Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 3

1. KURNIYA NURCAHYANI ( 858904397 )


2. LISTIA NUR FEBRIANTI ( 858904326 )
3. IRFAN LUGIS RAMDANI ( 858905682 )
4. MUHAMMAD BAGUS HIDAYATULLAH ( 858904555 )
MODUL 3

PERKEMBANGAN
MORAL DAN SOSIAL PADA
ANAK USIA SEKOLAH DASAR

TUTOR:
NININ INDAH FEBRIYANTI, S.Pd., M.Pd
PERKEMBANGAN MORAL PADA
ANAK USIA SD
PENGERTIAN PERILAKU MORAL

Perilaku moral berarti perilaku yang menyesuaikan dengan kode moral dari
kelompok sosialnya.
Moral berasal dari bahasa latin : “mores” berarti tata karma atau kebiasaan.
Perilaku moral yang dikendalikan oleh konsep moral, yakni aturan-aturan dalam
bertingkah laku dimana angota masyarakatnya.
Perilaku immoral adalah perilaku yang gagal menyesuaikan pada harapan sosial.
Pelaku Unmoral adalah perilaku yang tidak menghiraukan harapan dari
kelompok sosialnya.
CARA MEMPELAJARI
CARA MEMPELAJARI MORAL
MORAL
Piaget dan
Piaget dan Kolhlberg
Kolhlberg Mengemukakan
Mengemukakan Tahap-tahap
Tahap-tahap Perkembangan
Perkembangan Moral.
Moral.
Menurut Piaget,
Menurut Piaget, antara
antara usia
usia 55 dan
dan 12
12 tahun,
tahun, konsep
konsep anak
anak mengenai
mengenai keadilan
keadilan sudah
sudah tumbuh.
tumbuh.
Menurut Kolhberg
Menurut Kolhberg perkembangan
perkembangan moral moral pada
pada usia
usia sekolah
sekolah merupakan
merupakan tingkat
tingkat moralitas
moralitas konvensional.
konvensional.
Hurlock (1978)
Hurlock (1978) mengemukakan
mengemukakan bahwa
bahwa dalam
dalam perkembangan
perkembangan moral
moral
ada 44 elemen
ada elemen yang
yang harus
harus diketahui,
diketahui, yaitu
yaitu sebagai
sebagai berikut
berikut ::

01 Peran Hukum, Kebiasaan/Tata Karma dan Aturan


dalam Perkembangan Moral
03 Peran Rasa Bersalah dan Malu dalam Perkembangan
Moral
Elemen pertana yang peting dalam belajar menjadi Dalam perilaku moral, rasa bersalah perlu ada di dalam diri
individu yang bermoral adalah belajar apa yang seorang anak. Ausubel (dalam Hurlock,1978)
diharapkan kelompoknya. mengemukakan bahwa rasa bersalah merupakan mekanisme
psikologis yang penting, dimana perilaku seseorang menjadi
sesuai dengan kebudayaanya.

02 Peran Kata Hati dan Perkembangan Moral


Kata hati merupakan control internal (dalam diri) 04 Peran Interaksi Sosial dalam Perkembangan Moral
Interaksi social memegang peran penting dalam
terhadap tingkah laku seseorang Kata hati merupakan
perkembangan moral anak karena dapat memberikan dasar-
sesuatu yang kompleks bagi anak2. Oleh karena itu, dasar dari tingkah laku yg diterima masyarakat, memberikan
pada awalnya tingkah laku mereka lebih banyak motivasi melalui apa yang diterima dan tidak diterima
dikotrol oleh lingkungan.
kelompok.
DISIPLIN

Pengertian disiplin Tujuan disiplin Konsep disiplin

Membuat seseorang
Disiplin adalah ketaatan
terlatih dan terkontrol Konsep yang
atau kepatuhan
dengan mengajarkan memandang disiplin
seseorang, kelompok
bentuk-bentuk tingkah sebagai konsep negatif
atau masyarakat
laku yang pantas dan berarti = hukuman.
teerhadap peraturan
yang tidak pantas.
tertentu, etika, norma
dan kaidah yang berlaku, Konsep yang memandang
Dapat melatih seseorang disiplin sebagai konsep
baik secara tertulis,
menjadi lebih mandiri positif berarti = apa
secara lisan atau berupa
dan bertanggung jawab adanya”.
kebiasaan-kebiasaan.
terhadap segala hal.
PENTINGNYA DISIPLIN BAGI ANAK
- Beberapa kebutuhan anak yang dapat dipenuhi melalui disiplin adalah berikut ini :

1. Disiplin membuat anak-anak mempunyai perasaan aman tentang apa yang boleh/tidak boleh
dilakukan
2. Anak belajar mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengapa pola perilaku lain tidak diterima
3. Melalui disiplin anak-anak dibantu untuk hidup sesuai dengan norma-norma sosial.
4. Anak-anak pun akan mengembangkan kata hati untuk membuat keputusan dan pengendalian dari
perilakunya.

