Anda di halaman 1dari 2

MODUL 4

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA DEWASA

KB 1
PERTUMBUHAN FISIK DAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
A. PERTUMBUHAN FISIK
Perkembangan fisik telah lengkap dan mencapai puncaknya pada masa adolesen.
1. Pada masa dewasa Tinggi Badan naik maksimal 2-3 cm, kecuali dengan latihan-latihan yang luar
biasa bisa naik sedikit lebih tinggi, sedangkan perkembangan berat badan naik dan bisa tidak
berarturan tergantung pola hidup, kebiasaan makan dan kebiasaan pola hidup lainnya.
2. Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik terus berjalan sesuai jenis pekerjaan,
pendidikan, latihan, hobi dan aktivitas fisik yang ditekuni : yang menekuni pekerjaan/latihan yang
banyak menuntut gerakan-gerakan fisik, ototnya, akan terus berkembang , yang menekuni
pekerjaan/latihan yang banyak menuntut kecekatan dan kelenturan fisik, kecekatan, keterampilan dan
kelenturan fisiknya akan terus berkembang
3. Secara fisik sangat sehat, kuat dan cekatan dengan tenaga yang cukup besar dengan dipengaruhi
oleh :
- kemampuan ekonomi
- kebiasaan hidup
- kebiasaan makan
- pemeliharaan kesehatan
4. Merealisasikan fungsi pengembangan keturunan dengan memasuki masa untuk berumah tangga
dan melahirkan keturunan
5. Matang secara ekonomi (karena telah memiliki pekerjaan - penghasilan), emosional dan nilai-nilai

B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Pada masa usia dewasa :
1. Tidak ada peningkatan IQ yang berarti karena puncak perkembangan intelektual sudah tercapai
pada masa sebelumnya (remaja)
2. Perkembangan terjadi lebih kepada kemampuan berpikir yang meluas (komprehensif) dan
mendalam.
Dua macam kecerdasan menurut Cattel dan Horn :
1. Fluid Intelligence : proses memahami hubungan, pembentukan konsep-konsep, nalar dan
abstraksi, yang tidak banyak mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan kebudayaan.
2. Crystallised Intelligence : penguasan kecakapan-kecakapan khusus yang telah dipelajari dan
tergantung pada latar belakang budaya dan pendidikan
Perkembangan kognitif menurut Schaine merupakan transisi dari “What I need to
know” kepada “How should I use what I know” dan pada akhirnya menjadi “Why should I
know”.
Lima Tahap Proses Transisi menurut Schaine :
1. Aquisitive (Pemerolehan) anak dan remaja: menguasai pengetahuan dan keterampilan, namun
belum digunakan untuk kepentingan hidupnya dan masyarakat
2. Achieving (Penguasaan) awal 20 an sampai awal 30an tahun : menggunakan pengetahuan dan
keterampilan untuk mencapai keunggulan dan kemandirian dan untuk mengerjakan tugas-tugas demi
kemajuan karier
3. Responsible (Tanggung Jawab) akhir 30an sampai akhir 60an tahun: menggunakan pengetahuan
dan pemikirannya untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan dalam keluarga, masyarakat dan
pekerjaan
4. Executive (Eksekutif) 30/40an sampai awal 60 an tahun: mengintegrasikan penguasaan
pengetahuan dan kemampuan berpikirnya dari berbagai tahap untuk memecahkan masalah-masalah
sesuai jabatan yang dipegangnya, tanggung jawabnya lebih luas mencapai sistem kemasyarakatan
(dalam perusahaan atau pemerintahan).
5. Reintegrative (Reintegrasi) 60 tahun ke atas: sudah tidak disibukkan oleh tugas tanggung jawab
kemasyarakatan dan pekerjaan,dan karena penurunan kemampuan berpikir akibat pengaruh aspek
biologis maka para lansia lebih slektif dalam memilih kegiatan, perhatiannya lebih kepada mengisi
waktu yang tersisa untuk menghadapi kehidupan selanjutnya (setelah kematian)

C. PERKEMBANGAN MORAL
Tiga Tingkatan Perkembangan Moral Kognitif menurut Kohlberg ;
1. Tahap Prakonvensi ( 4 – 10 tahun) :
- masih dalam pengawasan ortu
- tunduk pada peraturan untuk mendapatkan hadiah/menghindari hukuman
2. Tahap Konvensi ( 10 - 13 tahun) :
- telah menginternalisasi figur kekuasaan standar
- tunduk pada peraturan untuk menyenangkan hati orang lain/mempertahankan perintah
3. Tahap Pasca Konvensi( 13 tahun/lebih) :
- moralitas sepenuhnya internal
- telah mengenal beberapa konflik standar moral dan memilih di antara standar tersebu

Anda mungkin juga menyukai