Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RUTIN

TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

MATA KULIAH:
TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU: Dra. Sorta Simanjuntak , MS

DISUSUN OLEH:
ALVI NOVITA DALIMUNTHE (1213311169)

PRODI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2023
TUGAS DAN LATIHAN

1.Jelaskan pengertian kurikulum dilihat dari perkembangnnya ..


Jawaban:
Dalam perkembangannya, kurikulum mempunyai makna yang sangat luas.
Bahkan, kurikulum dalam kacamata pendidikan modern sudah jauh lebih
komprehensif, dan holistic, sudah mencakup seluruh unsur pendidikan. Yakni,
berhubungan dengan seluruh rangkaian pendidikan. Nah perkembangan kurikulum
dapat diartikan yaitu; Pengembangan kurikulum adalah proses yang menyeluruh
sebagai bentuk kebijakan nasional dalam pendidikan, yang disesuaikan dengan
visi, misi, dan juga strategi. Adapun proses pengembangan kurikulum meliputi
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Sementara tingkatan
pengembangan kurikulum dimulai dari tingkat nasional, institusi, mata pelajaran,
dan tingkat pembelajaran di kelas.

2.Identifikasikanlah perkembangan kurikulum di Indonesia dan kemukakan


keunggalan masing masing kurikulum dalam menangani masalah pendidikan.
Jawaban:
Kurikulum Rencana Pelajaran (1947-1968)
Perkembangan Kurikulum di Indonesia. Tiga tahun setelah Indonesia merdeka
(1947) mulailah pemerintah membuat kurikulum yang sederhana yang disebut
dengan “Rencana Pelajaran”.

Tahun 1947, kurikulum ini terus berjalan dengan beberapa perubahan terkait
dengan orientasinya, arah dan kebijakanyang ada, hingga bertahan sampai tahun
1968 saat pemerintahan beralih pada masa orde baru.

Berikut adalah isi yang terkandung dalam kurikulum Rencana Pelajaran tersebut:
Uhbiyati (2008: 57).

a. Kurikulum 1947, “Rentjana Pelajaran 1947”


Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang di beri nama “Rentjana Pelajaran
1947”. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah di gunakan
oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam proses perjuangan merebut
kemerdekaan.

Yang menjadi ciri utama kurikulum ini adalah lebih menekankan pada
pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah lear plan.

Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih populer ketimbang


curriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis:
dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional.
Rentjana Pelajaran 1947 baru di laksanakan di sekolah-sekolah pada 1950.
Sejumlah kalangan menyebut sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia di
awali dari Kurikulum 1950.

Bentuknya memuat dua hal pokok: (1) daftar mata pelajaran dan jam
pengajarannya; (2) garis-garis besar pengajaran.

Rentjana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran dalam arti kognitif. Yang
di utamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat,
materi pelajaran di hubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap
kesenian dan pendidikan jasmani.

Adapun kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada Rentjana Pelajaran 1947
adalah:

1) Kelebihan Kurikulum 1947, “Rentjana Pelajaran 1947” yaitu:

Mencerminkan kesadaran sebagai bangsa yang berdaulat, dan mendudukkan


pendidikan sebagai faktor penting dalam memperkokoh berdirinya negara
Indonesia melalui persatuan dan kesatuan untuk mengusir penjajah.
Memiliki fungsi strategis dalam mempersatukan bangsa Indonesia melalui
pendidikan
Kurikulum 1947 mengadopsi dari pengalaman pendidikan Indonesia yang telah
lalu di masa penjajahan, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.
Kurikulum 1964, “Rentjana Pendidikan 1964”
Perkembangan Kurikulum di Indonesia. Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964,
pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini di
beri nama “Rentjana Pendidikan 1964”
Kelebihan Kurikulum 1964, “Rentjana Pendidikan 1964 yaitu:

Sudah mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.


Ranah kognitif merupakan kemampuan pada segi keilmuan, ranah afektif
merupakan kemampuan pada segi sikap, dan psikomotorik merupakan kemampuan
pada segi keterampilan, di mana ketiganya merupakan faktor penting dalam
pembentukan kepribadian manusia telah menjadi prioritas dalam kurikulum ini.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia. Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis
yaitu mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang di citrakan sebagai produk Orde
Lama.

Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan di


tekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,
dan keyakinan beragama.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia. Kurikulum 1984 mengusung process skill
approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap
penting. Kurikulum ini juga sering di sebut “Kurikulum 1975 yang
disempurnakan”.

Posisi siswa di tempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu,


mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini di sebut Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
Kelebihan Kurikulum 1984, “Kurikulum 1975 yang di sempurnakan” yaitu:

Kurikulum ini memuat materi dan metode yang di sebut secara rinci, sehingga guru
dan siswa mudah untuk melaksanakannya.
Prakarsa siswa dapat lebih dalam kegiatan belajar yang di tunjukkan melalui
keberanian memberikan pendapat.
Kelebihan Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, yaitu:

Kurikulum berstandar nasional dan memberikan ruang untuk pengembangan


potensi wilayah.
Mampu mengadopsi aspirasi berbagai pihak yang berhubungan dengan isu-isu
yang berkembang di masyarakat.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia. Kurikulum yang berorientasi pada
pencapaian tujuan (1975-1999) berimplikasi pada penguasaan kognitif lebih
dominan namun kurang dalam penguasaan keterampilan (skill).

Sehingga, lulusan pendidikan kita tidak memiliki kemampuan yang memadai


terutama yang bersifat aplikatif, sehingga di perlukan kurikulum yang berorientasi
pada penguasaan kompetensi secara holistik.

3.Kemukakan perbedaan dan persamaan kurikulum lama dan baru


Jawaban:
PERSAMAAN
*Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.

*Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat
atau dirancang olch pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.

*Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.

*Terdapat kesaman esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada
hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan.

PERBEDAAN

*Dalam kurikulum 2006 Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melui


Permendiknas No 22 Tahun 2006, Setelah itu ditentukan SKL (Standar
Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006. Dalam kurikulum
2013 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang
berbentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No
67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013.

*Dalam kurikulum 2006 lebih menekankan pada aspek pengetahun. Dalam


Kurikulum 2013 Aspek kompetensi lulusan ada kescimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

*Dalam kurikukan 2006 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III. Dahm
kurikulum 2013 Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas 1-VI

*Dalam kurikulum 2006 Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata
pelajaran lebih banyak disbanding Kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP.

*Dalam kurikulum 2006 standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi,
Elaborasi, dan Konfirmasi Dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran setiap tema
di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan
dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Menciptakan.

4.Kemukakan fungsi dan peran kurikulum dalam meningkatkan kualitas kehidupan


masyarakat Indonesia
Jawaban:
Fungsi dan peranan Untuk masyarakat/orang tua dalam meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat Indonesia ialah: Masyarakat dalam hal ini orang tua tidak
terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran di sekolah, akan tetapi orang
tua memiliki peranan dan kontribusi bagi kelancaran dan keberhasilan belajar
anak-anaknya di sekolah, sehingga peranan dalam masyarakat memiliki hak dan
kewajiban sesuai kedudukannya/posisi sosial di dalam masyarakat, kedudukan
tersebut terkait dengan keberadaan dan kepentingan masyarakat. Jadi peranan itu
merujuk pada apa yang harus dan bisa dilakukan oleh subjek (individu) untuk
kepentingan masyarakat.

5.Jelaskan komponen-komponen kurikulum, dan jelaskan kedudukannya dalam


pelaksanaan pendidikan
Jawaban:
lima komponen kurikulum, yaitu:
(1) komponen tujuan; berisikan gambaran kualitas manusia yang diharapkan yang
terbentuk dari proses pendidikan
(2) komponen isi/materi; pengetahuan ilmiah yang berisikan fakta, konsep,
prinsip, nilai dan keterampilan yang diberikan kepada peserta didik.
(3) komponen strategi; pembelajaran yaitu pembelajaran berorientasi pada guru
(teacher oriented) yang mencakup medel ekspositori atau model informasi dan
pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student oriented) mencakup model
inkuiri atau problem solving dalam penentuan setrategi pembelajaran sepenuhnya
diserahkan kepad guru sebagai pelaksana kurikuum dengan mempertimbangkan
hakikat tujuan, sifat isi, kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa
Dan
(4) komponen proses belajar mengajar/evaluasi: komponen ini ditujukan untuk
menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi kurikulum
secara keseluruhan. hasil dari evaluasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik
untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum, selain itu hasil
evaluasi dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan kebijakan-kebijakan
pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pendidikan

6.Kemukakan hubungan kurikulum dan pembelajaran


Jawaban:
Kurikulum dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat karena
kurikulum itu sendiri merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh dan
dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan. Dalam melaksanakan hal tersebut
tentu tidak lepas dari unsur-unsur seperti manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran.
Maka kurikulum dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling
berhubungan erat dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.

7.Jelaskan latar belakang perubahan kurikulum di Indonesia


Jawaban:
Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan
perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai