0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan15 halaman
KTSP adalah kurikulum berbasis kompetensi yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan potensi daerah. Namun pengembangan KTSP harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan agar tujuan pendidikan nasional tercapai.
Deskripsi Asli:
BEBERAPA PENELITIAN YANG DI LAKUKAN PADA PERKULIAHAN
KTSP adalah kurikulum berbasis kompetensi yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan potensi daerah. Namun pengembangan KTSP harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan agar tujuan pendidikan nasional tercapai.
KTSP adalah kurikulum berbasis kompetensi yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan potensi daerah. Namun pengembangan KTSP harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan agar tujuan pendidikan nasional tercapai.
Kegiatan Belajar 1 Perkembangan Kurikulum Sekolah DasarSampai Dengan Tahun 1975 A. PROFIL KURIKULUM SD SEBELUM TAHUN 1968
1. Sebelum datangnya orang-orang Eropa (Portugis dan Belanda) ke
Indonesia:* lembaga pendidikan berorientasi agama (Hindu dan Budha) *pesantren (Islam) pengembangan agama
2. Setelah kedatangan orang Eropa:Abad XVII lembaga-lembaga
pendidikan bertujuan: menyebarluaskan agama Kristen memenuhi kebutuhan akan pegawai-pegawai rendahan untuk usaha dagang. Pendidikan lebih teratur dan mendalam.
3. Abad XX Revolusi Sosial dan Industri di Eropa. perluasan sekolah
bagi putra-putri Indonesia: Sekolah Desa (3 TAHUN) Lanjutan Sekolah Desa (2 tahun)* ELS (Europe Lagere School) Eropa* HCS (Holland Chinese School) Timur Asing* HIS (Holland Inlandse School) Bumiputera.
Masa penjajahan Jepang semua jenis pendidikan rendah dan pelajaran
berbau Belanda dihapus Sekolah Rakyat yang disebut (Kokumin Gako) yang lama belajarnya 6 tahun
Masa Kemerdekaan UUD 1945di jadikanpada tahun 1952,
pemerintah indonesia melalui kementrian pendidikan,pengajaran, pendidikan, dan kebudayaan,(kementrian PP dan K) menerbitkan buku pedoman penyelenggaraan pendidikan Tujuan pendidikan diarahkan untuk membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara demokratis yang bertanggung jawab bagi kesejahteraan masyarakat dan tanah air
Masa Kemerdekaan Rencana Pelajaran Terurai (1952) Rencana
Pendidikan (1964) Dasar pendidikan Pancasila dan Manipol Usdek Sistem Pancawardana B. PROFIL KURIKULUM SD TAHUN 1968
Unsur pokok yang terdapat di dalam kurikulum SD 1968,
1.dasar, tujuan, dan asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional pancasila di SD. 2. struktur program atau kerangka kurikulum SD. 3. bahan pendidikan atau pengisian dan penggunaan buku raportmurid SD. 2. Tujuan pendidikan
Pada tahun 1965 terjadi peristiwa Gerakan 30 September (G-30-
S) yang menandai berakhirnya masa pemerintahan orde lama. Peristiwa tersebut banyak berpengaruh pada tatanan politik, ekonomi, social dan budaya termasuk juga dalam bidang pendidikan. DEPDIKBUD pada tahun 1968 segera melakukan perbaikan- perbaikan dengan menerbitkan buku pedoman kurikulum Sekolah Dasar dan adanya perubahan pokok dalam rumusan tujuan pendidikan yang didasarkan pada falsafah Negara Pancasila. Tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk manusia sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.
Untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan nasional maka isi
pendidikan diarahkan untuk: 1) Mempertinggi mental, moral, budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama
2) Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
3) Membina/mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat
Penerbitan kurikulum sekolah dasar 1968 merupakan suatu
peralihan menuju integritas kurikulum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi. Kurikulum SD 1968 terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu kelompok pembinaan jiwa pancasila, kelompok pembinaan pengetahuan dasar, dan kelompok pembinaan kecakapan khusus.
C. PROFIL KURIKULUM SD TAHUN 1975
Menurut penilaian, kurikulum tahun 1968 yang telah
dilaksanakaan di berbagai sekolah ternyata dipandang kurang sesuai dengan kondisi masyarakat pada masa pembangunan lima tahun (Pelita Kedua), oleh karena itu dilaksanakan inovasi dalam kegiatan belajar-mengajar yang dinilai lebih efektif dan efisien. Untuk itu mulai tahun 1975 dikembangkan kurikulum baru yang dikenal dengan kurikulum SD 1975 yang merupakan tonggak pembaruan yang lebih nyata dan lebih mantap dalam system pendidikan nasional. Perubahan kurikulum ini dimaksudkan untuk mencapai keselarasan antara kurikulum dengan kebijakan baru di bidang pendidikan, meningkatkan efisiensi pendidikan dan meningkatkan mutu lulisan pendidikan.
Kurikulum SD tahun 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pendidikan SD mengharapkan kelulusannya:
1) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yang baik.
2) Sehat jasmani dan rohani.
3) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang
diperlukan untuk melanjutkan pelajaran, bekerja di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup
Kurikulum SD tahun 1975 menganut pendekatan yang
berorientasi kepada tujuan, pendekatan integratif, pendekatan sistem dan pendekatan ekosistem. MODUL 5 PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 2
Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 1984
Sampai Dengan Tahun 2004
A. Kurikulum SD Tahun 1984
Bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang Perbaikan Kurikulum Pendidikan dasar dan Menengah dalam lingkungan Departemen Pendidikan maka untuk Sekolah Dasar diberlakukan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tahun 1984.
Pengembangan kurikulum 1984 berorientasi pada landasan
teori, yaitu: pendekatan proses belajar-mengajar yang diarahkan agar murid memiliki kemampuan untuk memproses perolehannya. Kurikulum SD 1984 mengacu kepada tiga aspek perkembangan murid, yaitu: ranah kognitif yang berisi kemampuan berpikir, ranah afektif yang mengungkapkan pengembangan sikap dan ranah psikomotor yang berisi kemampuan bertindak.
Kegiatan yang berhubungan dengan program pendidikan (kegiatan
kurikuler) yang dilaksanakan dalam kurikulum sekolah dasar tahun 1984 meliputi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Pada GBHN 1983 dinyatakan bahwa pendidikan berdasarkan
Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia- manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.
Tujuan pendidikan nasional menjadi acuhan dari tujuan pendidikan
sekolah dasar dan kurikulum 1984 ini, yaitu:
a) Mendidik murid agar menjadi manusia yang seutuhnya
berdasarkan pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggungjawab terhadap pembangunan bangsa
b) Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi
c) Memberikan kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya
B. Kurikulum SD Tahun 1994
Didalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 telah
dirumuskan tujuan Pendidikan Nasional ialahmencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME , dan berbudi pekerti luhur , memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan 1984. Dan Kurikulum 1994 disusun dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Di dalam Kurikulum SD 1994 menggunakan sistem caturwulan yang membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu
Isi kurikulum SD tahun 1994, sesuai dengan UU No.2/1989 dan
PP no.28/1990, sekurang-kurangnya memuat bahan kajian tentang pendidikan pancasila, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, membaca dan menulis, matematika, pengantar sains dan teknologi, ilmu bumi, sejarah nasional dan sejarah umum, kerajian tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, menggambar serta bahasa inggris. Bahkan kajian tersebut bukan merupakan nama mata pelajaran melainkan satuan yang mengacu pada pmbentukan kepribadian dan unsur-unsur kemampuan yang diajarkan melalui Pendidikan Dasar.
C. PROFIL KURIKULUM SD TAHUN 2004
Di dalam Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Setiap pelajaran diurai berdasarkan kompetensi apakah yang harus dicapai siswa.
Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) atau Kurikulum 2004,
mulai diterapkan sejak tahun 2004. Secara materi,sebenarnya kurikulum ini tak berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya pada cara para murid belajar dikelas. Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikandengan sistem caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester.
Pada kurikulum sebelumnya, para siswa hanya belajar pada isi
materi pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004 ini, para siswa dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTek tanpa meninggalkan kerjasama dans olidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi. Jadi disini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan dikelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek sekaligus objek dalam pembelajaran. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya. MODUL 6 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Kegiatan Belajar 1
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP
A. PENGERTIAN KTSP
Menurut BNSP, KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun oleh dan dilaksanakan di sekolah sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan siswa. Dengan memperhatikan pengertian KTSP, dapat dikemukakan bahwa setiap sekolah akan memiliki kurikulum yang berbeda satu sama lain. Untuk menghindari beragam kualitas proses dan hasil belajar di sekolah BNSP mengemukakan bahwa pengembangan KTSP harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga pencapaian tujuan pendidikan nasional terjamin. SNP tersebut mencakup standar isi, standar proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, serta penilaian pendidikan. Artinya pengembangan dan pelaksanaan kurikulum disekolah hendaknya memenuhi kriteria yang tercantum dalam setiap standar yang telah ditetapkan.
B. LANDASAN ATAU RASIONAL KTSP
Menurut Bolstad, pengembangan kurikulum berbasis sekolah
menyediakan mekanisme bagi sekolah untuk: 1. Memenuhi kebutuhan dan minat siswa secara lebih baik 2. Mengaitkan belajar disekolah ke dalam pengetahuan dan sumber local 3. Peka terhadap ide-ide dan teknologi baru dalam pendidikan 4. Mengambil keuntungan dari kesempatan yang disebabkan oleh struktur kurikulum dan asesmen baru Pengembangan kurikulum oleh sekolah diperlukan agar sekolah dapat memperikan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar siswa, serta memenuhi tuntutan perkembangan daerah dan kebutuhan nasional. Atau dengan kata lain, pengembangan KTSP memungkinkan sekolah untuk resposif terhadap kebutuhan dan minat pendidikan para siswa dan masyarakat. Dengan pemberian otonomi yang lebih besar siswa dituntut untuk dapat mengembangkan kurikulum secara mandiri, inovatif serta berorientasi pada kebutuhan mutu dan potensi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan di sekolah. Melalui KTSP sekolah dapat berupaya mengembangkan program kurikuler dan ekstrakurikuler yang sesuai dengan tuntutan peningkatan kualitas lulusan yang unggul (tuntutan nasional dan global) dan sesuai dengan kebutuhan daerah (kebutuhan local). Selain itu, profesionalisme guru juga merupakan alas an lain perlunya pengembangan KTSP. Seorang guru professional dituntut untuk mampu mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum. Kompetensi pengembangan kurikulum merupakan bagian integral dari profesonalisme guru
C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP
BNSP mengemukakan tujuh prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan KTSP. Ketujuh prinsip tersebut adalah: 1. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan dan Kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusis yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral, berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan Terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan local, pengembangan diri serta secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. 3. Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat da nisi kurikulum memberikan pengalaman peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan Kebututuhan Kehidupan Perkembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan social, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5. Menyeluruh dan Berkesinambungan Substansi kurikulim mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar Sepanjang Hayat Kurikulum diarahkan kepada potensi pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepntingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan moto Bhineka Tunggal IKa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). MODUL 6 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Kegiatan Belajar 2
PROSES PENGEMBANGAN KTSP
A. DASAR PENGEMBANGAN KTSP
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.A. DASAR PENGEMBANGAN KTSP 3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP
1. Penyiapan dan Penyusunan 2. Reviu dan revisi 3. Finalisasi 4.
Pemantapan dan Penilaian KTSP : Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, Kalender Pendidikan, Silabus. Dokumen Kurikulum Sekolah Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan KTSP:1. Analisis Konteks 2. Menelaah Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi 3. Mengembangkan kompetensi untuk program Muatan Lokal dan Pengembangan diri 4. Memilih serta Mengorganisasikan Pengalaman Belajar dan Materi. Prinsip dalam memilih pengalaman belajar (Tyler) Penentuan pengalaman belajar dengan konsep Triplization (Hadiyanto) Kriteria pemilihan materi pembelajaran.
Sistematis 7. fleksibel 4. Konsisten 8. Menyeluruh Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pengembangan silabus :1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2. Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi 5. Menentukan Jenis Penilaian 6. Menentukan Alokasi Waktu7. Menentukan Sumber Belajar
D.PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN
KTSP
1. Kepala Sekolah 2. Guru 3. Komite Sekolah 4. Nara Sumber 5.
Dinas Pendidikan 6. Pihak yang berkepentingan dengan sekolah (Stakeholders). MODUL 7
PROSPEK PENGEMBANGAN KURIKULUM MASA DEPAN
Kegiatan Belajar 1
A.Karakteristrik Masyarakat Indonesia Pada Masa Depan.
1. Masyarakat dalam Era Globalisasi Globalisasi itu di tandai antara lain dengan a. Meningkatnya interaksi anitar warga dunia, baik secara langsung maupun tidak langsung. b. Semakin banyaknya informasi yang tersedia dan dapat diperoleh. c. Meluasnya cakrawala intelektual. d. Munculnya arus keterbukaan dan demokratisasi baik dalam politik maupun ekonomi. e. Memanjangnya jarak budaya antara generasi tua dan muda. f. Meningkatnya kepedulian akan perlunya penjagaan keseimbangan dunia. g. Meningkatnya kesadaran akan ketergantungan ekonomis. h. Mengaburnya batas kedaulatan wilayah tertentu karena tidak terbendungnya informasi.
B. KEBUTUHAN PENDIDIKAN MASA DEPAN
1. Kemapuan Dasar a.Kompetensi Keagamaan b.Kompetensi Akademik c.Kompetensi Ekonomik d.Kompetensi Sosial Pribadi
2. Kemampuan Belajar Sepanjang Hayat
3. Pemanfaatan Teknologi 4. Pendidikan Moral Kegiatan Belajar 2
PROFIL KURIKULUM MASA DEPAN
A.Konsep dan Prinsip Kurikulum Masa Depan B.Fokus muatan Kurikulum SD Masa Depan 1.Pendidikan Agama 2.Pendidikan Kewarganegaraan 3.Matematika 4.Bahasa 5.Ilum Pengetahuan Alam 6.Ilum Pengetahuan Sosial 7.Seni Budaya 8.Pendidikan Jasmani
C. Pendekatan Pengembangan Kurikulum Masa Depan
1. Kurikulum dan pembelajaran Terpadu 2.Kurikulum Berbasis Kompetensi 3.Kurikulum Berbasis Masyarakat 4.Kurikulum Konstruktivistik 5.Pembelajaran Elektronik 6.Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh 7.Pembelajaran Kuantum 8.Pembelajaran Kooperatif 9.Pembelajaran Akselerasi