sekolah rendah untuk bangsa Indonesia yaitu sekolah rakyat yang disebut Kokumin Gako
yang lama belajarnya selama 6 tahun.
Pada masa kemerdekaan, UUD 1945 dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sebagai langkah perbaikan dari kurikulum yang berlaku sejak tahun 1952, Direktorat
Pendidikan Dasar/Prasekolah Departemen PP dan K pada tahun 1964 menerbitkan buku
pedoman kurikulum baru yaitu Rencana Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
Adapun sistem rencana pendidikan Sekolah Dasr pada saat itu dikenal dengan
SistemPancawardana yaitu:
1. Perkembangan moral, meliputi pelajaran: Pendidikan Kemasyarakatan dan Pendididkan
Agama/Budi Pekerti
2. Perkembangan Itelegensi (kecerdasan), meliputi pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa
Daerah, Berhitung dan Pengetahuan Alamiah
3. Perkembangan emosional artistic, meliputi pelajajara: seni Suara/Musik, Seni
Lukis/Rupa, Seni Tari dan seni Sastra/Drama
4. Perkembangan
keprigelan,
meliputi
pelajaran:
Pertanian/Peternakan,
Industri
buku pedoman kurikulum Sekolah Dasar dan adanya perubahan pokok dalam rumusan
tujuan pendidikan yang didasarkan pada falsafah Negara Pancasila. Tujuan pendidikan
nasional yaitu membentuk manusia sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang
dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.
Untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan nasional maka isi pendidikan diarahkan untuk:
1) Mempertinggi mental, moral, budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama
2) Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
3) Membina/mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat
Penerbitan kurikulum sekolah dasar 1968 merupakan suatu peralihan menuju integritas
kurikulum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi. Kurikulum SD
1968 terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu kelompok pembinaan jiwa pancasila,
kelompok pembinaan pengetahuan dasar, dan kelompok pembinaan kecakapan khusus.
C. Kurikulum SD Tahun 1975
Menurut penilaian, kurikulum tahun 1968 yang telah dilaksanakaan di berbagai sekolah
ternyata dipandang kurang sesuai dengan kondisi masyarakat pada masa pembangunan lima
tahun (Pelita Kedua), oleh karena itu dilaksanakan inovasi dalam kegiatan belajar-mengajar
yang dinilai lebih efektif dan efisien. Untuk itu mulai tahun 1975 dikembangkan kurikulum
baru yang dikenal dengan kurikulum SD 1975 yang merupakan tonggak pembaruan yang
lebih nyata dan lebih mantap dalam system pendidikan nasional. Perubahan kurikulum ini
dimaksudkan untuk mencapai keselarasan antara kurikulum dengan kebijakan baru di bidang
pendidikan, meningkatkan efisiensi pendidikan dan meningkatkan mutu lulisan pendidikan.
Kurikulum SD tahun 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan SD
mengharapkan kelulusannya:
1) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yang baik.
2) Sehat jasmani dan rohani.
3) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang diperlukan untuk melanjutkan
pelajaran, bekerja di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan
seumur hidup
Kurikulum SD tahun 1975 menganut pendekatan yang berorientasi kepada tujuan,
pendekatan integratif, pendekatan sistem dan pendekatan ekosistem.
D. Kurikulum SD Tahun 1984
Bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
0461/U/1983 tentang Perbaikan Kurikulum Pendidikan dasar dan Menengah dalam
lingkungan Departemen Pendidikan maka untuk Sekolah Dasar diberlakukan kurikulum baru
yaitu Kurikulum Tahun 1984.
Pengembangan kurikulum 1984 berorientasi pada landasan teori, yaitu: pendekatan proses
belajar-mengajar yang diarahkan agar murid memiliki kemampuan untuk memproses
perolehannya. Kurikulum SD 1984 mengacu kepada tiga aspek perkembangan murid, yaitu:
ranah kognitif yang berisi kemampuan berpikir, ranah afektif yang mengungkapkan
pengembangan sikap dan ranah psikomotor yang berisi kemampuan bertindak.
Kegiatan yang berhubungan dengan program pendidikan (kegiatan kurikuler) yang
dilaksanakan dalam kurikulum sekolah dasar tahun 1984 meliputi kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Pada GBHN 1983 dinyatakan bahwa pendidikan berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan
dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan
bangsa.
Tujuan pendidikan nasional menjadi acuhan dari tujuan pendidikan sekolah dasar dan
kurikulum 1984 ini, yaitu:
a) Mendidik murid agar menjadi manusia yang seutuhnya berdasarkan pancasila yang
mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggungjawab terhadap pembangunan
bangsa
b) Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk melanjutkan pendidikan
ke tingkat yang lebih tinggi
c) Memberikan kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan mengembangkan diri
sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya
E. Kurikulum SD Tahun 1994
Didalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 telah dirumuskan tujuan Pendidikan Nasional
ialahmencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME , dan berbudi pekerti luhur , memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kurikulum 1994
merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama
kurikulum 1975 dan 1984. Dan Kurikulum 1994 disusun dalam rangka mencapai tujuan
Pendidikan Nasional.
Di dalam Kurikulum SD 1994 menggunakan sistem caturwulan yang membagi waktu belajar
satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu
Isi kurikulum SD tahun 1994, sesuai dengan UU no.2/1989 dan PP no.28/1990, sekurangkurangnya memuat bahan kajian tentang pendidikan pancasila, pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, membaca dan menulis, matematika,
pengantar sains dan teknologi, ilmu bumi, sejarah nasional dan sejarah umum, ketajian
tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, menggambar serta bahasa inggris.
Bahkan kajian tersebut bukan merupakan nama mata pelajaran melainkan satuan yang
mengacu pada pmbentukan kepribadian dan unsure-unsur kemampuan yang diajarkan
melalui Pendidikan Dasar.
F.KURIKULUM SD TAHUN 2004 (KBK)
Di dalam Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK). Setiap pelajaran
diurai berdasarkan kompetensi apakah yang harus dicapai siswa.
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi(KBK)
atau
Kurikulum
2004,
mulai
diterapkan
Tingkat
Satuan
Pendidikan(KTSP)
atau
kurikulum
2006
adalah
di Indonesia. KTSP
secara
yuridis
diamanatkan
oleh Undang-
Sistem
Pendidikan
Nasional
dan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasiona
l Pendidikan. Penyusunan
KTSP
oleh
sekolah
mengacu
dan Standar Kompetensi Lulusan(SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PERMENDIKNAS).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu
sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP
mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006t entang Pelaksanaan Si dan SKL.
Sumber Bacaan :
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Hernawan,
Jakarta :
Asep
Heri.
2007. Pengembangan
Kurikulum
dan
Pembelajaran.
Universitas Terbuka
http://ratihelda.blogspot.co.id/2012/12/perkembangan-kurikulum-sekolah-dasardi.html