Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Disusun Oleh

KELOMPOK : 1
NAMA : Annisa Aulia Syam Sinaga (211434176)
Yuli Habibah (181434095)

KELAS : 3-O

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARAAL-WASHLIYAH
MEDAN
2022
BAB I

A. Pendahuluan
Makalah ini berusaha mengkaji dan memberi pemahaman mengenai profil dari
suatu kurikulum secara lebih spesifik, yaitu kurikulum sekolah dasar. Diharapkan juga
menjelaskan karakteristik dan orientasi kurikulum sekolah dasar dan profil kurikulum
sekolah dasar dibeberapa Negara.
Mengetahui profil kurikulum ditempat atau Negara lain sedikitnya akan
memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih luas kepada guru mengenai sejauh
mana kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dan kendala-kendala dalam pelaksaan
kurikulum dinegara lain, yang kemudian dapat dijadikan bahan perbandingan dalam
pelaksaan kurikulum di Indonesia. Selain itu, berkaitan dengan perkembangan yang
terjadi dewasa ini, seorang guru sekolah dasar dituntut memilki wawasan
kependidikan secara internasional atau global.

B. RumusanMasalah
1. Bagaimana perkembangan kurikulum SD di Indonesia?
2. Bagaimana profil kurikulum SD di beberapa negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum SD di Indoensia.
2. Untuk mengetahui profil kurikulum SD dibeberapa negara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kurikulum SD di Indonesia


Perkembangan kurikulum secara nasional tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan pendidikan di tanah air dari dulu sampai sekarang. Sekolah atau
lembaga pendidikan di Indonesia telah ada sejak zaman kolonial belanda. Pada zaman
penjajahan jepang, pendidikan dan kurikulum sekolah lebih diarahkan untuk
membantu mereka menghadapi musuh-musuhnya dalam peperangan yang ganas.
Pada masa orde lama (sekitar tahun1959 – 1965), sistem pendidikan berkembang
sejalan dengan laju pembangunan pada masa itu, termasuk juga perkembangan
kurikulum disekolah-sekolah. Program pendidikan atau kurikulum lebih banyak
diarahkan guna menanggulangi masalah-masalah besar seperti masalah pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan kualitas hasil pendidikan, relevansi
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan, perluasan kesempatan
kerja, dan masalah-masalah besar lainnya. Sampai akhirnya pada saat sekarang ini
kurikulum sekolah diarahkan untuk mempersiapkan warga memasuki abad baru yag
penuh dengan persaingan-persaingan global.

 K ur ikulum SD Sebelum Tahun 1968


Pendidikan yang teratur dan sistematis muncul pada saat kedatangan orang-
orang eropa di Indonesia. Pada awal abad ke-20 mulailah berdiri sekolah desa
sesuai dengan adanya undang-undang hindia-belanda yang menggolongkan penduduk
di Indonesia menjadi tiga kelas, yaitu eropa, timur asing, dan bumiputera maka dibuka
pula tiga jenis sekolah rendah bagi ketiga kelas penduduk tersebut. Ketiga kelas
sekolah tersebut, yaitu ELS (Eropesche lagere school) untuk orang Eropa, juga orang
Tionghoa dan di Indonesia yang menurut undang-undang haknya disamakan dengan
bangsa Eropa; HCS (Hollands chinnesche school) untuk golongan Tionghoa; dan HIS
(hollands inlandshe school) untuk rakyat bumiputera kalangan atas.
Kurikulum pada ELS terdiri atas mata pelajaran membaca, menulis, berhitung,
bahsa belanda, sejaranh, ilmu bumi, dan mata pelajaran lain. Pengajaran bahasa
Belanda memegang peranan utama sebab penguasaan bahasa tersebut akan menjadi
kunci untuk menjadi pegawai. Kurikulum pada HCS pada dasarnya sama dengan ELS,
yaitu memberikan pendidikan Belanda yang murni kepada anak-anak cina. Bahasa
belanda diajarkan dengan maksud agar dapat mengalahkan dorongan mempelajari
bahasa dan kebudayaan cina. Bahasa inggris dan perancis diajarkan untuk
kepentingan perdagangan. Kurikulum pada HIS meliputi semua mata pelajaran ELS
dan diajarkan pula membaca dan menulis bahasa daerah dalam aksara latin dan bahsa
melayu dalam tulisan arab dan latin.
Pada masa penjajahan jepang, sekolah rendah yang bermacam-macam
tingkatnya dihapus. Pelajaran yang berbau Belanda ditiadakan. Dengan demikian,
tinggallah sekoalh rendah untuk bangsa Indonesia yaitu sekolah rakyat yang disebut
“Kokumin Gako” yang lama belajarnya selama 6 tahun.
Pada masa kemerdekaan 1945, tujuan pendidikan dan pengajaran diarahkan
untuk membentuk manusia susila yang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
Pada tahun 1952, pemerintah Indonesia menerbutkan buku pedoman kurikulum SD
yang diberi nama Rencana Pelajaran Terurai yang berfungsi membimbing para guru
dalam kegiatan mengajar disekolah dasar.
Direktorat Pendidikan Dasar/Prasekolah Departemen PP dan K pada tahun 1964
menerbitkan buku pedoman kurikulum baru yang diberi nama Rencana Pendidikan
Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Tujuan pendidikan pada saat itu ialah
membentuk manusia Pancasila dan Manipol/Usdek yang bertanggung jawab anatara
lain atas terselenggaranya masyarakat adil dan makmur, materiil dan spiritual. System
rencana pendidikan sekolah dasar pada saat itu dikenal dengan sisitem pancawardana
atau lima aspek perkembangan, yaitu :
1. Perkembangan moral
2. Perkembangan inteegensi (kecerdasan)
3. Perkembangan emosional artistik
4. Perkembangan keprigelan
5. Perkembangan jasmani
Dalam pelaksanaannya terdapat petunjuk-petunjuk praktis yang lebih menekankan
kepada keatifan siswa dibawah bimbingan guru. Selain pelajaran- pelajaran tersebut
terdapat pula kegiatan lain yang disebut “krida”. Kegiatan krida ini meliputi kegiatan
kebudayaan, kesenian, olahraga, dan permainan-permainan (dalam istilah sekarang
biasanya disebut kegiatan ekstrakurikuler).

 K ur ikulum SD Tahun 1968


Departemen pendidikan dan kebudayaan pada tahun 1968 menerbitkan buku
pedoman kurikulum sekolah dasar yang diberi nama kurikulum SD sebagai
pengganti Rencana Pendidikan TK dan SD. Tujuan Pendidikan Nasional ialah
membentuk manusia pancasialis sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan isi
Undang-undang Dasar 1945. Untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan tersebut
maka isi pendidikan diarahkan untuk :
1. Memperingati mental, moral, budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama;
2. Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan;
3. Membina/mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat.
Kurikulum SD 1968 tersebut terbagi kedalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok Pembina Jiwa Pancasila
2. Kelompok pembinaan pengetahuan Dasar
3. Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus

 K ur ikulum SD Tahun 1975


ikulum
Mulai tahun 1975 dikembangkan kurikulum baru yang dikenal dengan
kurikulum SD 1975 yang merupakan tonggak pembaharuan yang lebih nyata dan
lebih mantap dalam system pendidikan nasional. Perubahan kurikulum tahun 1968
menjadi kurikulum 1975 dimasukkan untuk mencapai keselarasan antara kurikulum
dengan kebijakan baru bidang pendidikan, meningkatkan mutu lulusan pendidikan
dan meningkatkan relevansi pendidikan dengan tuntutan masyarakat yang sedang
membangun.
Kurikulum SD tahun 1975 menganut pendekatan yang beriorentasi kepada tujuan,
pendekatan integratife, pendekatan system, dan pendekatan ekosistem. Struktur
kurikulum SD 1975 terdiri atas program pendidikan umum, program pendidikan
akademis, dan program pendidikan keterampilan. Program pendidikan umum berisi
program pendidikan yang wajib diikuti oleh semua siswa dan berfungsi bagi
pembinaan warga negara yang baik.

 K ur ikulum SD Tahun 1984


Pengembangan kurikulum sekolah dasar 1984 berorientasi pada landasan
teori, yaitu pendekatan proses belajar-mengajar yang diarahkan agar murid
memiliki kemampuan untuk memproses perolehnannya. Untuk itu, kurikulum sekolah
dasar 1084 mengacu kepada tiga aspek perkembangan murid, yaitu ranah kognitif
yang berisi kemampuan berfikir, ranah afektif yang mengungkapkan pengembangan
sikap, dan ranah psikomotor yang berisi kemampuan bertindak. Selain itu, perubahan
kurikulum juga mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Pelaksanaan pendidikan sejarah perjuangan bangsa sebagai mata pelajaran
tersendiri.
2.Penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum.
3. Pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.
4. Pelaksaan pengajaran yang mengarah pada ketuntasan belajar dan disesuaikan
dngan kecepatan belajar masing-masing anak didik.
Prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam kurikulum sekolah dasar 1984
adalah kurikulum sebagai berikut.
1. Kurikulum dikembangkan dengan mempertimbangkan tuntutan kebutuhan
murid pada umumnya dan kebutuhan murid secara individual sesuai dengan
minat dan bakatnya serta kebutuhan lingkungan (prinsip relevansi)
2. Pengembanag kurikulum dilakukan bertahap dan terus menerus, yaitu dengan
jalan mengadakan penilaian terhadap pelaksaan dan hasil-hasil yang telah
dicapai untuk mengadakn perbaikan, pemantapan dan pengembangan lebih
lanjut (prinsip kontinuitas).
3. Kurikulum dikembangkan untuk membuka kemungkinan pelaksanaan
pendidikan seumur hidup (prinsip pendidikan seumur hidup).
4. Kurikulum dikembangkan dengan mempertimbangkan keluwesan program
dan pelaksaannya (prinsip fleksibilas).

 K ur ikulum SD Tahun 1994


Isi kurikulum sekolah dasar tahun 1994, sesuai dengan UU No. 2/1989 dan PP
No.28/1990, sekurang-kurangnya memuat bahan kajian tentang pendidikan
Pancasila, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
membaca dan menulis, matematika (termasuk berhitung), pengantar sains dan
teknologi, ilmu bumi, sejarah nasional dan sejaran umum, kerajinan tangan dan
kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, menggambar serta bahasa inggris.
Program pengajaran dalam kurikulum SD 1994 terbagi menjadi program kurikuler
dan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dimasukkan untuk lebih
memantapkan pembentukan kepribadian dan mengaitkan antara pengetahuan yang
diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.
Bentuk kegiatannya seperti kepramukaan, olahraga, kesenian, usaha kesehatan
sekolah, palang merah. Kurikulum SD 1994 menetapkan system caturwulan yang
membagi belajar satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu (3 caturwulan).

B. Profil Kurikulum SD di Beberapa Negara


 Pr ofil K ur ikulum Di M alay sia
Kurikulum sekolah dasar di Malaysia merupakan manifestasi dari filsafat
nasional pendidikan yang mempersiapkan warga negara yang berpengetahuan,
terlatih, dan memiliki keterampilan individu dalam rangka menghadapi era milenium.
Kurikulum dikembangkan secara nasional dan di desain untuk mencapai hasil
belajar yang menekankan pada perolehan ilmu pengetahuan dan teknologi,
penggunaan teknologi informasi, penanaman moral yang baik dan etos kerja.
Kurikulum berbasis isi (content) dan keterampilan (skill) dimana isi setiap mata
pelajaran memperkuat dan mempermudah pengembangan keterampilan dasar,
penguasaan pengetahuan, dan keterampilan berpikir.
 Pr ofil K ur ikulum Di F ilipina
Kurikulum sekolah dasar di Filipina diatur oleh konstitusi negara yang
diarahkan untuk menanamkan patriotisme dan nasionalisme. Kurikulum
dikembangkan secara nasional yang berpusat kepada siswa dan berbasis masyarakat,
sedangkan implementasinya diserahkan kepada guru-guru disekolah.
Pendekatan kurikulum di Filipina berbasis kepada konten/topik dan
kompetensi, dimana isi mata pelajaran mencerminkan sejumlah kompetensi yang
harus dicapai oleh siswa.
 Pr ofil K ur ikulum Di Amer ika Ser ikat
Kurikulum sekolah dasar di Amerika Serikat ditentukan oleh masyarakat lokal
dan negara bagian (states). Dengan demikian, isi kurikulum sangat beragam,
disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan negara bagian tersebut.
Proses pengembangan kurikulum dipusatkan pada tingkat negara bagian,
namun guru dan sekolah diperkenankan mendesain program sesuai dengan petunjuk
yang dikeluarkan negara bagian. Tidak ada mekanisme formal untuk mengevaluasi
efektivitas kurikulum.

l
BAB III
PENUTUP

 K esimpulan
Perkembangan kurikulum sekolah dasar di Indonesia berkaitan dengan pendidikan
nasional dari waktu ke waktu. Sebelum masa kemerdekaan kurikulum sekolah dasar
di tekankan pada kepentingan-kepentingan penjajah, tetapi setelah Indonesia merdeka
kurikulum telah ada perbaikan dan penyempurnaan.
Profil Kurikulum di Malaysia merupakan manifestasi dari filsafat nasional pendidikan
yang mempersiapkan warga negara yang berpengetahuan, terlatih, dan memiliki
keterampilan individu dalam rangka menghadapi era milenium. Kurikulum sekolah
dasar di Filipina diatur oleh konstitusi negara yang diarahkan untuk menanamkan
patriotisme dan nasionalisme. Kurikulum sekolah dasar di Amerika Serikat ditentukan
oleh masyarakat lokal dan negara bagian (states).

Anda mungkin juga menyukai