Anda di halaman 1dari 23

Kebutuhan Anak

Sekolah Dasar

Kelompok 4
Mata Kuliah Pendidikan Anak di SD
Universitas Terbuka Jember Pokjar
Jenggawah
Kegiatan Belajar Gizi dan Permasalahannya
01 Pada Anak Usia SD

02 Kesehatan dan Prestasi


Belajar

03 Teori Kebutuhan dan


Penerapannya bagi Anak
Usia SD

04 Pengaruh Sekolah pada


Kepribadian
Gizi dan Permasalahannya
Pada Anak Usia SD
Usia anak sekolah dasar 6-12 tahun memiliki
karakteristik masa pertumbuhan fisik yang cepat namun
cenderung lambat dibanding masa bayi dan kanak-kanak
bahkan masa remaja. Pertumbuhan parallel pada anak
laki-laki dan perempuan juga tidak terjadi, pertumbuhan
tinggi dan berat anak perempuan 2 tahun lebih cepat
dibanding anak laki-laki. Oleh karena itu mereka lebih
memilih bermain dengan teman sejenis karena adanya
perbedaan perkembangan fisik.

Pada usia sekolah dasar, anak bertambah tinggi rata-


rata 5 cm pertahun (anak perempuan lebih) dan
bertambah berat antara 2,5kg sampai 3kg pertahun yang
diakibatkan oleh pertumbuhan dari system skeletal dan
muscular.

Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian


asupan makanan pada anak sangat penting untuk
dipenuhi dengan baik dan cukup. Begitu pula dari sisi
psikologis mereka membutuhkan perhatian dan kasih
sayang.
Perkembangan
Motorik Fisik
Perkembangan fisik dipengaruhi oleh bawaan dan
lingkungan. Pada saat menduduki kelas 1 atau 2 SD
umumnya kontrol gerak motorik kasar lebih baik
dibanding gerak motorik halus ditandai dengan saat
menulis halus belum sempurna. Namun kontrol motorik
kasar akan menjadi lebih sempurna dan kontrol motorik
halus berangsur membaik seiring bertambahnya usia.

Santrock mengungkapkan bahwa anak akan menjadi


mudah lelah bila terlalu lama duduk diam, pergerakan
fisik sangat penting bagi mereka untuk menyempurnakan
pertumbuhan dan perkembangan keterampilan
motoriknya.

Simple Presentation
Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Perkembangan Fisik
Gizi atau Nutrisi
Genetik atau Bawaan
Gizi atau nutrisi berpengaruh terhadap
perkembangan fisik seseorang. Protein berfungsi
Perkembangan fisik merupakan proses untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh,
kanalisasi, yaitu adanya kecenderungan dari karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi, dan
faktor bawaan untuk membatasi perkembangan lemak juga untuk sumber energi dan pelindung bagi
dari beberapa karakteristik yang ada. Berk kerangka dan saraf.
(2003) mengatakan bahwa pengertian ini
merujuk pada bagaimana faktor bawaan Pada masa bayi kebutuhan energinya 2 kali lebih
bersama-sama dengan faktor lingkungan besar daripada yang diperlukan pada masa dewasa
berpengaruh terhadap perkembangan karena perkembangan otak dan fisik di usia tersebut
seseorang. berkembang pesat. ASI merupakan kebutuhan pokok
karena memiliki banyak sekali manfaat bagi tumbuh
Jika kondisi cukup baik maka tinggi dan laju kembang bayi.
perkembangan fisik banyak ditentukan oleh
faktor bawaan, misalnya berat badan anak Cara kita memilih makanan dipengaruhi oleh
menunjukkan pertumbuhan yang sesuai dengan beberapa faktor, yaitu budaya, pengetahuan, emosi,
orang tua kandungnya. lingkungan, orang-orang sekitar, pandangan
terhadap diri sendiri, serta makanan yang tersedia.
Tidak harus mewah
yang penting
seimbang, cukup,
dan beragam
Masalah Terkait Kebutuhan Gizi dan Nutrisi
Malnutrisi Obesitas Penyakit Infeksi Kehidupan
Emosional

Bellamy menyebutkan bahwa Obesitas atau kegemukan Malnutrisi bisa Rangsangan perhatian dan
40% sampai 60% anak-anak adalah kelebihan lemak tubuh mengakibatkan seseorang kasih sayang merupakan hal
di dunia tidak mendapat yang disebabkan karena terserang penyakit yang yang utama bagi anak karena
pangan yang cukup. Anak terlalu banyak makan, berpengaruh pada dapat menunjang
yang kekurangan gizi aka melebihi yang diperlukan pertumbuhan fisik. Penyakit pertumbuhan fisiknya. Bila
berkembang lebih kecil. tubuh. Obesitas juga bisa seperti muntaber atau diare kurang terpenuhi maka bisa
Pertumbuhan jaringan pada disebabkan oleh metabolism yang diderita anak-anak mengakibatkan:
otak akan terpengaruh, hal ini tubuh yang rendah sehingga karena air yang kurang bersih Kegagalan Nonorganik
mempengaruhi semua fungsi tubuh hanya membutuhkan atau makanan yang untuk berkembang
mental anak. Anak akan energi minimal untuk terkontaminasi atau tercemar. (umumnya usia 18bulan)
memiliki tingkat kecerdasan aktifitasnya. Masalah Penyakit-penyakit seperti yang ditandai dengan reaksi
yang kurang, koordinasi psikologis juga bisa menjadi sangat mudah merebak di penolakan dan jarang
sensori motoriknya buruk, pemicunya. kawasan yang kurang terjaga tersenyum.
dan mengalami kesulitan Resikonya dalam masalah kebersihan dan sanitasinya Deprives Dwarfism yaitu
berkonsentrasi di sekolah. kesehatan, seperti hipertensi, begitu pula daerah bencana. gangguan pertumbuhan pada
kolesterol, serta gangguan anak usia 2 sampai 15 tahun
pernapasan, serta bisa yang ditandai dengan tinggi
berakibat sakit jantung, yang kurang dan
diabetes , dan kanker. perkembangan skeletal yang
tidak matang.
Kesehatan dan
Prestasi Belajar
Hubungan Gizi dengan
Kesehatan
Gizi atau nutrisi dan kesehatan yang baik cenderung lebih
banyak ada dalam diri anak yang sehat dan cukup
mendapat makanan yang bergizi daripada yang tidak.
Menurut Hurlock (1986), anak menjadi sehat karena
penanaman orang tua akan pentingnya hidup sehat yang
ditandai dengan tidur yang cukup dan makan secara
teratur dan yang lainnya. Hal tersebut adalah karakteristik
dari anak yang dapat menyesuaikan diri. Anak semacam
ini tidak hanya sadar akan kesehatan, akan tetapi
menyadari juga akan kesempatan yang diberikan orang
tua untuk memperhatikan kesehatan mereka.
Ketegangan emosional pun yang di alami ibu atau orang
tua akan berpengaruh pada pertumbuhan anaknya.
Terutama pada pertumbuhan fisiknya.
Dan contoh lain adalah perbedaan jenis kelamin antara
laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki memulai
pertumbuhan pubertasnya lebih lama dari anak
perempuan. Dan juga mereka cenderung lebih pendek
sampai mereka matang secara seksual.
Hubungan Gizi dengan
Kepribadian dan Emosionalitas

Tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan dan gizi


yang baik merupakan faktor penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Dilain pihak
ketegangan emosional juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan fisik pada anak. Sebagai contoh anak
yang tenang tumbuh lebih cepat daripada anak yang
mengalami gangguan emosional.

Kekurangan gizi dapat juga berakibat anak menjadi


rewel atau mudah marah. Kelebihan makan pun
dapat memberikan efek psikologis yang negatif pada
anak. Jika tidak cepat ditangani, maka akan
mempengaruhi peekembangan pribadinya.
Hubungan Gizi dengan
Kecerdasan

Faktor lingkungam yang berpengaruh besar dalam


perkembangan intelektual anak adalah gizi atau
nutrisi dan rangsangan. Kedua nya memegang
peranan selama masa bayi dan masa kanak-kanak
awal.

Menurut Hurlock (1978), kekurangan gizi atau


malnutrisi disebabkan tidak hanya karena tidak
memperoleh nutrisi yang sesungguhnya diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Saat
belum lahir sampai masa bayi, malnutrisi dapat
mempengaruhi otak. Hal tersebut tentu akan
berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar.
Jika malnutrisi tidak ditangani secepatnya pada
masa itu, maka pertumbuhan dan perkembangan
otak akan terhambat selamanya.
Teori Kebutuhan dan
Penerapannya bagi
Anak Usia SD
Abraham Maslow seorang tokoh psikologi dan
humanistic menyatakan bahwa setiap individu Teori Kebutuhan
memiliki kebutuhan, apa yang dilakukan
seseorang umumnya ditujukan untuk Maslow
memuaskan kebutuhannya.

Kebutuhan tersebut tersusun secara hierarkis.


Kebutuhan-kebutuhan tersebut bertingkat di
dalam intensitasnya sehingga jika salah satu
kebutuhan sudah terpenuhi akan menimbulkan
kebutuhan berikutnya.
Memiliki
Mencintai
Manusia digerakkan oleh dua system
kebutuhan yaitu, basic need atau
deficieny need artinya jika tidak
terpuaskan manusia akan
berusaha untuk memenuhinya)
dan mutined need yaitu
kebutuhan untuk berkembang.
Self Actualization
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan
kebutuhan yang terpenting untuk memahami
Aktualisasi Diri
perkembangan anak dan perkembangan
kepribadian seseorang. Menurut Maslow,
kebutuhan ini merupakan karakteristik yang
ditandai dengan tidak adanya kepribadian yang
menyimpang. Manusia yang mengarah pada
kebutuhan ini dapat dianggap sebagai manusia
yang menggunakan sepenuhnya bakat,
kapasitas dan potensi potensinya. Aktualisasi
diri sebagai proses, dapat mengarahkan suatu
pertumbuhan/perkembangan anak. Anak
diarahkan melalui kebutuhan untuk menjadikan
dirinya atau mengaktualisasikan dirinya dan
proses dari aktualisasi adalah positif dan tertuju
pada dirinya.
Motivasi Insentif
Motivasi merupakan suatu kecenderungan di
dalam diri seseorang untuk bertindak mencapai
suatu tujuan konkret guna memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya. Hull memodifikasi
teorinya dengan menggunakan faktor Motivasi
Insentif. Motivasi Insentif lebih merupakan
kinerja dari pada variabel belajar. Walau
bagaimanapun motivasi tetap diperlukan dan
berpengaruh dalam belajar dan bekerja serta
memupuk harga diri dan aktualisasi diri pada
anak SD.
Sikap Orang Tua yang Berkaitan dengan
Anak-anak yang Memiliki Harga Diri yang Tinggi
Menunjukkan ekspresi dari
perhatian.
Tanggap pada Harmonis di lingkungan
masalah anak. rumah.

Menghargai Adanya kebebasan


kompetensi anak dan yang diberikan untuk
siap membantu anak anak dengan
jika diperlukan batasan-batasan
tertentu

Menetapkan aturan Berpartisipasi dalam


secara adil kegiatan keluarga
Pengaruh Sekolah pada
Kepribadian
Hasrat Berprestasi

Hasrat berprestasi menunjukkan keinginan


untuk mencapai yang terbaik, memperluas
usaha untuk mencapai sesuatu. Berbagai
penelitian telah menghubungkan prestasi
dengan proses yang berkaitan dengan aspek
dari pengalaman dan tingkah laku individu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
individu yang memilii orientasi berprestasi
memiliki harapan yang besar untuk berhasil
daripada yang takut akan kegagalan.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang
timbul pada diri seseorang secara Motivasi Intrinsik
sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan Dorongan atau harapan
tujuan tertentu. dalam diri untuk berhasil
dan melakukan sesuatu
untuk diri sendiri
Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu
intrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi intrinsik yang merupakan Motivasi Ekstrinsik


motivasi internal perlu di pupuk dalam
diri anak, sedangkan faktor eksternal Dorongan yang
sebaiknya di kurangi. Hal ini juga sesuai datangnya dari luar diri
dengan yang di kemukakan oleh Printich seseorang, dipengaruhi
dan Schunk(1996). Anak perlu belajar oleh penghargaan atau
bahwa sebab keberhasilan atau hukuman dari luar diri
kegagalan sangat tergantung dari usaha
yang dilakukannya.
Sumber Motivasi Intrinsik
Lepper dan Hodell (dalam Pintrik & Schunk, 2008)

Tantangan Rasa Ingin Tahu


Tantangan berbagai aktivitas yang Rasa ingin tahu dapat dibangkitkan melalui
menantang keterampilan siswa dapat kegiatan yang memberi informasi atau ide-
memotivasi siswa secara intrinsik. ide pada siswa yang berbeda dengan apa
Keberhasilan dalam mencapai yang telah di ketahui atau dipercaya siswa
tujuan/sesuatu yang menantang dapat selama ini.
membuat siswa menjadi lebih kompeten
sehingga meningkatkan self effiacy-nya

Kontrol Fantasi atau Daya Khayal


Motivasi intrinsik dapat dikembangkan melalui
Kegitan yang memberikan siswa untuk
kegiatan yang melibatkan siswa untuk
mengontrol hasil prestasinya dapat
berfantasi dalam kegiatan simulasi atau
meningkatkan motivasi intrinsik. Anak
permainan. Kegiatan seperti ini dapat di lakukan
tidak akan termotivasi untuk mengikuti
di luar sekolah karena hal ini tampak lebih
suatu kegiatan jika ia percaya bahwa
bermanfaat di mana dapat membuat siswa
usahanya tidak sesuai dengan hasil yang
lebih paham mengenai bagaimana suatu
di capai.
kegiatan belajar dapat diterapkan di luar
lingkungan sekolah.
Orientasi Peran Guru Sekolah
Dalam mencapai sesuatu, kita dapat Faktor² psikologis lainnya yang juga perlu di
menentukan apakah seseorang lebih pertimbangkan dalam meningkatkan motivasi siswa,
berorientasi pada mastery atau tugas khususnya motivasi intrinsik, adalah guru.
ataukah berioentasi helpless( merasa tidak Bagaimana guru menciptakan suatu lingkungan
berdaya , di mana anak sudah menyerah belajar yang menyenangkan dan memotivasi
ketika diberi suatu tugas yang sulit). siswanya. Sebelum menggunakan suatu kegiatan
Orientasi pada mastery/tugas merupakan belajar tertentu guru perlu membuat perencanaan
hal yang positif yang perlu dikembangkan terlebih dahulu. Guru harus jeli dalam melihat
pada diri seseorang, karena anak yang kelompok siswa yang ada di kelasnya, apakah tipe
berorientasi pada tugas umumnya individualistik, kooperatif, atau tipe kompeitif
mementingkan kemampuannya, (senang bersaing). Bagaimana iklim kelas, interaksi
memusatkan perhatian pada strategi guru dan siswanya, kegiatan manajemen guru di
belajrnya. kelas, cara guru mengajar juga turut berpengaruh
dalam motivasi siswanya. Namun, di lingkungan
rumah pun orang tua perlu menunjang apa yang
diberikan guru di sekolahnya sehingga komunikasi
guru dan orang tua harus terjalin agar sejalan antara
apa yang diajarkan di kelas maupun di rumah.

Orientasi Mastery – Orientasi Helpless


Terimakasih
Ing Ngarso Sing Tulodo
Ing Madya Mangun Karso
Tutwuri Handayani

Anda mungkin juga menyukai