Disiplin akan memberikan dampak positif bagi anak yaitu, menambah kebahagiaan, mempermudah
penyesuaian sosial dan pribadi mereka.
PEMBERIAN HUKUMAN DAN PENGHARGAAN

Fungsi Pemberian Penghargaan: Fungsi Hukuman antara lain ;


1. Nilai mendidik karena pemberian 1. Membatasi anak agar tingkah
penghargaan menunjukkan bahwa laku yang tidak diinginkan tidak
tingkah laku anak dalah yang diulangi
sesuai dengan apa yang 2. Mendidik
diharapkan oleh lingkungannya. 3. Motivasi, menghindari
2. Motivasi, agar tingkah laku yang terjadinyatingkah laku sosial
diterima diulang kembali yang tidak diinginkan.
3. Penguat, untuk tingkah laku
yang diterima secara sosial

Bentuk Penghargaan Bentuk Hukuman :


1. Bentuk non verbal Misalnya: Berbentuk
(senyuman dan hukuman fisik
pelukan) contohnya: pukulan dan
2. Bentuk verbal cubitan.
(ungkapan rasa
puas / menghargai
usaha anak)
ARTI AGAMA BAGI ANAK USIA SEKOLAH

Perasaan keagamaan merupakan perasaan luhur yang berada di dalam jiwa seseorang.
Perasaan ini dapat mengerakkan hati seseorang agar dia lebih banyak melakukan
perbuatan yang baik.oleh kerena itu, perlu memperkenalkan agama sejak dini pada
anak-anak.
Anak mempunyai keyakinan beragam yang diperoleh dari lingkungan rumah ataupun
sekolah.
Dengan mengenal konsep keagamaan anak akan menghindari perbuatan buruk dan akan
meningkatkan perbuatan baik.
Anak mempunyai keyakinan bahwa dengan berbuat baik dia akan masuk surga, begitu
pula sebaliknya.
PENYESUAIAN DIRI DAN PENERIMAAN
SOSIAL
MAKNA PERKEMBANGAN SOSIAL BAGI
ANAK USIA SEKOLAH DASAR
3. Mengembangkan sikap2 sosial

Untuk bersosialisasi anak harus berlatih


menyukai orang lain dan berbagai aktivitas
2. Bermain sesuai dengan peran sosialnya. Dengan demikian, anak akan mampu
sosial yang diharapkan menyesuaikan diri dengan baik, dan anak akan
diterima sebagai anggota dari kelompok
Anak belajar mempunyai peran sosialnya.
1. Belajar untuk bertingkah laku dan memahami peran-peran yang Hal-hal yang penting dari proses sosialisasi
sesuai dengan cara/norma ada di lingkngan sekitarnya, adalah bagaimana anak belajar bersosialisasi dan
yang berlaku anak juga diharapkan mempunyai bergaul, hal tersebut tergantung pada beberapa
peran sosial yang baik antara faktor, yaitu:
1. kesempatan untuk bersosialisasi,
Setiapkelompok sosial memiliki orang tua dan anak itu sendiri
2. berkomunikasi dengan orang
dasar mengenai tingkah laku yang maupun guru dan siswa. lain mengenai hal-hal yang tidak
perlu dimiliki anggotanya dipahami dan diminati
3. Anak mau belajar bersosialisasi jika ada
motivasi dari dirinya sendiri
4. Pembimbing membuat metode belajar
yang efektif untuk belajar bersosialisasi.
POLA-POLA TINGKAH LAKU YANG DAPAT DIPELAJARI
DARI ANGGOTA KELOMPOK SEBAYA

Hal-hal yang Diterima maupun Tidak Diterima secara Sosial

Terlalu Peka/Sensitive

Mudah Terpengaruh

Kompetetisi (Persaingan)

Hubungan Yang Baik

Tanggung Jawab

Kesadaran Sosial

Diskriminasi Sosial
PERKEMBANGAN PERAN
GENDER PADA ANAK USIA
SD
PENGERTIAN GENDER
Gender menunjukkan dimensi sosial dari menjadi laki-laki atau perempuan.
Dua aspek dari gender yang perlu diketahui adalah identitas gender dan peran gender:
Identitas Gender adalah suatu perasaan menjadi laki-laki atau perempuan dimana hal ini
kebanyakan diperoleh anak begitu ia berusia 3 tahun.
Peran Gender berisi harapan-harapan yang menunjukkan bagaiman laki-laki /perempuan harus
berpikir, bertingkah laku dan merasakan.
Santrock (1992) mengemukakan tentang pengaruh peran gender berdasarkan teori belajar sosial
mengenai gender, sebagai berikut:
1. Pengaruh Orang Tua
2. Pengaruh Kelompok Sebaya
3. Pengaruh Sekolah dan Guru
4. Pengaruh Media Masa
DI USIA
PERAN GENDER DI USIA SEKOLAH
SEKOLAH

Pada usia sekolah, anak laki-laki mempunyai identitas peran


masculine, sedangkan anak perempuan lebih Androgyny ( yaitu
adanya ciri-ciri masculine dan feminine pada individu yang
sama).
Pada dasarnya perbedaan gender sangat berpengaruh terhadap
kemampuan mental dan kepribadian anak.
Anak perempuan lebih unggul dalam perkembangan bahasa
tetapi lebih sensistif dan tergantung karena anak perempuan
lebih banyak memanfaatkan otak sebelah kirinya.
Sedangkan anak laki-laki unggul dalm kemampuan keuangan dan
lebih agresif karena anak laki-laki lebih banyak memanfaatkan
otak sebelah kanannya, yang berkaitan dengan spasial dan ke
ruangan.
MENGEMBANGKAN STEREOTYPE
NONGENDER PADA ANAK

Untuk mengurangi stereotype gender pada anak-anak perlu dilakukan


beberapa cara oleh orang tua dan guru. Orang tua dan guru hendaknya
menghargai apapun yang dilakukan anakbukan karena dia laki-laki atau
perempuan.
Anak juga perlu menyadari akan stereotype gender di masyarakat.
meskipun peran gender di masyarakat berbeda antara laki-laki dengan
perempuan, namun peran tersebut dapat berganti tergantung situasi dan
kebutuhan yang ada.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai