Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM


DAN PEMBELAJARAN DI SD

MODUL 5
PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR

DISUSUN OLEH :
1. Ongky Fahledy Purnama NIM. 836896275
2. Retno ati NIM. 836887079
3. indah larasati NIM. 836897087
4. Ratna Dwi Wijayanti NIM. 836897388

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH YOGYAKARTA
POKJAR SD NEGERI GENTAN
TAHUN 2018
Kegiatan Belajar 1.
Perkembangan Kurikulum Sekolah Dasar sampai dengan Tahun 1975
Perkembangan kurikulum secara nasional tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan pendidikan di tanah air sejak zaman penjajahan sampai sekarang.
Berikut perkembangan kurikulum di Indonesia meliputi beberapa fase, yaitu :
A. Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968

Pada masa sebelum orang-orang Eropa ke Indonesia sebenarnya sudah ada


lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh lembaga-lembaga keagamaan
dan tentu saja mata pelajaran yang di ajarkan lebih berorientasi pada
pengembangan agama. Setelah agama islam masuk ke Indonesia maka berdirilah
pesantren-pesantren yang memberikan pengajaran islam secara lebih teratur dan
mendalam.

Pada awal abad ke-20 muncul revolusi sosial dan industri di Eropa yang
berpengaruh terhadap perluasan sekolah bagi putra-putri Indonesia. Sesuai
undang-undang Hindia Belanda yang menggolongkan pendidikan Indonesia
menjadi tiga kelas yaitu ELS (Eropesche Lagere School) untuk orang Eropa,
Tionghoa dan Indonesia, HCS (hollands Chinesche School) untuk golongan
Tionghoa, HIS (hollands Inlandshe School) untuk rakyat bumiputra kalangan atas.

Kurikulum ELS terdiri atas mata pelajaran membaca, menulis, berhitung,


Bahasa Belanda, sejarah, ilmu bumi, dan mata pelajaran lain. Mata pelajaran
agama yang semula dijadikan alasan utama untuk mendirikan sekolah, ditiadakan.
ELS dipandang sebagai alat politik yang sepenuhnya dikuasai dan diawasi oleh
pemerintah.

Kurikulum HIS meliputi semua mata pelajaran ELS dan diajarkan pula
membaca dan menulis bahasa daerah dalam aksara Latin dan bahasa Melayu
dalam tulisan Arab dan Latin.

Pada masa penjajahan Jepang, semua jenis sekolah rendah yang


bermacam-macam tingkatannya dihapus sama sekali. Pelajaran yang berbau
Belanda ditiadakan. Tinggallah sekolah rendah untuk bangsa Indonesia yaitu
sekolah rakyat yang disebut “Kokumin Gako” yang lama belajarnya selama 6
tahun.

Pada masa kemerdekaan, UUD 1945 dijadikan pedoman dalam


penyelenggaraan pendidikan. Sebagai langkah perbaikan dari kurikulum yang
berlaku sejak tahun 1952, Direktorat Pendidikan Dasar/Prasekolah Departemen
PP dan K pada tahun 1964 menerbitkan buku pedoman kurikulum baru yaitu
Rencana Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar yang mencakup 4
unsur pokok, yaitu :

1. Dasar, tujuan, dan system pendidikan dasar.


2. Struktur program kurikulum
3. Garis – garis besar program pengajaran tiap – tiap wardhana
4. Pedoman pelaksanaan hari krida di SD

Adapun sistem Rencana Pendidikan Sekolah Dasar pada saat itu dikenal dengan
Sistem Pancawardana yaitu:

1. Perkembangan moral, meliputi pelajaran: Pendidikan Kemasyarakatan dan


Pendididkan Agama/Budi Pekerti
2. Perkembangan Itelegensi (kecerdasan), meliputi pelajaran: Bahasa Indonesia,
Bahasa Daerah, Berhitung dan Pengetahuan Alamiah.
3. Perkembangan emosional artistic, meliputi pelajajara: seni Suara/Musik, Seni
Lukis/Rupa, Seni Tari dan seni Sastra/Drama.
4. Perkembangan keprigelan, meliputi pelajaran: Pertanian/Peternakan, Industri
kecil/Pekerjaan Tangan, Koperasi/Tabungan dan Keprigelan lainnya.
5. Perkembangan jasmaniah, meliputi pelajaran: Pendidikan Jasmaniah dan
Pendidikan Kesehatan

Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem


pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang
pernah digunakan sebelumnya. Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947 boleh
dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana
kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan
maka pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia
Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka
bumi ini. Orientasi Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pada pendidikan
pikiran. Yang diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan
bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari,
perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.

B. Kurikulum SD Tahun 1968


Pada tahun 1965 terjadi peristiwa Gerakan 30 September (G-30-S) yang
menandai berakhirnya masa pemerintahan orde lama. Peristiwa tersebut banyak
berpengaruh pada tatanan politik, ekonomi, social dan budaya termasuk juga
dalam bidang pendidikan. DEPDIKBUD pada tahun 1968 segera melakukan
perbaikan-perbaikan dengan menerbitkan buku pedoman kurikulum Sekolah
Dasar dan adanya perubahan pokok dalam rumusan tujuan pendidikan yang
didasarkan pada falsafah Negara Pancasila. Tujuan pendidikan nasional yaitu
membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti
yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.

Untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan nasional maka isi pendidikan
diarahkan untuk:
1) Mempertinggi mental, moral, budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama

2) Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan

3) Membina/mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat

Penerbitan kurikulum sekolah dasar 1968 merupakan suatu peralihan


menuju integritas kurikulum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai ke
perguruan tinggi. Kurikulum SD 1968 terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu
kelompok pembinaan jiwa pancasila, kelompok pembinaan pengetahuan dasar,
dan kelompok pembinaan kecakapan khusus.

C. Kurikulum SD Tahun 1975


Menurut penilaian, kurikulum tahun 1968 yang telah dilaksanakaan di
berbagai sekolah ternyata dipandang kurang sesuai dengan kondisi masyarakat
pada masa pembangunan lima tahun (Pelita Kedua), oleh karena itu dilaksanakan
inovasi dalam kegiatan belajar-mengajar yang dinilai lebih efektif dan efisien.
Untuk itu mulai tahun 1975 dikembangkan kurikulum baru yang dikenal dengan
kurikulum SD 1975 yang merupakan tonggak pembaruan yang lebih nyata dan
lebih mantap dalam system pendidikan nasional. Perubahan kurikulum ini
dimaksudkan untuk mencapai keselarasan antara kurikulum dengan kebijakan
baru di bidang pendidikan, meningkatkan efisiensi pendidikan dan meningkatkan
mutu lulisan pendidikan.

Kurikulum SD tahun 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan


pendidikan SD mengharapkan kelulusannya:

1) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yang baik.

2) Sehat jasmani dan rohani.

3) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang diperlukan untuk


melanjutkan pelajaran, bekerja di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai
dengan asas pendidikan seumur hidup

Kurikulum SD tahun 1975 menganut pendekatan yang berorientasi kepada


tujuan, pendekatan integratif, pendekatan sistem dan pendekatan ekosistem.
Kegiatan Belajar 2.
Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 1984 samapai dengan Tahun 2004
A. Kurikulum SD Tahun 1984
Bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang Perbaikan Kurikulum Pendidikan dasar
dan Menengah dalam lingkungan Departemen Pendidikan maka untuk Sekolah
Dasar diberlakukan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tahun 1984.

Pengembangan kurikulum 1984 berorientasi pada landasan teori, yaitu:


pendekatan proses belajar-mengajar yang diarahkan agar murid memiliki
kemampuan untuk memproses perolehannya. Kurikulum SD 1984 mengacu
kepada tiga aspek perkembangan murid, yaitu: ranah kognitif yang berisi
kemampuan berpikir, ranah afektif yang mengungkapkan pengembangan sikap
dan ranah psikomotor yang berisi kemampuan bertindak.

Kegiatan yang berhubungan dengan program pendidikan (kegiatan


kurikuler) yang dilaksanakan dalam kurikulum sekolah dasar tahun 1984 meliputi
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Pada GBHN 1983 dinyatakan bahwa pendidikan berdasarkan Pancasila


dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.

Tujuan pendidikan nasional menjadi acuhan dari tujuan pendidikan


sekolah dasar dan kurikulum 1984 ini, yaitu:

a) Mendidik murid agar menjadi manusia yang seutuhnya berdasarkan pancasila


yang mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggungjawab terhadap
pembangunan bangsa

b) Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk melanjutkan


pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi
c) Memberikan kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
lingkungannya

B. Kurikulum SD Tahun 1994

Didalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 telah dirumuskan tujuan


Pendidikan Nasional ialahmencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
YME , dan berbudi pekerti luhur , memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kurikulum 1994 merupakan
hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama
kurikulum 1975 dan 1984. Dan Kurikulum 1994 disusun dalam rangka mencapai
tujuan Pendidikan Nasional.

Di dalam Kurikulum SD 1994 menggunakan sistem caturwulan yang


membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu

Isi kurikulum SD tahun 1994, sesuai dengan UU no.2/1989 dan PP


no.28/1990, sekurang-kurangnya memuat bahan kajian tentang pendidikan
pancasila, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
membaca dan menulis, matematika, pengantar sains dan teknologi, ilmu bumi,
sejarah nasional dan sejarah umum, ketajian tangan dan kesenian, pendidikan
jasmani dan kesehatan, menggambar serta bahasa inggris. Bahkan kajian tersebut
bukan merupakan nama mata pelajaran melainkan satuan yang mengacu pada
pmbentukan kepribadian dan unsure-unsur kemampuan yang diajarkan melalui
Pendidikan Dasar.

C. KURIKULUM SD TAHUN 2004 (KBK)

Di dalam Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK).


Setiap pelajaran diurai berdasarkan kompetensi apakah yang harus dicapai siswa.

Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) atau Kurikulum 2004, mulai


diterapkan sejak tahun 2004. Secaramateri,sebenarnya kurikulum ini tak berbeda
dari Kurikulum1994, perbedaannya hanya pada cara para murid belajar dikelas.
Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikandengan sistem caturwulan.
Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem
semester.

Pada kurikulum sebelumnya, para siswa hanya belajar pada isi materi
pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004
ini, para siswa dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan
IPTek tanpa meninggalkan kerjasama dans olidaritas, meski sesungguhnya antar
siswa saling berkompetisi. Jadi disini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator,
namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam
kegiatan dikelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek sekaligus objek
dalam pembelajaran. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.

D. KURIKULUM SD TAHUN 2006 (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) atau kurikulum 2006 adalah


sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh
sekolah mengacu pada Standar Isi(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan(SKL)
untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PERMENDIKNAS).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI,
namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan
kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor
24 Tahun 2006t entang Pelaksanaan Si dan SKL.
E. KURIKULUM SD TAHUN 2013

Seiring berkembangnya waktu dan teknologi kurikulum berubah dari waktu ke


waktu dengan berlandaskan bahwa kkurikulum bersifat dinamis. Dalam model
perkembangannya khususnya pada jenjang sekolah dasar (SD) kurikulum ini
menerapkan konsep tematik integratif. Tematik integratif merupakan
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
aspek/topik sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta
didik. Dengan karakteristik sebagai berikut :

 Berpusat pada anak


 Memberikan pengalaman langsung pada anak.
 Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.
 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses.
 Bersifat fleksibel.
 Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan
anak.
 Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang bersifat


humanisme dengan makna kurikulum yang berlandaskan asas kemanusiaan. Jika
ditelaah dari karakteristiknya, semakin jelas bahwa pembelajaran berpusat pada
anak menjadikan kurikulum ini juga bersifat demokratis dengan sistem
pembelajaran sesuai minat bakat anak serta menekankan pendidikan karakter
seperti sikap, perilaku yang baik dan bermoral.

Anda mungkin juga menyukai