Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 3

Nama : Ai Nuraini Musyarofah


NIM : 857485278
Nama Mata Kuliah : Perspektif Global
Kode Mata Kuliah : PDGK4303

1. Emmanuel Kant mengemukakan bahwa sejarah dan geografi merupakan ilmu


dwitunggal. Jelaskan dari pernyataan tersebut!
Jawab :
Emmanuel Kant mengemukakan bahwa sejarah dan geografi merupakan “ilmu
dwitunggal” yang artinya jika kita hanya mempertanyakan “kapan” peristiwa atau
peristiwa itu terjadi maka hal itu tidak akan lengkap, jika tidak mempertanyakan
“dimana” tempat terjadinya. Kedua pertanyaan tersebut tidak bisa dipisahkan karena dua
pertanyaan itu saling melengkapi. Dimensi ruang dan waktu juga ada dalam kedua
pertanyaan tersebut.
Dari pernyataan tersebut dapat digambarkan bahwa perspektif sejarah mengacu pada
konsep waktu, atau dengan perkataan lain, perspektif sejarah itu sama dengan perspektif
waktu, terutama waktu yang telah lampau. Perspektif sejarah suatu peristiwa, menbawa
citra kepada kita tentang suatu pengalaman masa lampau yang dapat dikaji hari ini, untuk
memprediksi kejadian-kejadian yang akan dating. Selamjutnya, perspektif global dari
sudut pandang sejarah tentang tooh-tokoh, bangunan-bangunan, perang, pertemuan
internasional, dan peristiwa-peristiwa bersejarah yang memiliki dampak luas terhadap
tatanan kehidupan global, dapat dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan
transformasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
generasi muda untuk memasuki kehidupan global dihadapannya.
2. Menurut Anda, Indonesia termasuk Negara yang memiliki kualitas SDM yang tinggi
dengan potensi SDA yang tinggi atau memiliki kualitas SDM yang tidak begitu tinggi
namun dengan potensi SDA yang tinggi? Coba jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab :
Nusantara indonesia dikenal sebagai negeri yang “gemah ripah loh janawi,”sumber
daya alam hayati (tumbuh tumbuhan,hewan) dan non hayati (mineral,barang tambang)
cukup potensial. Namun kekayaan SDA tadi,baik yang ada di darat maupun di perairan
laut,belum menjadi kemakmuran yang tinggi bagi masyarakatnya. Kelemahan ini terletak
pada kualitas SDM. Sementara itu orang orang yang berasal dari korea,jepang,amerika
serikat dan eropa,ada yang mampu memanfaatkan SDA bagi peruhsahaan mereka. Orang
Indonesia hayanya menjadi karyawan pada perusahaan mereka itu. Masalah ini secara
langsung menyangkut pendidikan di negri ini.
Sebagai contoh, Bumi Indonesia dianugerahi tanah yang subur sehingga tanaman
tropis banyak dan tumbuh subur di Indonesia. Salah satu tanaman yang diekspor seperti
rotan, damar,karet, kelapa sawit, dan rempah-rempah. Karena saking terkenalnya
rempah-rempah Indonesia maka zaman dahulu bangsa-bangsa barat berbondong ke
Indonesia untuk dapat menguasai rempah-rempah. Negara yang berhasil menjelajah
hingga ke Indonesia yaitu Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris.
3. Ditinjau dari bidang pendidikan IPS tingkat SD, dalam merancang pembelajaran
perspektif global khususnya mengenai masalah-masalah kontroversial, persyaratan-
persyaratan apakah yang harus diperhatikan?
Jawab :
Dalam kehidupan kita umat manusia ,banyak masalah yang menunjukan pertentangan
(kontroversial) satu kenyataan dengan kenyataan lainnya. Dapat kita amati Bersama
mulai dari tempat tinggal masing-masing (local), wilayah yang lebih luas seperti tingkat
kabupaten dan provinsi (regional), tingkat bangsa (nasional) antar wilayah negara (antar
regional) sampai ke tingkat dunia (global). Masalah-masalah tersebut meliputi kaya
miskin, perdamayan konflik, saling mempercayai-prasangka,kesepakatan-pertentangan,
dan kelestarian-perusakan.
Dalam pembelajaran ,khususnya pembelajaran IPS, dan lebih khusus lagi tentang
pembelajaran malasah-masalah kontroversial dalam konteks perspektif global ada empat
komponen yang harus diperhatikan. Empat komponen ini meliputi materi (pokok
Bahasa), proses pembelajaran dan hasil atau prouduk yang akan dicapai ( tujuan ) serta
Teknik evaluasi sebagai kulminasinya. Oleah karena itu, dalam merancang model
pembelajaran, khususnya pembelajaran masalah-masalah kontroversial dalam konteks
perspektif global, empat komponen tadi tidak boleh di abaikan.
1) Materi (Pokok Bahasan)
Berbicara tentang sumber materi, khususnya tentang masalah-masalah
kontroversial,pertama anda selaku guru IPS harus mengacu pada kurikulum yang
berlaku. Apakah ada pokok bahasan atau subpokok bahasan tentang masalan-
masalah kontroversial dalam kurikulum itu? Kalua sudah ada , berapa luaskah
materi tersebut? Untuk menambah, mengembangkan memperkaya materi yang ada
dalam kurikulum anda gali sumber sumber lainnya. Ke dalam sumber tersebut
yang paling utama yaitu masyarakat dan lingkungan tempat kita dan anak-anak
yang berada. Sumber lain yang dapat dijangkau dan ada di sekitar kita, yaitu bahan
bacaan berupa buku, surat kabar, tabloid dan majalah. Selanjutnya juga media
eloktronik yang menyiarkan berita baik beria nasional maupun dunia, yaitu media
radio dan TV.
2) Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang akan ditempuh dan dilaksanakan, tidak dapat dilepaskan
dari sifat materi yang akan dibahas, dan produk atau tujuan yang harus dicapai.
Oleh karena itu, metode dan stratigi yang di terapkan serta media pengajaran yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran, harus di sesuaikan dengan sifat materi
dan tujuan yang akan dicapai tadi.
3) Tujuan yang akan di capai
Benjamin S. bloom dan kawan-kawan (1956), dalam buku nya yang berjudul
taxonomy of educational objectives, mengemukaan 3 aspek perilaku yang menjadi
tujuan pendidikan dan pengajaran, yaitun aspek kognitif, aspek apektif dan aspek
psikomotor. Pada proses pembelajaran , khususnya pembelajaran IPS dalam
konteks perspektif global yang mengangkat masalah-masalah
kontroversional,apakah tiga aspek itu secara simultan akan dicapai ataukah
ditekankan pada salah satu aspek?
Hal tersebut memberikan warna kepada proses pembelajaran dengan
komponen-komponen metode mengajar,strategi mengajar dan medeia pengajaran
yang akan di gunakan. Produk atau tujuan yang akan dicapai, menjadi pandun bagi
kegiatan proses belajar-mengajar sesuai dengan konsep”pendidikan yang
berwawasan tujuan”. Bahkan tujuan ini juga menjadi panduan bagi Teknik evaluasi
yang akan di terapkan.
4) Teknik Evaluasi
Evaluasi, dalam kegiatan apa pun, khususnya dalam pembvelajaran IPS
menjadi puncak (kulminasi) dari kegiatan tadi. Teknik evaluasi ini meliputi non-tes
dan tes.
Evaluasi non-tes, meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan, tugas-tugas
observasi, mengumpulkan informasi (data) dan bahan atau benda benda yang
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran, harus kita nilai. Penilaian ini menjadi
pendorong kegairahan dan “penciptaan” suasana persaingan yang sehat yang
menjadi dasar kemajuan individu siswa dalam mengembangkan dorongan ingin
tahu, minat, membuktikan kenyataan serta dorongan menemukan sendiri hal-hal
yang berkaitan dengan “apa” yang sedang di pelajarinya.

4. Jelaskan apakah sesungguhnya hakikat evaluasi itu


Jawab :
Dalam kegiatan dan proses pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPS, evaluasi
ini merupakan kegiatan yang tidak dapat di pisahkan dari seluruh kegiatan. Bahkan telah
menjadi kesepakatan sebagai kegiatan puncak (kulminasi). Dikatakan demikian, karena
untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran tadi, akhirnya harus dilakukan evaluasi
ini. Mengenai evaluasi tersebut, kita dapat menyimak penjelasan john w.best (1977:13).
Bahwa evaluasi berkenaan dengan suatu penerapan yang segera harus dilakukan
untuk mengungkapkan mutu hasil, proses atau program pendidikan tertentu yang telah di
sepakati dan ditentukan tujuan atau nilainya. Evaluasi menyatakan keputusan tentang
efektivitas, manfaat sosial, atau hasil yang diinginkan, proses atau program dan tidak
menyangkut generalisasi yang mungkin dari suatu tatanan yang diperluas. Selanjutnya,
dalam proses pendidikan dan pengajaran, evaluasi ini menentukan peringkat serta
kelulusan peserta didik dari proses dan program yang di jalaninnya. The term evaluation
as we use it here is closely related to measurement,it is some respect more inclusive,
including information and intuiteve judgement of the pupil progrees. It also includes
more definitely the aspect of valuating or saying what is desirable and good (thorndike,
hanen : 1961:27). Dengan demikian evaluasi ini erat sekali hubungannya dengan
pengukuran yang meliputi aspek penilaian tentang apa yang diinginkan dan yang baik.
Pengukuran ini bersifat eksak yang diungkapkan dalam bentuk angka yang tidak hanya
merupakan penilainan atau keputusan yang kualitatif yang berkala. Pengukuran ini tidak
hanya terhadap tingkat kemampuan siswa yang dinyatakan dengan angka, melainkan
juga digunakan untuk mengetahui isi, Panjang, lebar sesuatu benda tertentu. Namun yang
paling utama sifatnya eksas dan dinyatakan dengan angka.
5. Jelaskan asas-asas apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi!
Jawab :
Asas-asas evaluasi yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi meliputi:
1. Asas komprehensif atau asas keseluruhan
Evaluasi itu harus meliputi keseluruhan aspek pribadi peserta didik
pengetahuan,penguasaan materi, keterampilan, kemampuan berpikir, sikap, dan
keseluruhan aspek materi atau pokok bahasan yang disajikan.
2. Asas kesinambungan atau asas kontinuitas
Evaluasi itu dilakukan secara berkesinambungan dalam proses, mulai dari awal
proses, selama proses berlangsung dan saat proses itu berakhir. Hal ini sesuai pula
dengan asas pendidikan sepanjang hayat.
3. Asas objektifitas
Evaluasi dilakukan berdasarkan kenyataan apa adanya, tidak diwarnai oleh sifat-sifat
subjektif terutama dari yang melakukan evaluasi. Hasil evaluasi itu menunjukan suatu
derajat nilai atau ukuran, itulah hasil yang dicapai, tidak ditambah atau dikurangi oleh
suatu penafsiran diluar lingkup yang dievaluasi.

-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai