Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGAN KURIKULUM

SEKOLAH DASAR DI INDONESIA


POSTED BY RATIH WIDYA UTAMI ON 07.32

PERKEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH DASAR DI INDONESIA


Kurikulum sangat penting untuk mengiringi kemajuan Bangsa dan Negara. Karena
pengembangan kurikulum menjadi penentu masa depan anak bangsa yang nantinya akan
meneruskan pembangunan bangsa Indonesia.
Kurikulum yang ada di Indonesia terus bekembang, semua itu bertujuan untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran, dan menyempurnakan rancangan pembelajaran yang ada di
sekolah, khususnya untuk pendidikan dasar yang akan menanamkan konsep dan nantinya
mencetak generasi penerus bangsa yang handal.
Adapun perkembangan kurikulum yang diberlakukan di Indonesia meliputi beberapa fase,
yaitu :
A. Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968
Pada masa sebelum orang-orang Eropa ke Indonesia sebenarnya sudah ada lembaga-lembaga
pendidikan yang didirikan oleh lembaga-lembaga keagamaan dan tentu saja mata pelajaran
yang di ajarkan lebih berorientasi pada pengembangan agama. Setelah agama islam masuk ke
Indonesia maka berdirilah pesantren-pesantren yang memberikan pengajaran islam secara
lebih teratur dan mendalam.
Pada awal abad ke-20 muncul revolusi sosial dan industri di Eropa yang berpengaruh
terhadap perluasan sekolah bagi putra-putri Indonesia. Sesuai undang-undang Hindia Belanda
yang menggolongkan pendidikan Indonesia menjadi tiga kelas yaitu ELS(Eropesche Lagere
School) untuk orang Eropa, Tionghoa dan Indonesia, HCS (hollands Chinesche School) untuk
golongan Tionghoa, HIS (hollands Inlandshe School) untuk rakyat bumiputra kalangan atas.
Kurikulum ELS terdiri atas mata pelajaran membaca, menulis, berhitung, Bahasa Belanda,
sejarah, ilmu bumi, dan mata pelajaran lain. Mata pelajaran agama yang semula dijadikan
alasan utama untuk mendirikan sekolah, ditiadakan. ELS dipandang sebagai alat politik yang
sepenuhnya dikuasai dan diawasi oleh pemerintah.
Kurikulum HIS meliputi semua mata pelajaran ELS dan diajarkan pula membaca dan menulis
bahasa daerah dalam aksara Latin dan bahasa Melayu dalam tulisan Arab dan Latin.
Pada masa penjajahan Jepang, semua jenis sekolah rendah yang bermacam-macam
tingkatannya dihapus sama sekali. Pelajaran yang berbau Belanda ditiadakan. Tinggallah

sekolah rendah untuk bangsa Indonesia yaitu sekolah rakyat yang disebut Kokumin Gako
yang lama belajarnya selama 6 tahun.
Pada masa kemerdekaan, UUD 1945 dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sebagai langkah perbaikan dari kurikulum yang berlaku sejak tahun 1952, Direktorat
Pendidikan Dasar/Prasekolah Departemen PP dan K pada tahun 1964 menerbitkan buku
pedoman kurikulum baru yaitu Rencana Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
Adapun sistem rencana pendidikan Sekolah Dasr pada saat itu dikenal dengan
SistemPancawardana yaitu:
1. Perkembangan moral, meliputi pelajaran: Pendidikan Kemasyarakatan dan Pendididkan
Agama/Budi Pekerti
2. Perkembangan Itelegensi (kecerdasan), meliputi pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa
Daerah, Berhitung dan Pengetahuan Alamiah
3. Perkembangan emosional artistic, meliputi pelajajara: seni Suara/Musik, Seni
Lukis/Rupa, Seni Tari dan seni Sastra/Drama
4. Perkembangan

keprigelan,

meliputi

pelajaran:

Pertanian/Peternakan,

Industri

kecil/Pekerjaan Tangan, Koperasi/Tabungan dan Keprigelan lainnya


5. Perkembangan jasmaniah, meliputi pelajaran: Pendidikan Jasmaniah dan Pendidikan
Kesehatan
Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan
kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan
sebelumnya. Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai pengganti sistem
pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam
semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan lebih menekankan pada
pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan
bangsa lain di muka bumi ini. Orientasi Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pada
pendidikan pikiran. Yang diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan
bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap
kesenian dan pendidikan jasmani.
B. Kurikulum SD Tahun 1968
Pada tahun 1965 terjadi peristiwa Gerakan 30 September (G-30-S) yang menandai
berakhirnya masa pemerintahan orde lama. Peristiwa tersebut banyak berpengaruh pada
tatanan politik, ekonomi, social dan budaya termasuk juga dalam bidang pendidikan.
DEPDIKBUD pada tahun 1968 segera melakukan perbaikan-perbaikan dengan menerbitkan

buku pedoman kurikulum Sekolah Dasar dan adanya perubahan pokok dalam rumusan
tujuan pendidikan yang didasarkan pada falsafah Negara Pancasila. Tujuan pendidikan
nasional yaitu membentuk manusia sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang
dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.
Untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan nasional maka isi pendidikan diarahkan untuk:
1) Mempertinggi mental, moral, budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama
2) Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
3) Membina/mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat
Penerbitan kurikulum sekolah dasar 1968 merupakan suatu peralihan menuju integritas
kurikulum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi. Kurikulum SD
1968 terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu kelompok pembinaan jiwa pancasila,
kelompok pembinaan pengetahuan dasar, dan kelompok pembinaan kecakapan khusus.
C. Kurikulum SD Tahun 1975
Menurut penilaian, kurikulum tahun 1968 yang telah dilaksanakaan di berbagai sekolah
ternyata dipandang kurang sesuai dengan kondisi masyarakat pada masa pembangunan lima
tahun (Pelita Kedua), oleh karena itu dilaksanakan inovasi dalam kegiatan belajar-mengajar
yang dinilai lebih efektif dan efisien. Untuk itu mulai tahun 1975 dikembangkan kurikulum
baru yang dikenal dengan kurikulum SD 1975 yang merupakan tonggak pembaruan yang
lebih nyata dan lebih mantap dalam system pendidikan nasional. Perubahan kurikulum ini
dimaksudkan untuk mencapai keselarasan antara kurikulum dengan kebijakan baru di bidang
pendidikan, meningkatkan efisiensi pendidikan dan meningkatkan mutu lulisan pendidikan.
Kurikulum SD tahun 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan SD
mengharapkan kelulusannya:
1) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yang baik.
2) Sehat jasmani dan rohani.
3) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang diperlukan untuk melanjutkan
pelajaran, bekerja di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan
seumur hidup
Kurikulum SD tahun 1975 menganut pendekatan yang berorientasi kepada tujuan,
pendekatan integratif, pendekatan sistem dan pendekatan ekosistem.
D. Kurikulum SD Tahun 1984
Bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
0461/U/1983 tentang Perbaikan Kurikulum Pendidikan dasar dan Menengah dalam

lingkungan Departemen Pendidikan maka untuk Sekolah Dasar diberlakukan kurikulum baru
yaitu Kurikulum Tahun 1984.
Pengembangan kurikulum 1984 berorientasi pada landasan teori, yaitu: pendekatan proses
belajar-mengajar yang diarahkan agar murid memiliki kemampuan untuk memproses
perolehannya. Kurikulum SD 1984 mengacu kepada tiga aspek perkembangan murid, yaitu:
ranah kognitif yang berisi kemampuan berpikir, ranah afektif yang mengungkapkan
pengembangan sikap dan ranah psikomotor yang berisi kemampuan bertindak.
Kegiatan yang berhubungan dengan program pendidikan (kegiatan kurikuler) yang
dilaksanakan dalam kurikulum sekolah dasar tahun 1984 meliputi kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Pada GBHN 1983 dinyatakan bahwa pendidikan berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan
dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan
bangsa.
Tujuan pendidikan nasional menjadi acuhan dari tujuan pendidikan sekolah dasar dan
kurikulum 1984 ini, yaitu:
a) Mendidik murid agar menjadi manusia yang seutuhnya berdasarkan pancasila yang
mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggungjawab terhadap pembangunan
bangsa
b) Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk melanjutkan pendidikan
ke tingkat yang lebih tinggi
c) Memberikan kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan mengembangkan diri
sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya
E. Kurikulum SD Tahun 1994
Didalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 telah dirumuskan tujuan Pendidikan Nasional
ialahmencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME , dan berbudi pekerti luhur , memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kurikulum 1994
merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama

kurikulum 1975 dan 1984. Dan Kurikulum 1994 disusun dalam rangka mencapai tujuan
Pendidikan Nasional.
Di dalam Kurikulum SD 1994 menggunakan sistem caturwulan yang membagi waktu belajar
satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu
Isi kurikulum SD tahun 1994, sesuai dengan UU no.2/1989 dan PP no.28/1990, sekurangkurangnya memuat bahan kajian tentang pendidikan pancasila, pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, membaca dan menulis, matematika,
pengantar sains dan teknologi, ilmu bumi, sejarah nasional dan sejarah umum, ketajian
tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, menggambar serta bahasa inggris.
Bahkan kajian tersebut bukan merupakan nama mata pelajaran melainkan satuan yang
mengacu pada pmbentukan kepribadian dan unsure-unsur kemampuan yang diajarkan
melalui Pendidikan Dasar.
F.KURIKULUM SD TAHUN 2004 (KBK)
Di dalam Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK). Setiap pelajaran
diurai berdasarkan kompetensi apakah yang harus dicapai siswa.
Kurikulum

Berbasis

Kompetensi(KBK)

atau

Kurikulum

2004,

mulai

diterapkan

sejaktahun 2004. Secaramateri,sebenarnya kurikulum ini tak berbeda dari Kurikulum1994,


perbedaannya hanya pada cara para murid belajar dikelas. Dalam kurikulum terdahulu, para
murid dikondisikandengan sistem caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para
siswa dikondisikan dalam sistem semester.
Pada kurikulum sebelumnya, para siswa hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka, yakni
menerima materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004 ini, para siswa dituntut aktif
mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTek tanpa meninggalkan kerjasama dans
olidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi. Jadi disini, guru hanya
bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan
untuk semua. Dalam kegiatan dikelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek sekaligus
objek dalam pembelajaran. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.

G. KURIKULUM SD TAHUN 2006 (KTSP)


Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan(KTSP)

atau

kurikulum

2006

adalah

sebuahkurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing


satuan pendidikan

di Indonesia. KTSP

secara

yuridis

diamanatkan

oleh Undang-

Undang Nomor 20Tahun 2003 tentang

Sistem

Pendidikan

Nasional

dan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasiona
l Pendidikan. Penyusunan

KTSP

oleh

sekolah

mengacu

pada Standar Isi(SI)

dan Standar Kompetensi Lulusan(SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PERMENDIKNAS).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu
sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP
mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006t entang Pelaksanaan Si dan SKL.

Sumber Bacaan :
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Hernawan,
Jakarta :

Asep

Heri.

2007. Pengembangan

Kurikulum

dan

Pembelajaran.

Universitas Terbuka

http://ratihelda.blogspot.co.id/2012/12/perkembangan-kurikulum-sekolah-dasardi.html

Anda mungkin juga menyukai