menjadi lebih maknawi dalam kehidupan sehari hari
dengan model pembelajaran tematik integrative dan pendekatan saintifik .

 KEKURANGAN
 Adanya kontradiksi , karna mau melahirkan manusia yang kereatif , keritis ,
inovatif , tapi penuh materi yang normative karna ada penambaha jam pelajaran
agama
 Proses pembelajaran lebih leluasa karna ada penambahan jam pelajaran
 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan
dari pelaksanaan kurikulum .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai